MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

dokumen-dokumen yang mirip
I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

METODE PENELITIAN. Materi

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di Laboratorium Teknologi Produksi Ternak dan Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Anak Ayam Pedaging Anak ayam pedaging ( Day Old Chicken; DOC) yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 ekor, strain Cobb, merk CP 707 umur 8 hari tanpa pembeda jenis kelamin ( unsexing) produksi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm (PT. CPJF). 3.2.2. Ransum Komersial Ransum komersial yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum tipe Bravo 311 untuk ransum ternak umur 1-20 hari dan Bravo 512 untuk ransum ternak umur 21-35 hari dari PT. Charoen Pokphand Indonesia. Komposisi ransum komersial dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Komposisi Nutrisi Ransum Komersial Zat Nutrisi Ransum yang di beri (%) Bravo 311 Bravo 512 Protein 21,5 21,0 Abu 7,0 6,5 Lemak 5,0 4,0 Serat Kasar 5,0 4,0 Kalsium 0,90 0,90 Phosphor 0,60 0,70 Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia (2013)

3.2.3. Kunyit Kunyit yang digunakan dalam penelitian ini berupa tepung. Bahan ini diperoleh dari Pasar Selasa Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Tanaman kunyit yang digunakan pada penelitian ini dipanen pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. 3.2.4. Kandang dan Peralatan Kandang penelitian dengan ukuran panjang 100 cm x lebar 100 cm x tinggi 60 cm sebanyak 20 petak plus 1 petak tambahan sebagai cadangan untuk karantina. Setiap petak kandang ditempati 3 ekor ayam pedaging. Kandang tersebut ditempatkan dalam kandang utama dengan model kandang postal berukuran panjang 6 m x lebar 6 m x tinggi 3 m. Setiap petak kandang dilengkapi dengan satu tempat ransum, tempat air minum dan satu buah lampu. Peralatan lain yang digunakan adalah spuit Terumo TM untuk vaksinasi, termometer, lampu pemanas, semprotan untuk desinfeksi, timbangan untuk menimbang bobot badan ayam dan sisa konsumsi ransum, litter, plastik dan koran untuk menampung ekskreta ayam dan ember untuk menampung air, serta nampan, kain lap, alat tulis dan kamera digital. Peralatan lainnya berupa satu set pisau potong, kompor dan periuk besar. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini digunakan 4 perlakuan

dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Adapun dosis perlakuan sebagai berikut : 1. T1 : Ransum komersial tipe Bravo 311 dan Bravo 512 (kontrol) 2. T2 : 9% tepung kunyit dari konsumsi ransum per hari. 3. T3 : 12% tepung kunyit dari konsumsi ransum per hari. 4. T4 : 15% tepung kunyit dari konsumsi ransum per hari. 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Persiapan Kandang Sebelum DOC datang, desinfeksi perlu dilakukan terlebih dahulu untuk sanitasi kandang dengan menggunakan desinfektan. Kandang yang sudah higienis dibiarkan selama 7 hari. Hal yang sama untuk peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih. Pemanas dan penerangan kandang menggunakan lampu pijar dengan daya 60 watt yang ditempatkan pada setiap petak kandang. Penentuan letak petak kandang dilakukan secara acak dan untuk memudahkan pencatatan pada masingmasing petak kandang diberikan tanda sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Pada sisi sekeliling kandang dalam kondisi hangat. Pengukuran suhu dan kelembaban kandang menggunakan termometer ruangan. 3.4.2. Pembuatan Tepung Kunyit Tepung kunyit dibuat dari kunyit segar yang dibersihkan terlebih dahulu dari kulit. Kemudian dipotong-potong dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 60 C selama 24 jam. Kunyit kering kemudian digiling sampai menjadi tepung. Berikut alur pembuatan tepung kunyit;

Kunyit segar Pengelupasan kulit kemudian dipotong Pengeringan dalam oven suhu 50-60 C selama 24 jam Penghalusan dengan penggiling pakan Tepung kunyit siap pakai Gambar 3.1. Diagram Alur Pembuatan Tepung Kunyit (Curcuma domestica Val) 3.4.3. Pengacakan Perlakuan Penempatan perlakuan pada petak kandang penelitian dilakukan secara acak. Lay out penempatan perlakuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2. 1 T2. 1 2 T4. 3 3 T1. 4 4 T3. 3 5 T3. 4 6 T2. 2 7 T1. 3 8 T4. 2 9 T2. 3 10 T3. 2 11 T1. 5 12 T4. 1 13 T2. 4 14 T4. 4 15 T3. 1 16 T2. 5 17 T1. 2 18 T1. 1 19 T3. 5 20 T4. 5 Gambar 3.2. Lay out penempatan ayam pedaging Keterangan: 1, 2, 3,...20 : Nomor petak kandang penelitian T1, T2, T3, T4 : Perlakuan 1, 2, 3, 4 dan 5 : Ulangan

