Sandra Woro Aryani Sunarti Ari darmawan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

dokumen-dokumen yang mirip
DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL DI KAWASAN WISATA (Studi Pada Masyarakat Sekitar Wisata Wendit, Kabupaten Malang)

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA DI NAGARI KOTO HILALANG, KECAMATAN KUBUNG, KABUPATEN SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA SITUS ASTANA GEDE KAWALI OLEH DINAS PARIWISATA KABUPATEN CIAMIS SANDI ADHITYA PRATAMA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Yerik Afrianto S dalam diunduh tanggal 23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan mengaktifkan sektor lain di negara penerima wisatawan. Sebagai industri

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. wisatawan itu sendiri. Sejak dahulu kegiatan pariwisata sudah banyak dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1. TINJAUAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB VI KESIMPULAN. berikut : Investasi industri pariwisata dengan didukung keputusan politik ekonomi

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN. Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB II SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA. budaya serta bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI JUDUL PRASYARAT... ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

DATA POTENSI PARIWISATA GUNUNG BERUK DAYA TARIK WISATA ADA/ TIDAK ADA KETERANGAN

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB IV PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN POTENSI PARIWISATA DI DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KOTA AGUNG TIMUR KABUPATEN TANGGAMUS

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. 2.1 Pengertian Pariwisata, Ilmu Pariwisata dan Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata dan Potensi Obyek Wisata

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki daerah tujuan wisata yang sangat potensial. Potensi wisata

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB VIII MOTIVASI BERWISATA SPIRITUAL DI PALASARI

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan

TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam kebudayaan, agama, suku yang berbeda-beda, dan kekayaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Kegiatan Wisata Goa Pindul Terhadap Perubahan Mata Pencaharian di Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Jawa Barat. Kampung Adat Pulo memilki karakteristik yang unik yang

Transkripsi:

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA PADA ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT (Studi Kasus pada Desa, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta) Sandra Woro Aryani Sunarti Ari darmawan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang aryani.sandraworo@gmail.com ABSTRACT Bejiharjo Tourism Village located at Karangmojo Subdistrict, Gunungkidul Regency, D.I.Yogyakarta is being intensively in tourism development. In each process, the development will cause an impact, so it s need a research to avoid the impact, mitigate the negative impacts and encourage the positive impacts. This research using descriptive research method with qualitative approach. The focus of this research is the implementation of tourism industry development including the development of tourism objects and attractions, infrastructure, marketing and promotion of tourism, and human resource development. The next focus is the impect of economic and socio-cultural conditions because of tourism development and the condition before. Keywords: Tourism Development, Impact of Tourism Development, Bejiharjo Tourism Village ABSTRAK Desa, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta sedang gencar dalam melakukan pembangunan pariwisata. Pembangunan dalam setiap prosesnya akan menimbulkan dampak oleh sebab itu perlu adanya penelitian mengenai dampak tersebut guna menghindari, mengurangi dampak negatif dan mendorong dampak positif. Proses penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan pembangunan industri pariwisata didalamnya meliputi pengembangan obyek dan daya tarik wisata, sarana prasarana, pemasaran dan promosi pariwisata, serta pengembangan sumber daya manusia. Fokus selanjutnya adalah dampak pada keadaan ekonomi dan sosial budaya masyarakat karena adanya pembangunan pariwisata dan kondisi sebelumnya. Kata kunci : Pembangunan Pariwisata, Dampak Pembangunan Pariwisata, Desa, 142

