AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERDASARKAN FITUR LOG COORDINATE MAPPING (LCM) DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA

Adaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Jln. Telekomunikasi No.1 Terusan Buah Batu Bandung Indonesia

KINERJA TEKNIK COMPRESSIVE SAMPLING DAN SINKRONISASI PADA AUDIO WATERMARKING STEREO BERBASIS STATIONARY WAVELET TRANSFORM DENGAN METODE HISTOGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

Perancangan Audio Watermarking Dengan Teknik Dwt- Histogram Yang Diterapkan Pada Aplikasi Web

Audio Watermarking Stereo Tersinkronisasi Berbasis Stationary Wavelet Transform Dengan Perhitungan Centroid

ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH

Penarikan kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha

ANALISIS OPTIMASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM PADA AUDIO WATERMARKING BERBASIS CEPSTRUM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM DENGAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3508

Analisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR SINGKATAN. : Human Auditory System. : Human Visual System. : Singular Value Decomposition. : Quantization Index Modulation.

Gambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p.

PERANCANGAN DAN ANALISIS SINKRONISASI PADA WATERMARKING AUDIO STEREO BERBASIS QIM DENGAN TEKNIK GABUNGAN SWT-DST-QR-CPT

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS BLIND AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

Perancangan Teknik LWT-DCT-SVD Pada Audio Watermarking Stereo Dengan Sinkronisasi Dan Compressive Sampling

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3446

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DWT-SVD DENGAN TEKS SEBAGAI WATERMARK BAMBANG WIJONARKO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Teknik Watermarking dalam Domain Wavelet untuk Proteksi Kepemilikan pada Data Citra Medis

BAB I PENDAHULUAN. di internet. Sisi negatifnya yaitu apabila pemilik tidak mempunyai hak cipta untuk

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

BAB II. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori. studi komparasi ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Verdi Yasin, Dian

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) BERDASARKAN KOMBINASI DWT DAN DCT

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit

ANALISIS KETAHANAN AUDIO WATERMARKING DI DOMAIN FREKUENSI PADA AMBIENT MODE DENGAN MENGGUNAKAN FREQUENCY MASKING METHOD

OPTIMASI WATERMARKING PADA CITRA BIOMETRIK MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

SIMULASI DAN ANALISIS STEGANOGRAFI BERBASIS DETEKSI PITA FREKUENSI PADA FRAME AUDIO

IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA SIDIK JARI PADA AUDIO DIGITAL DENGAN FORMAT WAVE (WAV) DENGAN METODE ECHO DATA HIDING

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

ANALISIS DAN SIMULASI STEGANOGRAFI VIDEO MENGGUNAKAN METODE WAVELET PADA FRAME YANG DIPILIH BERDASARKAN DETEKSI FASA

Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling

Audio Watermarking Stereo Dengan Sinkronisasi Berbasis Hybrid SWT-FFT-SVD Dan QIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA

PERANCANGAN WATERMARKING AUDIO BERBASIS OFDM MENGGUNAKAN METODE QUANTIZATION INDEX MODULATION (QIM) DAN BCH CODE

DIGITAL WATERMARKING DALAM DOMAIN SPATIAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BLOK

IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA SUARA DIGITAL DENGAN METODE DATA ECHO HIDING

Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding

APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 3 Agustus 2016

Modulasi M-ary Dan Dekomposisi QR Pada Audio Watermarking Stereo Berbasiskan SWT Dengan CS

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

* Kriptografi, Week 13

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

Removable Watermarking Sebagai Pengendalian Terhadap Cyber Crime Pada Audio Digital Removable Watermarking As Cyber Crime Control In Digital Audio

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

Segmentasi Suara Jantung S1 dan S2 Menggunakan Kurva Amplop

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT

Digital Watermarking

PERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT

Proteksi Hak Cipta Pada Lagu Menggunakan Watermarking Berdasarkan Metoda Time Base Modulation ABSTRAK

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR...

