PENGARUH INJEKSI AIR UNTUK MENGURANGI GEJALA KNOCKING PADA MESIN TOYOTA 4K BERKOMPRESI TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
Politeknik Manufaktur Astra DESEMBER 2015

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk


OLEH: Nama : DAYANG NRP :

BAB II TINJAUAN LITERATUR

ABSTRAK. : I Made Sumaryanta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENGUJIAN

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar terhadap Unjuk Kerja Mesin

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

Mesin Diesel. Mesin Diesel

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Jurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Katakunci : Electronic Control Unit, Injection Control, Maximum Best Torque (MBT), Ignition Timing, Bioetanol E100.

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan


STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

TUGAS. MAKALAH TENTANG Gasoline Direct Injection (GDI) Penyusun : 1. A an fanna fairuz (01) 2. Aji prasetyo utomo (03) 3. Alfian alfansuri (04)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

Contoh hasil dynotest di atas terlihat jelas bahwa diperlukan AFR 12.5 : 1, sehingga dari gambar tersebut bisa dilakukan beberapa analisa, sbb :

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

USAHA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM PENGAPIAN CDI. Ireng Sigit A ) Abstrak

PENGARUH IGNITION TIMING DENGAN BAHAN BAKAR LPG TERHADAP UNJUK KERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH SATU SILINDER

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DARI VARIASI CAMPURAN ETHANOL-GASOLINE (E30-E50) TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH FUEL INJECTION 125 CC

PENINGKATAN UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR DENGAN CARA PENGUBAHAN VOLUME SILINDER

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 2500 CCKENDERAAN RODA EMPAT

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

BAB III LANDASAN TEORI

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGGUNAAN PORT FUEL INJECTION (PFI) SEBAGAI SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN DUA-LANGKAH SILINDER TUNGGAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Wardoyo. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

Pengaruh Pemotongan Permukaan Penutup Ruang Bakar Pada Kepala Silinder Terhadap Daya Dan Torsi Pada Motor Jupiter Z

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK KINERJA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR BENSIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC

ANALISA VARIASI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL

Ahmad Nur Rokman 1, Romy 2 Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau 1

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Transkripsi:

