BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS diajarkan berjenjang mulai dari tingkat bawah SD/MI sampai Perguruan Tinggi, untuk sekarang pelaksanaan pembelajaran IPS MI materi yang diajarkan adalah terpadu. IPS adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang dan akan datang, baik lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa, dan disinilah peran seorang guru IPS haruslah bersungguhsungguh memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu agar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Dengan dimilikinya keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS maka siswa akan mampu berkomunikasi dengan sesama manusia dan dengan lingkungannya dimasyarakat secara baik, seperti: tolong menolong, saling bekerja sama. Hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam Al-Qur an Allah menegaskan agar manusia hendaknya saling tolong menolong di dalam berbuat kebaikan seperti yang disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 2: 1
2 Ayat di atas menjelaskan agar manusia hendaknya selalu tolong-menolong dan bekerja sama di dalam mengerjakan kebaikan, tentunya hal ini berkaitan sekali dalam kehidupan siswa sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Menganalisis proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Persoalan ini membawa implikasi sebagai berikut: 1. Guru harus mempunyai pegangan asasi tentang mengajar dan dasardasar teori belajar. 2. Guru harus dapat mengembangkan sistem pengajaran. 3. Guru harus mampu melakukan proses belajar mengajar yang efektif. 4. Guru harus mampu melakukan penilaian hasil belajar sebagai dasar umpan balik bagi seluruh proses yang ditempuh. 1 Merupakan keinginan kita semua tujuan yang akan dicapai sangat memuaskan. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus optimal agar keberhasilan guru mengajar dan siswa belajar serta kemampuan siswa menguasai materi pelajaran dengan hasil yang memuaskan. Menyampaikan suatu pelajaran tidaklah cukup dengan mengutarakan secara tulisan saja. Ini berarti bahwa sistem intruksional menghendaki para pengajar berusaha menjadikan keterlibatan mental maupun fisik siswa dalam proses pengajaran. Sehingga pengajaran yang efektif dan berhasil guna dapat tercapai untuk menunjang pencapaian tujuan. Hal ini menuntut pihak pengajar sedapat mungkin mencari pola organisasi pengajaran yang tepat sebagai alternatif yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. 1 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007), Cet ke-13, h.1.
3 Pemilihan dan penerapan strategi dalam pembelajaran tertentu dengan berbagai variasi harus berdasarkan tujuan yang akan dicapai dengan kesesuaian materi pelajaran atau kompetensi dasar, karenanya guru harus dapat menguasai berbagai metode dan strategi pembelajaran dan dapat menerapkan secara tepat agar proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Salah satu kunci keberhasilan sebuah pembelajaran antara lain ditentukan dengan keterampilan serta ketepatan seorang guru memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta mampu menciptakan situasi pembelajaran yang dinamis serta ada aktivitas yang dilakukan oleh siswa sehingga memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran yang diberikan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas VIb MIN Anjir Muara Km 20, dari hasil pengamatan dan wawancara dari guru yang bersangkutan, guru yang mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, hal ini dikarenakan kedua metode tersebut dirasakan oleh guru paling mudah. Pada metode ceramah dan tanya jawab pada dasarnya peran guru sangat dominan dan seakan-akan siswa hanya sebagai objek yang harus menerima apa saja yang diberikan guru, yang pada akhirnya pembelajaran tersebut menjadi membosankan, tidak ada tantangan, kurang menarik minat siswa yang pada akhirnya berdampak pada kurangnya aktivitas yang dilakukan oleh siswa, Serta aktivitas siswa dalam pembelajaran sosial masih rendah. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara/model pembelajaran yang selama ini
4 tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan menggunakan ceramah dan tanya jawab. Sedangkan suasana yang diharapkan pada saat belajar mengajar adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini adalah siswa yang lebih banyak berperan aktif (kreatif). Beberapa penelitian terdahulu yang telah melakukan penelitian berupa penelitian tindakan kelas (PTK), seperti skripsi oleh saudari Mardiah yang berjudul Peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pada Materi Bilangan Bulat Dan Bilangan Cacah Mata Pelajaran Matematika di MIN Anjir Muara km 20 tahun ajaran 2009/2010, adalah berhasil dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan pada skripsi tersebut diajarkan untuk mata pelajaran Matematika, sedangkan penulis di sini tertarik untuk meneliti bagaimana aktivitas siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebagaimana oleh Sardiman AM dalam bukunya interaksi dan motivasi belajar mengatakan bahwa salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk permasalahan diatas adalah dilakukannya pembelajaran secara berkelompok yang dapat mendorong siswa lebih bergairah lagi dalam mempelajari materi pelajaran yang sulit, karena bagi siswa yang kurang pandai akan merasa terbimbing oleh siswa yang pandai. Disamping pembelajaran kooperatif pola guru dalam menyampaikan juga harus dilakukan perubahan dalam menggunakan metode, sehingga metode yang digunakan atau disampaikan guru benar-benar sesuai dengan nuansa pembelajaran