PENYISIPAN WATERMARK PADA CITRA GRAYSCALE BERBASIS SVD

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

PENERAPAN AUDIO STEGANOGRAFI DALAM INTRASONICS

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Transkripsi:

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Vera Noviana Sulistyawan 1), Yohana Karina 2), Gelar Budiman 3) 1),2),3 ) Teknik Telekomunikasi, Universitas Telkom Jalan Telekomunikasi No. 1, Sukapura, Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat 4257 Indonesia Email : veraraera@gmail.com Abstrak. Bebasnya akses data melalui internet menyebabkan penyebarluasan secara ilegal dan distribusi suatu file menjadi tidak terkendali bagi pemilik sah file tersebut. Sehingga keluhan masalah file seseorang yang diakui orang lain tanpa bisa membuktikan apa-apa semakin meningkat. Oleh karena itu, berkembang suatu ilmu untuk melindungi hak cipta suatu file yang canggih, yaitu watermarking yang tidak dapat dilihat dan didengar indera tetapi terlihat dengan jelas oleh perangkat digital. Pada penelitian ini dirancang sistem audio watermarking dengan menggunakan metode Discrete Wavelet Transform dan Histogram. Pada penelitian ini, digunakan algoritma genetika untuk mengoptimalkan performa audio watermarking dilihat dari parameter. Hasil dari penelitian ini adalah ODG > -1, SNR > 3, dan yang mendekati. Audio watermarking yang diuji dengan serangan seperti low pass filter, noise, resampling, time scale modification, pitch shifting, stereo to mono dan speed change sebelum dioptimasi menghasilkan nilai <.4 dan setelah dioptimasi menghasilkan nilai <.7. Kata kunci: Audio Watermarking, DWT, Histogram, Algen. 1 Pendahuluan Kecanggihan teknologi semakin memudahkan kebutuhan manusia seperti dibutuhkannya proses penyisipan informasi rahasia (watermarking) adalah salah satu kunci dalam membuat suatu karya. Setiap orang tentu tidak ingin buah karyanya diklaim sembarangan oleh orang lain. Sehingga watermarking sangat dibutuhkan. Watermarking adalah proses menyisipkan informasi atau data pribadi atau rahasia ke dalam suatu host (audio, teks, gambar, video) sehingga tidak dapat dirasakan langsung oleh indera manusia. Watermarking ini berguna sebagai tanda hak kepemilikan (copyright) sehingga suatu file yang telah diberi watermarking tidak didapat diklaim secara sembarangan oleh pihak lain. Pada audio watermarking, bit-bit watermarking yang disisipkan memanfaatkan beberapa kekurangan pada pendengaran manusia sehingga watermarking tidak dapat didengar oleh manusia. Namun, watermarking seringkali diserang sehingga copyright pada audio tidak dapat terjaga dan peredaran suatu file audio secara ilegal tidak dapat dihindari. Serangan-serangan tersebut seperti Time Scale Cropping (TSM), random cropping, dan low pass filtering. Berbagai macam penelitian telah mengulik cara-cara untuk memperkuat watermarking terhadap serangan. Teknik atau metode yang cukup sering digunakan adalah metode DWT dan memanipulasi histogram sedemikian rupa sehingga dapat tahan terhadap serangan. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik penyisipan watermarking yang kuat sehingga watermarking dapat tahan terhadap berbagai macam serangan. Xiaoming Zhang, Xiong Yin dan Zhaoyang Yu pada paper [1] yang memanfaatkan histogram dalam menghadapi filtering pada domain waktu. Xiamong Zhang dan tim mengkalkulasikan domain waktu pada audio sebelum dan sesudah diserang, dan berhasil memperoleh statistik invarian yang baik sehingga terbukti bahwa algoritma yang diteliti tahan terhadap serangan LPF dengan besar bandwidth yang disembunyikan mencapai 17 bit/detik. B64.1