PENDAHULUAN Proses pembangunan di berbagai sektor pasti akan disertai dengan timbulnya dampak, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan negatif. Begitu pula dalam pembangunan pariwisata, setiap kegiatan pembangunan kepariwisataan yangdilakukan pasti menimbulkan dampak baik positif maupun negatif, Spillane berpedadpat (1991 : 48). Terjadinya pariwisata di Desa Wisata Bejiharjo secara otomatis membuat orang orang dari luar daerah berdatangan mengunjungi wisata tersebut.orang yang berkunjung membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhanya saat melakukan wisata, sehingga masyarakat di Desa dapat membuat usyaha untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Industri pariwisata yang muncul membuat terjadinya Culture Shock bagi masyarakat, dengan adanya pariwisata masyarakat lebih mudah dalam mencari nafkah, berbeda dengan sebelum adanya pariwisata, perubahan ini membuat kebanyakan masyarakat sekitar berkecimpung di industri pariwisata sesuai dengan tujuan awal diadakanya pariwisata, namun hal ini juga justru membuat masyarakat Desa saling bersaing dengan tidak sehat. Disamping sektor ekonomi, pariwisata juga mempengaruhi aspek sosial budaya masyarakat sekitar. Datangnya seseorang atau sekelompok orang yang berasal dari daerah yang berbeda secara otomatis membawa budaya yang bru dan berbeda, budaya mereka masing-masing yang lambat laun dpat mempengaruhi sistem sosial budaya asli masyarakat Desa. Berdasarkan hal tersebut peneliti disini melakukan peneliutian mengenai analisis dampak dari perkembangan industri pariwisata di Desa terhadap masyarakat sekitar dalam beberapa sektor penting yaitu ekonomi dan sosial budaya dengan judul penelitian Analisis Dampak Pembangunan Pariwisata pada Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya (Studi Kasus pada Desa, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta) KAJIAN PUSTAKA Pembangunan Pariwisata Muljadi (2009 : 27) berpendapat bahwa pmbangunan pariwisata adalah upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan daya tarik wisata, yang terwujud antara lain dalam bentuk kekayaan alam yang indah, keragaman flora fauna, kemajemukan tradisi dan seni budaya serta peninggalan sejarah dan purbakala. Upaya-upaya dalam pembangunan pariwisata diantaranya: (1) Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Pariwisata, (2) Pengembangan Sarana dan Prasarana, (3) Pemasaran dan Promosi Pariwisata, (4) Pengembangan Sumber Daya Manusia Dampak PembangunanPariwisata Dampak pembangunan pariwisata adalah dampak akibat adanya pembangunan pariwisata yang menimbulkan akibat positif maupun negatif, sebenarnya tedapat 3 (tiga) bidang pokok yang kuat dipengaruhi yaitu ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan (Erawan, 1997) Dampak Ekonomi dalam Pembangunan Pariwisata Dampak ekonomi dalam pembangunan pariwisata adalah dampak negatif atau dampak positif yang terjadi terhadap lingkungan ekonomi dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat perkembangan pariwisata terhadap perubahan pekerjaan dan pendapatan masyarakat, pola pembagian kerja, kesempatan kerjra dan berusaha (Sukadijo, 1997 : 25) Dampak Sosial Budaya dalam Pembangunan Masyarakat Dampak positif dan negatif pembangunan pariwisata pada aspek budaya menurut Inskeep (1991 : 72) adalah : (1) Coservation of Cultural Heritage, (2) Renewal of Cultural Pride, (3) Cross Cultural exchange, (4) Offer crowding and loss of amenities for residents, (5) Cultural Impacts, (6) Social Problems. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan tujuan penelitian adalah unmtuk mendeskripsikan dan menganalisis dampak pembangunan pariwisata pada sektor ekonomi dan sosial budaya masyarakat di Desa Fokus Penelitian 1. Pelaksanaan pembangunan industri meliputi : a. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata b. Pengembangan sarana dan prasarana c. Pemasaran dan promosi pariwisata d. Pengembangan Sumber Daya Manusia 2. Keadaaan masyarakat sebelum pembangunan pariwisata di Desa, pada aspek : 143

