BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, PENDEKATAN (APPROACH)

BAB 2 DATA DAN ANALISA. -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka. -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wushu di Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Kuntauw dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi para individu yang

ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat penampilan atlet dapat dilihat dari beberapa faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis di Indonesia berkembang seiring dengan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan sekumpulan nada dan irama yang disatupadukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UCAPAN TERIMA KASIH. rahmat-nyalah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun guna

BAB II. umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruf. dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda,

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional, yang sesuai dengan kebutuhan

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Asia setelah diselenggarakanya Kejuaraan Dunia Pecak Silat1 di Jakarta pada

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari. orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pencak silat atau silat adalah suatu seni beladiri tradisional yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. yang kondusif bagi lahirnya pribadi yang kompetitif. (Tilaar, 2004)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taufik Akbar Firdaus, 2013

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

MANUSIA DAN TEKNOLOGI. Oleh Siti Irene Astuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

Hubungan antropologi dengan ilmu lain

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan hasil kerja dengan kadar tertentu, dan untuk menampilkan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia untuk pembangunan. Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyediakan kegiatan pendidikan intrakurikuler. Sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai industri gelombang ke-4 setelah pertanian, industri dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Rokhmah, 2015

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka yaitu membahas tentang peneliti peneliti sebelumnya yang pernah meneliti yang berhubungan dengan Wushu. Selanjutnya peneliti akan membahas mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai definisi dari judul penelitian seperti definisi perkembangan, seni beladiri dan Wushu. Kemudian peneliti akan membahas mengenai pendekatan yang digunakan dalam penelitian. 2.1. Tinjauan Pustaka Fay Goodman (1994) dalam bukunya: Bela Diri Untuk Semua Umur. Dalam buku ini banyak dijelaskan teknik dasar bela diri praktis dan manfaat mempelajari bela diri. Buku ini berguna bagi penulis untuk mengetahui arti seni beladiri dan kegunaanya. Penulis juga menggunakan buku ini untuk melihat sejarah singkat mengenai seni beladiri secara umum. Siswantoro, Herry (1999) dalam bukunya: Wushu Variasi dan Perkembangan. Buku ini menjelaskan bahwa Wushu yang lebih populer dengan nama Kungfu merupakan salah satu cabang olahraga yang mengandung unsur bela diri,olahraga kesehatan dan sekaligus seni. Wushu yang merupakan salah satu olahraga, memiliki sejarah ribuan tahun dan merupakan warisan budaya China yang sangat berharga yang sudah lama dipraktekkan di Indonesia.Buku ini tidak hanya menyajikan dasar-dasar gerak Wushu, tetapi juga memaparkan sejarah dan perkembangan Wushu, juga menyajikan berbagai wawasan dan pengetahuan kepada pemula,peminat,praktisi maupun para pengamat Wushu. Siswantoro, Herry (2001) dalam bukunya: Chang Quan Wushu shaolin Utara dalam buku ini dijelaskan tentang Wushu karakter menyerang sekaligus 9

membela diri. Bentuk dan karakteristik jurus-jurusnya terlihat gagah dengan langkah-langkah yang mantap dan cermat. Jurus ini membutuhkan keseimbangan tubuh baik kecepatan, kelenturan, kekokohan, keringanan tubuh, tenaga, serta kemampuan mengatur tempo permainan karena banyak gerakan meloncat tinggi dan berputar yang sangat sulit. Selain itu buku ini juga membahas tentang perkembangan Wushu Saolin Utara di Indonesia dan di dunia internasional seiring dengan semakin seringnya digelar berbagai kejuaraan di lingkup lokal, nasional, atau internasional. Meskipun demikian sebagian besar orang mempraktekkan semata-mata sebagai seni bela diri. Chrismaya Fandriany Ulag (2008) dalam skripsinya meneliti tentang : Analisis Pandangan Praktisi Muda Wushu Universitas Bina Nusantara Terhadap Perkembangan Wushu Di Jakarta. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa Wushu di Indonesia sangat berkembang. Wushu yang ada di Indonesia saat ini lebih kepada sport oriented atau lebih berorientasi kepada olahraga dikarenakan praktisi Wushu yang menekuni bidang tersebut dengan gerakan gymnastic yang sulit mampu untuk bertanding dalam kejuaraan, akan tetapi belum tentu terpakai sebagai bela diri sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari. Daulay, Epi ( 2013) : Fungsi dan Makna Wushu Sebagai Senam Kesehatan di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia. Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa Wushu khususnya di Yayasan Kusuma mempunyai fungsi dan makna sebagai senam kesehatan. Fungsi Wushu tersebut adalah untuk kesehatan. Kesejahteraan ekonomi dan kemakmuran segenap masyarakat. Sedangkan makna dari Wushu tersebut adalah mengolah pernafasan, memahami anatomi tubuh kita, 10