5 Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat menyenangkan bagi siswa, sehingga secara signifikan metode yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas siswa dengan baik pula. Banyak tipe pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah, salah satu tipenya adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada hakikatnya tipe jigsaw adalah mengajak kepada siswa untuk tampil lebih berani dikalangan siswa dalam mengemukakan pendapat. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, yaitu siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini dapat membantu peserta didik untuk belajar, bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diterimanya. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw belajar Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi menyenangkan dan menjadi lebih bermakna bagi siswa, sehingga dengan model pembelajaran ini pembelajaran yang berfokus pada guru dapat dikurangi, karena tugas guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator bagi peserta didik. Berdasarkan pada latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIb di MIN Anjir Muara Km 20 dan berkeinginan meneliti lebih dalam berupa penelitian tindakan kelas (PTK)
6 yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan judul Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI B di MIN Anjir Muara Km 20 B. Definisi Operasional Adapun untuk definisi operasional dari penelitian ini adalah: 1. Aktivitas belajar Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung, seperti: keberanian siswa untuk bertanya, keberanian untuk maju kedepan dan aktivitas siswa untuk mengerjakan tugas kelompok 2, pada waktu pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Kooperatif Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan, yaitu antara 4-6 orang yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, ras dan suku berbeda 3. 2 M.Yusuf A, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bentuk Pangkat, Akar dan Logaritma Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas X MA Abul Hasan Durian Rabung Kabupaten HSS, Skripsi, (Banjarmasin: Perpustakaan IAIN Antasari, 2011), h.9,tahun 2011. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana.2008), Cet. Ke-5, h. 242.
7 3. Jigsaw Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan dalam tim untuk mempelajari materi akademik yang telah dipecah menjadi bagian-bagian untuk tiap anggota. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat membantu siswa untuk belajar, bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diterimanya. Dengan demikian, yang dimaksud peneliti dengan judul penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana usaha guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIb MIN Anjir Muara km 20. C. Perumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas VIb MIN Anjir Muara Km 20? 2. Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas VIb MIN Anjir Muara Km 20? D. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari judul Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIb di MIN Anjir Muara Km 20 adalah:
8 1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dikelas masih berjalan monoton. 2. Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa. 3. Kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran IPS. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw maka dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas VIb MIN Anjir Muara km 20 F. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas VIb MIN Anjir Muara Km 20. 2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIb MIN Anjir Muara Km 20. G. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan bermanfaat untuk siswa yaitu: 1. Meningkatkan prestasi belajar, sebagai pemahaman, penguasaan, mutu proses dan transfer belajar dan kelompok ke individu
9 2. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap sikap dan pengembangan motivasi belajar 3. Melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan motivasi belajar keterampilan berkomunikasi 4. Efektif mendorong siswa untuk tanggap terhadap permasalahan yang harus dipecahkan 5. Menumbuhkan minat kepercayaan diri siswa dan membuka wawasan lebih luas 6. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.