PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN MENJADI PUISI (Penelitian Tindakan Kelas VII MTsN 15 Ciamis)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DAFTAR PUSTAKA. Aminuddin Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA)

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGGUNAAN MODEL TIPE CURAH PENDAPAT DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB V PENUTUP. N 1 Rembang, Purbalingga yang dilaksanakan dalam dua siklus. Namun, sebelum

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN MELALUI TEKNIK COPY THE MASTER

Nim Artikel

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR MELALUI TEKNIK AKROSTIK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 5 SANGGAU

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO REALITY SHOW PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 1 BAREGBEG CIAMIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik. secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AKSARA JAWA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Transkripsi:

Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah, yaitu masih rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi tentang keindahan alam. Faktor penyebab adalah kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran. Solusi yang diambil adalah dengan menggunakan media kartu bergambar. Metode peneliti yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas. Tekhnik dan instrumen penelitian berupa lembar observasi, wawancara, teknik tes, telaah pustaka dan teknik analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 7 Ciamis Kabupaten Ciamis. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Penggunaan media kartu bergambar mampu meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VIII-C SMP Negeri 7 Ciamis dalam menulis puisi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai peserta didik yang meningkat pada setiap siklus. Kemampuan awal peserta didik setelah menggunakan media kartu bergambar peserta didik yang terkategorikan sangat baik sebanyak 9 orang (45%), baik sebanyak 6 orang (30%), dan cukup baik sebanyak 5 orang (25%). Pada siklus II kategori sangat baik sebanyak 20 orang (100%) dan seluruh peserta didik dinyatakan sangat baik. Dengan demikian kemampuan menulis puisi dengan mengguakan media kartu bergambar seluruh pesserta didik dinyatakan sangat baik.. Kata kunci: menulis puisi, media kartu bergambar PENDAHULUAN Keterampilan menulis puisi menurut Kurniawan (2007, hlm. 55) adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melaui bahasa tulis. Pengukuran keterampilan menulis dilaksanakan pada saat proses berlangsungnya pembelajaran. Salah satu pengukuran keberhasilan keterampilan menulis dapat diukur melalui menulis puisi. Menulis puisi adalah mencurahkan perasaan atau isi hati melalui bahasa tulis sehingga menjadi kata-kata yang indah misalnya, pada saat kesal, marah, bergembira, dan sedih. Penulisan puisi juga dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat umum yaitu menghindarkan diri dari hal yang merugikan, dengan marah, kesal, sedih, dan gembira tanpa sadar bisa menciptakan sebuah karya sastra yang indah dan bermanfaat. Pembelajaran sastra khususnya puisi akan dapat merangsang kreatifitas dan imajinasi anak dalam menghasilkan karya sastra dan menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Pembelajaran karya sastra puisi dapat menjadi salah satu acuan bagi guru untuk menemukan bakat dan minat peserta didik pada karya sastra sehingga peserta didik dapat terbimbing atau diarahkan dengan baik serta diberikan motivasi baik dari dalam ataupun luar. Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran menulis puisi di MTs Darul Fikri, pembelajaran banyak didominasi oleh guru pembelajaran bersifat, satu arah, dan berpusat pada guru serta metode yang digunakan dalam mengajar hanya berpaku pada metode ceramah dan penugasan. Sehingga hasil pembelajaran peserta didik dalam menulis puisi sangat rendah dengan 70% peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM dan sisanya 30% memperoleh sama dengan KKM yaitu 75. (Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di Kelas VIII-C SMP Negeri 7 Ciamis pada tanggal 12 Nopember 2016) 191 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2017

