BAB I P E N D A H U L U A N. perusahaan atau badan usaha memerlukan sumber daya atau faktor faktor produksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. namun semua pendapat tersebut mengarah kepada suatu tujuan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, harus melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Muis, Metode Penulisan Skripsi dan Metode Penelitian Hukum, Fakultas Hukum USU, Medan, 1990.

I. PENDAHULUAN. tersebut sebagian besar memerlukan jasa-jasa bank dan lembaga keuangan lain

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. perumahan mengakibatkan persaingan, sehingga membangun rumah. memerlukan banyak dana. Padahal tidak semua orang mempunyai dana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

I. PENDAHULUAN. untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang, oleh karena itu

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian yang dimuat secara sah mengikat para pihak sebagai Undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan begitu cepat, dengan berbagai macam jenis

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang senantiasa. melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang sedang giat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan keberadaan lembaga-lembaga pembiayaan. Sejalan dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

ABSTRAK. Prosedur pemberian kredit modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi termasuk sektor keuangan dan perbankan harus segera

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. disanggupi akan dilakukannya, melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum (rechtstaat) dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Di satu sisi ada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

ABSTRAK. Memasuki era globalisasi, pengusaha berlomba-lomba untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kesehatan dunia perbankan. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usahanya, semula hanya melakukan tugas sebagai. perdagangan dan setiap adanya bank baru yang di dirikan akan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai salah satu badan usaha keuangan merupakan lembaga perantara

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian baik untuk negara ataupun daerah. Peran penting UKM tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki fungsi utama menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai jasa yang ditawarkan. Menurut Undang-undang Rl

BAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh bank sebagai suatu lembaga keuangan, sudah semestinya. hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, dalam hal ini bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

Transkripsi:

1 BAB I P E N D A H U L U A N Setiap perusahaan atau badan usaha mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, harus melaksanakan berbagai macam kegiatan, agar kegiatan dapat di jalankan dengan baik dan lancar, maka perusahaan atau badan usaha memerlukan sumber daya atau faktor faktor produksi yang cukup baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu faktor produksi yang paling penting adalah modal, yang berfungsi sebagai penggerak kegiatan perusahaan / badan usaha serta kelanjutannya pada masa yang akan datang. Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan modal tersebut dapat diperoleh dari jasa perbankan, yaitu lembaga keuangan yang tugas utamanya memasarkan jasanya berupa kredit. Dalam hal ini Bank juga berfungsi sebagai mobilisator pembangunan dan mengalokasikannya untuk kelanjutan pembangunan. Dalam perkembangan pembangunan dewasa ini dimana negara Indonesia dihadapkan pada permasalahan perekonomian maka Pemerintah membuat kebijaksanaan melalui badan usaha yang dimiliki untuk menyalurkan dana bantuan permodalan bagi pengusaha ekonomi kecil melalui pinjaman kredit. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pemberian kredit oleh bank selaku satu-satunya badan yang diberi wewenang untuk menyalurkan dan mengatur peredaran uang, sudah tentu mengadakan hubungan hukum perjanjian dengan 1

2 nasabahnya atau pihak yang membutuhkan kredit yang bersangkutan. Praktek perkreditan selalu tercipta perjanjian kredit antara bank dengan si penerima kredit (nasabah). Dalam hal ini pihak bank adalah merupakan pihak kreditur, sedangkan si penerima kredit sebagai pihak debitur. Dengan adanya perjanjian tersebut, maka timbullah hak dan kewajiban bagi kreditur dan debitur, yaitu pihak yang satu berhak menuntut prestasi sedangkan pihak yang lain wajib memenuhi prestasi. Demikianlah selalu diksaksikan terjadi dalam praktek perkreditan tercipta perjanjian kredit antara Bank dengan penerima kredit selaku si berhutang (debitur). Sebagaimana kita ketahui dalam setiap perjanjian harus terdapat kata sepakat antara kedua belah pihak, demikian juga halnya dengan perjanjian kredit dalam bentuk kredit usaha kecil ini harus terdapat kata sepakat antara pihak kreditur (Bank) dengan pihak debitur yakni orang yang mengikatkan dirinya pada Bank dan apakah perjanjian kredit dalam bentuk kredit usaha kecil ini yang dilakukan secara baku telah terdapat kata sepakat sesuai dengan apa yang diatur dalam Buku III KUH Perdata? Kredit usaha kecil sebagai salah satu bentuk kredit yang diberikan kepada golongan tertentu khususnya para pengusaha kecil dalam prakteknya memiliki ketentuan-ketentuan khusus, karena dalam bentuk kredit kecil tujuan daripada pemberian kredit usaha kecil adalah untuk meningkatkan kegiatan usaha kecil itu sendiri. Tetapi meksipun dalam kenyataannya perjanjian kredit dalam bentuk kredit usaha kecil ini memiliki ketentuan-ketentuan khusus yang memberikan keringanan

