BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi juga dalam kemampuan (kompetensi) praktek yang menuntut siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hekekatnya untuk membangun suatu Negara dibutuhkan individu individu yang

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR CHASSIS PEMINDAH TENAGA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS XI TKR SMK TAMTAMA KROYA

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah atas yang tersedia dalam rangka menyiapkan tenaga kerja siap

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang harus melakukan kegiatan belajar dengan sungguh sungguh

Oleh: Drajat Rilo Pambudi Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

BAB I PENDAHULUAN. terjun ke dunia kerja. Di SMK terdapat banyak bidang kejuruan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PENDINGIN MENGGUNAKAN PORTABLE COOLER ENGINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM REM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK YEPEKA PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. reaksi dan sikap secara mental dan fisik.tingkah laku yang berubah sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran kesesuaian atau tidaknya media pembelajaran microsoft

PENERAPAN METODE ALAT PERAGA ENGINES CUTTING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN KELAS X DI SMK YPT PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. baik jika ada komunikasi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TYPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) sebagai tulang punggung dalam pembangunan bangsa. meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan program keahliannya.

BAB I PENDAHULUAN. siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Indonesia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem pendidikan nasional mempunyai tuntutan yang mendasar

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran merupakan suatu sistem. Hal ini berarti bahwa pengajaran

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Slameto (2010:74) bahwa efektifitas dipengaruhi 2 (dua) faktor,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang. diharapkan dimasa yang akan datang adalah pendidikan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber-sumber daya pendidikan yang tersedia. pendidikan juga mengalami dinamika yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu diantara upaya untuk meningkatkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMK merupakan sekolah yang menekankan pada bidang keahlian yang harus dimiliki oleh siswa. Keahlian yang harus dimiliki oleh siswa secara individu atau mandiri adalah untuk menjadi seorang wirausaha dan juga sebagai tenaga kerja ahli dalam bidang keahlian tertentu seperti ahli dalam teknik permesinan ataupun ahli dalam teknik otomotif. Keahlian bukan hanya dalam segi kajian atau teori, akan tetapi juga dalam kemampuan (kompetensi) praktek yang menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru adalah salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidangnya khususnya mata diklat kewirausahaan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 16 september 2016,peneliti mencari informasi di SMK Mandiri, model pembelajaran yang sering digunakan dalam mengajarkan pokok bahasan kewirausahaan adalah metode ceramah dan diskusi. Sementara itu, pokok bahasan kewirausahaan mengajarkan mengenai pengertian kewirausahaan, tujuan dan manfaat kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan, keuntungan mempunyai usaha mandiri, menanamkan dan membentuk kewirausahaan di sekolah, contoh pengusaha yang sukses. Berikut adalah laporan hasil belajar siswa tahun ajaran 2014/2015 kelas XI TKR dimana siswa cenderung masih banyak yang belum 1

2 tuntas pada mata pelajaran kewirausahaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Nilai Persentase Siswa Kelas XI TKR KKM Rentan Nilai Banyak Siswa Persentase Tahun Pelajaran 2014/2015 70 < 70 70-80 80-90 90-100 12 orang 8 orang 6 orang 3 orang 41,38% 27,59% 20,68% 10,35% Total 29 orang 100,00% 2015/2016 70 < 70 70-80 80-90 90-100 11 orang 8 orang 7 orang 3 orang 35,71% 28,58% 25,00% 10,71% Total 29 orang 100,00% (Sumber : Nilai Mentah Guru Mata Pelajaran Kewirausahaan) Berdasarkan hasil observasi pada tabel 1 bahwa pada tahun pelajaran 2014/2015 pada kelas XI TKR2 terdapat 41,38% siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran kewirausahaan dan pada tahun ajaran 205/2016 terdapat 35,71% siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi Kriteria Ketuntasn Minimum (KKM) yaitu 70. Setelah dilakukan observasi dan wawancara terdapat beberapa penyebab masalah antara lain; Kurangnya variasi model atau pendekatan yang digunakan guru,siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, kurangnya minat belajar siswa yang mengakibatkan kurangnya kreatifitas siswa dalam belajar. Guru terfokus pada model ceramah dan diskusi, sehingga siswa merasa kurang berminat untuk mempelajari pelajaran, akibatnya siswa sulit untuk memahami dan mengingat materi yang telah dipelajari. Rendahnya hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan proses belajar menjadi kurang optimal sehingga pokok bahasan

