BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Tujuan pokok pengajaran bahasa Indonesia agar tercapai diarahkan pada empat aspek keterampilan berbahasa dasar yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai siswa dibanding tiga keterampilan berbahasa yang lain. Keterampilan menulis menjadi keterampilan dasar yang benar-benar harus dikuasai siswa, karena keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran salah satu faktor pendukungnya adalah keterampilan mereka dalam menulis. Menulis sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasaan secara jelas, logis, sistematis, sesuai dengan konteks dan keperluan komunikasi. Selain itu keterampilan menulis memengaruhi kemampuan seseorang untuk menuliskan sesuatu, misalnya: karya ilmiah, cerita pendek, atau puisi. Kemampuan berpikir pada siswa jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada salah satu pembelajaran bahasa Indonesia menuntut keterampilan siswa dalam menulis puisi bebas. Puisi bebas merupakan suatu tulisan dengan bahasa yang indah dan memiliki makna didalamnya. Pada dasarnya pembelajaran menulis puisi bebas adalah pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk bebas berekspresi mengungkapkan perasaan dengan bahasa yang indah. Seharusnya hal tersebut dapat dilakukan oleh siswa dengan baik karena mereka hanya mengungkapan perasaan melalui tulisan, tetapi pada kenyataannya hal tersebut sangat susah dilakukan oleh siswa. Pada umumnya, usia anak SMP memang sudah menguasai kosakata bahasa Indonesia yang lugas dengan cukup baik, tetapi untuk membuat kata lugas menjadi kata kias masih mengalami kesulitan. 1
2 Saat ini banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis puisi bebas seperti penggunaan kosa kata, pemilihan kata atau diksi, dan penggunaan gaya bahasa. Kesulitan tersebut dipengaruhi oleh kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas. Faktor inilah yang menyebabkan ketidakoptimalan siswa dalam keterampilan menulis puisi bebas. Ketidakoptimalan keterampilan menulis puisi bebas bukan seluruhnya kesalahan pada siswa. Menurut Taringan (1992: 187) sebagian besar guru tidak mampu menyajikan materi menulis secara menarik, inspiratif, dan kreatif padahal teknik pengajaran yang dipilih dan dipraktikkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman guru terhadap kurikulum yang sedang berlaku, keterbatasan media pengajaran, kurang adanya persiapan sebelum melakukan pembelajaran, kurangnya pemberdayaan guru terhadap kemampuan siswa dan minimnya kreativitas guru dalam menerapkan strategi pembelajaran. Sedangkan dalam proses pembelajaran dibutuhkan sebuah model agar pembelajaran lebih kreatif dan inovatif. Arends (2004: 7) menyatakan bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tidaklah mudah, pembelajaran di kelas harus kondusif sehingga tercipta suasana yang nyaman, tenang, menarik, dan menyenangkan. Materi pembelajaran menulis puisi bebas akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil pengamatan atau survei awal yang dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 26 Januari 2016, pembelajaran menulis puisi bebas yang dilaksanakan di kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta belum berjalan dengan baik, banyak hal yang masih perlu diperbaiki dalam pembelajaran menulis puisi bebas, adapun permasalahan yang ditemui, yaitu; 1) motivasi siswa dalam mengikuti menulis puisi bebas terlihat masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti duduknya tidak tenang, menoleh ke arah temannya, meletakkan kepalanya di atas meja,
3 melakukan aktivitasnya sendiri yang tidak ada sangkut pautnya dengan pembelajaran, dan berbincang-bincang dengan temannya; 2) banyak siswa yang masih bersikap pasif dan kurang antusias ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, masih terdapat siswa yang diam ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya begitu pula ketika guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, mereka cenderung tidak mau menjawab pertanyaan dengan alasan belum bisa; 3) guru hanya berada di depan kelas saat menyampaikan materi menulis puisi dan saat siswa mengerjakan tugas guru hanya duduk di kursinya tanpa memantau kegiatan siswa; 4) guru masih mengajar secara konvensional yakni hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemodelan. Guru hanya menyampaikan materi dari buku pegangan, memberikan contoh kemudian menyuruh siswa untuk menuliskan sebuah puisi bebas. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran menulis puisi bebas; 5) keterampilan menulis puisi bebas masih sangat kurang karena banyak siswa yang tidak tuntas atau memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada hasil tes keterampilan menulis puisi bebas, yaitu 75. Pada tes menulis puisi bebas terdapat 30% atau 6 siswa dari jumlah keseluruhan 20 siswa yang mencapai KKM, yakni mendapat nilai 75 ke atas, sedangkan sebagian besar siswa 14 siswa mendapat nilai di bawah 75 atau dapat dikatakan siswa yang belum tuntas pembelajaran menulis bebas. Peneliti beserta guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta (Anastasia Dwi Anggraini, S. Pd.) berdiskusi mengidentifikasi penyebab kurang berhasilnya siswa dalam menulis puisi bebas karena motivasi mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas masih kurang. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru saat mengajar juga kurang bervariatif dan menyenangkan dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional. Hal tersebut dikarenakan guru masih menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Setelah menyampaikan materi, guru meminta siswa mengerjakan tugas lalu mengumpulkannya tanpa ada refleksi dari guru.
4 Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan guru kolaborator mencoba untuk mencari solusi yang tepat agar masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik. Setelah berdiskusi dan menimbang dari beberapa alternatif akhirnya disepakati satu alternatif guna mengatasi masalah kurangnya motivasi mengikuti pembelajaran dan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Peneliti dan guru kolaborator sepakat untuk menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sebagai sarana menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran menulis puisi bebas juga dapat meningkat. Menurut peneliti dan guru kolaborator model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang menarik untuk pembelajaran menulis puisi bebas karena dalam sebuah gambar terdapat berbagai hal yang dapat membuat siswa berimajinasi dan menjadikan siswa termotivasi atau bersemangat dalam merangkai kata demi kata menjadi sebuah puisi bebas yang indah. Ketika siswa mampu menuangkan imajinasinya dalam sebuah tulisan, maka siswa akan dapat semakin mengeksplorasi daya berpikirnya yang kemudian dapat melatih kemampuan menulis puisi bebas. Selain itu, media gambar juga membantu menyampaikan materi sehingga siswa tertarik dan merangsang keaktifan siswa dengan cara belajar menggunakan kelompok kecil. Oleh karena itu melalui model pembelajaran Picture and Picture, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan menulisnya, terutama dalam menulis puisi bebas. Bertolak dari uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatan Motivasi dan Keterampilan Menulis Puisi Bebas melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.
5 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Apakah penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Dilihat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi guru dan siswa SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta, serta masyarakat pembaca pada umumnya. 1. Manfaat Teoretis Dari segi teoretis, hasil penelitian ini dapat bertujuan untuk:
6 a. Melengkapi teori-teori pembelajaran menulis yang menunjang mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Pertama. b. Sebagai landasan bagi guru dalam pelaksanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran menulis. c. Sebagai landasan bagi guru untuk memahami materi dalam pembelajaran menulis. 2. Manfaat Praktis Dari segi praktis di lapangan, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan beberapa pihak terkait: a. Siswa Meningkatkan motivasi siswa agar gemar menulis puisi bebas guna mengembangkan daya nalar dan keterampilan menulis puisi bebas siswa meningkat. b. Guru Meningkatkan cara mengajar guru dan proses pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menarik. c. Sekolah Meningkatkan kualitas keterampilan siswa dalam menulis puisi bebas dan memberikan sumbangan berkaitan dengan pengembangan model dan media pembelajaran yang kreatif, mudah, dan inovatif. d. Peneliti yang Lain Memberikan wawasan dan gambaran tentang penerapan model pembelajaran dan penggunaan media dalam peningkatan keterampilan menulis puisi bebas.