PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL KOOPERATIF SCAFFOLDING DAN PBI MEMPERHATIKAN CARA BERPIKIR. (Artikel Skripsi)

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL TS DAN SD DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ

HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PJBL DAN DL

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PS DAN PP DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PERBANDINGAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PBL DAN DL DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR

HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DAN STAD MEMPERHATIKAN MOTIVASI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI ANTARA PBL DAN MAM DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA PENGGUNAAN NHT DAN ST DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

AKTIVITAS BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL TC DAN MAM MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL PBL DAN PJBL DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

HASIL BELAJAR ANTARA TAKE AND GIVE DAN MIND MAPPING MEMPERTIMBANGKAN KONSEP DIRI

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA PNP DAN ENE DENGAN MEMPERHATIKAN BERPIKIR KRITIS

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MODEL SCAFFOLDING DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION MEMPERHATIKAN GAYA BELAJAR

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. memungkinkan bagi kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda

ANALISIS KOMPARATIF PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR 1) Oleh

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL TPS DAN TGT DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nina Indriani, 2013

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana***

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN GI DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

HASIL BELAJAR IPS MODEL NHT DAN GI DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA TPS DAN TTW DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

Implementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

PERBEDAAN MORALITAS SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R DAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP PADA MATERI VIRUS

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CM, MAM DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dan membentuk siswa dalam menuju kedewasaan. Pendidikan yang

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

EFEKTIFITAS PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN DEEP DIALOG DAN CERAMAH

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

(JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 13BANDAR LAMPUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

ABSTRACT. Keywords : Effectiveness, generative model, ICT learning outcomes

DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN X

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERSEPSI METODE MENGAJAR MELALUI MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH EXPECTANCY DAN TASK VALUE TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DAN PICTURE AND PICTURE 1. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

Transkripsi:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL KOOPERATIF SCAFFOLDING DAN PBI MEMPERHATIKAN CARA BERPIKIR (Artikel Skripsi) Oleh CHINDY PERMATA SARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL KOOPERATIF SCAFFOLDING DAN PBI MEMPERHATIKAN CARA BERPIKIR Chindy Permata Sari Edy Purnomo dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung This study aims to determine the learning outcomes of students who use the learning model and PBI noticed scaffolding student thinking. Experimental method used is a quasiexperimental methods. The analysis showed that, 1)desperate economic differences in learning outcomes students are learning to use scaffolding with PBI. 2)the results of the economic study on students who are learning to use convergent thinking scaffolding higher than that using PBI learning model. 3)the results of the economic study that uses scaffolding divergent thinking was lower than that using the PBI. 4)student learning outcomes are divergent and convergent thinking taught by the model scaffolding on economic subjects. 5)student learning outcomes are divergent and convergent thinking are taught by PBI models on economic subjects. 6)differences in student learning outcomes are divergent and convergent thinking. 7)the interaction model of scaffolding and PBI with divergent and convergent thinking on learning outcomes of the economy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran scaffolding dan PBI memperhatikan cara berpikir siswa. Metode eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimental semu. Hasil analisis menunjukkan bahwa, 1)ada perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan Scaffolding dengan PBI. 2)hasil belajar ekonomi pada siswa yang berpikir konvergen yang pembelajarannya menggunakan scaffolding lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan model pembelajaran PBI. 3)hasil belajar ekonomi yang berpikir divergen yang menggunakan scaffolding lebih rendah dibandingkan yang menggunakan PBI. 4)hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model scaffolding pada mata pelajaran ekonomi. 5)hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model PBI pada mata pelajaran ekonomi. 6)perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen. 7)adanya interaksi model scaffolding dan PBI dengan cara berpikir divergen dan konvergen terhadap hasil belajar ekonomi. Kata kunci: Divergen, Hasil belajar, Konvergen, PBI, Scaffolding

PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan membuat kita berwawasan luas. Globalisasi telah mengubah dunia menjadi satu kota besar, tidak ada pembatasan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini memungkinkan bagi kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda atau peristiwa yang terjadi di ujung dunia sekalipun. Hal ini dimungkinkan karena adanya pendidikan. Pendidikan telah memperluas pikiran kita, sehingga kita tidak terbatas pada negara kita dan zona tertentu lagi. Untuk dapat meningkatkan pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan perkembangan zaman, banyak upaya yang dilakukan untuk mencapai pendidikan berkualitas di sekolah salah satunya yaitu dengan penerapan model pembelajaran. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia diarahkan pada pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, berilmu, akan menjadi lebih baik agar mampu bersaing seiring perkembangan zaman. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah cara berpikir siswa. Cara berpikir juga sangat berpengaruh dalam proses belajar siswa. Dalam dunia pendidikan proses pembelajaran penekanannya lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Proses proses pemikiran tinggi termasuk berpikir kreatif. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara lain. Proses berpikir merupakan aspek penting dalam pendidikan. Karena hakikat pendidikan adalah melakukan usaha melatih manusia untuk menggunakan olah pikir agar menjadi manusia yang mandiri. Pendidikan, melalui proses pembelajaran membawa siswa untuk mengetahui sesuatu yang relatif baru. Dengan proses berpikir, seorang siswa melalui indera penglihatan, pendengaran atau perasa, akan dapat memproses informasi yang disampaikan guru atau sumber belajar lainnya. Pembelajaran yang teacher oriented, guru dominan menyampaikan informasi satu arah, akan melatih siswa untuk berpikir secara terstruktur, sistematis dan linier. Pembelajaran yang student oriented, informasi disampaikan guru melalui metode problem solving, discovery, dan inquiry, akan melatih siswa untuk berpikir imajinatif, acak dan holistik. Dengan demikian penerapan strategi dan metode dalam kegiatan pembelajaran secara kontinyu, akan memberi kontribusi terhadap cara berpikir seorang siswa dalam memproses informasi dan menyelesaikan tugas.

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding dan tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi. (2) Untuk mengetahui hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir konvergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. (3) Untuk mengetahui hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir divergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. (4) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran Ekonomi. (5) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi. (6) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen. (7) Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran Scaffolding dan Problem Based Instruction dan Cara Berpikir Divergen dan Konvergen terhadap hasil belajar. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang membandingkan keberadan satu variable atau lebih pada dua atau sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Menguji hipotesis komparatif yang berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiono, 2011: 115). Metode ini digunakan untuk mengetahui perbedaan satu variabel yaitu hasil belajar Ekonomi dengan perlakuan yang berbeda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Sugiono, 2011: 7). Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Arikunto (2009: 207) berpendapat bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Metode eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimental semu (quasi eksperimental design). Penelitian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Jenis eksperimen ini belum memenuhi persyaratan yang dapat dikatakan ilmiah. Metode ini di lakukan dengan melakukan percobaan secara cermat untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara gejala yang timbul dengan variabel yang sengaja diadakan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA YP Unila tahun pelajaran 2013/2014 yang

terdiri dari empat kelas sebanyak 166 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini diambil dari populasi sebanyak empat kelas, yaitu X ISOS1, X ISOS2, X ISOS3, X ISOS4. Hasil teknik cluster random sampling diperoleh kelas X ISOS1 dan X ISOS2 sebagai sampel. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding dan tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi. 2) Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir konvergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. 3) Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir divergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. 4) Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran Ekonomi. 5) Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi. 6) Perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen. 7) Interaksi antara model pembelajaran Scaffolding dan Problem Based Instruction dan Cara Berpikir Divergen dan Konvergen terhadap hasil belajar. HASIL PENELITIAN 1. Ada perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan Scaffolding dengan PBI pada siswa kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan pengujian dengan SPSS, diperoleh koefisien F hitung sebesar 4,101 dengan tingkat Signifikansi sebesar 0.046 < 0.05, dengan demikian Ho ditolak yang berarti ada perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding dengan PBI pada siswa kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Model pembelajaran Scaffolding menuntut siswa untuk dapat saling membantu antar teman kelompok, dalam model pembelajaran ini hampir sama dengan model pembelajaran tutor sebaya, dimana setiap kelompok harus saling membantu satu sama lain untuk membantu menerangkan atau menjelaskan teman yang masih belum mengerti. Dalam model pembelajaran ini seorang siswa akan akan dapat lebih mudah mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh temannya yang lain dikarenakan seorang peserta didik tidak segan untuk menanyakan apa yang belum dimengerti. Dalam keadaan ini siswa dapat menanyakan suatu yang lebih mendetail dengan tidak ada rasa sungkan dibandingkan siswa harus bertanya kepada guru. Sedangkan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran PBI siswa dirangsang untuk mempelajari masalahnya berdasarkan pengetahuan