Keadaan seperti di atas jika dibiarkan akan menyebabkan peserta didik semakin mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi yang dipelajarinya. Untuk dapat menulis puisi tidak bisa dilakukan hanya dengan pemahaman materi saja, tetapi dibutuhkan latihan dan konsentrasi dalam mencari inspirasi untuk melancarkan proses penulisan puisi, maka ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh guru. Suatu metode yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis puisi adalah media kartu bergambar. Media kartu Bergambar (Flash Card) menurut Susilana (2009: 94) adalah Media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambargambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaranlembaran kartu bergambar. Penggunaan media kartu bergambar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk menemukan gagasan berdasarkan mimpi yang pernah mereka alami, terkait dengan tema yang ditentukan oleh guru. Proses menemukan ide dalam penulisan puisi juga didukung dengan adanya gambar pada kartu, dimana gambar tersebut memiliki keterkaitan dengan tema yang telah ditentukan. Dengan menerapkan media kartu bergambar, maka diusahakan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dan meningkatkan kemampuan menulis puisi dapat tercapai dengan baik. Selain itu juga dapat memperbaiki penerapan kurikulum saat ini dan meningkatkan pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kodusif atau nyaman. Hakikat Menulis Kemampuan menulis hanya perlu diasah dan dikembangkan kembali sehingga dapat melahirkan sebuah karya sastra dalam bentuk tulisan. Hal ini sependapat dengan Tarigan (2008, hlm. 22) yang mengemukakan bahwa, Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Kegiatan menulis juga bukan merupakan aktifitas yang sembarangan dilakukan. Seseorang harus mampu menyampaikan isi dari pikiranya melalui tulisan kepada para pembaca. Gumiati dan Mariah (2010, hlm. 58) mengemukakan bahwa, ada lima langkah mudah menulis kreatif sebagai berikut: (1) Tahapan persiapan, (2) tahapan inkubasi, (3) tahapan inspirasi, (4) tahapan penulisan, (5) tahapan revisi. Uraian singkat sehubungan dengan pendapat di atas lima langkah mudah menulis kreatif itu dapat diikuti dalam paparan di bawah ini. 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan adalah langkah awal yang perlu dilakukan oleh setiap penulis untuk menemukan gagasan, ide dan topik lain yang muncul karena adanya keterkaitan penulis terhadap masalah yang akan ditulisnya. Pada tahap ini penulis telah mengetahui objek apa yang akan dituliskannya. 2. Tahap Inkubasi Tahap inkubasi adalah tahap yang berhubungan dengan suatu proses pemikiran penulis tentang gagasan yang telah diperolehnya. Pada tahap ini gagasan yang telah diperolehnya itu disampingnya, dan dimatangkan dalam pemikirannya. Jika beranalogi pada istilah biologi, inkubasi dapat berarti proses penetesan telur, inkubasi dapat diinterprestasikan sebagi masa tunas yang memerlukan pematangan agar mampu melahirkan hasil yang sesuai harapan. 3. Tahap Inspirasi Langkah ketiga adalah tahap inspirasi. Inspirasi itu sesuatu yang menggerakan hati untuk melahirkan sebuah karya. Inspirasi ini dapat menjadi langkah awal dari proses kreatif penulis dalam melahirkan sebuah karya. Tahap ini berhubungan dengan pikiran (angan-angan) yang timbul dari hati dan mampu menggerakan sensor pikiran kita untuk segera 192 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2 0 1 7

