PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR UNTUK MAHASISWA PGSD UAD

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN SCIENTIFIC APPROACH MATERI HARGA POKOK PESANAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA SMPN 1 KAYEN KIDUL

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE (E-MODULE) PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA MATERI BLENDER UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KLATEN

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PERUSHAAN DAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SMP KELAS VII SEMESTER GENAP DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

Yulia Damai Yanti 1), Arcat 2), Hardianto 3). 1) Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PROTISTA UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA SMA KELAS X

Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Oktober 2016, Vol. 1, No.1. ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisiologi Tumbuhan Berbasis Inkuiri Terbimbing

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BILANGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

Oleh : Rizta Noor Annisa, psr fbs uny. Pengembangan Modul Pembelajaran... (Rizta Noor Annisa) 69

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

PENGEMBANGAN MODUL PERALATAN KANTOR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY

Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JP2MS), Vol. 1, No. 1, Agustus 2017 eissn X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD Mukti Sintawati PGSD FKIP, Universitas Ahmad Dahlan Email: mukti.sintawati@pgsd.uad.ac.id Abstract This study aims to produce guided discovery based modules on the flat wake material for UG PGSD students as well as to know the level of eligibility of modules developed on the building materials flat side space. This research type is research development or Reseach and Development. Development refers to the development model of ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation). The instruments used are expert material validation sheet, media expert's validation sheet, and student practicality sheet. The result of the research is a guided discovery based module on the material of flat space space for UG PGSD students. The results showed that based on the module assessment by the material experts and the media experts obtained the result that the module that has been developed is at a good level of feasibility with an average score of 4.00 (good) of the material experts and the average score of 3.85 (good) From a media expert. Keywords: module, guided discovery, wake up flat side space

25 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2017 Pendahuluan PGSD merupakan program studi yang menghasilkan lulusan calon guru Sekolah Dasar dengan berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru SD. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru SD adalah menguasai konsep matematika. Mahasiswa PGSD atau calon guru SD dituntut dapat memahami konsep secara tuntas bukan sekedar menghafal dan bisa saat itu saja tetapi dapat digunakan dalam jangka panjang. Pada kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang belum memahami konsep matematika. Berdasarkan observasi awal pembelajaran pada matakuliah matematika lanjut, mahasiswa hanya menghafalkan rumus-rumus tanpa mengetahui maknanya. Berdasarkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada kurikulum 2013, salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai mahasiswa PGSDdalam bidang matematika adalah menguasai konsep bangun ruang sisi datar. Konsep bangun ruang sisi datar harus benarbenar dipahami mahasiswa dengan baik, karena mereka akan menyampaikan atau mengajarkan konsep bangun ruang sisi datar kepada siswa SD. Namun, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang tidak menguasai konsep bangun ruang. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil ujian akhir semester pada mata kuliah matematika lanjut yaitu 40% mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 70. Pentingnya menguasai konsep matematika tercantum dalam Permendiknas N0.22 Tahun 2006 yaitu tujuan pembelajaran matematika adalah memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Berdasarkan hal tersebut kemampuan memahami konsep menjadi hal yang penting dan mendasar dalam matematika. Untuk memperoleh pemahaman konsep yang optimal, mahasiswa harus dibiasakan membangun pengetahuannya sendiri dengan aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu hal yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah tersedianya sumber belajar bagi mahasiswa. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan untuk memahami konsep materi adalah modul. Modul merupakan salah satu bahan ajar yang disajikan secara sistematis. Pembelajaran dengan modul memungkinkan mahasiswa memahami materi dan menemukan konsepnya dengan pengalamannya sendiri. Pengertian modul menurut Depdiknas (2008: 31) adalah salah