dan juga mempelajari ramuan atau obat obatan untuk memperkuat tubuh maupun untuk pengobatan. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti khususnya tenrang Wushu di Yayasan Kusuma, sedangkan fungsi dan maknanya tidak ada hubungannya dengan judul penelitian skripsi ini. 2.2. Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. 4 Selain itu, konsep dapat diartikan sebagai abstrak dimana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam eksistensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Konsep merupakan peta perencanaan untuk masa depan sehingga bisa dijadikan pedoman dalam penelitian. Konsep biasanya untuk mendekripsikan dunia empiris yang diamati oleh peneliti baik merupakan gejala sosial tertentu yang sifatnya abstrak. Untuk memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep yaitu: 2.2.1. Perkembangan 4 Hasan,dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) 11

Perkembangan mempunyai makna adanya terlihat sifat sifat yang baru yang berbeda dari sebelumnya dan dari perkembangan tersebut dapat terlihat perubahan sifat individu atau suatu kehidupan masyarakat menuju kesempurnaan untuk penyempurnaan dari sifat sifat sebelumnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008 : 993) bahwa perkembangan adalah berarti mekar terbuka atau membentang menjadi besar luas dan banyak serta berubah menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran serta pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan sesuatu hal atau individu maupun suatu masyarakat kea rah yang lebih baik atau bahkan menuju kesempurnaan untuk dapat menyempurnakan sifat sifat yang sebelumnya menjadi sifat sifat yang baru. Berkembangnya seni dan budaya dipengaruhi oleh factor internal seperti kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide ide baru yang lebih original. Oleh karena faktor internal yang berasal dari dalam dirinya dan ditambah dari pengalaman hidup yang diperolehnya, maka manusia mampu menciptakan sesuatu hal yang baru yang berkelanjutan untuk kepentingan hidupnya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan sekitar tempat individu atau masyarakat tersebut tinggal dan kehidupan sosial budaya di sekitar lingkungan tersebut. Sama halnya dengan budaya Indonesia juga mengalami perkembangan dari masa ke masa dan dalam perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh budaya budaya bangsa lain, salah satunya adalah kebudayaan Cina. Di Indonesia orang Cina disebut dengan etnis Tionghoa, sehingga kebudayaannya 12

juga dinamakan dengan kebudayaan etnis Tionghoa. Kebudayaan Tionghoa cukup dapat mempengaruhi perkembangan dari kebudayaan Indonesia. Warga Negara Indonesia ada sebagian kecil merupakan keturunan etnis Tionghoa, tetapi mereka tersebar di hamper seluruh wilayah di Indonesia. Budaya etnis Tionghoa yang banyak ditemui di Indonesia seperti kuliner atau makanan, kesenian, musik, perayaan perayaan, bahasa dan bahkan seni beladiri. 2.2.2. Seni Beladiri Seni beladiri merupakan satu kesenian yang muncul sebagai suatu cara seseorang untuk mempertahankan diri atau membela diri. Seni beladiri juga merupakan sebuah seni yang lahir berdasarkan penalaran manusia untuk bertahan hidup dalam sebuah situasi yang menggunakan seluruh indera tubuhnya untuk menghasilkan sebuah keindahan atau sebuah seni. Seni beladiri adalah perpaduan seni, teknik membela diri, olahraga serta teknik olah batin ( spiritual ) yang di dalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni beladiri itu lahir dan berkembang 5. Dapat disimpulkan bahwa seni beladiri merupakan gerakan gerakan yang mempunyai nilai seni dan fungsinya untuk bisa mempertahankan diri atau membela diri terhadap sesuatu hal. Perkembangan seni beladiri terus menerus berlanjut seiring dengan berkembangnya seni budaya di masyarakat. Seni beladiri juga memberikan peranan dalam memberikan kontribusi perkembangan seni budaya masyarakat suatu daerah. Seni beladiri pada umumnya dipakai untuk mepertahankan diri atau 5 Wikipedia.org/wiki/Seni_bela_diri diunduh tanggal 8 September 2014 13