a. Aspek ekonomi b. Aspek sosial budaya 3. Dampak yang timbul dari pembangunan pariwisata di Desa : a. Dampak ekonomi b. Dampak sosial budaya Lokasi dan Situs Penelitian Lokasi penelitian di Desa, dengan situs penelitian (1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, (2) Kantor Kelurahan Desa, (3) Pokdarwis Desa, (4) Tokoh Masyarakat Desa Sumber Data Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara (interview) dari informan, pengamatan (observasi) secara langung, sedangkan Data sekunder berasal dari dokumen Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang di gunakan adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara dan alat penunjang lainya Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Miles dan Huberman, aktifitas yang dilakukan pada analisis data in yaitu data colection, data display, dan conclusion drawing/verification. Keabsahan Data Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber, peneliti dapat mengcek ulang temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber. HASIL DAN PEMAHASAN Pembangunan Pariwisata 1. Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Upaya pengembangan ODTW di Desa Wisata Bejiharjo dilakukan dengan melakukan pmbukaan obyek wisata yang di gunakan untuk membuat pengunjung memiliki pilihan wisata lain selain Goa Pindul. memenuhi syarat something to see dengan menyuguhkan keindahan alam, peninggalan pra sejarah, seni budaya. Syarat selanjutnya yaitu something to do juga telah terpenuhi mengingat pengunjung dapat melakukan tracking, cave tubing, body rafting dan syarat terakhir yaitu something to buy telah dipenuhi dengan adanya penjual kuliner dan souvenir di Desa Wisata Bejiharjo. 2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pembangunan sarana pariwisata meliputi sarana pokok pariwisata dengan tersediaya 74 homestay, 64 warung dan 6 toko. Pembangunan sarana selanjutnya yaitu sarana pelengkap pariwisata dengan tersedianya 24 masjid, 43 mushola, 3 gereja, 5 lapangan olahraga, untuk sarana pelengkap pariwisata ini sebenarnya sudah ada dari sebelum masuknya pariwisata di desa bejiharjo.sayangnya di Desa belum memiliki oleh-oleh khas yang mencirikan wisata bejiharjo, souvenir yang dijual masih souvenir yang biasa dan kurang unik., prasarana yang di bangun dan di kembangkan adalah prasarana perekonomian dan sosial yang berupa transportasi, komunikasi, perbankan, utlitas, keamanan, kesehatan yang secara keseluruhan sudah tersedia dengan baik dan layak. Pemasaran dan Promosi Pariwisata Pemasaran dan promosi telah dilakukan oleh seluruh stake holder pariwisata di Desa Wisata Bejiharjo, dengan membuat buku, majalah wisata, leaflet, website. Pemerintah Desa untuk upaya pemasaran dan promosi pariwisata turut berperan aktif diantarnya dengan cara ikut aktif dalam lomba Desa Wisata, bekerja sama dengan tour travel, membuat paket wisata. Pengembangan Sumber Daya Manusia Desa dalam pengembangan Sumber Daya Manusia terlihat dari adanya 9 pokdarwis yang sudah terbetuk dan dalam melaksanakan kegiatannya dengan sudah menggunakan manajemen dan SOP (Standar Operational) Keadaan Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat sebelum Pembangunan Pariwisata Sebelum menjadi desa wisata Desa Wisata Bejiharjo dulunya adalah desa agropolitan dikarenakan memiliki pertanian yang unggul. Pekerjaan utama atau mata pencaharian utama masyarakat Desa adalah petani dan buruh tani. Sebelum adanya pariwisata masyarakat lulusan SMP atau SMA, bahasa yang setiap hari digunakan adalah bahasa jawa. Mengenai kemasyarakatan atau sosialisasi antar masyarakat, dikarenaka Bejiharjo merupakan desa 144