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 Sedangkan Xiang dan Huang pada penelitian [5], mencoba memodifikasi histogram sehingga tahan terhadap serangan TSM dan cropping. Pada proses embedded, histogram diekstraksi dengan beberapa range amplitudo sehingga ketahanan watermark terhadap pengecilan amplitudo (pada TSM) meningkat. Pada paper ini, kami akan membuat watermarking pada audio dengan memanipulasi histogram sedemikian rupa dan dengan metode DWT (Discrete Wavelet Transformation). Selain itu, untuk lebih mengoptimalkan watermark yang telah disispkan, akan digunakan algoritma genetika. Algoritma genetika adalah salah satu algoritma adaptive yang biasa digunakan dalam mengatasi masalah optimasi, yang di mana prinsip kerjanya berdasarkan prinsip seleksi alam [6]. Dalam penerapan algoritma genetika [6] akan melibatkan dua operator yaitu operasi evolusi (proses seleksi) dan operasi genetika (pindah silang dan mutasi). 2 Pembahasan Pada audio watermarking terdapat dua sistem penting, yaitu proses penyisipan (embedding) dan pengambilan informasi (extraction). Biasanya sinyal audio dianalisis didalam domain short-time karena sinyal audio bersifat non-stasioner dan diubah terhadap waktu. Oleh karena itu, proses penyisipan (embedding) dan pengambilan informasi (extraction) diterapkan di setiap frame. Proses optimasi menggunakan algoritma genetika berlangsung dari tahap awal hingga akhir. Bab ini akan membahas performasi jumlah bit yang disisipkan dan banyaknya frame yang digunakan. Kemudian analisis sistem audio watermarking untuk mengetahui ketahanan audio watermarking yang dibuat terhadap serangan low pass filter, stereo to mono, noise, resampling, speed change, time scale modification, pitch shifting, dan cropping menggunakan metode DWT dan histogram baik sebelum dan setelah dioptimasi menggunakan algoritma genetika. File audio yang digunakan dalam sistem watermarking ini adalah file *.wav dengan kualitas suara yang rendah, nilai frekuensi sampling 441 Hz, durasi 1 detik, dan channel suara mono. 2.1 Pengaruh jumlah bit dan frame terhadap kinerja sistem audio watermarking Sebelum pengujian menggunakan serangan, sistem audio watermarking terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan parameter-parameter SNR, ODG, dan. Hasil pengujian yang didapat sebagai berikut: Tabel 1. Hasil pengujian jumlah bit dan frame terhadap nilai SNR, ODG, dan Jumlah Bit Frame SNR ODG 4 7 1 512 512 512 44.6569 45.4377 44.1812 -.4481 -.4628 -.4786 4 7 1 4 7 1 124 124 124 248 248 248 45.2151 45.1252 42.4153 44.214 43.6125 43.474 -.547 -.566 -.5737 -.5887 -.863 -.5255 Dari pengujian pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa metode yang digunakan dalam membuat sistem audio watermarking ini sangat bagus karena nilai SNR > 4 dan nilai ODG > -1. Jika dilihat dari parameter SNR, maka hasil yang paling bagus adalah dengan menggunakan jumlah bit 7 dan frame 512 yang mencapai nilai SNR sebesar 45,4377. B64.2

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 2.2 Ketahanan Watermark Terhadap Serangan 2.2.1 Ketahanan Watermark Terhadap Serangan LPF Pada pengujian ini dilakukan dengan frekuensi cut off yang berbeda, yaitu 6 Hz, 9 Hz, dan 12 Hz. Hasil pengujian dilihat dari parameter sebagai berikut: Tabel 2. Pengaruh serangan LPF terhadap Frekuensi cut-off (Hz) Aliran Rock 6 9 12.2571.2143.2 Aliran Hiphop 6 9 12 Percakapan 6 9 12.3429.2571.1429.3571.3.2857 Dari Tabel 2 sistem audio watermarking dengan metode discrete wavelet transform dan histogram tidak begitu tahan terhadap serangan LPF, dikarenakan karena pada saat dekomposisi discrete wavelet transform, pemilihan sinyal yang dilakukan penyisipan menggunakan frekuensi tinggi. 2.2.2 Ketahanan watermark terhadap serangan Stereo to Mono Stereo to mono merupakan serangan yang mengubah sinyal pada jumlah kanal dengan jumlah 2 kanal (stereo) menjadi 1 kanal (mono) dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3. Pengaruh serangan stereo to mono terhadap Aliran Rock Aliran Hiphop Percakapan Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa sistem audio watermarking pada metode ini tahan terhadap serangan perubahan kanal suara. 2.2.3 Ketahanan watermark terhadap penambahan noise Pengujian ini dilakukan dengan menambahkan noise yang berupa pink noise dan white noise sebesar 2 db. Nilai hasil ekstraksi untuk audio watermarked sebagai berikut: Tabel 4. Pengaruh penambahan noise terhadap Aliran Rock.2 Aliran Hiphop.2857 Percakapan.2571 B64.3