PENGARUH INJEKSI AIR UNTUK MENGURANGI GEJALA KNOCKING PADA MESIN TOYOTA 4K BERKOMPRESI TINGGI Ahmad Kholil 1, Darwin Rio Budi Syaka 1, Andreas Edi Widyartono 2 1 Dosen Universitas Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Mesin,Jakarta, 13220, Indonesia 2 MahasiswaUniversitas Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Mesin,Jakarta, 13220, Indonesia Abstrak Perbandingan kompresi merupakan salah satu parameter yang ada pada mesin pembakaran dalam yang mempengaruhi kinerja mesin dan secara umum dapat dikatakan mesin pembakaran dalam yang mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi akan lebih efisien bila dibandingkan dengan mesin sejenis yang mempunyai perbandingan kompresi lebih rendah. Salah satu penyebab tidak diterapkan perbandingan kompresi yang tinggi pada mesin pembakaran dalam adalah timbulnya gejala knocking ataudetonasi yang disebabkan campuran bahan bakar terbakar sendiri sebelum waktu yang seharusnya. Penelitian ini akan menganalisa pengaruh injeksi air yang sudah dikabutkan ke dalam ruang bakar melalui saluran masukuntuk mengurangi gejala knocking atau detonasi serta gejala yang terjadi mesin pada saat injeksi air dilakukan. Penelitian dilakukan dengan memodifikasi kepala silinder mesin Toyota tipe 4K, yang terpasang pada mobil Toyota Corolla DX tahun 1983, untuk merubah perbandingan kompresi dari standar 10:1, menjadi 13:1,kemudian membuat alat injeksi air dan merangkai alat untuk mendeteksi gejala knocking dengan menggunakan knocking sensor dan oscilloscope. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur tenaga keluaran (pada saat gejala knocking terjadi dengan menggunakan Chassis Dynotest sebelum dan sesudah mesin tersebut dilengkapi dengan injeksi air. Hasil pengolahan data pengukuran dengan menggunakan uji t menunjukkan injeksi air berpengaruh pada gejala knocking dan tenaga keluaran pada mesin Toyota 4K berkompresi tinggi. Kata kunci: kompresi tinggi, knocking, injeksi air 1. PENDAHULUAN Pemanfaatan energi yang optimal khususnya di bidang otomotif merupakan masalah yang harus diperhatikan karena sampai saat ini dunia otomotif masih bergantung kepada pasokan energi yang berasal dari sumber energy tak terbarukan, seperti bahan bakar fosil dan gas alam. Kedua sumbere nergi tersebut merupakan sumber yang dapat habis jika digunakan terus menerus. Krisis energy mengancam Indonesia pada 2020. Pemerintah kini terus berupaya mencari terobosan pemanfaatan energy alternative baru dan terbarukan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah krisis energy adalah dengan melakukan penghematan penggunaan energi yang telah ada. Penghematan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memodifikasi desain dari sebuah mesin yang telah ada. Modifikasi mesin untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari konstruksi mekanik mesin, sistem bahan bakar sampai ke control elektronik. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah perbandingan kompresi lebih tinggi dari perbandingan kompresi sebelumnya. Sebagai contoh dengan mengubah perbandingan 83 kompresi dari 8.1 : 1 menjadi 9.1 : 1 maka akan di dapat penghematan bahan bakar sekitar 5% sampai 6%. 3 Konsep untuk mengubah perbandingan kompresi adalah memperkecil ruang bakar dan dapat dilakukan 2 cara, yaitu dengan mengganti piston yang memiliki dimensi khusus atau dengan mengurangi ketebalan kepala silinder (cylinder head. Cara yang kedua, yaitu mengurangi ketebalan kepala silinder merupakan cara yang memungkinkan untuk dilakukan karena tidak tergantung kepada ketersediaan piston berdimensi khusus (special part yang ketersediaan partnya di pasaran tidak seperti part standar. Pengurangan ketebalan kepala silinder dapat dilakukan di tukang bubut dengan tuntutan toleransi kerataan di tingkat halus (fine pada bidang datar yang menjadi bagian yang akan digabungkan dengan blok mesin (engine block. Dengan pengurangan ketebalan kepala silinder, maka volume ruang bakar akan menjadi lebih kecil sehingga perbandingan kompresi menjadi lebih tinggi. Salah satu masalah utama dalam modifikasi perbandingan kompresi adalah terjadinya knocking atau detonasi karena terjadi pembakaran

sendiri yang terlalu cepat sebelum waktunya yang diakibatkan tingginya temperatur ruang bakar akibat perbandingan kompresi yang tinggi. Perbandingan kompresi yang terlalu tinggi akan menyebabkan tekanan kompresi dan temperatur ruang bakar terlalu tinggi sehingga dapat menimbulkan masalah di sistem mekaniknya, dan sebaliknya bila perubahan perbandingan kompresi terlalu rendah, maka modifikasi yang dilakukan tidak mempunyai pengaruh yang diinginkan. Temperatur ruang bakar yang menjadi lebih tinggi dapat diatasi dengan menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi, atau memperbanyak bahan bakar yang masuk ke ruang bakar untuk mendinginkan ruang bakar, dimana tidak semua bahan bakar akan terbakar dan menghasilkan tenaga atau dengan kata lain, sebagian bahan bakar yang masuk ke ruang bakar hanya untuk mendinginkan ruang bakar saja sehingga penggunaan bahan bakar menjadi tidak efisien.temperatur ruang bakar dapat juga didinginkan dengan cara mencampurkan uap air melalui proses atomisasi di saluran masuk dari sebuah mesin (intake dengan demikian diharapkan uap air yang masuk bersama dengan udara akan menurunkan temperatur ruang bakar sehingga proses terbakarnya campuran udara dan bahan bakar yang menyebabkan terjadinya gejala mesin ngelitik (knocking dapat diatasi. Penyemprotan uap air ke ruang bakar membutuhkan alat yang dapat mengatomisasi air dalam takaran yang tepat, sehingga kadar air itu sendiri tidak mengganggu proses pembakaran di dalam ruang bakar. Apabila jumlah air terlalu banyak, maka proses pembakaran di ruang bakar sendiri akan terganggu, dan apabila jumlah air terlalu sedikit maka proses ini tidak akan memberikan efek yang positif. Gambar 1: AlurPenelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penggunaan metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data dan literatur, pengukuran daya dan parameter mesin sebelum dan sesudah dilakukan perubahan dengan menggunakan dynotest, pembuatan alat untuk memasukkan uap air kedalam ruang bakar, pengambilan data dengan pembebanan dengan kecepatan tetap untuk dianalisa pengaruhnya dengan uji t. Gambar 2: Tekanankompresisilinder Gambar 2 menunjukkan tekanan kompresi silinder sebelum dilakukan perubahan (rasio kompresi 10:1 dan setelah dilakukan perubahan (rasio kompresi 13:1. Dengan berubahnya perbandingan kompresi dari 10:1 menjadi 13:1, tekanan kompresi rata-rata naik sebesar 3.625 kg/cm 2. Perubaha tenaga yang dihasilkan (diukur dengan chassis dynotest diperlihatkan pada gambar 3 dan gambar 4. 84