maka gotong royong masih berjalan dengan sangat baik, komunikasi dan sosialisasi antar masyaraakat juga baik, sering dilaksanakan kegiatan seperti kerja bakti, arisan, olah raga bersama dan lain-lain. Dampak Pembangunan Pariwisata pada Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya Msyarakat Desa 1. Terbukanya lapangan kerja baru Adanya pembangunan pariwisata membuka banyak kesempatan bekerja, hal tersebut dikarenakan industri pariwisata yang sangat kompleks menimbulkan kesempatan untuk membuat suatu usaha demi memenuhi kebutuhan pariwisata menjadi besar 2. Berkurangnya Tingkat Pengangguran Terbukanya lapangan kerja baru secara otomatis akan mengurangi pengangguran, pariwisata yang membuka bayak lapangan kerja pada Desa ini membuat tingkat pengangguran menurun secara signifikan. 3. Meningkatkan Pendapatan dan Daya Beli Masyarakat. Industri pariwisata memudahkan masyarakat untuk mendapatkan uang sehingga pendapatan masyarakat menjadi naik menjadikan daya beli masyarakat naik sehingga kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya semakin tinggi, bahkan orientasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bukan lagi kebutuhan primer ataupun sekunder, tetapi juga tersier. 4. Membantu menanggung beban pembangunan sarana dan prasarana setempat Berlangsungnya Pariwisata mendorong pemerintah untuk menyediakan aksesbilitas yang baik untuk wisatawan sehingga aksesbilitas seperti jalan sudah dibangun dengan baik. Pariwisata yang harus didukung sarana prasarana yang baik membuat pembangunan dan perhatian sarana prasana meningkat seperti contohnya ketersediaan air bersih, penerangan, ketersediaan tempat ibadah, pos keamanan, kesehatan dan masih banyak lagi sekarang menjadi perhatian utama. 5. Peningkatan Pendapatan yang sangat tinggi tetapi hanya musiman, sehingga pendapatan masyarakat naik turun Industri pariwisata adalah industri yang berbeda dari industri lain, industri pariwisata bersifat musiman atau dalam kata lain terdapat musim-musim dimana akan banyak wisatawan yang datang dan sedikit wisatawan yang datin. 6. Perlindungan dan pelestarian budaya serta adat istiadat Berdasarkan informasi yang di dapat dari pendapat diatas di dapatkan kesimpulan setelah adanya pariwisata kesenian dan adat istiadat di Desa semakin dilestarikan, sering digelar sehingga masyarakat dari generasi ke generasi tetap mengetahui dan mempelajari seni budaya dan adat istiadat yang mereka miliki, hal ini juga dikarenakan masyarakat menyadari bahwa kesenian dan upacara adata dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata yang artinya dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, selanjutnya 7. Meningkatnya Tingkat Pendidikan Pendapatan perkapita yang meningkat mengakibatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi terpenuhi 8. Meningkatnya Ketrampilan Berdasarkan informasi yang di dapat dari pendapat diatas di dapatkan kesimpulan pada Desa telah diadakan pelatihan ketrampilan, diantaranya platihan p3k, platihan manajemen, pelatihan bahasa inggris, adanya pelatihan pelatihan yang dilakukan membuat ketrampilan masyarakat dalam bidang-bidang tersebut semakin bertambah. 9. Penggunaan Bahasa Masuknya wisatawan dari luar daerah menuntut bertambahnya penggunaan bahasa di Desa 10. Meningkatnya kesadaran berorganisasi Setelah adanya pariwisata yang masuk ke Desa, banyak munculnya organisasi masyarakat. Organisasi yang jelas terlihat setelah adanya pariwisata yaitu dibentuknya pokdarwis (kelompok sadar wisata) 11. Meningkatnya penggunaan teknologi Tuntutan modernisasi membuat masyarakat Desa harus menggunakan teknologi dalam memperkenalkan desa dan wisatanya. Penggunaan web, blog sebagai media untuk melakukan pemasaran 12. Komersialisasi seni kebudayaan Setelah industri pariwisata masuk di Desa dan masyarakat merasakan dampak positif dari pariwisata yaitu kemudahan dalam mencari uang maka 145

