BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan dan disukai siswa. Namun, pada kenyataannya bahwa belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap sekolahan adalah hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya suatu. siswa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena, kreativitas belajar dapat melatih siswa untuk tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menunjang ilmu-ilmu lain seperti ilmu fisika,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

USAHA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI AKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

UPAYA PENINGKATAN KEBERANIAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL GEOMETRI DI DEPAN KELAS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

SUDARYANTI NIM. A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH ALTERNATIF. (Studi Etnografi di SMP Alternatif Bumi Madania Salatiga)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas salah satunya dapat

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat urgen dan harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang. pendidikan masih rendah terutama pada pendidikan sekolah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dan menghadapi perubahan-perubahan yang tidak menentu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan. sebagai institusi pendidikan dan sebagai miniatur masyarakat perlu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pembelajaran matematika itu penting, Karena pada. dasarnya tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran matematika sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membina dan mengantarkan anak

BAB I PENDAHULUAN. usaha sistematis yang terorganisasi untuk memajukan belajar, membina

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi informasi saat ini telah memberikan dampak positif dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk juga aspek pendidikan. Untuk menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi tersebut dituntut sumber daya yang handal dan mampu berkompetensi secara global, sehingga diperlukan ketrampilan yang tinggi yang melibatkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif, inovatif dan kemauan bekerja sama yang efektif. Cara berpikir semacam ini dapat dikembangkan melalui Bahasa Asing termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris yang saat ini masih asing bagi siswa-siswa khususnya di M.I Al-Ikhlas Pagarruyung terutama kelas V. Hal ini sangat dimungkinkan karena bahasa asing memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan yang lainnya serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Oleh sebab itu, pendidikan kita harus mampu mengemas proses pendidikan dengan baik, khususnya bahasa Asing diantaranya, Bahasa Inggris, sehingga yang harus diperhatikan adalah keaktifan anak dalam belajar Bahasa Inggris. Beberapa tahun terakhir ini, suatu pendekatan baru dalam pendidikan yaitu Pendekatan Metode Demonstrasi adalah merupakan Salah satu dari metode pembelajaran Bidang studi Bahasa Inggris. pendekatan Metode 1

2 Demonstrasi memberikan pengertian yang jelas dan siswa langsung berbuat dan mengalami. Pendidikan cara pengunaan dan pengucapan Bahasa Inggris dengan baik dan benar adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi dan dikembangkan serta diamalkan oleh siswa baik dirinya maupun orang lain. Pembelajaran bermakna bagi siswa maka pembelajaran seharusnya dimulai dengan masalah-masalah yang realistik. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah itu dengan caranya sendiri dengan skema yang dimiliki dalam pikirannya. Artinya siswa diberi kesempatan melakukan refleksi, interpretasi, dan mencari strateginya yang sesuai. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris haruslah dipahami sebagai keaktifan melakukan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Bahasa Inggris melalui pendekatan metode Demonstrasi salah satu pendekatan yang sangat baik dan strategis dalam pembelajaran Bahasa Inggris karena siswa lebih aktif dan mengalami secara langsung sehingga minat dan semangat belajar siswa lebih meningkat dan berkembang, tidak cepat bosan atau jenuh, dalam pembelajaran Bahasa Inggris memang memberikan banyak harapan kepada kita semua sebab pembelajaran ini merupakan kewajiban bagi semuan insan. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut untuk dapat lebih dipahami siswa tentang apa yang dijelaskan maka seorang guru harus memberikan gambaran yang jelas melalui peragaan-peragaan yang melibatkan seluruh panca indera siswa terutama indra penglihatan, pendengaran, perabaan. Dalam proses pembelajaraan guru memberikan alat peraga sebagai alat bantu mengajar dengan model

3 pembelajaran realistik. Alat peraga berfungsi untuk menjembatani proses abstraksi dari hal-hal yang bersifat sederhana dan konkrit menuju pembangunan pengetahuan Bahasa Inggris formal dan baku oleh siswa sendiri. Pengajaran Bahasa Inggris diharapkan siswa benar-benar aktif karena dengan belajar aktif diharapkan memiliki dampak positif pada siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan dalam pikiran siswa. Berdasarkan pengamatan kecenderungan perilaku siswa didalam kelas diantaranya sebagai berikut: 1. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris belum nampak, kadang siswa acuh dan tidak memperdulikan ketika guru menerangkan didepan kelas seakan akan tidak ada kemauan untuk mereaksi pelajaran Bahasa Inggris dan seringnya siswa ramai sendiri atau diam. 2. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris hampir tidak nampak, para siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan atau mengutarakan ide. 3. Kemandirian siswa dalam belajar Bahasa Inggris juga belum nampak. Pada pembelajaran Bahasa Inggris, banyak ditemukan pula siswa pada awal pembelajaran terkadang tidak mengetahui apa yang akan dipelajari, ia akan bergantung pada gurunya atau lingkungannya. Permasalahan diatas permasalahan lain dalam pembelajaran Bahasa Inggris Di M.I Al-Ikhlas Pagarruyung. adalah cenderung konvensional.

