BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA STEAM DRUM BOILER 1102 DI PT. PETROKIMIA GRESIK

Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang

Oleh : Alif Tober Rachmawati

PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

(Kodar Sudiono, Hendra Cordova)

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

SENSOR FAKTOR KOMPRESIBILITAS DAN MASSA GAS ALAM KELUARAN DEHYDRATION UNIT

Presentasi Tugas Akhir

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB II NEURAL NETWORK (NN)

METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Totok R. Biyanto. Teknik Fisika. - FTI ITS Surabaya. Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya Telp : Fax :

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI PLANT SIMULATOR SECARA ONLINE MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN STRUKTUR MODEL NARX (NONLINEAR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS)

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

PREDIKSI INDEKS PASAR SAHAM S&P500, DOW JONES DAN NASDAQ COMPOSITE DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression

PREDIKSI PENGGUNAAN BANDWIDTH PENS_ITS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan

Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2

Unnes Journal of Mathematics

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB 3 METODE PENELITIAN

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

Optimasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan pada Pemodelan Salinitas Air Tanah

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

METODOLOGI PENELITIAN

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PENERAPAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI NILAI UJIAN SEKOLAH

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN ANTISURGE KOMPRESOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURAL NETWORK DI KALTIM-1 PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR-BONTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

Architecture Net, Simple Neural Net

3. METODE PENELITIAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SLOPE CORRECTION PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

ABSTRAK. Kata Kunci : Curah Hujan, Levenberg Marquardt, Backpropagation. ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI Setelah bab sebelumnya membahas tentang teori teori yang mendasari perancangan dalam Tugas Akhir ini, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan Jaringan Syaraf Tiruan untuk penentuan kadar anesthesia. 3.1 Tahap tahap penelitian 3.1.1 Identifikasi pasien Proses pengidentifikasian pasien dilakukan melalui proses pengumpulan data pasien di Rumah Sakit Umum Sidoarjo. Adapun data pasien yang diambil diperlukan untuk pemodelan pasien menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan, yang meliputi : usia, jenis kelamin, berat badan, denyut nadi, tensi ( systolik ), pernafasan. Dari data tersebut juga mendasari dokter anesthesia memberikan dosis anesthesi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk sistem identifikasi. Dibawah ini adalah bagan untuk langkah-langkah dalam sistem identifikasi. Gambar 3.1 Langkah langkah dalam sistem identifikasi 16

17 Keterangan : Eksperimen/ Pengambilan Data meliputi input sequence design. Eksperimen dilakukan untuk mendapatkan serangkaian data input output yang menerangkan perilaku proses pada suatu range daerah operasi tertentu. Pemilihan Struktur Model meliputi structure selection, noise modelling. Pemilihan struktur model menyangkut jumlah sinyal input output (regressor) yang digunakan sebagai masukan bagi model dalam menghasilkan output prediksi. Estimasi Model meliputi parameter estimation. Jika struktur model telah ditentukan, maka tahap berikutnya adalah melakukan estimasi terhadap parameter model agar mampu memberikan hasil yang baik berdasarkan kriteria tertentu. Validasi Model. Validasi model diperlukan untuk mengetahui apakah model yang telah diperoleh mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. 3.1.2 Perancangan Jaringan Syaraf Tiruan Pemilihan Struktur Model Dalam penelitian ini struktur model yang digunakan adalah JST - MLP (Multi Layer Percepton) dengan struktur NNARX (Neural Network AutoRegressive, external input) dimana variabel input JST mengandung input (U) dan output (Y) masa sekarang dan lampau. Persamaan output model Yˆ dapat ditulis sebagai berikut : Y ˆ = f ( Y1, Y2, U1, U 2 ) (3.1) dimana : T Y ˆ = [ yˆ ( k + 1) yˆ ( k 1)] 1 2 + Y1 = [y1(k), y1(k 1), L, y1(k ny1 )]

18 [ y 2 (k), y 2 (k 1),, y 2 (k ny )] [ u1(k), u1(k 1),, u1(k nu )] [ u (k), u (k 1),, u (k nu )] Y2 = L 2 U1 = L 1 U 2 = 2 2 L 2 2 dimana ny dan nu adalah history length untuk output dan input proses yang berperan sangat penting, dari data sebelumnya/data lampau (k-1, k-2,...) dan juga data waktu sekarang (k) berpengaruh dalam penentuan prediksi output proses. Data tersebut digunakan untuk training dari Jaringan Syaraf Tiruan, yaitu menggunakan struktur jaringan Multilayer Perseptron (MLP) dengan jumlah layer sebanyak tiga, yaitu input layer, hidden layer dan output layer. Metode training yang digunakan adalah Levenberg Marquardt sehingga didapat bobot training yang akan digunakan untuk proses testing dan validasi model proses. Gambar 3.1, merupakan gambar struktur model NARX (Neural Network AutoRegresive with exogenous input). Pada blok Model merupakan blok dimana Jaringan Syaraf Tiruan bekerja untuk menentukan model dari proses. Gambar 3.2 Series-Paralel/NARX Model