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa sistem audio watermarking yang dibuat tidak tahan terhadap penambahan noise karena nilai 2%. Sedangkan audio dengan frekuensi yang rendah lebih rentan terhadap serangan noise dibandingkan dengan audio dengan frekuensi tinggi. 2.2.4 Ketahanan watermark terhadap resampling Resampling merupakan serangan yang mengubah nilai frekuensi sampling pada sinyal yang sudah diberi watermark. Nilai sampling audio diturunkan dari 441 Hz menjadi 225 Hz, 16 Hz, dan 1125 Hz. Setelah itu, dikembalikan lagi ke frekuensi awal yaitu 441 Hz. Dari hasil pengujian resampling diperoleh nilai sebagai berikut: Tabel 5. Pengaruh serangan resampling terhadap Frekuensi sampling (Hz) Aliran Rock 1125 16 225.3.2571.2571 Aliran Hiphop 1125 16 225.3857.3143.3 Percakapan 1125 16 225.3571.3429.3143 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa semakin kecil frekuensi sampling maka watermark akan semakin rusak dan tidak sesuai dengan aslinya karena semakin kecil frekuensi sampling semakin jauh rentang frekuensi antara frekuensi samping menuju ke frekuensi awalnya. 2.2.5 Ketahanan watermark terhadap speed change Speed change merupakan serangan dengan meningkatkan dan menurunkan kecepatan audio tanpa mengubah pitch sinyal. Pada pengujian ini, kecepatan audio diubah menjadi.95,.9, dan.85. Dari hasil pengujian didapat nilai sebagai berikut: Tabel 6. Pengaruh serangan speed change terhadap Kecepatan Audio Aliran Rock.95.9.85 Aliran Hiphop.95.9.85 Percakapan.95.9.85 Dari Tabel 6. dapat disimpulkan bahwa audio watermarking dengan metode discrete wavelet transform dan histogram based watermarking kuat terhadap serangan speed change. 2.2.6 Ketahanan watermark terhadap serangan Time Scale Modification Waktu dari audio watermarked diubah skalanya dengan nilai 1.3 dan 1.4. Perubahan skala waktu ini mempengaruhi untuk watermark. B64.4

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 Tabel 2.7 Pengaruh serangan TSM terhadap Kecepatan Audio Aliran Rock 1.3 1.4.143.429 Aliran Hiphop 1.3 1.4.1429.286 Percakapan 1.3 1.4.571.1286 Dari Tabel 7. dapat dilihat bahwa jenis audio dan kecepatan audio berpengaruh pada nilai. 2.2.7 Ketahanan watermark terhadap serangan pitch shifting Pitch shifting merupakan gangguan dengan mengeseran frekuensi dari audio terwatermark. Hasil pengujian audio watermarking didapat nilai sebagai berikut: Tabel 8. Pengaruh pitch shifting terhadap Aliran Rock.3 Aliran Hiphop.2857 Percakapan.3714 Dari Tabel 8 terlihat bahwa metode audio watermarking yang dipakai sangat rentan terhadap pergeseran frekuensi dikarenakan karena basis penyisipan yang dilakukan pada metode ini dilakukan berdasarkan pemilihan frekuensi terlebih dahulu. 2.2.8 Ketahanan watermark terhadap serangan cropping Cropping adalah gangguan dengan memotong panjang sinyal dengan metotong durasi satu detik di awal file audio. Hasil pengujian terhadap serangan cropping sebagai berikut: Tabel 9. Pengaruh cropping terhadap Aliran Rock 1 Aliran Hiphop 1 Percakapan 1 Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa watermark tidak tahan terhadap serangan cropping dikarenakan sistem audio watermarking ini menggunakan menyisipkan bit watermark pada tiap sampel dan terjadi penyisipan di awal dari sinyal host audio. Sehingga saat dipotong sinyal audio tersebut diawal, watermark tidak dapat diambil lagi sehingga sama dengan 1. 2.3 Proses Optimasi menggunakan Algoritma Genetika Dari proses pengujian yang telah dilakukan, watermark tidak tahan terhadap berbagai serangan terbukti dari nilai yang tidak sama dengan. B64.5