dan pengalaman yang telah mereka miliki di kehidupan nyata. Sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman yang baru. Semakin banyak pengalaman yang mereka dapatkan maka semakin mudah siswa tersebut untuk memecahkan masalahnya. Hal ini dapat mengakibatkan hasil belajar yang diraih siswa tersebut berbedabeda. Siswa yang menggunakan model kooperatif tipe Scaffolding dibandingkan dengan tipe PBI akan berbeda, karena dengan menggunakan model pembelajaran Scaffolding siswa dapat lebih mudah memahami materi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran PBI. 2. Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir konvergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction Hasil analis dengan SPSS diperoleh t hasil perhitungan sebesar 6,577 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil intervolasi didapat t tabel dengan dk = 19 + 25 2 = 42, dan Sig. α 0.05 maka diperoleh 2,0105 (hasil intervolasi), dengan demikian t hitung > t tabel atau 6,577 < 2,0105, dan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H o ditolak dan H 1 diterima yang menyatakan Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir konvergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction pada Siswa Kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Cara berpikir konvergen adalah pola pikir seseorang yang lebih didominasi oleh berfungsinya belahan otak kiri, berpikir vertikal, sistematik dan terfokus serta cenderung mengelaborasi atau meningkatkan pengetahuan yang sudah ada. Berpikir konvergen merupakan cara berpikir yang menuju ke satu arah., untuk memberikan jawaban atau penarikan kesimpulan yang logis dari informasi yang diberikan dengan penekanan pada pencapaian jawaban tunggal yang paling tepat. Berpikir konvergen berkaitan dengan berpikir logis, sistematis, linier dan dapat diramalkan. Pada model pembelajaran Scaffolding, siswa yang menggunakan cara berpikir konvergen dalam pembelajaran akan berusaha untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan memahami pelajaran saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan cara berpikir konvergen dalam model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi karena siswa dituntut mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain itu meningkatkan rasa tanggung jawab siswa juga meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta siswa dapat fokus dalam mengikuti pelajaran di kelas. Hal tersebut yang menjadi pemicu untuk bersungguh-sungguh dalam memahami materi.

Sedangkan aktivitas belajar siswa yang menggunakan cara berpikir konvergen dalam model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) lebih rendah karena siswa dirangsang untuk mempelajari masalahnya berdasarkan pengalaman di kehidupan nyata. Selain itu dalam model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction), siswa dituntut untuk lebih banyak mengeluarkan ide, tidak hanya fokus pada satu teori saja, dan siswa juga harus mampu memecahkan suatu masalah. 3. Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir divergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction Hasil analis dengan SPSS diperoleh t hasil perhitungan sebesar 4,481 deng an tingkat signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil intervolasi didapat t tabel dengan dk = 24 + 17 2 = 39, dan Sig. α 0.05 maka diperoleh 2,0315 (hasil intervolasi), dengan demikian t hitung > t tabel atau 4,481 > 2,0315, dan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang menyatakan Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir divergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction pada Siswa Kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Cara berpikir divergen adalah pola berpikir seseorang yang lebih didominasi oleh berfungsinya belahan otak kanan, berpikir lateral, menyangkut pemikiran sekitar atau yang menyimpang dari pusat persoalan. Berpikir divergen adalah berpikir kreatif, berpikir untuk memberikan bermacam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada kuantitas, keragaman, originalitas jawaban. Cara berpikir divergen menunjuk pada pola berpikir yang menuju ke berbagai arah dengan ditandai adanya kelancaran, kelenturan, dan keaslian. Pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction siswa yang menggunakan cara berpikir divergen akan lebih mudah menyerap materi yang diajarkan guru, karena siswa dirangsang untuk mempelajari masalahnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki di kehidupan nyata. Sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman yang baru. Semakin banyak pengalaman yang mereka dapatkan maka semakin mudah siswa tersebut untuk memecahkan masalahnya. Sedangkan aktivitas belajar siswa yang menggunakan cara berpikir divergen dalam model pembelajaran Scaffolding lebih rendah karena siswa dituntut mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain itu siswa lebih terfokus pada satu jawaban yang sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh guru di