3.4.4. Penempatan Perlakuan pada Petak Kandang Penelitian Penempatan perlakuan pada petak kandang penelitian dilakukan sebagai berikut: 1. Anak ayam umur 8 hari sebanyak 20 ekor ditimbang secara acak mewakili 100 ekor ayam penelitian 2. Penempatan anak ayam tersebut dimulai dari petak kandang penelitian No. 1 sampai dengan petak kandang No. 20. 3. Pengisian petak kandang penelitian dilakukan secara bolak-balik sampai seluruh petak kandang tersebut diisi dengan 3 ekor anak ayam. 3.4.5. Pemberian Ransum Pemberian ransum didasarkan pada periode umur pemeliharaan yang mengacu pada standar pemberian ransum ayam pedaging PT. Charoen Pokphand Indonesia menurut umur ayam setiap harinya. Namun jumlah pemberian ransum pada penelitian ini tidak menjadi parameter yang diamati, melainkan pemberian ransum secara ad libitum, dengan cara memperhatikan tempat ransum jika sudah habis, maka ditambahkan dan dicatat. 3.4.6. Pemberian Air Minum Pemberian air minum pada penelitian ini dilakukan secara ad libitum tanpa menggunakan obat-obatan dan vitamin. 3.4.5. Pemberian Vaksin Vaksin ND pertama dilakukan pada hari ke-4 dengan aplikasi melalui tetes mata. Pemberian vaksin ND kedua dilakukan pada hari ke-28 sebagai vaksinasi ulangan atau booster.

3.4.6. Parameter yang Diamati Parameter yang diamati atau diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Bobot Badan Akhir Bobot badan akhir diperoleh dari hasil penimbangan ayam pada umur 35 hari sebelum dipotong dan sesudah dipuasakan selama 8 jam. 2. Bobot Karkas Bobot karkas merupakan daging bersama tulang hasil pemotongan setelah dipisahkan kepala sampai batas pangkal leher, kaki sampai batas lutut serta kulit, bulu, darah, organ dalam kecuali paru-paru dan ginjal. Bobot karkas yang dihitung dengan menimbang tubuh ayam yang telah dipotong pada umur 35 hari dikurangi kepala dan tanpa organ dalam. 3. Persentase Karkas Persentase bobot karkas dihitung dengan karkas ayam yang telah dikeluarkan jeroannya, kepala dipisahkan dengan leher hingga batas pemotongan dan kaki. Perhitungan persentase bobot karkas sebagai berikut ; Persentase Karkas = Bobot Karkas Bobot Hidup x 100% 4. Bobot Lemak Abdominal Lemak abdominal merupakan salah satu komponen lemak tubuh yang terletak pada rongga perut. Bobot lemak abdominal dihitung dengan cara menimbang bobot lemak yang melekat di dalam perut (abdomen) ayam meliputi jantung, rempela, dinding perut, ginjal dan kloaka.

5. Persentase Lemak Abdominal Persentase lemak abdominal diperoleh dengan cara perhitungan sebagai berikut ; Persentase Lemak Abdominal = Bobot Lemak Abdominal x 100% Bobot Karkas 3.4.7. Pemotongan Ayam Pedaging Pemotongan ayam pedaging dilakukan setelah pemeliharaan selama 35 hari. Ayam pedaging diambil secara acak dari 20 petak kandang masing-masing 1 ekor untuk dipotong. Tata cara pemotongan ayam pedaging yang benar yang sesuai dengan ajaran Islam : 1. Pemuasaan selama 8 jam dengan tujuan untuk mengosongkan isi tembolok dan mengurangi isi saluran pencernaan lainnya. 2. Pemotongan dilakukan di bawah rahang termasuk vena jugularis, pipa tenggorokan dan kerongkongan. Pemotongan dilakukan dengan menggantungkan ayam dengan posisi kepala di bawah. 3. Pengeluaran darah selama kurang lebih 2 menit agar darahnya keluar. 4. Penyayatan kulit serta bulu dilakukan dengan cara manual atau dengan tangan. 5. Pengeluaran isi rongga perut dilakukan dengan membuat torehan mendatar pada daerah punggung dan ujung tulang dada dengan pubis. Isi rongga perut ditarik keluar dengan tangan. 6. Pemotongan leher dilakukan pada tulang leher terdekat dengan tubuh. 7. Lemak abdomen merupakan lemak yang diperoleh dari dalam rongga perut.

8. Pencucian karkas. 3.5. Analisis Data Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis ragam sesuai dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL ) menurut Steel and Torrie (1980). Adapun model matematikanya yaitu : Dimana : Y ij = μ + + ε ij Y ij = Nilai perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j. µ = Rata-rata pengamatan = Pengaruh perlakuan i ε ij = Eror/galat perlakuan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Dengan: Faktor koreksi Jumlah Kuadrat Total Jumlah Kuadrat Perlakuan Jumlah Kuadrat Galat = (T 2 ) : t x r = T(Yij 2 ) FK = [(T 2 ) : r] FK = JKT JKP Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam seperti pada Tabel 3.2. Bila hasil analisi ragam menunjukan pengaruh nyata atau sangat nyata dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil. Tabel 3.2. Analisis Sidik Ragam Penelitian SK Db JK KT F hitung Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) JKG KTG Total rt-1 JKT F tabel 5% 1%

Dimana : SK db JK KT t r = Sumber Keragaman = Derajat Bebas = Jumlah Kuadrat = Kuadrat Tengah = Perlakuan = Ulangan