menuliskan bisikan hati (gagagsan) tersebut. Ya, pada moment ini muncul desakan kuat untuk segera menulis yang tidak bisa ditunda lagi. 4. Tahap Persiapan Tahapan ini adalah tahap melahirkan dan mengekspresikan semua gagasan yang sudah terkumpul dalam tahap-tahap sebelumnya. Secara eksplisit Jakob Sumardjo menegaskan bahwa jika saat ini inspirasi muncul akan segeralah lari ke meja tulis atau komputer atau segeralah ambil ballpoin dan segeralah menulis! Tuangkan gagasan yang telah ada, biarkan semua gagasan tersebut mengalir sederas mungkin dan termuntahkan dalam tulisan secara tuntas. Tahap ini kita tidak perlu mengontrol tulisan. Jangan menilai tulisan pada tahap ini. Biarkan tulisan itu mengalir secara spontanitas menuruti gelora gairah yang muncul dan biarkan pula struktur tulisan itu berbentuk apa adanya dalam bentuk draft kasar. 5. Tahapan Revisi Tahap ini merupakan kegiatan editing (mengedit, menyunting). Editing adalah proses yang dilakukan oleh penulis untuk melakukan seleksi dan perbbaikan atau koreksi terhadap apa yang telah diekspresikan dalam tahap penulisan. Penulis membaca kembali tuisan yang beberapa hari telah disampaikannya. Dalam tahap revisi ini diperlukan kecermatan penulis dalam menyempurnakan karyaa yang ditulisnya (puisi). Di sinilah kita melakukan evalusai atau kontrol terhadap tulisan. Media Kartu Bergambar Menurut Susilana (2009:94) Kartu Bergambar (Flash Card) adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambargambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaranlembaran flashcard. Gambar-gambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya Menurut Susilana (2009:96) langkahlangkah penggunaan media flashcard adalah sebagai berikut: 1. Kartu-kartu yang sudah di pegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa 2. Cabutlah satu persatu kartu tersebut setelah guru selesai menerangkan 3. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang duduk di dekat guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut satu persatu lalu teruska kepada siswa yang lain sampai semua siswa kebagian Jika sajian dengan cara permainan, letakkan kartu-kartu tersebut di dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan perintah, misalnya cari nama binatang kuda, maka siswa berlari menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang bergambar kuda dan bertuliskan kuda METODE Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan desain penelitian yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Kemmis dan Taggart dalam Hermawan et al., (2007, hlm. 128), mengatakan bahwa Setting penelitian model ini mengembangkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadopsi dan diimplementasikan di dunia pendidikan yang dikenal dengan istilah spiral refleksi yang terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait anatar tahapan dan berkesinambungan yaitu: a. Perencanaan (planing), b. Tindakan (acting), c. Pengamatan (observing), d. Refleksi (reflecting) yang dilakukan secara berulang-ulang. Untuk lebih jelasnya berikut ini skema setting penelitian Kemmis dan Mc. Taggart 193 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2017

dalam Hermawan et al., (2007, hlm 128) adalah sebagai berikut: Bagan Desain Penelitian Tindakan Kelas Apabila dicermati setting penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart terdiri atas untaian-untaian dengan perangkat yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi dipandang sebagai satu siklus yang dapat dilakukan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi yang baru sampai tujuan yang diinginkan tercapai. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penulis akan mendeskripsikan temuantemuan dari hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media gambar yang meliputi: orientasi dan identifikasi masalah, pelaksanaan tindakan, dan pembahasan hasil penelitian. Pemaparan berdasarkan dua siklus tindakan perbaikan pembelajaran. Masingmasing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Acuan yang digunakan dari keempat tahap tersebut, sebagaimana disesuaikan dengan desain dalam penelitian ini. Lebih jelasnya mengenai masing-masing langkah sebagaimana dikemukkan dalam langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: Tahap Perencanaan Tahap perencanaan tindakan pada siklus pertama difokuskan pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang menulis puisi pada pembelajaarn Bahasa Indonesia di kelas VIII-C SMP Negeri 7 Ciamis. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini disusun oleh guru peneliti dengan sistematis dan bahan pelajaran disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berkarakter dengan menggunakan media kartu bergambar. Tahap Pelaksanaan Proses pelaksanaan pembelajaran mengacu pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dan sesuai dengan pembelajaran melalui media kartu bergambar. Adapun proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Kegiatan Awal 1) Guru megucapkan salam 2) Guru mengecek kehadiran dan menanyakan kabar peserta didik 3) Guru memberikan motivasi peserta didik bahwa menulis puisi itu mudah dan dapat dilakukan siapapun 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Memfasilitasi atau mengajak peserta didik bersama-sama mengamati cara penulisan puisi berdasarkan pada gambar, peristiwa yang dibaca, atau pengamatan yang ada di buku peserta didik berdasarkan pilihan kata yang tepat. 2) Bertanya jawab tentang langkah menulis puisi Elaborasi 1) Menunjukkan kartu bergambar kepada peserta didik 2) Menjelaskan kegunaan kartu bergambar pada pembelajaran menulis puisi 3) Meminta peserta didik untuk berkelompok dengan teman sebangkunya 4) Membagikan kartu bergambar pada peserta didik 5) Meminta peserta didik untuk mengamati media kartu bergambar 6) Menugaskan peserta didik menulis puisi sesuai dengan gambar yang terdapat pada kartu 194 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2 0 1 7

7) Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi 8) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan hasil karyanya (menulis puisi) di depan kelas Konfirmasi 1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan. 2) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan kesan dan pesan dan saran mengenai pembelajaran 3) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik. 4) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan penutup 1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik Tahap Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis puisi melalui media kartu bergambar sedang berlangsung. Hal-hal yang diamati obsever lebih terkonsentrasi pada aktivitas belajar siswa, berdasarkan langkahlangkah media kartu bergambar. Hal-hal yang berhasil diamatinya itu tertuang pada lembar observasi sebagai instrumen utama dalam kegiatan ini. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan perilaku sebagai berikut. Silkus I Hasil observasi terhadap setiap kompenen rencana pelaksanaan pembelajaran diperoleh skor dari observer 1 sebesar 31 dan observer 2 sebesar 32, dengan diperoleh rata-rata nilai sebesar 31,50. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus I termasuk kategori baik. Hasil observasi dan penilaian terhadap setiap kompenen pelaksanaan pembelajaran diperoleh skor dari observer 1 sebesar 67 dan observer 2 sebesar 68, dengan diperoleh ratarata nilai 67,50. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaraan berada pada kategori baik. Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media kartu bergambar diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 69,50 masuk ke dalam kategori baik. Dari hasil penelitian menunjukkan 9 orang mendapatkan nilai antara 75-100 dengan persentase 45% masuk dalam kategori sangat baik, 6 orang mendapatkan nilai antara 58-75 dengan persentase 30% masuk dalam kategori baik, dan 5 orang mendapatkan nilai dibawah 58 dengan pesentase 25% masuk dalam kategori cukup baik. Siklus II Hasil observasi terhadap setiap kompenen rencana pelaksanaan pembelajaran diperoleh skor dari observer 1 sebesar 37 dan observer 2 sebesar 39, dengan diperoleh rata-rata nilai 38,00. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus I termasuk kategori sangat baik. Hasil observasi dan penilaian terhadap setiap kompenen pelaksanaan pembelajaran diperoleh skor dari observer 1 sebesar 83 dan observer 2 sebesar 88, dengan diperoleh ratarata nilai sebesar 85,5. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan guru berada pada kategori sangat baik Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media kartu bergambar diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 86 masuk ke dalam kategori sangat baik. Dari hasil penelitian menunjukkan 20 orang mendapatkan nilai antara 75-100 dengan persentase 100% masuk dalam kategori sangat 195 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2017

baik yang artinya semua sudah memenuhi target ketuntasan belajar. Tahap Refleksi Hasil refleksi pada Siklus I adalah sebagai berikut: a. Aktivitas belajar peserta didik belum mengalami perubahan perilaku yang signifikan dari sebelumnya, peserta didik masih kurang menanggapi pertanyaan dari guru sehubungan dengan teknik menulis puisi. b. Peserta didik cukup menuangkan imajinasi dari gambar yang dia lihat ke dalam beberapa larik, karena kurangnya pembendaharaan kata yang dimiliki peserta didik. c. Peserta didik cukup menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah dengan langkahlangkah menulis puisi. Hasil refleksi pada Siklus II adalah sebagai berikut: a. Peserta didik mampu menanggapi pertanyaan dari guru sehubungan dengan teknik menulis puisi. b. Peserta didik mampu mengguanakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah dengan langkah-langkah menulis puisi. c. Guru mampu menjelaskan materi puisi sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusunnya. d. Guru mampu menginstruksikan seluruh peserta didik dalam kegiatan KBM. Pembahasan Pada siklus I Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media kartu bergambar diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 69,50 masuk ke dalam kategori baik. Dari hasil penelitian menunjukkan 9 orang mendapatkan nilai antara 75-100 dengan persentase 45% masuk dalam kategori sangat baik, 6 orang mendapatkan nilai antara 58-75 dengan persentase 30% masuk dalam kategori baik, dan 5 orang mendapatkan nilai dibawah 58 dengan pesentase 25% masuk dalam kategori cukup baik. Pada siklus II Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media kartu bergambar diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 86 masuk ke dalam kategori sangat baik. Dari hasil penelitian menunjukkan 20 orang mendapatkan nilai antara 75-100 dengan persentase 100% masuk dalam kategori sangat baik yang artinya semua sudah memenuhi target ketuntasan belajar. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah penggunaan media kartu bergambar pada pembelajaran menulis puisi ditempuh dalam empat langkah yakni 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (action), 3) observasi (observation) dan 4) refleksi. Sementara itu dalam pelaksanaan proses penelitian ditekankan pada langkah-langkah pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media kartu bergambar yakni : Kegiatan Awal 1) Guru megucapkan salam 2) Guru mengecek kehadiran dan menanyakan kabar peserta didik 3) Guru memberikan motivasi peserta didik bahwa menulis puisi itu mudah dan dapat dilakukan siapapun 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Memfasilitasi atau mengajak peserta didik bersama-sama mengamati cara penulisan puisi berdasarkan pada gambar, peristiwa yang dibaca, atau pengamatan yang ada di buku peserta didik berdasarkan pilihan kata yang tepat. 2) Bertanya jawab tentang langkah menulis puisi Elaborasi 196 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2 0 1 7

