BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

I. PENDAHULUAN. fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat dalam detik

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang semakin berkembang, tantangan. terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. naiknya kadar glukosa darah karena ketidakmampuan tubuh untuk. memproduksi insulin (IDF, 2015). DM adalah suatu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

I. PENDAHULUAN penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung kongestif (Brashesrs,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (InfoDatin, 2014). Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015,

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal stadium akhir (gagal ginjal kronik tahap 5) dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB III METODE PENELITIAN. secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

I. PENDAHULUAN. dilakukan rata-rata dua kali atau lebih dalam waktu dua kali kontrol (Chobanian,

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang utama adalah sesak napas dan rasa lelah yang membatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. nosokomial diperkirakan 5% - 10% pasien yang dirawat di rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

INTISARI. Puskesmas 9 NopemberBanjarmasin. 1 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 2

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh SUNDARI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kardiovaskuler dan kanker. Di pusat-pusat pelayanan neurologi di

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. 2. di vena sehingga menimbulkan kenaikan tekanan vena. 3 Penyebab utama gagal

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit saat ini telah mengalami perubahan yaitu adanya transisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB I PENDAHULUAN. sehingga meningkatkan risiko PKV seperti pembesaran ventrikel kiri, infark

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB I Pendahuluan UKDW. penyebab keempat dari disabilitas pada usia muda (Gofir, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke tertinggi di Asia. Jumlah yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun (Yastroki, 2012). Prevalensi stroke di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki urutan tertinggi kedua yaitu sebesar 16,9% setelah Sulawesi Selatan (17,9%). Prevalensi penyakit stroke meningkat seiring dengan bertambahnya umur, dimana prevalensi tertinggi pada umur 75 tahun (67,0%) (Kemenkes, Riset kesehatan dasar, 2013). Stroke merupakan gangguan supply darah ke otak yang disebabkan oleh gumpalan atau sumbatan pada pembuluh darah yang akan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke otak sehingga terjadi kerusakan pada jaringan otak (WHO, 2014). Sebagian besar (70-94%) pasien stroke akut mengalami peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmhg. Penelitian di Indonesia didapatkan kejadian hipertensi pada pasien stroke akut sekitar 73,9% sedangkan sebesar 1

2 22,5-27,6% mengalami peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmhg (PERDOSSI, 2011). Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya stroke (Anies, 2006). Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 (9,4%) lebih tinggi dibanding tahun 2007 (7,2%). Sedangkan, prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan tahun 2007 sebesar 5,7% meningkat pada tahun 2013 sebesar 10,3% (Kemenkes, 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Juan dkk (2010) seseorang yang mempunyai riwayat hipertensi 2 kali lebih berisiko terkena stroke. Berdasarkan hasil penelitian hipertensi meningkatkan risiko 3,8 kali terkena stroke (Sorganvi dkk, 2014). Belakangan ini stroke dengan hipertensi menjadi masalah kesehatan yang utama dimana tercatat sebagai penyakit yang paling sering menimbulkan kecacatan dikalangan orang dewasa dan menjadi penyebab utama kematian di negara Asia. Perbandingan jumlah studi prosfektif pada CHD, jumlah studi pada populasi stroke masih rendah dan pengobatan pada pasien stroke juga masih kurang efektif. Jadi melalui penelitian ini, pengetahuan tentang patofisiologi stroke, pencegahan dan pengobatan antihipertensi diketahui agar dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan (Anonim, 2011) Penatalaksanaan hipertensi yang tepat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas dari penyakit stroke. Penurunan tekanan darah yang tinggi pada stroke akut sebagai tindakan rutin tidak dianjurkan, karena kemungkinan dapat memperburuk kondisi sistem neurologis. Pada sebagian besar pasien, tekanan