Mukti Sintawati, Pengembangan Modul Berbasis Penemuan Terbimbing 26 satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa bimbingan fasilitator/guru. Didalam modul memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul adalah bahan ajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil yang memungkinkan untuk dipelajari secara mandiri dalam satuan waktutertentu (Purwanto dkk, 2007 : 9). Pengembangan modul berbasis penemuan terbimbing merupakan salah satu cara agar mahasiswa mudah dalam memahami suatu konsep. Kuhlthau & Todd (2007:1-2) mengartikan penemuan terbimbing adalah cara fasilitator membimbing untuk membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai materi pelajaran. Dalam penelitian ini tanya jawab dilakukan secaratertulis, yaitu berupa modul yang berisi panduan urutan-urutan pertanyaan untuk membantu mahasiswa mencari dan menemukan jawaban dari masalah yang dipertanyakan. Adapun langkah-langkah penggunaan metode penemuan terbimbing dalam penelitian ini adalah: ( 1) memberikan permasalahan kepada mahasiswa dinyatakan menggunakan lembar kerja yang berisi pokok materi yang akan dibahas beserta petunjuk langkah penyelesaian untuk mendapatkan suatu kesimpulan; (2) menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan penemuan; (3) diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada mahasiswa untuk didiskusikan sebelum melakukan kegiatan penemuan; (4) kegiatan penemuan oleh mahasiswa berupa kegiatan percobaan/penyelidikan secara kelompok untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang sedang dipelajari; (5) membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan penemuan; (6) presentasi hasil diskusi kelompok; (7) membuat kesimpulan. Dengan dikembangkannya modul berbasis penemuan terbimbing,mahasiswa diharapkan mampu belajar dengan aktif, belajar melalui mengalami bukanhanya menerima konsep yang sudah jadi, dan dapat menemukankonsepnya sendiri. Dengan menemukan konsepnya sendiri mahasiswa mampu memahami konsep secara utuh bukan sekedar menghafal. Modul berbasis penemuan terbimbing ini mengarahkan mahasiswa menemukan konsep berdasarkan arahan atau

27 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2017 pertanyaan yang disusun pada modul secara sistematis. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa prodi PGSD UAD memerlukan modul dalam proses belajarnya. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan modulberbasis penemuan terbimbing pada materi bangunruang sisi datar untuk mahasiswa PGSD UADberdasarkan teori pengembangan ADDIE. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa bahan ajar yang berbentuk modul berbasis penemuan terbimbing pada materi Bangun Ruang Sisi Datar. Model pengembangan yang digunakan dalam penyusunan modul ini adalah model ADDIE yang terdiri dari Analysis (Analisis), Design (Perencanaan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi) dan Evaluation (Evaluasi)(Pribadi, 2009: 125). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar penilaian kualitas dan lembar evaluasi untuk mahasiswa.lembar penilaian kualitasdinilai oleh 2 orang ahli materi dan 2 orang ahli media. Lembar penilaian ini menentukan apakah modul layak digunakan tanpa revisi, layak digunakan dengan revisi atau tidak layak digunakan. Penilaian kualitas modul terdiri dari aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek penemuan terbimbing. Lembar evaluasi untuk mahasiswadigunakan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan modul. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secaradeskriptif. Data diklasifikasikan menjadi data kuantitatif yang berbentukangka-angka dan kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata. Selanjutnyahasil analisis data digunakan untuk menentukan kualitas modul yangditinjau dari aspek kelayakan. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan penelitian tentang pengembangan modulberbasis penemuan terbimbingpada materi bangun ruang sisi datar, diperoleh hasil penelitian serta pembahasannya sebagai berikut. a. Analysis (Analisis) Tahap analisis dalam penelitian ini meliputi analisis kebutuhan dan perumusan tujuan.tahap ini dilakukan dengan cara menentukan kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa setelah melakukan proses pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan cara mengkaji capaian pembelajaran

Mukti Sintawati, Pengembangan Modul Berbasis Penemuan Terbimbing 28 pada pembelajaran matematika mahasiswa PGSD UAD, khususnya pada materi pokok geometri. Selain itu juga melalui observasi di lapangan untuk mengumpulkan informasi-informasi awal yang mendukung produk yang akan dikembangkan. b. Design (Perancangan) 1. Penyusunan garis besar isi modul Garis besar isi modul berisi tentang sasaran pengguna modul, tujuan, dan materi pelajaran. Sasaran pengguna modul dalam penelitian ini adalah mahasiswa PGSD UAD dengan tujuan umum agar mahasiswa dapat menguasai konsep bangun ruang sisi datar. Dalam penelitian ini, penyajian materi bangun ruang sisi datar akan lebih mudah dipahami oleh mahasiswa jika materi dibahas tiap bangun dengan urutan bangun berdasarkan peta konsep pada modul. Tampilan peta konsep dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Peta Konsep 2. Menyiapkan buku referensi, gambar, dan materi Peneliti mencari dan mengumpulkan buku-buku referensi yang akan digunakan sebagai referensi atau acuan dalam mengembangkan modul materi bangun ruang sisi datar. 3. Menentukan spesifikasi modul. Berikut spesifikasi modul yang disusun: a) Berbentuk media cetak berukuran A4 b)disusun dengan menggunakan bahasa Indonesia. c) Disusun dengan berdasarkan prinsip penemuan terbimbing. 4. Menyusun instrumen penilaian modul Instrumen penilaian modul terdiri dari angket penilaian modul untuk ahli materi dan angket penilaian modul untuk ahli media. Angket penilaian modul tersebut terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1 yang masing-masing menyatakan sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Pada angket penilaian modul untuk ahli materi terdiri dari 8 butir pernyataan. Angket penilaian modul untuk ahli media terdiri dari 2 aspek penilaian yaitu aspek kelayakan penyajian, dan kelayakan bahasa yang terdiri dari 12 pernyataan.

