BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini dengan kemajuan teknologi dan telekomunikasi serta kemajuan pada sektor lain yang mempengaruhi ekonomi yang semakin berkembang telah menciptakan persaingan ketat pada perusahaan yang bergerak di sektor yang sama maupun berbeda. Hal ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Usaha yang dapat dilakukan untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat salah satunya yaitu melalui proses ekspansi. Ekspansi perusahaan dapat di lakukan dalam bentuk ekspansi internal maupun eksternal. Ekspansi internal dapat dilakukan dengan membangun bisnis baru dari awal (start-up business) atau memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya dengan cara menambah kapasitas pabrik, menambah produk atau mencari target pasar baru. Sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha atau membeli perusahaan yang sudah ada (Setiawan, 2014). Dalam akuntasi terdapat tiga bentuk penggabungan usaha yaitu konsolidasi, merger, dan akuisisi. Konsolidasi merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perusahaan baru. Dengan demikian, aktiva dan pasiva perusahaan yang meleburkan diri menjadi milik perusahaan baru, dan beberapa perusahaan yang meleburkan diri menjadi berakhir atau hilang. Merger adalah penggabungan satu perusahaan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perusahaan lain yang telah ada, dan mengakibatkan aktiva dan pasiva perusahaan yang menggabungkan diri beralih kepada perusahaan yang menerima penggabungan diri, sehingga perusahaan yang menggabungkan diri menjadi berakhir atau hilang. Sedangkan akuisisi yaitu pengambil alihan yang dilakukan oleh perusahaan atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perusahaan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perusahaan tersebut. Dengan demikian, perusahaan yang sahamnya diakuisisi oleh perusahaan lain tetap ada dan tidak berakhir. 1
2 Aktivitas merger dan akuisisi semakin bertambah seiring dengan laju pertumbuan ekonomi nasional dan internasional. Menurut Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) di tahun 2011 merupakan tahun dimana akrtivitas merger dan akuisisi mengalami puncaknya di Indonesia karena terdapat banyaknya pelaku usaha yang melakukan aktivitas tersebut. Sebuah riset menemukan bahwa merger yang terjadi karena tujuan kompetisi bisa meningkatkan harga saham dan memberikan keuntungan bagi pegawai. Merger dan akuisisi adalah salah satu usaha dari perusahaan untuk dapat berkembang. Apabila perkembangan dari dalam perusahaan tidak dapat terealisasi, atau tidak ada lagi pilihan pertumbuhan secara organik, maka merger dan akuisisi merupakan jalan yang harus ditempuh agar perusahaan dapat berkembang. Cara ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan cara lain karena dengan melakukan merger dan akuisisi, perusahaan tidak perlu memulai bisnis baru dari awal dikarenakan perusahaan sebelumnya sudah terbentuk (Anindhito, 2015). Dilihat dari segi waktu, merger dan akuisisi lebih cepat dibandingkan dengan membentuk perusahaan baru karena tidak perlu melewati tahap-tahap perizinan, dan lainnya. Selain itu keuntungan lebih banyak diberikan melalui merger atau akuisisi kepada perusahaan antara lain, peningkatan kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi (Naziah, 2014). Merger dan akuisisi merupakan suatu strategi investasi jangka panjang yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan sebagai tujuan akhir. Sebelum memutuskan melakukan kegiatan merger atau akuisisi, manajer harus memperhitungkan kinerja dari perusahaan yang akan diakuisisinya. Karena dari kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai pantas atau tidaknya calon perusahaan yang akan diakuisisi. Aktivitas merger dan akuisisi selain memberikan manfaat bagi perusahaan, juga menimbulkan permasalahan di dalamnya. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan merger atau akuisisi, dan hasil yang belum pasti untuk mencapai tujuan dari perusahaan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi. Selain itu adanya kemungkinan budaya perusahaan yang berpengaruh pada sumber daya manusia yang akan dipekerjakan. Dengan demikian tujuan normatif ini dikorbankan justru oleh keputusan merger atau akuisisi itu sendiri. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat masih tingginya angka kegagalan akuisisi sehingga