kelas. Dari segi keaktifan di kelas, siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scaffolding lebih cenderung berpikir dengan cara konvergen atau fokus pada satu masalah. 4. Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran Ekonomi Hasil analis dengan SPSS diperoleh t hasil perhitungan sebesar 3,843 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil intervolasi didapat t tabel dengan dk = 24 + 19 2 = 41, dan Sig. α 0.05 maka diperoleh 2,0105 (hasil intervolasi), dengan demikian t hitung > t tabel atau 3,843 > 2,0105, dan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang menyatakan Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Cara berpikir divergen adalah pola berpikir seseorang yang lebih didominasi oleh berfungsinya belahan otak kanan, berpikir lateral, menyangkut pemikiran sekitar atau yang menyimpang dari pusat persoalan. Sedangkan cara berpikir konvergen adalah pola pikir seseorang yang lebih didominasi oleh berfungsinya belahan otak kiri, berpikir vertikal, sistematik dan terfokus serta cenderung mengelaborasi atau meningkatkan pengetahuan yang sudah ada. Berpikir konvergen merupakan cara berpikir yang menuju ke satu arah, untuk memberikan jawaban atau penarikan kesimpulan yang logis dari informasi yang diberikan dengan penekanan pada pencapaian jawaban tunggal yang paling tepat. Berpikir konvergen berkaitan dengan berpikir logis, sistematis, linier dan dapat diramalkan. Pada model pembelajaran Scaffolding, siswa yang menggunakan cara berpikir divergen dan konvergen dalam pembelajaran akan berusaha untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan memahami pelajaran saat pembelajaran berlangsung. Dalam aktivitas belajar siswa di kelas dapat dilihat mana yang lebih dominan dalam cara berpikir dengan menggunakan model pembelajaran Scaffolding, karena siswa dituntut mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain itu meningkatkan rasa tanggung jawab siswa juga meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut yang menjadi pemicu untuk bersungguh-sungguh dalam memahami materi. 5. Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi Hasil analis dengan SPSS diperoleh t hasil perhitungan sebesar 4,522 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan daftar tabel didapat t tabel dengan

dk = 17 + 25 2 = 40, dan Sig. α 0.05 maka diperoleh 2,021, dengan demikian t hitung > t tabel atau 4,522 > 2,021, dan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang menyatakan Terdapat perbedaan Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Pada tahap awal pemecahan masalah, kegiatan belajar siswa akan efektif apabila menggunakan gaya berpikir divergen dan gaya berpikir konvergen. Dengan demikian dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dan membuat siswa lebih kreatif lagi dalam proses belajar mengajar di kelas. Pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction siswa yang menggunakan cara berpikir divergen dan konvergen akan lebih mudah menyerap materi yang diajarkan guru, karena siswa dirangsang untuk mempelajari masalahnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki di kehidupan nyata. Sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman yang baru. Semakin banyak pengalaman yang mereka dapatkan maka semakin mudah siswa tersebut untuk memecahkan masalahnya. 6. Perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen Berdasarkan pengujian dengan SPSS, diperoleh koefisien F hitung sebesar 5,642 dengan tingkat Signifikansi sebesar 0.020 < 0.05, dengan demikian H o ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada perbedaan hasil belajar ekonomi bagi siswa yang berpikiran divergen dan konvergen pada siswa kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan menggunakan model pembelajaran yang kooperatif, diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran Ekonomi dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir dengan cara divergen dan dengan cara konvergen. Hasil menunjukkan bahwa siswa yang berpikir dengan cara divergen rata-rata memiliki nilai yang lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang berpikir dengan cara konvergen. Pernyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa gaya berpikir divergen signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa. Siswa dengan gaya berpikir divergen, maka pada diri siswa terdapat keinginan untuk menyelesaikan masalah-masalah (soal-soal) ekonomi yang menantang, ia tidak akan pernah berhenti bekerja sebelum menemukan jalan keluar (jawaban) dengan selalu bertanya pada guru. Dengan demikian maka siswa yang selalu melatih dirinya secara terus menerus akan menemukan jalan dalam memecahkan masalah-masalah belajar.