29 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2017 c. Development (Pengembangan) Peneliti mengembangkan modul sesuai dengan desain awal yang telah dilakukan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi: 1. Penyusunan modul Penyusunan modul disesuaikan dengan desain awal yang telah disusun. Buku-buku referensi yang telah dikumpulkan digunakan sebagai acuan atau referensi dalam menyusun materi yang ditulis dalam modul. Hasil dari penyusunan modul berupa produk modul materi bangun ruang sisi datar dengan metode penemuan terbimbing untuk mahasiswa PGSD UAD. Berikut penjelasan komponen-komponen yang ditampilkan dalam modul tersebut. a) Bagian pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri dari : (1) Sampul (cover modul) Pada sampul modul terdiri dari : (a) Judul modul, bertuliskan Modul Bangun Ruang Sisi Datar Dengan Metode Penemuan Terbimbing. Judul modul ditulis dengan menggunakan jenis huruf Tw Cen MT Condensed Ex. (b) Sasaran/target modul, merupakan sasaran mahasiswa pengguna modul. Dalam modul bertuliskan Untuk Mahasiswa PGSD. (c) Nama penulis, yang bertuliskan Mukti Sintawati. (d) Gambar pendukung, yang sesuai dengan isi modul. (2) Identitas modul Identitas modul terdiri atas beberapa bagian, berikut penjelasan dari bagian-bagian tersebut. (a) Kata pengantar Pada halaman kata pengantar, penulis menjelaskan secara singkat tentang isi dari modul yang dikembangkan. Selain itu penulis juga menyampaikanterima kasih dan meminta saran dari berbagai pihak terkait tentang modul yang dikembangkan. (b) Daftar isi Halaman daftar isi berisi keterangan letak dari submateri bangun ruang sisi datar yang ada dalam modul. Halaman ini memudahkan pembaca untuk membaca materi yang diinginkan. (c) Peta konsep Peta konsep menerangkan alur pembelajaran dalam modul yang dikembangkan. b) Bagian isi modul Bagian isi modul terdiri dari : (1) Halaman pengenalan

Mukti Sintawati, Pengembangan Modul Berbasis Penemuan Terbimbing 30 Halaman pengenalan merupakan halaman pertama dalam modul. Dalam halaman ini, siswa diperkenalkan dengan bangun-bangun bangun ruang yang ada disekelilingnya seperti kotak kado, pyramid, dan akuarium. (2) Sub judul Dalam modul ini ada satu bab dan emapat sub bab dengan masingmasing sub bab berisi materi sesuai dengan indikator yang akan dicapai. (3) Materi Materi dijabarkan secara ringkas dari masing-masing sub judul pada modul sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan. Materi disusun secara sistematik sehingga mahasiswa dapat mengikutinya dengan mudah dan tepat. Materi dalam modul diambil dari beberapa referensi buku. (4) Kegiatan Penemuan Kegiatan penemuan disusun dengan berpedoman pada metode penemuan terbimbing. Kegiatan penemuan disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mahasiswa mampu mengkonstruksi konsep matematika dengan menemukan sendiri beberapa unsur-unsur, jaring-jaring, rumus luas, dan rumus volum bangun ruang sisi datar melalui kegiatan penemuan yang tersaji dalam modul yang dikembangkan. Melalui kegiatan penemuan ini, mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep bangun ruang sisi datar, karena mahasiswa tidak langsung diberikan rumus jadi, tetapi mahasiswalah yang menemukan rumus itu sendiri. Salah satu tampilan kegiatan penemuan dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Contoh Kegiatan Penemuan. (5) Contoh Soal Contoh soal dibuat untuk memberikan gambaran atau memudahkan mahasiswa dalam memahami dan menyelesaikan persoalan matematika

