BAB I PENDAHULUAN. melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Untuk mengetahui volume air

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Air Minum (PDAM). Air sangat berguna dalam kehidupan sehari hari bagi

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Disamping kebutuhan manusia untuk mengonsumsi air sehari hari, air juga

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

Gambar 1.1 Alat Ukur Tangki Pada PDAM (Faisal, 2011)

BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar

RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya sehingga kita dengan mudah bisa menikmatinya. Perkembangan. saja seolah-olah tanpa mengenal batasan ruang dan waktu.

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebakaran hutan menjadi masalah serius yang dihadapi dewasa ini (Yanuar H,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan pokok manusia. Ketika kebutuhan pokok tersebut tidak

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan energi harus dilakukan dengan bijaksana, terlebih untuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta digunakan secara

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Sumber air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi

APLIKASI PENCATATAN METERAN AIR BERBASIS SMARTPHONE ANDROID. Ir. Syahrul. M,T 1, Pamuji Raharjo 2 Teknik Komputer Unikom, Bandung.

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran meteran air sangat penting dalam mengukur debit air yang di gunakan untuk konsumsi air masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhubung dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) di area Gresik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju, seperti adanya perangkat wireless yang dapat menggantikan peranan kabel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dan mulai digunakan secara luas adalah teknologi jaringan

SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI

Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA APLIKASI

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M

BAB I PENDAHULUAN. dengan menambahkan PID (Proportional-Integral-Derivative) sebagai metode. kendali didalam base motor pada robot tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUHAN. Perawatan dan penanganan sebuah jaringan komputer di lingkungan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi alat ukur berkembang sangat pesat, hal ini ditandai dengan berbagai penemuan, pengembangan dan alih

I. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( )

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa intercommunicating

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan elektronika dan komunikasi, penggunaan

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Disebabkan karena sudah semakin banyak teknologi informasi yang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk memudahkan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus terus diupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab satu penulis menjelaskan latar belakang penulis membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi nirkabel (wireless) adalah transfer informasi jarak jauh tanpa

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

internet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.

Perancangan Sistem Pencatat Data Penggunaan Air PAM Berbasis Mikrokontroller dan Radio Frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu. Hal ini dikarenakan adanya persaingan ekonomi secara global.

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat di dunia industri saat ini, menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

meter, kesalahan pencatatan angka meter, pemakaian yang tidak tercatat misalnya untuk pengurasan dan pemadam kebakaran.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dengan teknologi sebagai media yang digunakan oleh manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok manusia dan mempunyai banyak kegunaan antara lain untuk minum, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Di perkotaan, pelayanan jasa air bersih umumnya diselenggarakan oleh pemerintah melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Untuk mengetahui volume air yang terpakai pada setiap rumah, PDAM mempunyai cara dengan memasang meteran pada pipa air di masing masing rumah. Untuk mengetahui volume air yang terpakai di masing-masing rumah, setiap bulan ada petugas PDAM yang mendatangi rumah penduduk dan mencatat volume air yang digunakan. Pencatatan dengan cara tersebut sering menimbulkan kekeliruan sehingga terjadi permasalahan, karena data yang digunakan dalam perhitungan tidak sesuai dikarenakan petugas terkadang hanya memperkirakan jumlah rata-rata pemakaian air pelanggan setiap bulannya. Akibatnya, konsumen merasa dirugikan dan hal ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap PDAM dan menyebabkan perasaan curiga terhadap penyedia jasa air[1]. Sering terjadi masalah biaya-biaya yang melonjak diakibatkan oleh kekeliruan petugas PDAM, dalam sebuah media berita elektronik Bulan Februari lalu, rekening tagihan air yang harus dibayarkan mencapai Rp629.000. Disusul ledakan tagihan pada bulan Maret yang mencapai Rp683.000. Padahal setiap bulannya dia biasa membayar rekening tagihan air PDAM berkisar Rp200 ribuan hingga Rp400 ribuan. [2]. Dan kekeliruan juga bisa terjadi pada meteran