3 kepada debitur tetap saja ditemukan suatu kenyataan bahwa ada proses yang diterapkan dari mulai adanya permohonan kredit sampai kepada ditolak atau dikabulkannya permohonan kredit tersebut. Proses pemberian kredit kepada usaha kecil pada dasarnya lebih menekankan kelayakan usaha yang diajukan, tanpa melupakan keamanan kredit yang diberikan. Tetapi meskipun demikian dalam proses pemberian pinjaman kredit kepada usaha kecil khususnya pada lembaga perbankan milik pemerintah atau swasta seperti PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya ditemukan suatu kenyataan bahwa pada nilai tertentu besarnya kredit selalu dimohonkan atau disertakan jaminan. Padahal kenyataan yang ditemukan permasalahan jaminan inilah yang menjadi persoalan utama usaha kecil dalam memohonkan kreditnya. A. Pengertian dan Penegasan Judul Sebelum dilakukan pembahasan atas judul yang diajuka perlu kiranya pada bagian diberikan pengertian dan penegasan atas judul yang diajukan. Adapun judul skripsi ini adalah Akibat Hukum wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya. Adapun pengertian atas judul yang diajukan adalah : - Akibat hukum adalah akibat yang ditimbulkan dari adanya peristiwa hukum berupa ketentuan-ketentuan hukum.

4 - Wanprestasi adalah lalai tidak melakukan prstasi. 1 - Nasabah adalah pelanggan dari suatu organisasi perbankan. - Perjanjian Kredit adalah perjanjian pinjam meminjam uang. - Kredit menurut etimologi berarti percaya, karena pihak yang memperoleh kredit pada dasarnya, adalah pihak yang memperoleh kepercayaan. 2 Dalam pengertian kredit ada terdapat pengertian transfer antara waktu sekarang dengan waktu yang akan datang. Dengan demikian didefinisikan sebagai suatu hak untuk menggunakan uang dalam batas waktu tertentu berdasarkan pertimbangan tertentu. 3 - PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya, artinya kredit yang dimohonkan tersebut adalah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya yang juga merupakan lokasi dari penelitian skripsi ini. Menurut pengertian atas judul yang diajukan di atas maka dapat ditarik penegasan atas judul yang diajukan bahwa pembahasan dan penelitian akan lakukan tentang tata cara pemberian pinjaman kredit yang dimohonkan oleh usaha kecil untuk kegiatan usahanya di PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya. 1 R. Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu, Sumur, Bandung, 1991, hal. 578 2 Mohammad Djohan, Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta, 1990, hal. 55. 3 Harry Waluya, Ekonomi Moneter, Uang dan Perbankan, Rineka Cipta, Jakarta, 1993. hal. 79..

5 B. Alasan Pemilihan Judul Pemberian pinjaman kepada usaha kecil sekarang ini sudah menjadi perhatian semuah pihak, karena pemberian pinjaman berupa modal merupakan salah satu aspek dalam pertumbuhan iklim usaha untuk pengembangan usaha kecil dalam rangka memperoleh peningkatan pendapatan dan kemampuan usaha serta peningkatan daya saing dari usaha kecil. Ada beberapa hal yang menarik dalam mengkaji proses pemberian pinjaman kredit kepada usaha kecil, yang dijadikan sebagai alasan pemilihan judul skripsi ini yaitu : 1. Sebagaimana layaknya usaha kecil, maka sektor pasar maupun teknologi yang diterapkan sangat terbatas. Berdasarkan kenyataan tersebut penulis ingin mengetahui apakah pihak perbankan khususnya PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya memberikan selain memberikan bantuan permodalan juga melakukan upaya-upaya perbaikan dan perluasan sektor pasar dari usaha kecil tersebut. 2. Pada dasarnya permasalahan utama bagi usaha kecil untuk memohonkan pinjaman kepada bank adalah di sektor jaminan. Jadi dalam hal ini penulis ingin mengetahui apakah jaminan juga merupakan suatu hal yang pokok dalam menunjang proses pemberian pinjaman kepada usaha kecil oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya. 3. Dalam kajian ini penulis juga ingin mengetahui apakah ada bentuk-bentuk kemudahan proses pemberian kredit kepada usaha kecil dan nilai maksimal