3 diperlukan rencana dan langkah-langkah yang strategis dan menantang agar terhindar dari kegagalan (Hasibuan, 2014:4). Merger dan akuisisi masih sering dipandang sebagai keputusan kontroversial karena banyak pihak yang dirugikan, sekaligus diuntungkan dari peristiwa merger atau akuisisi. Dampak yang merugikan bisa kita lihat dari sisi karyawan karena kebijakan ini sering disertai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang jumlahnya banyak akibat strukturisasi perusahaan, atau karyawan yang berhenti bekerja karena tidak cocok dengan budaya perusahaan yang baru setelah merger atau akuisisi dilakukan. Sesudah merger dan akuisisi ukuran perusahaan dengan sendirinya bertambah besar karena asset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan digabung bersama. Oleh karena itu, kinerja setelah merger dan akuisisi seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi dapat dilihat dengan membandingkan dari neraca keuangan dimana untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, alat yang biasanya digunakan adalah rasio keuangan. Dalam penelitian Aprilita (2013) diketahui bahwa penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi pada perusahaan pengakuisisi, walaupun terdapat beberapa rasio yang menunjukkan perbedaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi namun belum dapat mewakili rasio secara keseluruhan untuk menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi pada perusahaan pengakuisisi. Hasil yang sama dengan penelitian yang di lakukan oleh Suryawathy (2014) menunjukan bahwa hasil pengujian yang menggunakan rasio current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, debt to total assets ratio, return on equity, dan return on investment berdasarkan pengujian empiris menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari semua rasio keuangan tersebut dari sebelum dengan setelah merger dilakukan. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilita dan Suryawathy, penelitian Naziah (2014) menunjukan adanya peningkatan kinerja keuangan antara sebelum dengan setelah merger dan akuisisi. Hasil yang sama ditunjukan dari penelitian Reddy (2013) menunjukan terdapat peningkatan kinerja keuangan pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi pada sektor jasa dan
4 manufaktur di India. Memiliki hasil yang memuaskan lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rani, Surendra, dan P.K. Jain (2013) pada perusahaan yang melakukan merger di India, menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan setelah aktivitas merger tersebut dilakukan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah merger atau akuisisi. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan analisis rasio keuangan untuk mengetahui aktivitas merger atau akuisisi terhadap kinerja perusahaan. Maka judul penelitian ini adalah: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger atau Akuisisi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2014. 1.2 Masalah/Isu Pokok Dalam menilai suatu kinerja keuangan perusahaan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, dan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang membahas mengenai kinerja keuangan perusahaan, terdapat ketidak konsistenan dari hasil yang diperoleh. Ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan ada juga yang tidak mempengaruhi kinerja keuangan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan, dan mengambil beberapa variabel yang akan diteliti pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang tercatat di BEI tahun 2011. 1.3 Formulasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan masalah/isu pokok yang telah disampaikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi berdasarkan rasio likuiditas yaitu current ratio, dan quick ratio? 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi berdasarkan rasio profitabilitas yaitu return on equity, return on asset, dan net profit margin?
5 3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi berdasarkan rasio solvabilitas yaitu debt to equity ratio dan debt to asset ratio? 4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi berdasarkan rasio aktivitas yaitu total asset turnover ratio? 5. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi berdasarkan rasio pasar yaitu price to earning ratio? 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi cakupan pembahasan, penulisan penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Membahas perubahan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi sebelum dan sesudah melakukan kegiatan tersebut. 2. Penelitian ini membahas perbedaan yang terjadi sebelum dan sesudah merger atau akuisisi berdasarkan indikator rasio keuangan current ratio, quick ratio, return on equity, return on asset, net profit margin, debt to equity ratio, debt to asset ratio, total asset turnover ratio, dan price to earning ratio. 3. Subjek penelitian yang dipilih adalah perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2014. 4. Tahun dasar penelitian ini adalah 2011 dengan membandingkan kinerja keuangan tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah tahun merger atau akuisisi. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan disini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio likuiditas yaitu current ratio, dan quick ratio antara sebelum dengan sesudah perusahaan melakukan merger atau akuisisi. 2. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas yaitu return on equity, return on asset, dan net profit margin antara sebelum dengan sesudah perusahaan melakukan merger atau akuisisi.