PDAM, Seperti pada sebuah keluhan pelanggan di media elektronik dikarenakan tidak sesuainya jumlah air yang terpakai dengan jumlah yang tercatat pada meteran Maka, sebelum saya minta kalibrasi ulang ke kantor, saya kalibrasi ulang sendiri dengan ember berukuran 10 liter. Dan nyata terlihat, ketika ember penuh, angka meteran menunjukkan pamakaian 30 liter. Saya ulangi hingga tiga kali, maka saya dapatkan angka pencatatan untuk 10 liter air, berturut-turut tercatat 30 liter, 28 liter dan 31 liter. [3]. Apabila permasalahan ini dibiarkan maka akan menyebabkan kerugian pada pelanggan dan tentu akan berakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap PDAM. Selain permasalahan meteran PDAM terdapat juga permasalahan pada pendistribusian aliran air PDAM yaitu seringnya terjadi kebocoran dalam pendistribusian aliran air. Kebocoran air biasanya disebabkan oleh dua hal, yakni kebocoran secara teknis dan kebocoran secara non teknis atau komersial. Kebocoran teknis disebabkan oleh kebocoran pada pipa transmisi/distribusi atau air tersebut digunakan sebagai bagian dari proses pengolahan air atau pelayanan kepada pelanggan, seperti pembersihan pipa, dll [4]. Semakin berkembangnya infrastruktur internet bukan hanya smartphone atau komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Sebagai contohnya dapat berupa: peralatan elektronik, peralatan yang dapat dikenakan manusia (wearables), dan termasuk meteran PDAM yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global menggunakan sensor atau aktuator yang tertanam [5]. Wireless Sensor Network (WSN) merupakan salah satu teknologi baru untuk monitoring suatu sistem yang tersebar cukup luas dan tidak memungkinkan

dilakukan komunikasi data melalui jaringan kabel biasa. Teknologi seperti modul xbee dan NRF24l01 dapat digunakan untuk komunikasi nirkabel berupa frekuensi radio. Kekurangan yang ada pada jaringan sensor dengan kabel pada sistem yang luas dapat diatasi dengan WSN [6]. Dari permasalahan di atas, maka penulis tertarik pada tugas akhir ini membuat sebuah perancangan dengan judul Sistem Monitoring Debit Dan Pengaturan Distribusi Air Berbasis Wireless Sensor Network. Sistem ini bekerja dengan cara mengukur jumlah debit air yang dilalui oleh sensor waterflow, kemudian setiap sensor waterflow terhubungkan dengan sebuah jaringan sensor network yang kemudian dikirim ke sebuah gateway berdasarkan penggelompokan daerah, gateway mengirim informasi data ke sebuah server. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka dapat ditentukan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang watermeter digital yang mengukur debit air menggunakan sensor waterflow berbasis Wireless Sensor Network. 2. Bagaimana merancang saluran distribusi air yang dapat dikontrol dengan solenoid valve. 3. Bagaimana mengimplementasikan jaringan Wireless Sensor Network (WSN) pada watermeter digital. 4. Bagaimana sistem dapat mendeteksi kebecoran pada saluran distribusi air.

1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang dibuat tidak terlalu luas, maka dibuat batasan-batasan sebagai berikut: 1. Saluran distribusi air yang dibuat merupakan prototype. 2. Volume air yang diukur adalah volume air yang mengalir melalui pipa berukuran ½ inch. 3. Penelitian ini tidak menganalisis proses kendali kontrol. 1.4 Tujuan 1. Merancang watermeter digital yang memanfaatkan sensor waterflow yang dapat menghitung debit air. 2. Merancang sistem kontrol distribusi air yang memanfaatkan solenoid valve yang dapat membuka dan menutup jalur distribusi air. 3. Mengimplementasikan jaringan Wireless Sensor Network (WSN) pada watermeter digital dan kontrol distribusi air sehingga dapat mengamati jumlah debit air dan kontrol distribusi air dari jarak jauh. 4. Untuk mendeteksi kebocoran pada saluran distribusi air.

1.5 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Berisi permasalahan yang menjadi latar belakang penulisan tugas akhir ini, rumusan masalah tersebut, batasan masalahnya, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II Landasan Teori Berisi tentang dasar teori mengenai peralatan hardware yang dibutuhkan untuk merancang alat. BAB III Metodologi Penelitian Berisi langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan sistem dan penjelasan mengenai langkah-langkah tersebut. BAB IV Hasil Dan Pembahasan Berisi pembahasan mengenai rancangan yang dibuat, pengujiannya, dan pengukuran apakah rancangan yang dibuat sudah berhasil menjawab masalah yang dibahas pada latar belakang. BAB V Penutup Berisi kesimpulan yang bisa diambil dari perancangan model ini serta saran-saran untuk peningkatan dan perbaikan yang bisa diimplementasikan untuk pengembangannya di masa depan.