BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia tidak akan pernah terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. monoton dan kurang menarik. Kondisi semacam ini juga dialami oleh guru di

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. pada diri individu. Peningkatan mutu pendidikan terus diupayakan demi

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak usia dini di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) memasukkan keterampilan-keterampilan berpikir yang harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara komprehensif, baik fisik, mental, maupun emosional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan pula dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang terdapat. menerima konsep-konsep ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. menulis guru cenderung menganggap dirinya sebagai sumber utama pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh. kehidupan, termasuk juga dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Tujuan pokok pengajaran bahasa Indonesia agar tercapai diarahkan pada empat aspek keterampilan berbahasa dasar yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai siswa dibanding tiga keterampilan berbahasa yang lain. Keterampilan menulis menjadi keterampilan dasar yang benar-benar harus dikuasai siswa, karena keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran salah satu faktor pendukungnya adalah keterampilan mereka dalam menulis. Menulis sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasaan secara jelas, logis, sistematis, sesuai dengan konteks dan keperluan komunikasi. Selain itu keterampilan menulis memengaruhi kemampuan seseorang untuk menuliskan sesuatu, misalnya: karya ilmiah, cerita pendek, atau puisi. Kemampuan berpikir pada siswa jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada salah satu pembelajaran bahasa Indonesia menuntut keterampilan siswa dalam menulis puisi bebas. Puisi bebas merupakan suatu tulisan dengan bahasa yang indah dan memiliki makna didalamnya. Pada dasarnya pembelajaran menulis puisi bebas adalah pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk bebas berekspresi mengungkapkan perasaan dengan bahasa yang indah. Seharusnya hal tersebut dapat dilakukan oleh siswa dengan baik karena mereka hanya mengungkapan perasaan melalui tulisan, tetapi pada kenyataannya hal tersebut sangat susah dilakukan oleh siswa. Pada umumnya, usia anak SMP memang sudah menguasai kosakata bahasa Indonesia yang lugas dengan cukup baik, tetapi untuk membuat kata lugas menjadi kata kias masih mengalami kesulitan. 1

2 Saat ini banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis puisi bebas seperti penggunaan kosa kata, pemilihan kata atau diksi, dan penggunaan gaya bahasa. Kesulitan tersebut dipengaruhi oleh kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas. Faktor inilah yang menyebabkan ketidakoptimalan siswa dalam keterampilan menulis puisi bebas. Ketidakoptimalan keterampilan menulis puisi bebas bukan seluruhnya kesalahan pada siswa. Menurut Taringan (1992: 187) sebagian besar guru tidak mampu menyajikan materi menulis secara menarik, inspiratif, dan kreatif padahal teknik pengajaran yang dipilih dan dipraktikkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman guru terhadap kurikulum yang sedang berlaku, keterbatasan media pengajaran, kurang adanya persiapan sebelum melakukan pembelajaran, kurangnya pemberdayaan guru terhadap kemampuan siswa dan minimnya kreativitas guru dalam menerapkan strategi pembelajaran. Sedangkan dalam proses pembelajaran dibutuhkan sebuah model agar pembelajaran lebih kreatif dan inovatif. Arends (2004: 7) menyatakan bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tidaklah mudah, pembelajaran di kelas harus kondusif sehingga tercipta suasana yang nyaman, tenang, menarik, dan menyenangkan. Materi pembelajaran menulis puisi bebas akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil pengamatan atau survei awal yang dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 26 Januari 2016, pembelajaran menulis puisi bebas yang dilaksanakan di kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta belum berjalan dengan baik, banyak hal yang masih perlu diperbaiki dalam pembelajaran menulis puisi bebas, adapun permasalahan yang ditemui, yaitu; 1) motivasi siswa dalam mengikuti menulis puisi bebas terlihat masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti duduknya tidak tenang, menoleh ke arah temannya, meletakkan kepalanya di atas meja,