mesin Toyota 4K dengan jumlah air sebagai berikut: NO Tabel 1: Volume penginjeksian air durasi Putaran mesin frequensi ( data (RPM oscilloscope Volume injeksi ( per detik Gambar 3: Tenagakeluaranmesin Toyota 4K padaperbandingankompresi 10:1 1 1000 33,3 12,5 ms 0,9 cc 2 2000 66,6 7,5 ms 1,1 cc 3 3000 100 5 ms 1,1cc 4 4000 133,3 2,5 ms 0,7 cc 5 5000 1.66,6 0,5 ms 0,18 cc Pengujian di chassis dynotest dilakukan dengan injeksi air mulai dari putaran 1000 rpm sampai dengan 5000 rpm, throttle 100%. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 4: Tenagakeluaranmesin Toyota 4K padaperbandingankompresi 13:1 Jika dibandingkan dengan hasil pengujian dengan perbandingan kompresi sebelum dirubah (yaitu 10:1, di tenaga mesin (Engine Power terjadi peningkatan sekitar 5 HP bila dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya. Di torsi mesin yang dihasilkan (Engine Torq tejadi peningkatan sebesar 2 Nm bila dibandingkan dengan sebelumnya. Peningkatan tenaga dan momen ini terjadi karena tekanan kompresi yang lebih tinggi pada saat langkah tenaga. Semakin besar tekanan kompresi maka akan semakin besar tenaga yang dihasilkan oleh mesin, namun semakin besar tekanan yang terjadi, semakin panas temperatur di ruang bakar. Kenaikan temperatur di ruang bakar ini akan menimbulkan kondisi yang akan membuat pembakaran tidak ideal, yaitu campuran bahan bakar dan udara akan terbakar sendiri sebelum waktunya sehingga menimbulkan knocking atau detonasi. Pada saat mesin dalam beban tinggi, temperatur ruang bakar akan lebih cepat naik dan kemungkinan bahan bakar dan udara terbakar dengan sendirinya akan lebih besar. Pengujianpengaruhinjeksi air kedalam ruang bakar dilakukan dengan cara menyemprotkan uap air kedalam saluran masuk 85 Gambar 5: Tenagakeluaranmesin Toyota 4K padaperbandingankompresi 13:1 denganinjeksi air Torsi mesin (Engine Torq maksimum mengalami penurunan, namun pada putaran lebih tinggi mengalami kenaikan seperti pada grafik tenaga. Seperti dijelaskan sebelumnya, Dynotest secara otomatis akan memberikan pembebanan, dan apabila pembebanan dianggap maksimal, maka putaran akan ditingkatkan pada putaran yang lebih tinggi. Dapat dijelaskan apabila pada 2000 rpm dilakukan pembebanan, dan putaran mesin turun sebagai konsekuensi pembebanan terlalu besar, maka besar beban akan disesuaikan