3 darah akan turun dengan sendirinya dalam 24 jam pertama serangan stroke. Berbagai Gudeline merekomendasikan penurunan tekanan darah yang tinggi pada stroke akut agar dilakukan secara hati-hati. Obat antihipertensi pada pasien stroke diberikan apabila tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmhg atau diastolik lebih dari 120 mmhg. Sedangkan pada stroke hemoragik obat antihipertensi diberikan apabila tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmhg atau Mean Arterial Pressure lebih dari 150 mmhg (PERDOSSI, 2011). Penelitian sebelumnya tentang penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah dilakukan oleh Shanmughon (2011) yang menyatakan bahwa rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke meliputi tepat indikasi 100%, tepat pasien (97,9%), tepat obat (94,7%) dan tepat dosis (94,7%). Penggunaan obat yang rasional adalah penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan klinis pasien seperti ketepatan dosis, pengobatan dengan jangka waktu yang sesuai, mudah didapat serta biaya yang terjangkau oleh pasien. Di satu sisi, penggunaan obat yang tidak rasional akan memberikan dampak yang merugikan bagi instansi pelayanan kesehatan, pasien dan masyarakat. Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan obat harus secara rasional, sehingga pengobatan dapat mencapai terapi yang maksimal dengan efek samping yang minimal (Munaf, 2004). Penelitian tentang evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut merujuk pada Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi :

4 Artinya : Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penya kitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta ala. (HR. Muslim). Peneliti merujuk hadist ini karena pada hadist ini menyatakan bahwa kesembuhan pasien akan dipengaruhi oleh ketepatan pemberian obat yang diberikan. RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan rumah sakit negeri kelas B, yang mana jumlah penderita hipertensi diketahui termasuk 5 besar penyakit di RSUD Panembahan Senopati Bantul tersebut (Mumpuni, 2013). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1. Bagaimana pola penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul? 2. Bagaimana evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul? C. Keaslian Penelitian Penelitian terkait mengenai penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut juga pernah diteliti oleh Shanmughon (2011) tentang Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Penderita Stroke Pasien Rawat Inap di

5 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode Januari-Desember 2009. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif (non eksperimental). Pengambilan data dengan retrospektif kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengambil data rekam medis pasien stroke yang menerima terapi obat antihipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian pada penelitian tersebut adalah, golongan ACEi paling banyak digunakan pada pasien stroke yaitu 31,6% dan obat kedua tertinggi adalah diuretik. sebanyak 27,8%. Kombinasi obat yang paling sering diresepkan adalah 58,1% dengan golongan obat yang tertinggi adalah ACEi dan CCB. Hasil evaluasi stroke yang didiagnosa Hipertensi adalah Tepat indikasi 100%, Tepat pasien adalah 92 kasus (97,9%) dengan ketidaktepatan pasien sebanyak 2 kasus (5,3%), Tepat obat 89 kasus(94,7%) dengan ketidaktepatan obat sebanyak 5 kasus (5,3%), Tepat dosis 91 kasus (94,7%) dengan ketidaktepatan dosis sebanyak 3 kasus (3,2%). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada alat dan bahan dimana pada penelitian Shanmughon (2011) menggunakan alat berupa jurnal Clinical Practice Guidelines For Diagnosis And Management Of Hypertension In The Primary Care Setting, Journal Of The American Society of Hypertension, European Heart Journal, Journal Of The American College of Cardiology, DIH, MIMS dan ISO dan bahan berupa data rekam medis pasien hipertensi dengan diagnosa stroke. Sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan alat berupa jurnal PERDOSSI, American Heart

6 Association Journal, Stroke and Vacular Neurology and Guidline for the Diagnosis and Management of Hypertension in Adults dan bahan berupa data rekam medis stroke akut baik itu yang mengalami hipertensi maupun tidak mengalami hipertensi. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Untuk mengetahui evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. E. Manfaat Penelitian 1. Ilmu Farmasi Sebagai sarana informasi tentang pola penggunaan dan ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut yang meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat pasien berdasarkan PERDOSSI, American Heart Association Journal, Stroke and Vacular Neurology and Guidline for the Diagnosis and Management of Hypertension in Adults pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Rumah Sakit Sebagai bahan evaluasi terapi hipertensi pada stroke akut yang didasarkan oleh PERDOSSI, American Heart Association Journal, Stroke and Vacular Neurology and Guidline for the Diagnosis and Management of Hypertension in Adults.

7 3. Peneliti Meningkatkan pengetahuan tentang pola penggunaan dan ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke akut yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis berdasarkan PERDOSSI, American Heart Association Journal, Stroke and Vacular Neurology and Guidline for the Diagnosis and Management of Hypertension in Adults pada pasien stroke akut di Bangsal Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.