3 melakukan aktivitasnya sendiri yang tidak ada sangkut pautnya dengan pembelajaran, dan berbincang-bincang dengan temannya; 2) banyak siswa yang masih bersikap pasif dan kurang antusias ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, masih terdapat siswa yang diam ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya begitu pula ketika guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, mereka cenderung tidak mau menjawab pertanyaan dengan alasan belum bisa; 3) guru hanya berada di depan kelas saat menyampaikan materi menulis puisi dan saat siswa mengerjakan tugas guru hanya duduk di kursinya tanpa memantau kegiatan siswa; 4) guru masih mengajar secara konvensional yakni hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemodelan. Guru hanya menyampaikan materi dari buku pegangan, memberikan contoh kemudian menyuruh siswa untuk menuliskan sebuah puisi bebas. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran menulis puisi bebas; 5) keterampilan menulis puisi bebas masih sangat kurang karena banyak siswa yang tidak tuntas atau memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada hasil tes keterampilan menulis puisi bebas, yaitu 75. Pada tes menulis puisi bebas terdapat 30% atau 6 siswa dari jumlah keseluruhan 20 siswa yang mencapai KKM, yakni mendapat nilai 75 ke atas, sedangkan sebagian besar siswa 14 siswa mendapat nilai di bawah 75 atau dapat dikatakan siswa yang belum tuntas pembelajaran menulis bebas. Peneliti beserta guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta (Anastasia Dwi Anggraini, S. Pd.) berdiskusi mengidentifikasi penyebab kurang berhasilnya siswa dalam menulis puisi bebas karena motivasi mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas masih kurang. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru saat mengajar juga kurang bervariatif dan menyenangkan dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional. Hal tersebut dikarenakan guru masih menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Setelah menyampaikan materi, guru meminta siswa mengerjakan tugas lalu mengumpulkannya tanpa ada refleksi dari guru.

4 Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan guru kolaborator mencoba untuk mencari solusi yang tepat agar masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik. Setelah berdiskusi dan menimbang dari beberapa alternatif akhirnya disepakati satu alternatif guna mengatasi masalah kurangnya motivasi mengikuti pembelajaran dan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Peneliti dan guru kolaborator sepakat untuk menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sebagai sarana menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran menulis puisi bebas juga dapat meningkat. Menurut peneliti dan guru kolaborator model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang menarik untuk pembelajaran menulis puisi bebas karena dalam sebuah gambar terdapat berbagai hal yang dapat membuat siswa berimajinasi dan menjadikan siswa termotivasi atau bersemangat dalam merangkai kata demi kata menjadi sebuah puisi bebas yang indah. Ketika siswa mampu menuangkan imajinasinya dalam sebuah tulisan, maka siswa akan dapat semakin mengeksplorasi daya berpikirnya yang kemudian dapat melatih kemampuan menulis puisi bebas. Selain itu, media gambar juga membantu menyampaikan materi sehingga siswa tertarik dan merangsang keaktifan siswa dengan cara belajar menggunakan kelompok kecil. Oleh karena itu melalui model pembelajaran Picture and Picture, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan menulisnya, terutama dalam menulis puisi bebas. Bertolak dari uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatan Motivasi dan Keterampilan Menulis Puisi Bebas melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

5 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Apakah penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Dilihat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi guru dan siswa SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta, serta masyarakat pembaca pada umumnya. 1. Manfaat Teoretis Dari segi teoretis, hasil penelitian ini dapat bertujuan untuk:

6 a. Melengkapi teori-teori pembelajaran menulis yang menunjang mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Pertama. b. Sebagai landasan bagi guru dalam pelaksanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran menulis. c. Sebagai landasan bagi guru untuk memahami materi dalam pembelajaran menulis. 2. Manfaat Praktis Dari segi praktis di lapangan, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan beberapa pihak terkait: a. Siswa Meningkatkan motivasi siswa agar gemar menulis puisi bebas guna mengembangkan daya nalar dan keterampilan menulis puisi bebas siswa meningkat. b. Guru Meningkatkan cara mengajar guru dan proses pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menarik. c. Sekolah Meningkatkan kualitas keterampilan siswa dalam menulis puisi bebas dan memberikan sumbangan berkaitan dengan pengembangan model dan media pembelajaran yang kreatif, mudah, dan inovatif. d. Peneliti yang Lain Memberikan wawasan dan gambaran tentang penerapan model pembelajaran dan penggunaan media dalam peningkatan keterampilan menulis puisi bebas.