GUBERNUR LAMPUNG. PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5) TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERlAN BANTUAN AKlBAT BENCANA DI PROVINSI LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG SANTUNAN DAN BANTUAN SOSIAL BERUPA UANG UNTUK KORBAN BENCANA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 43 Tahun : 2014

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Powered by TCPDF (

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATIPANDEGLANG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAN PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 42 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

TAR== BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME PENYALURAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK PENANGANAN TANGGAP DARURAT

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA

GULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG BANTUAN TERHADAP KORBAN BENCANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA BUPATI MALANG,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 03 B TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO N OM OR: 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulungan.

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI KLUNGKUNG PROVINSI BALI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA AKIBAT DAYA RUSAK AIR

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BULUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PRT/M/2015 TENTANG PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN LANGSUNG BERUPA UANG TUNAI BAGI KORBAN BENCANA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2013 TENT ANG

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5) TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERlAN BANTUAN AKlBAT BENCANA DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG Menimbang a. bahwa dalam rangka memberikan perhatian atas musibah yang diakibatkan dari bencana alam Pemerintah Provinsi Lampung perlu memberikan bantuan bencana yang diakibatkan dari bencana alam bencana non alam dan bencana sosial yang mengakibatkan korban massal dan wabab penyakit sesuai dengan kemampuan keuangan daerah; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 55 Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa mengenai pengelolaan bantuan bencana diatur dengan Peraturan Gubernur; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Gubernur Lampung tentang Pedoman Tata Cara Pembcrian Bantuan Akibat Bencana di Provinsi Lampung; Mengingat I. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang [Lernbarari Negara Republik Indonesia 'I'ahun 1961 Nomor 214 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2273); 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor Nomor 95 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2688); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambaha'n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dcngan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pernerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tajrun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Boncana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

5. 6. 7. 8. 9. 10. II. 12. 13. 14. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Repubfik Indonesia Nomor 4828); Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelo1aan Bantuan Bencana [Lembaran Negara Indonesia Tahun 2008 Nomor 43 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48291; Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4830): Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pedoman Tatacara Pemberian dan Besaran Bantuan Santunan Duka Cita. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan 'Tatakerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2009 Nomor 14 Tambahan. Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 344) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 'Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung [Lernbaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2014 Nomor 5 Tambahan Lembaran Daerah Provinei Lampung Nomor 403);

15. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2011 Nomor 13 'Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 3601; 16. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 'Tahun 2013 tentang Pengumpulan Sumbangan di Provinsi Lampung Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2013 Nomor 13 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 394); Memperhatikan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 40 Tahun 2012 tentang Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Bencana. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI PROVINSI LAMPUNG. BAB I KETENTUAN UMUM PasaI 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Lampung. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubemur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Gubernur adalah Gubernur Lampung. 4. KabupatenjKota adalah KabupatenjKota se-provinsi Lampung. 5. Pemerintah KabupatenjKota adalah Pemerintah KabupatenjKota se-provinsi Lampung. 6. BupatijWalikota adalah BupatijWalikota se-provinsi Lampung. 7. Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang selanjutnya disingkat dengan BNPB adalah Lembaga Pemerintah non ~ Departemen sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disingkat BPBD adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung. 9. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan balk oleh factor alam danjatau factor non alam maupun factor t manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia kerusakan lingkungan kerugian harta benda dan dampak psikologis.

10. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi tsunami gunung meletus banjir kekeringan angin topan dan tanah longsor. \ 11. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi gagal modernisasi epidemic dan wabah penyakit. 12. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror. 13. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penet.apan kebijakan pembangunan yang beresiko tirnbulnya bencana kegiatan pencegahan bencana tanggap darurat dan rehabilitasi. 14. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat. 15. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban harta benda pemenuhan kebutuhan dasar pcrlindungan pengurusan pengungsi penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana. 16. Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana. 17. Kejadian luar biasa yang selanjutnya disebut KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bennakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakn keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. 18. Wabah adaleh kejadian suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. 19. Wilayah bencana adalah wilayah tertentu yang terkena dampak bencana. 20. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana. 21. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Lampung terdiri dari Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah serta Lembaga Lain Daerah. BAB II PEMBERIAN BANTUAN Pasa12 Untuk meringankan beban korban bencana dan untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat di wilayah bencana Pemerintah daerah memberikan bantuan darurat bencana kepada: a. Masyarakat yang terkena bencana; dan b. Pemerintah Kabupaten/Kota atau SKPD yang menangani bencana.