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 Tabel 1. Hasil parameter optimal dari Algoritma Genetika Jenis Serangan Frame Threshold ddelta dsearch Fitness function LPF 256 1.43 1.57.22,9965 Resampling 512 1.11 1.1.28,9633 Pitch shifting 124 1.11 1.45.28,9537 2.4 Pengaruh serangan dengan parameter yang sudah dioptimasi menggunakan algoritma genetika terhadap nilai Dari parameter yang didapatkan dari proses optimasi pada algoritma genetika diatas didapatkan beberapa parameter, seperti frame, threshold, ddelta, dan dsearch yang kemudian digunakan dalam sistem watermarking ini. Pengujian yang dilakukan sama seperti pengujian sebelum dioptimasi, hanya saja terjadi perubahan parameter yang masuk ke dalam sistem audio watermarking. Tabel 11. Pengaruh serangan terhadap dengan parameter optimal Jenis Lagu Serangan Parameter sebelum setelah Serangan dioptimasi dioptimasi Aliran Rock LPF 6 9 12.2571.2143.2.429.143 Noise 2 db.2.143 Resampling 1125 16 225.3.2571.2571 Time Scale Modification 1.3 1.4.143.429 Pitch Shifting -.3 Aliran Hiphop LPF 6 9 12.3429.2571.1429.286.143 Noise 2 db.2857 Resampling 1125 16 225.3857.3143.3 Percakapan LPF 6 9 12.286.1143.429 Time Scale Modification 1.3 1.4.1429.286 Pitch Shifting -.2857.3571.3.2857.714.571.11 Noise 2 db.2571 Resampling 1125 16 225 Time Scale 1.3 Modification 1.4.3571.3429.3143.571.1286.124.121 Pitch Shifting -.3714 B64.6

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 3 Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil pengujian pada bahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem audio watermarking pada file audio *.wav menggunakan DWT dan Histogram pada watermarking terhadap berbagai serangan seperti low pass filter, noise, resampling, time scale modification, pitch shifting, stereo to mono dan speed change sebelum dioptimasi menghasilkan nilai <.4 dan setelah dioptimasi menghasilkan nilai <.7. 2. Pengaruh jumlah bit dan frame ke dalam nilai SNR dan ODG. Semakin banyak bit yang disisipkan maka nilai SNR akan semakin berkurang, sedangkan untuk nilai ODG akan cendurung meningkat. Sedangkan untuk frame, semakin besar frame maka nilai SNR akan semakin meningkat dan ODG akan semakin berkurang.. 3. Implementasi metode Discrete Wavelet Transform dalam pemecahan sinyal menjadi frekuensi rendah dan frekuensi tinggi serta Histogram based watermarking sebagai metode penyisipan dan ekstraksi watermark yang dibuat pada tugas akhir ini mencapai <.4 untuk serangan low pass filter, noise, resampling, time scale modification, dan pitch shifting, bahkan beberapa serangan seperti stereo to mono dan speed change menghasilkan sama dengan. 4. Implementasi algoritma genetika dapat mengoptimasi sistem audio watermarking terhadap serangan-serangan seperti LPF, noise, resampling, time scale modification, dan pitchshifting hingga mendekati atau bahkan di beberapa file dan serangan bernilai. Daftar Pustaka [1]. X. Zhang, X. Yin, and Z. Yu, Histogram specification-based audio watermarking technology against filtering attacks in time domain, Proc. Int. Symp. Electron. Commer. Secur. ISECS 28, pp. 951 956, 28. [2]. P. Bassia, I. Pitas, and N. Nikolaidis, Robust audio watermarking in the time domain, IEEE Trans. Multimed., vol. 3, no. 2, pp. 232 241, 21. [3]. W. N. Lie and L. C. Chang, Robust and high-quality time-domain audio watermarking based on low-frequency amplitude modification, IEEE Trans. Multimed., vol. 8, no. 1, pp. 46 59, 26. [4]. W. Li, X. Xue, and P. Lu, Localized audio watermarking technique robust against time-scale modification, IEEE Trans. Multimed., vol. 8, no. 1, pp. 6 69, 26. [5]. S. J. Xiang and J. W. Huang, Histogram-based audio watermarking against time-scale, IEEE Trans. Multimed., vol. 9, no. 7, pp. 1357 1372, 27. [6]. E. Satriyanto, Algoritma Genetika, pp. 81 87, 211. B64.7