6 3. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio solvabilitas yaitu debt to equity ratio dan debt to asset ratio antara sebelum dengan sesudah perusahaan melakukan merger atau akuisisi. 4. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio aktivitas yaitu total asset turnover ratio antara sebelum dengan sesudah perusahaan melakukan merger atau akuisisi. 5. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio pasar yaitu price to earning ratio antara sebelum dengan sesudah perusahaan melakukan merger atau akuisisi. 1.5.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan secara tepat, guna meningkatkan kinerja dan performa keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 2. Bagi Investor Sebagai sumber informasi yang dapat digunakan sebagai kajian mengenai pengaruh ekonomi atas keputusan merger dan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja keuangan. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu keuangan maupun akuntansi mengenai kajian merger dan akuisisi, serta dapat digunakan sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan untuk pengembangannya. 1.6 Tinjauan Pustaka Analisis perbandingan kinerja keuangan mengenai merger atau akuisisi perusahaan sebelumnya sudah pernah dilakukan dengan metode pengukuran yang berbeda-beda. Beberapa penelitian yang pernah dibuat mengenai perbandingan kinerja keuangan sebelum dengan sesudah melakukan merger atau akuisisi yaitu:
7 Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian 1 Mahes R. and Post Merger 2012 Tidak terdapat pengaruh yang Daddikar Prasad. and Acquisition signifikan pada kinerja (Jurnal Internasional) Financial Performance Analysis: A Case Study of Select Indian Airline Companies keuangan setelah merger dan akuisisi pada rasio ROE, NPM, interest coverage, EPS and dividend per share. Sehingga dapat di simpulkan dalam penelitian ini tidak terdapat perngaruh yang signifikan antara sebelum dan setelah merger dan akuisisi periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah M&A. 2 K. Srinivasa Reddy, Vinay Corporarte Merger and 2013 Terdapat perbedaan yang signifikan untuk variabel Kumar Nangia, Financial financial structure, liquidity, and Rajat Agrawal. (Jurnal Internasional) Performance: a new assessment of Indian Cases turnover, market, growth, dan valuation pada sektor jasa dan manufaktur Sumber: Dikelola dari Berbagai Jurnal
8 Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian 3 Ira Aprilita. Analisis 2013 Dari hasil uji yang dilakukan (Jurnal Nasional) Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Study pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar terdapat peningkatan pada rasio DER, TATO, dan EPS dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank test, sedangkan untuk uji manova tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan. Jadi, kinerja perusahaan setelah melakukan akuisisi tidak memberikan sinergi bagi perusahaan pengakuisisi. di BEI 2000-2011) 4 Ulfathin Naziah Analisis (Jurnal Nasional) Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di 2013 Pada menelitian ini menunjukan adanya peningkatan kinerja keuangan pada rasio ROA, DER, dan EPS. Terjadi penurunan kinerja keuangan dari sebelum dengan setelah merger dan akuisisi pada rasio NPM, ROE, TATO, dan CR. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. BEI 2009-2012 Sumber: Dikelola dari Berbagai Jurnal
9 Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian 5 Neelam Rani, Surendra S. Financial Performance 2013 Terdapat peningkatan kinerja keuangan yang signifikan pada Yadav, and P.K. analysis of perusahaan di India setelah Jain. (Jurnal Internasional) Mergers and Acquisitions: Evidence from India merger dan akuisisi dengan variabel ROE, ROCE, OPMs, OPMa, NPM, COGR, LRE, SRE, RDE, FATR, TATR, CATR, dan TATO. 6 I Gusti Ary Suryawathy Analisis Keuangan 2014 tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kinerja (Jurnal Nasional) Sebelum dan Sesudah Merger pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek keuangan perusahaan pada dua tahun sebelum dan sua tahun setelah melakukan merger pada variabel CR, cash ratio, debt to total assets ratio, DER, ROE, dan ROI. Indonesia Sumber: Dikelola dari Berbagai Jurnal 1.7 Sistematika Pembahasan Sebelum menguraikan masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan skripsi ini, maka terlebih dahulu akan diberikan gambaran secara garis besar mengenai apa yang akan dibahas pada setiap bab. Adapun sistematika dari penulisan skripsi tersebut adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari pemilihan topik dan judul, masalah/isu pokok, formulasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika pembahasan.
10 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini yaitu teori-teori mengenai merger dan akuisisi, analisis kinerja keuangan, laporan keuangan, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis. METODA PENELITIAN Bab ini mengemukakan mengenai jenis dan sumber data, metoda penentuan sample, metoda analisis data, metoda penyajian data, alat uji statistik, dan operasionalisasi variable. ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini membahas tentang deskripsi hasil dari analisis pengolahan data yang berhubungan dengan masalah penelitian dan pembahasan yang mencakup hasil penelitian yang dilakukan dengan teori yang telah dipilih. Analisis ini merupakan usaha untuk mencapai tujuan dari penelitian. SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang merupakan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dan saran untuk penelitian selanjutnya, serta bagi pihak-pihak yang berhubungan yang akan menggunakan hasil penelitian.