membela diri dari sesuatu hal atau serangan musuh. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman seni beladiri tidak hanya berfungsi untuk mempertahankan diri atau membela diri, terlebih lebih hanya untuk memperlihatkan unsur seninya saja. Sama halnya dengan seni beladiri Wushu yang hanya lebih menonjolkan atau lebih memunculkan nilai seninya saja atau unsur seninya saja. 2.2.3. Wushu Wushu adalah seni berperang dan seni bela diri yang menggunakan metode tendangan, pukulan, lemparan, jepitan dan menentukan fungsi dari seluruh bagian tubuh dalam berlatih, untuk menggerakkan potensi terpendam dari tubuh manusia, serta keterampilan dalam menggunakan senjata-senjata tradisional 6. Wushu merupakan salah satu olahraga populer di China. Banyak dari beberapa Style ini semakin langka terlihat di kompetisi Wushu modern. "Wushu" juga berarti "Flowering Hand" dalam bahasa percakapan China kuno. Kuil-kuil Shaolin menyebarkan perihal ini yang berarti As soft as a flower while in motion, but strong upon impact (Selembut bunga ketika melakukan gerakan, tetapi keras / kuat ketika berbenturan) 7. Wushu atau yang seringkali juga disebut Gongfu adalah Seni Beladiri yang berasal dari Tiongkok kuno. Tersebar keseluruh penjuru dunia melalui orang Tionghoa yang pergi merantau. 6 http://www.berbagaihal.com/2011/02/asal-usul-seni-beladiri-wushu diunduh tanggal 04 Mei 2014 7 http://www.wushu.com/pengertian-wushu diunduh pada tanggal 30 Juni 2014 14

2.3. Landasan Teori Teori adalah landasan dasar keilmuan untuk menganalisis berbagai fenomena dan juga sebagai rujukan utama dalam memecahkan masalah penelitian di dalam ilmu pengetahuan. Sejalan dengan hal tersebut maka dalam sebuah penelitian perlu ada landasan teori yang mendasarinya, karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Penelitian ini lebih mengarah pada penelitian kebudayaan. Kebudayaan selalu bersifat sosial dan historik. Sosial karena tidak ada budaya perseorangan, namun meliputi kelompok manusia (suku dan bangsa). Historis artinya berhubungan dengan sejarah. Sejarah adalah studi dengan masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan (M.Iqbal Hasan 2002:22). Karena penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah yang membahas perkembangan, maka ini akan dilakukan Pendekatan Sejarah (Historical Approach). Penelitian ini akan memaparkan suatu sejarah berdasarkan kejadian atau peristiwa secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan cara serta prosedur atau teknik untuk menkonstruksi peristiwa sejarah sehingga dapat menggambarkan secara akurat. Pendekatan Sejarah bertujuan untuk mengkonstruksi masa lalu dengan sistematis dan objektif dengan mengumpulkan, menilai dan memverifikasikan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan. Oleh David Fischer (dalam M.Iqbal Hasan 2002:22), peneliti sejarah adalah orang yg mengajukan pertanyaan terbuka tentang peristiwa masa lalu dan 15

menjawabnya dengan fakta yang terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan 8. 8 Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia 16