Sedangkan siswa dengan gaya pikir konvergen, mereka hanya berpusat pada satu jawaban atau terfokus serta cenderung mengelaborasi atau meningkatkan pengetahuan yang sudah ada tanpa harus mencari jawaban lain. 7. Adanya interaksi model pembelajaran Scaffolding dan Problem Based Instruction dengan Cara Berpikir Divergen dan Konvergen terhadap hasil belajar Ekonomi Berdasarkan pengujian dengan SPSS, diperoleh koefisien F hitung sebesar 19,626 dengan tingkat Signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, dengan demikian Ho ditolak dan H 1 diterima, yang berarti ada interaksi antara model pembelajaran (Scaffolding dan Problem Based Instruction ) dan cara berpikir siswa (Divergen dan Konvergen) terhadap hasil belajar Ekonomi pada Siswa Kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Adjusted R Squared sebesar 0,223 berati variabilitas hasil belajar ekonomi yang dapat dijelaskan oleh variabel model pembelajaran (SCAFFOLDING dan PBI ) dan cara berpikir siswa (Divergen dan Konvergen) sebesar 22,3%. Menurut Bruner model pembelajaran Scaffolding merupakan suatu proses yang membuat siswa dibantu menuntaskan masalah tertentu melampaui kapasitas perkembangannya melalui bantuan dari seorang guru atau orang lain yang memiliki kemampuan lebih. Peran dialog juga penting, interaksi sosial di dalam dan di luar sekolah berpengaruh pada perolehan bahasa dan perilaku pemecahan masalah anak. PBI juga merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun pengetahuan kompleks (Ratumanann, dalam Trianto,2007). Desain penelitian ini dirancang untuk menyelidiki pengaruh dua model pembelajaran, yaitu Scaffolding dan Problem Based Instruction terhadap hasil belajar Ekonomi. Dalam penelitian ini peneliti menduga bahwa ada pengaruh yang berbeda dari cara berpikir siswa. Siswa yang berpikir konvergen lebih mudah mengikuti pelajaran dengan model pembelajaran Scaffolding, sedangkan siswa yang berpikir secara divergen lebih mudah mengikuti pelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa begitu pula sebaliknya.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Ada perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan Scaffolding dengan PBI pada siswa kelas X IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir konvergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. 3. Hasil belajar Ekonomi pada siswa yang berpikir divergen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Scaffolding lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. 4. Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran Ekonomi. 5. Hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction pada mata pelajaran Ekonomi. 6. Perbedaan hasil belajar siswa yang berpikir divergen dan konvergen. 7. Adanya interaksi model pembelajaran Scaffolding dan Problem Based Instruction dengan Cara Berpikir Divergen dan Konvergen terhadap hasil belajar Ekonomi. SARAN Berdasarkan penelitian tentang hasil belajar ekonomi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Scafffolding dan PBI (Problem Based Introduction) dengan memperhatikan cara berpikir siswa, maka peneliti menyarankan: 1. Bagi Guru a) Hendaknya untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran, sebaiknya para guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sebagai altrnatif dalam pembelajaran. Hal ini dapat menumbuhkan antusias siswa dalam pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajar pun akan meningkat. b) Pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe Scaffolding dan PBI masih tergolong baru dalam pelaksanaanya, untuk itu dibutuhkan perhatian khusus dalam perencanaan waktu dan tempat sehingga dengan perencanaan yang seksama dapat membantu guru mengoptimalkan pembelajaran dan dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.

c) Guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas sebaiknya memahami cara berpikir siswanya. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki cara berpikir konvergen akan berbeda cara penerimaan informasinya dibandingkan dengan siswa yang memiliki cara berpikir divergen. 2. Bagi Siswa a) Siswa hendaknya lebih aktif dalam bertanya, mengungkapkan pendapat/ideide dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b) Siswa hendaknya meningkatkan rasa keingitahuan dan lebih kritis dalam mempelajari hal baru sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir. c) Siswa hendaknya berusaha mengembangkan pengetahuan dan tidak hanya mengandalkan penjelasan dari guru sehingga siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan. 3. Bagi Peneliti Lain a) Peneliti lain perlu mengadakan pengkajian lebih mendalam dan secara luas terhadap variabel lain terkait dengan model pembelajaran kooperatif dalam rangka peningkatan hasil belajar ekonomi siswa. b) Peneliti perlu mengadakan penelitian lain yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif untuk mengukur atau keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Ratumanan, Tanwey, Gerson, Drs., M.Pd. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.