Pasal3 (1) Masyarakat yang menjadi korban bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a yang mendapatkan bantuan adalah: a. ahli waris korban meninggal dunia; b. korban luka berat yang dirawat di Rumah Sakit; c. pemilik dan/atau penyewa rumah yang roboh atau musnah atau terbakar habis atau rusak berat; d. pemilik dan/atau penyewa tempat usaha/losjkios yang roboh atau musnah atau terbakar habis; e. panitia pembangunan tempat ibadah yang rusak ber'at atau roboh atau musnah; f. petani yang mengalami gagal panen; g. korban wabah penyakit; h. kekurang~ air bersih; 1. pengungsi akibat bencana bencana kelaparan; J. kejadian luar biasa; k. korban bencana di Provinsi lain. (2) Kejadian sebagaimana dimaksud pada ayat (I) huruf a dan huruf b adalah dalam kejadian bencana yakni I (satu) kejadian bencana di 1 (satu) wilayah KabupatenjKota dalarn waktu beraamaan sekurang-kurangnya 5 orang meninggal danjatau luka berat. (3) Kejadian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d adalah kejadian bencana yakni I (satu) kejadian bencana di 1 (satu) lokasi tertentu mengakibatkan paling sedikit 5 (lima) rumahjtempatjkios roboh atau rusak berat atau tidak layak huni; (4) Kejadian sebagaimana dimaksud pada ayat (11 huruf f quruf g huruf h dan huruf j berdasarkan keterangan dari SKPD Provinsi Lampung sesuai dengan bidang tugasnya; (5) Kejadian luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf I didasarkan pada laporan BupatijWalikota; (6) Korban bencana di Provinsi lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k -. berdasarkan kebijakan Gubernur. Pasa14 Bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b penggunaannya diarahkan untuk: a. pemulihan sementara [darurat] sarana prasarana vital yang rusak akibat bencana; b. penanggulangan darurat kerusakan lingkungan akibat bencana. BAB III BESARNYA BANTUAN Pasa15 Besamya bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan sebagai berikut: a. korban meninggal dunia Rp 1.000.000- (satu juta rupiah)j orang; b. tempat ibadah roboh atau rusakfmusnah Rp 5.000.000- (limajuta rupiah); ""...""-~-""...

e. tempat ibadah yang rusak berat dalam arti tidak layak digunakan Rp 3.500.000- (tigajuta lima ratus ribu rupiah); d. untuk pernbangunan sarana prasarana yang bersifat darurat diberikan bantuan paling banyak 50% (lima puluh persen) dari Reneana Anggaran Biaya (RAB) darurat yang diajukan oleh Kabupaten/Kota yang pelaksanaan pembangunannya oleh Kabupaten/Kota setempat; e. korban bencana di Provinsi Lain: Kepada Pemerintah Provinsi diluar Provinsi Lampung diberikan bantuan scsuai dengan kebijakan Gubemur. BABIV TATA CARA PENYAMPAIAN BANTUAN Pasa16 yang terjadi bencana Tata carajprosedur penyampaian bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut: a. Bupati/Walikota menyampaikan laporan kejadian beneana diwilayahnya kepada Gubernur dengan dilengkapi data pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan termasuk pemyataan darurat bencana; b. Laporan sebagaimana dimaksud huruf a tembusannya disampaikan kepada Kepala Pelaksana Harian BPBD; e. Kepala Pelaksana Harian BPBD atau pejabat yang ditunjuk untuk bersama Instansi terkait menelaah dan meneliti laporan dimaksud dan bila layak diajukan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Lampung sesuai dengan tingkat pennasalahannya untuk mendapat keputusan; d. Bantuan disampaikan melalui Bupati/Walikota danratau lnstansi Kepolisian dan/atau Tentara Nasionallndonesia (TNI) setempat dany atau seeara langsung kepada korban bencana; dan e. BupatijWalikota dan atau aparat keamanan setempat menyampaikan Surat Pertanggung Jawaban (Spj) atas bantuan tersebut kepada Gubernur melalui Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung selambatlambatnya tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya dalam rangkap 3 (tiga) dengan tembusan kepada Kepala Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Lampung. Pa5a17 BPBD mengkoordinasikan penyampaian bantuan bencana bersama dengan SKPD terkait. BABV PEMBIAYAAN Pasa18 Pembiayaan pelaksanaan pemberian bantuan beneana yang ditetapkannya dalam Peraturan Gubemur ini dibebankan kepada: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung; dan b. Sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

BABVI KETENTUAN PENUTUP Pasal9 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Gubernur ini ditetapkan dan diatur dengan Keputusan Gubernur danyatau Peraturan Kepala BPBD. PasallO Peraturan Gubemur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini deangan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Lampung. PARAF KOORDINASI 1 WA~LGUBERNUR 2 SEKDA. PROVlNSl 3 ASS. BID.!'EM. " AS$. SID. EK8MG 5 ASS. BID. mra I ASS. lid. UMUII Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal 12- ;ytct 2014 GUBERNUR LAMPUNG BIRO"""" Diundangkan di Telukbetung pada tanggal 12 _ Se-rt e:n 2014 M. RlDHO FICARDO SEKRETARIS DAERAH PROViNSI LAMPUNG I ARlNAL DJUNAIDI Pembina Utama Madya NIP. 19560617 198503 1 005 BERITA DAERAH PROViNSI LAMPUNG TAHUN 2014 NOMOR: C' /.