31 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2017 yang terkait dengan materi yang disajikan dalam modul. Contoh soal yang diberikan berjumlah 1 2 soal disetiap kegiatan mahasiswa. (6) Latihan Soal Latihan soal merupakan soal yang harus dikerjakan oleh mahasiswa setelah belajar materi tertentu. Tujuan latihan soal ini agar mahasiswa benarbenar belajar secara aktif dan akhirnya menguasai konsep yang sedang dibahas dalam kegiatan belajar tersebut. Latihan yang disajikan disusun secara bervariasi berdasarkan tingkat kesulitannya. c) Bagian penutup Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka yang merupakan kumpulan sumber-sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan modul. Daftar pustaka disusun untuk memberikan arahan bagi pembaca yang ingin meneruskan kajian dan untuk memberikan apresiasi terhadap penulis buku yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penyusunan modul ini. 2. Menilai kualitas modul (validasi modul) Validasi modul dilakukan sebelum modul yang dikembangkandiujicobakan dalam pembelajaran. Modul yangdikembangkan dalam penelitian ini dinilai kualitasnya oleh empat dosen yang bertindak sebagai ahli materi dan ahli media. a) Hasil validasi modul oleh ahli dengan memperhatikan hasil validasi, peneliti dapatmengetahui bagian-bagian mana yang masih perlu untuk diperbaikisehingga modul layak digunakan dalam pembelajaran. Untuk angket penilaian modul oleh ahli materi dan ahli media tergolong dalam kategori baik. Secara keseluruhan Modul yang dikembangkan telah layak untuk digunakan, yakni dengan rata-rata skor dari ahli materi 4,00 dan ahli media 3,85. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut ahli materi, dan ahli media modul yang dikembangkan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan memiliki tingkat kualitas yang baik serta siap untuk diujicobakan setelah revisi. b) Komentar dan saran dari para ahli Komentar dan saran yang diberikan oleh para ahli digunakan untuk menyempurnakan modul yang dikembangkan.

Mukti Sintawati, Pengembangan Modul Berbasis Penemuan Terbimbing 32 c) Kesimpulan Ahli menyatakan bahwa modul bangun ruang sisi datar dengan metode penemuan terbimbing layak untuk diujicobakan setelah revisi. 3. Revisi awal modul a) Revisi produk berdasarkan masukan dari ahli materi (1) Penulisan kubus pada Gambar 2 diganti dengan model kubus. (2) Contoh gambar yang terlalu banyak sebaiknya dikurangi. (3) Penulisan diagonal bidang/sisi dipilih salah satu saja. Konsisten diagonal bidang atau diagonal sisi saja. (4) Pada materi unsur-unsur limas, kegiatan mencari bidang diagonal dihilangkan saja. b) Revisi produk berdasarkan masukan dari ahli media (1) Mengganti desain cover pada modul yang dikembangkan.desain cover modul kurang menarik dan tidak menggambarkan isi atau materi ajar. Desain cover modul diganti dengan tampilan benda yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar. (2) Layout tiap sub bab harus konsisten. Saran dan masukan yang diberikan para ahli digunakan olehpeneliti untuk memperbaiki modul materi bangun ruang sisi datar yangdikembangkan dengan metode penemuan terbimbing, sehingga modul siap untukdiujicobakan. d. Implementation(Implementasi) Implementasi dalam penelitian ini adalah proses uji coba modul terhadap 10 mahasiswa PGSD UAD semester 5. Peneliti memberikan modul kepada setiap mahasiswa sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mempelajarinya meskipun tanpa bimbingan. Setelah itu mahasiswa mengisi angket untuk memberikan tanggapan terkait modul yang dikembangkan. e. Evaluation (Evaluasi) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan revisi akhir. Revisi akhir dilakukan setelah modul diimplementasikan dalam pembelajaran matematika. Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba terhadap mahasiswa. Ada beberapa kekurangan dalam modul sehingga perlu dilakukan revisi, yaitu terdapat kesalahan pada soal latihan yang harus diperbaiki. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap modul

33 JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2017 yangdikembangkan, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Pengembangan modul matematika bangun ruang sisi datar dengan metode penemuan terbimbing untuk mahasiswa PGSD UAD dikembangkan dengan menerapkan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu : (1) Analysis (analisis), (2) Design (perancangan), (3) Development (pengembangan), (4) Implementation (implementasi), dan (5) Evaluation (evaluasi). 2. Tingkat kelayakan modul matematika modul matematika bangun ruang sisi datar dengan metode penemuan terbimbing untuk mahasiswa PGSD UAD yang telah dikembangkan dinilai oleh ahli materi dan ahli media dinyatakan termasuk dalam tingkat kelayakan yang baik yakni dengan ratarata skor 3,91. Jadi, dapat disimpulkan bahwa modul matematika bangun ruang sisi datar dengan metode penemuan terbimbing untuk mahasiswa PGSD UADyang dikembangkan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan memiliki tingkat kelayakan yang baik. Uji coba dilakukan terhadap 10 mahasiswa yang dipilih secara acak. Bedasarkan hasil penilaian mahasiswa dalmpenggunaan modul diperoleh hasil bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan modul termasuk dalam kriteria praktis digunakan. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas.. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Depdiknas.2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas. Kuhlthau&Todd. 2007. Guided Inquiry: A framework for learning through librariesin 21 st century schools. New Jersey: CISSL Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Purwanto, dkk.. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta : Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.