4 Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran di kelas, seorang guru melaksanakannya dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuka pelajaran dengan menannyakan pekerjaan rumah, 2. Guru menerangkan suatu materi pelajaran, 3. Guru memberi contoh memecahkan soal (biasanya satu atau dua contoh), kemudian 4. Guru memberikan tugas agar siswa mengerjakan soal-soal, dan 5. Guru memberi tugas pekerjaan rumah, hal ini menjdi satu rutinitas dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris sehingga siswa akan mengalami kejenuhan. Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan khususnya tujuan pembelajaran. Bahasa Inggris hendaknya lebih bervariasi metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh guru. Pendekatan Metode Demonstrasi adalah salah satu pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan sebagai obyek Penelitian

5 Tindakan Kelas (PTK) yang di laksanakan di M.I Al-Ikhlas Pagarruyung. Tentunya harus berkolaborasi antara guru Bahasa Inggris dengan peneliti. Proses PTK ini memberi kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji dan ditingkatkan. Dengan demikian proses pembelajaran Bahasa Inggris yang menerapkan pendekatan realistik Metode demonstrasi maka penulis melakukan penelitian tentang Meningkatkan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Metode Demonstrasi Di Kelas V MI Al- Ikhlas Kab. Tanah Bumbu Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar di siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris? 2. Bagaimana aktivitas guru pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan diterapkannya metode Demonstrasi? 3. Bagaimana aktivitas siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan diterapkannya metode Demonstrasi? C. Tujuan Penelitian Mengatasi permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini tidak terlalu kompleks, maka perlu peneliti memberikan batasan-batasan

6 permasalahan. Pembatasan masalah ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan dapat tercapai pada sasaran dan tujuan dengan baik. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris setelah diterapkannya model demonstrasi. 2. Untuk mengetahui aktifitas guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model demonstrasi. 3. Untuk mengetahui aktifitas siswa belajar bahasa inggris melalui model demonstrasi. D. Manfaat Penelitian 1. Faktor Siswa Siswa kelas V M.I Al-Ikhlas Pagarruyung dalam pembelajaran pada umumnya menganggap Bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit dan membosankan untuk dipelajari karena siswa tidak mengetahui pentingnya mempelajari Bahasa Inggris untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari. Selain itu siswa juga sulit mengutarakan ide atau gagasan pada guru bila proses pembelajaran berlangsung. Jika diberikan soal oleh guru siswa masih takut salah untuk mengerjakan soal kedepan kelas, dan memiliki kesulitan dan mengucapkan dengan baik dan benar ini terlihat dari tugas-tugas dari guru yang tidak dikerjakan. 2. Faktor Guru Proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat satu arah yaitu guru menyampaikan materi dan siswa hanya mendengar dan mencatat apa yang

7 diperintahkan guru. Penyampaian materi masih monoton (kurang bervariasi), dominasi guru dalam proses pembelajaran masih tinggi disini guru yang bersifat aktif, dan tidak mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari 3. Faktor Proses Pembelajaran Proses pembelajaran yang berlangsung di M.I Al-Ikhlas Pagarruyung masih bersifat konvensional yaitu guru menjelaskan siswa mendengarkan tanpa adanya proses diskusi dan tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga cenderung satu arah dan kurang demokratis. Selain itu kurangnya pemanfaatan alat peraga dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris, sehingga belajar terkesan abstrak dan sulit dipahami. Dari berbagai penyebab permasalahan yang telah diutarakan diatas, kemudian permasalahan-permasalahan tersebut dianalisis melalui kerja kolaborasi. Dari hasil kerja kolaborasi tersebut peneliti dan guru Bahasa Inggris kelas V sepakat bahwa penyebab sesungguhnya yang paling dominan adalah kualitas atau kondisi pembelajaran yang kurang mendukung siswa untuk aktif. Kemudian akar penyebab masalah tersebut disepakati bahwa penggunaan metode pembelajaran yang masih konvensional dan monoton sehingga pembelajaran cenderung satu arah dan kurang demokratis, guru tidak mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari siswa, dan pemanfaatan sumber belajar dan alat peraga yang optimal. Secara umum:

8 1. Manfaat Teoritis Secara umum hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan pada pembelajaran Bahasa Inggris utamanya peningkatan mutu Bahasa Inggris melalui pendekatan Metode Demonstrasi. Secara khusus penelitian ini untuk memberikan kontribusi pada strategi mata pelajaran Bahasa Inggris. Jadi perubahan pertama yang perlu dilakukan dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Kondisi pembelajaran yang menyenangkan merupakan syarat perlu. Dengan kondisi semacam itu pemahaman siswa akan meningkat menjadi lebih besar. Menurut hasil penelitian, suasana yang menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan. 2. Manfaat Praktis Pada aturan praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Bagi guru Bahasa Inggris dapat digunakan sebagai bahan masukan bahwa pendekatan Metode Demonstrasi adalah dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam PBM mata pelajaran Bahasa Inggris Sedangkan manfaat bagi siswa proses pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas serta kemampuannya dalam memahami koteks Bahasa Inggris itu sendiri serta dapat diamalkan untuk dirinya sendiri maupaun orang lain dalam hal beribadah.