19 Pemodelan Kontroller JST dan Model Pasien Tujuan dari di bangunnya pemodelan kontroller JST dalam penelitian ini adalah untuk menentukan dosis anesthesia. Untuk mendapatkan model JST tidak bisa dilakukan secara online simulasi karena akan membutuhkan beban komputasi yang sangat berat dan kemungkinan besar tidak efektif. Sebagai alternatif, proses training untuk mendapatkan model JST harus dilakukan secara offline. Umur Jenis Kelamin Berat Badan Nadi Awal Kontroller Dosis Tensi Awal Respirasi Awal Nadi Post Tensi Post Respirasi Post Gambar 3.3 : Kontroller JST offline Jaringan yang di latih pada gambar 3.2 dengan pasangan pola masukan ( 9 ) dan pola keluaran ( 1 ), informasi yang masuk melalui lapisan masukan akan mengalir menuju lapisan keluaran yang hasilnya merupakan tanggapan jaringan

20 terhadap informasi yang masuk. Apabila masih terdapat perbedaan antara keluaran jaringan saat itu dengan keluaran yang diinginkan bobot koneksi akan disesuaikan mulai dari lapisan keluaran menuju lapisan masukan sampai perbedaan tersebut seminimal mungkin sesuai dengan target error yang diinginkan terpenuhi dan interasi maksimal tercapai. Dosis Nadi Awal Tensi Awal Respirasi Awal Model Pasien Nadi stlh dibius Tensi stlh dibius Respirasi stlh dibius Gambar 3.4 Model Pasien Off line Tujuan dari di bagunnya model pasien adalah untuk mengetahui dengan pemberian dosis akan didapat nadi, tensi, dan respirasi yang berbeda dengan nadi, tensi, respirasi sebelum diberi dosis, dimana perbedaan itu bertujuan bahwa pasien dalam kondisi tidak sadar. Model pasien pada gambar 3.3 dilakukan secara off line dengan jaringan yang di latih dengan pasangan pola masukan ( 4 ) dan pola keluaran ( 3 ). Agar jaringan dapat mengenali suatu pola tertentu, maka pola tersebut harus dilatihkan ( trained ) terlebih dahulu. Untuk mengetahui karakteristik jaringan dalam mengangani masalah ini, perlu dilakukan proses training secara berulang ulang dengan variasi pada parameter parameter JST nya agar di dapatkan suatu bobot awal pada proses pengujian. Untuk melihat keberhasilan training, maka digunakan acuan parameter nilai RMSE (Root Mean Square Error). RMSE merupakan akar rata - rata total kuadrat error yang terjadi antara

21 output proses dan output target, makin kecil nilai RMSE maka makin besar tingkat keberhasilan training. Persamaan RMSE dapat dituliskan sebagai berikut : RMSE = N i= 1 ( y yˆ ) i N i 2 (3.1) Jika nilai RMSE telah sesuai yang diinginkan, maka model JST yang didapat diuji secara offline dengan data set input yang berbeda dengan dataset input training. Validasi ini bertujuan untuk melihat keberhasilan training dalam mengenali dan memetakan pola input yang diberikan menuju target yang tepat. Parameter acuan keberhasilan sama dengan proses training yaitu nilai RMSE. Jika proses validasi secara offline telah berhasil, maka model JST ini siap untuk di integrasikan dengan model pasien dan dioperasikan secara online simulasi. r(t) Kontroller JST u(t) Model Pasien y(t) ŷ(t) Gambar 3.5 : Kontroller dan Model Pasien secara on line simulasi

22 Gambar 3.6 : Blok Kontroller JST dan Blok Model Pasien secara on line simulasi Cara kerja system online disini adalah kita masukkan input seperti umur, jenis kelamin, berat badan, nadi awal, tensi awal, dan respirasi awal, yang selanjutnya output kontroller berupa dosis, dosis disini sebagai manipulated variabel yang masuk sebagai input pada pasien model dan kemudian output dari pasien model tersebut berupa nadi, tensi, respirasi setelah dibius sebagai process variabel. Dimana set point dalam system online ini adalah nadi, tensi, respirasi setelah dibius.

23 3.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian Mulai Merancang diagram blok kontrol Dan pasien model Memasukkan data input Pemodelan & Trainning offline ( kontroller & pasien model ) Validasi model & kontroller Toleransi diterima Tidak Ya Pengujian JST Kontroller Analisa Hasil Simulasi Selesai

24

25

26