untuk pengukuran putaran mesin selanjutnya misalkan dilakukan pengukuran di 3000 rpm. Kenaikan tenaga pada pengukuran ini bisa disebabkan karena gejala knocking dapat dikurangi sehingga mesin masih bisa menghasilkan tenaga yang lebih tinggi lagi. Metode pengukuran lainnya untuk memastikan pengaruh uap air untuk mengurangi gejala knocking dengan alat Dynotest dapat dilakukan dengan metode pembebanan dengan kecepatan tetap. N o X1 (sebelum X2 (sesudah D (X2- X1 D² 1 605 602 3 9 2 800 950-150 22500 3 850 1300-450 20250 0 4 810 1250-440 5 702 1150-448 - 148 5 19360 0 20070 4 61931 3 Gambar 6: Grafik pembebanan dengan kecepatan tetap Hasil dari pengujian pembebanan dengan kecepatan tetap memperlihatkan pada kecepatan 30 km/jam tidak terdapat perbedaan dari tenaga yang dihasilkan bila mesin dilengkapi dengan injeksi air dan tidak dilengkapi dengan injeksiair. Pada kecepatan yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan tenaga yang dihasilkan mesin. Penyebab peningkatan tenaga yang dikeluarkan ini dimungkinkan karena berkurangnya gejala knocking, karena pada saat terjadi knocking mesin tidak bisa menghasilkan tenaga yang optimal karena waktu pengapian yang tidak tepat. Knocking bisa terjadi karena temperatur ruang bakar yang tinggi yang menyebabkan campuran bahan bakar dan udara akan terbakar sebelum waktunya. Grafik 6 juga memperlihatkan semakin besar beban mesin, maka kemungkinan timbulnya gejala knocking semakin besar. Air yang diinjeksikan ke ruang bakar memungkinan untuk membuat ruang bakar lebih dingin sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar pada waktu yang ditentukan. Hasil analisa menggunakan uji t untuk melihat pengaruh injeksi air terhadap gejala knocking dapat dijelaskan dengan perhitungan dibawah ini: df = 5 Hasil perhitungan : t hitung = 3,697 t tabel = 2,571 t hitung lebih besar t tabel, artinya adalah TOLAK H0. Jadi dapat diartikan bahwa injeksi air berpengaruh mengurangi gejala knocking pada mesin Toyota 4K berkompresi tinggi. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Proses untuk memasukkan air ke dalam ruang bakar adalah dengan cara mengkabutkan pada saluran masuk mesin dan pada saat yang tepat yaitu ketika mesin mulai mengalamigejala knocking / detonasi untuk mendinginkan ruang bakar. 86

Besarnya gaya yang dibutuhkan untuk pengukuran dengan metode pembebanan pada kecepatan tetap tanpa injeksi air maksimum adalah 850 N. Besarnya gaya yang dibutuhkan untuk pengukuran dengan metode pembebanan pada kecepatan tetap dengan injeksi air maksimum adalah 1300 N. Berdasarkan hasil dari uji Hipotesis dengan uji t, injeksi air dapat mengurangi gejala knocking pada mesin Toyota 4K berkompresi tinggi. DAFTAR PUSTAKA [1] AkhmadFauzy, StatistikIndustri, Jakarta,ERLANGGA 2008 [2] A.Graham Bell, Four Stroke Perfomance Tuning 2nd Edition USA,Hayness 1999 [3] Anthony E.Schwaller,Total Automotive Tecnology 4th Edition USA,2005 [4] Barry Hollembaek, Automotive Fuel &EmissionUSA,Thomson DELMAR Learning,2005 [5] Daihatsu,Service Training, intermediate 1 Engine Group Jakarta, 2001 [6] Ken Pickerill,Automotive Engine Performance USA,DELMAR Learning, 2010 [7] Mark Schnubel, Advance Engine PerformanceUSA, DELMAR Learning,2006 [8] Tim Gilles, Automotive Engine diagnosis repair rebuilding 5th Edition USA, 2007 [9] Toyota Astra Motor,PedomanReparasiMesinseri K, Jakarta,1996 [10] V Ganesan, Internal Combution Engine 3rd New Delhi,2008 87