3 yang diajarkan tidak tuntas. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan kurangnya minat siswa dalam belajar, kurangnya motivasi, rasa bosan pada saat belajar, kurangnya sarana dan prasarana di sekolah.. Rendahnya hasil belajar siswa hendaknya menjadi catatan khusus bagi para guru untuk mengamati perbedaan siswa dalam menerima rangsangan dari luar dan dalam dirinya. Guru wajib membimbing kegiatan belajar siswa pada saat proses kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar di kelas maupun saat praktek. Dari pernyataan dan hasil yang dipeoleh dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan nilai tersebut menjadi baik hingga melampaui KKM yang telah ditentukan yaitu 70 karena sudah melalui remedial, namun hasil remedial tersebut tidaklah efesien oleh karena itu peneliti tertarik untuk menerapkan pendekatan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tersebut. Adapun Pendekatan dalam pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan pokok bahasan kewirausahaan, diantaranya pendekatan komunikaitif berbasis Demonstrasi dan pendekatan komunikatif berbasis Example Non-Example. Pendekatan komunikatif berbasis Demonstrasi dan pendekatan komunikatif berbasis Example Non-Example ini dapat melatih siswa dalam memecahkan masalah serta dapat memperlihatkan suatu benda asli,benda tiruan atau suatu proses dari materi yang diajarkan kepada seluruh siswa (Roestyah,2008). Kesimpulan dari hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa model dan pendekatan pembelajaran memiliki dampak positif bagi siswa yang rendah hasil

4 belajarnya. Maka guru haruslah menggunakan model pembelajaran yang tepat.maka dari hasil observasi peneliti akan melakukan penelitian mengenai Perbedaan Hasil Belajar Kewirausahaan Yang Diajar Dengan Menerapkan Pendekatan Komunikatif Berbasis Demonstrasi dan Berbasis Example Non Example di SMK Mandiri Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, adapun identifikasi masalah dari penelitian adalah: 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas XI TKR SMK Mandiri Percut Sei Tuan yaitu 41,38% pada Tahun 2014/2015, dan pada tahun 2015/2016 35,71% yang KKM <70. 2. Ketertarikan dan minat siswa dalam proses pembelajaran kewirausahaan di SMK Mandiri Percut Sei Tuan masih kurang. 3. Siswa cenderung tidak berani memberikan pendapat pada saat proses pembelajaran berlangsung. 4. Penggunaan model pembelajaran oleh guru yaitu ceramah dan diskusi kurang bervariasi yang menimbulkan situasi belajar membosankan. 5. Proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas hanya berfokus pada guru.

5 C. Batasan masalah Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Model dan pendekatan pembelajaran yang digunakan selama kegiatan pembelajaran adalah penggunaan pendekatan komunkatif berbasis demonstrasi dan Example Non Example. 2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah menganalisis aspek-aspek usaha. 3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Mandiri Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah hasil belajar Kewirausahaan dengan penggunaan pendektatan kamunikatif berbasis demonstrasi pada siswa kelas XI TKR di SMK Mandiri Percut Sei Tuan? 2. Bagaimanakah hasil belajar Kewirausahaan dengan penggunaan Pendekatan komunikatif Example Non Example pada siswa kelas X TKR di SMK Mandiri Percut Sei Tuan? 3. Apakah Hasil belajar Kewirausahaan siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan komunikatif berbasis Demonstrasi lebih tinggi dari hasil belajar

6 kewirausahaan yang diajarkan menggunakan pendekatan pembelajaran example non example pada siswa kelas XI TKR SMK Mandiri Percut Sei Tuan? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar kewirausahaan dengan penggunaan pendektan berbasis Demonstrasi pada siswa kelas XI TKR di SMK Mandiri Percut Ssei Tuan. 2. Untuk mengetahui hasil belajar kewirausahaan dengan pendekatan pembelajaran berbasis Example Non Example pada siswa kelas XI TKR di SMK Mandiri Percut Sei Tuan. 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kewirausahaan siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan komunikatif berbasis demonstrasi lebih tinggi dari hasil belajar kewirausaaan yang diajarkan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis example non example pada siswa kelas XI TKR SMK Mandiri Percut Sei Tuan. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan minat dan kompetensi belajar siswa pada materi kiewirausahaan.

7 b. Mendapatkan pendekatan pembelajaran terbaik diantara kedua pendekatan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal 2. Bagi guru a. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran b. Menjadikan pendekatan komutatif berbasis demonstrasi dan pendekatan pembelajaran example non example untuk proses pembelajaran kewirausahaan di SMK 3. Bagi sekolah a. Meningkatkan kualitas pembelajaran pada SMK Mandiri Percut Sei Tuan pada materi kewirausahaan.