1) Menunjukkan kartu bergambar kepada peserta didik 2) Menjelaskan kegunaan kartu bergambar pada pembelajaran menulis puisi 3) Meminta peserta didik untuk berkelompok dengan teman sebangkunya 4) Membagikan kartu bergambar pada peserta didik 5) Meminta peserta didik untuk mengamati media kartu bergambar 6) Menugaskan peserta didik menulis puisi sesuai dengan gambar yang terdapat pada kartu 7) Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi 8) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan hasil karyanya (menulis puisi) di depan kelas Konfirmasi 1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan. 2) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan kesan dan pesan dan saran mengenai pembelajaran 3) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik. 4) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan penutup 1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik 2. Penggunaan media kartu bergambar mampu meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII C SMP Negeri 7 Ciamis Kabupaten Ciamis dalam menulis puisi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai siswa yang meningkat pada setiap siklus. Kemampuan peserta didik setelah menggunakan media kartu bergambar peserta didik yang terkategorikan sangat baik sebanyak 9 orang (45%), baik sebanyak 6 orang (30%), dan cukup baik sebanyak 5 orang (25%). Pada siklus II kategori sangat baik sebanyak 20 orang (100%) dan seluruh peserta didik dinyatakan sangat baik. Dengan demikian kemampuan menulis puisi dengan mengguakan media kartu bergambar seluruh pesserta didik dinyatakan sangat baik. Saran Adapun saran yang disampaikan penulis pada penelitian ini adalah sebagi berikut: 1. Langkah-langkah penggunaan media kartu bergambar berhasil meningkatkan kemampuan kualitas yang dikembangkan, yakni kompetensi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. 2. Agar diperoleh peningkatan kemampuan yang lebih baik pada siswa, sebaiknya guru dan siswa melaksanakan pembelajaran menulis puisi sesuai dengan rencana, dan berupaya untuk mencapai target yang diharapkan ke depannya. 3. Penelitian selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, dan penelitian yang diteliti melainkan dapat dicoba pada pokok bahasan lainnya, serta tidak dilakukan pada materi di kelas VIII saja tetapi dapat dicoba di kelas lain, baik dikelas VII maupun kelas IX serta dalam menerapkan metode haruslah disesuaikan dengan materi, salah satunya adalah pendekatan media kartu bergambar DAFTAR PUSTAKA 197 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2017

Akhadiah, Sabarti. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Beetlestone, Florence. 2011. Creative Leaning. Bandung: Nusa Media Endraswara, Suwardi. 2002. Metode Pengajaran Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Radhita Buana. Jabrohim, Suminto A. Sayuti, Chairul Anwar. 2009. Unsur-unsur Puisi dalam Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jamaluddin. 2003. Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adi Cita. Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPEF. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahmanto, B. 2004. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius Sayuti, Suminto A. 1994. Pengajaran Sastra: Pengantar Pengajaran Puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa Tim Psikologi Pendidikan. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP UNY. Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Akhadiah, Sabarti. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Beetlestone, Florence. 2011. Creative Leaning. Bandung: Nusa Media Endraswara, Suwardi. 2002. Metode Pengajaran Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Radhita Buana. Jabrohim, Suminto A. Sayuti, Chairul Anwar. 2009. Unsur-unsur Puisi dalam Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jamaluddin. 2003. Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adi Cita. Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPEF. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahmanto, B. 2004. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius Sayuti, Suminto A. 1994. Pengajaran Sastra: Pengantar Pengajaran Puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa Tim Psikologi Pendidikan. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP UNY. Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka 198 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2 0 1 7