masyarakat melakukan berbagai upaya untuk dapat menarik wisatawan datang dan memuaskan wisatawan tersebut, beberapa pertunjukan seni yang di pertunjukan untuk wisatawan terkadang tidak sesuai aslinya (pakem) dan upacara adat dilakukan tidak tepat pada waktunya, sehingga nilai religus dari seni dan budaya berkurang. 13. Berkurangnya Rasa Bergotong Royong kesibukan yang tinggi membuat masyarakat jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga komunikasi antar masyarakat dan rasa gotong royong berkurang 14. Matrealistik Setelah masyarakat Desa Wisata Bejihaarjo memiliki pendapatan yang meningkat selanjutnya masyarakat mengerti bagaimana pentingnya sebuah uang, dan masyarakat menjadi sadar bahwa usaha yang dilakukan, pengorbanan mereka harus menghasilkan dalam hal ini terutama menghasilkan uang sehingga masyarakat mulai bersifa matrealistik 15. Timbulnya Geng setelah masuknya industri pariwisata dan munculnya banyak pokdarwis masyarakat Desa cenderung mengelompok dan terkesan membentuk suatu Geng. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pembangunan pariwisata di Desa Wisataa Bejiharjo masih terus dilakukan dengan upaya pembangunan sarana prasarana dan pengembangan odtw Desa Bejiharjo yang dulunya merupakan desa agropolitan setelah masuknya industi pariwisata sekarang menjadi desa wisata. Pembangunan pariwisata yang dilakukan berdampak pada aspek ekonomi dan sosial budaya masyarakat, dampak tersebut berupa dampak positif dan juga dampak negatif. Terdapat 15 dampak yang terjadi akibat pembangunan pariwisata pada aspek ekonomi diantaranya : (1) Terbukanya lapangan kerja baru, (2) Berkurangnya tingkat pengangguran, (3) Meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, (4) Membantu menanggung beban pembangunan sarana dan prasarana setempat, (5) peningkatan pendapatan yang sangat tinggi tetapi hanya musiman. Dampak pembangunan pariwisata pada aspek sosial budaya diantaranya : (1) Perlindungan dan pelestarian budaya serta adat istiadat, (2) Meningkatnya Tingkat Pendidikan, (3) Meningkatnya Ketrampilan, (4) Penggunaan Bahasa, (5) Meningkatnya kesadaran berorganisasi, (6) meningkatnya penggunaan teknlogi, (7) Komersialisasi seni dan beduya, (8) Berkurangnya rasa gotong royong, (9) Matrealisik, (10) Terbentuknya Geng Saran 1. Koordinasi antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemerintah Desa dan Pokdarwis Desa perluditingkatkan. Aturan yang dibuat terutama untuk harga tiket obyek wisata perlu ditegakkan 2. pertemuan khusus dan rutin harus diadakan untuk mengumpulkan semua pokdarwis menjadi satu, sehinga anggota pokdarwis bisa bersosialisasi dengan anggota pokdarwis yang lain. Dengan adanya pertemuan rutin setiap bulan diharapkan meminimalisir dampak sosial yaitu timbulnya genk dan dapat untuk menaikan kembali rasa bergotong royong. 3. Peningkatan dalam hal pembangunan sarana prasarana khususnya sarana pokok, dan prasarana ekonomi yaitu transportasi dan perbankan. 4. Perlunya pelatihan ketrampilan berupa pembuatan kerajinan tangan dan kuliner. DAFTAR PUSTAKA Erawan,I wayan.1985. Pengaruh Kebijakan Pariwisata Terhadap Industri Paiwisata Bali.Denpasar : Universitas Udayana Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Spillane,J, James. 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisus Sukadijo, 1997.Anatomi Pariwisata. Jakarta : PT. Gramedia PustakaUtama. Yoeti, A, Oka. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : PT Prodya Paramita 146