6 kredit yang dapat dicairkan. C. Permasalahan Permasalahan adalah merupakan tolak ukur dari pelaksanaan penelitian. Dengan adanya rumusan masalah maka akan dapat ditelaah secara maksimal ruang lingkup penelitian sehingga tidak mengarah pada pembahasan hal yang di luar permasalahan. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana proses pelaksanaan perjanjian kredit usaha kecil di PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya? 2. Bagaimana proses pengikatan jaminan dalam kredit usaha kecil? 3. Bagaimana akibat hukum jika pengusaha ekonomi kecil melakukan wanprestasi dalam perjanjian kredit usaha kecil? D. Hipotesa Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara dari penelitian, maka harus diuji kebenarannya dengan jalan penelitian. Hipotesa tidak perlu selalu merupakan jawaban yang dianggap mutlak benar atau harus dapat dibenarkan oleh penulisnya, walaupun selalu diharapkan terjadi demikian. Oleh sebab itu bisa saja terjadi dalam pembahasannya nanti apa yang sudah dihipotesakan itu ternyata terjadi tidak demikian setelah diadakan penelitian-penelitian, bahkan mungkin saja ternyata kebalikannya. Oleh sebab itu hipotesa tersebut bisa dikukuhkan dan bisa digugurkan. 4 4 Abdul Muis, Metode Penulisan Skripsi dan Metode Penelitian Hukum, Fakultas Hukum USU, Medan, 1990, hal. 3.

7 Adapun hipotesa yang diberikan atas rumusan masalah di atas adalah 4. Pemberian kredit bagi usha kecil dilakukan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya tidak disandarkan kepada besar dan jumlah jaminan yang diberikan oleh pengusaha kecil tetapi atas layak tidaknya usaha kecil tersebut dibiayai oleh bank. 5. Pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil pada dasarnya menyangkut segi permodalan sehingga pengusaha kecil mampu mengembangkan usahanya. 6. Proses pengikatan jaminan dalam kredit usaha kecil ini dimulai dengan tahapan proses pengajuan permohonan kredit oleh pengusaha ekonomi kecil kepada pihak perbankan, dan apabila ditinjau permohonan tersebut layak, maka barulah diadakan suatu kesepakatan antara pihak bank dengan debitur tentang hal-hal pokok yang diatur dalam perjanjian kredit. Perihal pengikatan jaminan bukan merupakan hal yang pokok dalam hal pelaksanan pemberian kredit usaha kecil, tetapi pemberian kredit akan lebih mengarah kepada layak tidaknya usaha kecil tersebut dibiayai. E. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian dan penulisan skripsi yang akan penulis lakukan adalah : 1. Sebagai suatu pemenuhan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Medan Area 2. Sebagai suatu bentuk sumbangan pemikiran bagi masyarakat khususnya para

8 pengusaha ekonomi kecil dalam mendapatkan bantuan modal usaha. 3. Sebagai bahan masukan bagi pihak PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya dalam hal proses pemberian pinjaman kredit kepada usaha kecil. F. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan karya ilmiah data adalah merupakan dasar utama, karenanya metode penelitian sangat diperlukan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu dalam penyusunan skripsi ini penulis menyusun data dengan menghimpun dari data yang ada relevansinya dengan masalah yang diajukan. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research). Dalam hal metode pengumpulan data melalui library research ini maka penulis melakukannya dari berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan judul pembahasan, baik itu dari literatur-literatur ilmiah, majalah maupun mass media dan perundang-undangan. 5 2. Penelitian Lapangan (Field Research). Metode pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan ini dilakukan penulis dengan mengunjungi langsung objek yang diteliti. 6 Penelitian ini akan dilakukan pada penyelenggaraan perjanjian kredit di PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya. 5 Ibid, hal. 66. 6 Ibid., hal. 67.

9 G. Sistematika Penulisan berikut: Dalam penulisan skripsi ini, perencanaan penulisan dilakukan sebagai BAB I. PENDAHULUAN Pada bab yang pertama ini akan diuraikan tentang : Pengertian dan Penegasan Judul, Alasan Pemilihan Judul, Permasalahan, Hipotesa, Tujuan Penulisan, Metode Pengumpulan Data serta Sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT Dalam bab kedua ini akan diuraikan tentang : Pengertian Kredit, Jenis- Jenis Kredit, Risiko dan Pengamanan Kredit, serta Perjanjian Kredit Sebagai Perjanjian Standar dan Perjanjian Pendahuluan. BAB III. TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA EKONOMI KECIL Dalam bab yang ketiga ini akan diuraikan tentang : Pengertian dan Kriteria Usaha Kecil, Jenis-Jenis Usaha Kecil, Prospek dan Permasalahan Usaha Kecil. BAB IV. PROSES PEMBERIAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL OLEH PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT EKA PRASETYA Dalam bab ini akan diberikan pembahasan tentang : Gambaran Umum PT. Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya, Proses Pemberian Pinjaman Kredit kepada Usaha Kecil, Nilai dan Kelayakan Jaminan, Wanprestasi, Kredit Macet Dan Penyelesaiannya.

10 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir penulisan skripsi ini akan diberikan kesimpulan dan saran.