BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan penelitian pada bab-bab sebelumnya, maka. penelitidapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lain. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki. manusia memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama

BAB I PENDAHULUAN. Anak dalam Islam adalah sebagai makhluk ciptaan Allah swt. yang. berkedudukan mulia dan dalam keluarga dia memiliki kedudukan yang

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. perempuan, yang kemudian dijadikan bermacam-macam suku, bangsa agar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. antar sesama manusia yang memiliki tujuan untuk menjaga hak-hak manusia,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, ia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI LAMONGAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern ini banyak perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai perkembangan masyarakat muslim, di antara perubahan itu adalah perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu hubungan vertikal kepada Allah dan urusan muamalat yaitu hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan alam. Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, artinya bahwa manusia selalu berhubungan dan membutuhkan orang lain. Salah satunya dalam bidang muamalah, Islam telah memberikan kententuan-ketentuan atau kaidah-kaidah yang harus ditaati dan dilaksanakan. Jadi praktik muamalah harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh syariat Islam. Dalam pergaulan hidup, setiap orang mempunyai kepentingan terhadap orang lain, maka dari itu timbullah dalam pergaulan hidup ini hubungan hak dan kewajiban. Semua orang mempunyai hak yang wajib selalu diperhatikan orang lain dan dalam waktu sama juga mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan terhadap orang lain. Hubungan hak dan kewajiban tersebut diatur dengan kaidah-kaidah hukum guna menghindari terjadinya bentrokan antara berbagai kepentingan. Kaidah hukum yang 1

2 mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum muamalat. 1 Satu hal yang harus dicatat, meskipun bidang muamalat langsung menyangkut pergaulan hidup yang bersifat duniawi, nilai nilai agama tidak dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa segala tingkah laku duniawi itu akan mempunyai akibat-akibat di akhirat kelak. Nilai- nilai agama dalam bidang muamalah itu dicerminkan oleh adanya hukum halal dan haram yang harus selalu diperhatikan, misalnya akad jual beli adalah muamalah yang halal, sementara akad utang piutang dengan riba adalah adalah muamalah yang haram dan sebagainya. Dalam muamalah yang pada dasarnya halal, masih mungkin terdapat hukum halal dan haram juga. Misalnya akad jual beli yang mengandung unsur-unsur penipuan adalah haram, berdagang minuman keras bagi kaum muslim adalah haram dan sebagainya. 2 Masalah muamalat memang menjadi perhatian bagi umat muslim karena semakin berkembangnya pemikiran hukum Islam tentang kegiatan ekonomi dan bisnis yang dalam fikih disebut tijarah. Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya, karena manusia akan selalu berusaha untuk memperoleh harta kekayaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh kekayaan tersebut adalah dengan bekerja, sedangkan salah satu ragam dalam bekerja yaitu dengan berbisnis. Oleh sebab itu Islam membolehkan pengembangan harta dengan jalan 1 Achmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat,(Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2000), hal. 12 2 Ibid, hal. 13

3 berbisnis, yang salah satunya melalui jalur jual beli, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an adalah sebagai berikut: Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecualidengan jalan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An Nisa: 29). 3 Ayat di atas menerangkan tentang adanya larangan memakan harta dengan cara yang batil atau di luar dari hukum syariah, di lain sisi ayat di atas membolehkan melakukan kegiatan perniagaan di antaranya adalah praktik jual beli dengan syarat suka rela atau suka sama suka. Salah satu bidang muamalat tentang praktik jual beli dilakukan untuk menjamin keselarasan dan keharmonisan hidup, maka dari itu seyogyanya diperlukan kaidah- kaidah hukum yang mengaturnya. Praktik jual beli yang dilakukan oleh seseorang sekarang ini masih banyak yang menimbulkan pertanyaan, apakah praktik jual beli tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam atau tidak. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan hukum Islam di dalam masyarakat tentang rukun dan syarat jual beli tersebut. Namun seiring perkembangan zaman, banyak bermunculan sistem- 3 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah Tafsir perkata, (Bandung: Sygma dan syaamil Al-Quran) hal. 83

4 sistem baru dalam transaksi jual beli yang dilakukan manusia, seperti praktik jual beli yang ada di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Dengan jumlah penduduk sekitar 5.899 orang dengan penduduk laki-laki sekitar 2.830 dan perempuan 3.069. Desa tersebut memiliki luas wilayah 397,246 Ha, dengan luas lahan pertanian 320,778 Ha. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani yaitu sekitar 656 orang dan buruh tani sekitar 683 orang. Petani bisa menghasilkan hasil pertanian dengan produktivitas yang meningkat, tanaman- tanaman yang potensial dan menjadi komoditas utama yaitu tanaman padi, selain itu komoditas lain di daerah tersebut meliputi tanaman ketela pohon, ubi jalar, kelapa. 4 Mengenai praktik jual beli yang dilakukan pada saat musim panen terdapat beberapa petani yang menjual hasil panennya dengan cara tebasan, artinya jual beli tanpa harus ditimbang, ditakar maupun dihitung, akan tetapi jual beli ini dilakukan dengan cara menaksir jumlah objek transaksi setelah melihat dengan menyaksikan secara cermat. 5 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis praktik jual beli yang dilakukan di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang sudah berlangsung lama dan masih berjalan sampai sekarang ini. Jika dilihat lebih dekat maka ada beberapa hal yang menarik untuk dikaji, karena masyarakat tidak menggunakan sistem ukuran timbangan atau takaran kiloan dalam memperjualbelikan hasil panennya akan tetapi dengan sistem tebasan atau taksiran harga terhadap objek barang. Maka dari itu, praktik jual beli 4 Sensus penduduk kelurahan Gondowangi tahun 2015 5 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hal. 147

5 dengan sistem tebasan di daerah tersebut sering terjadinya ketidaksesuaian atau ketidakpastian hasil tanaman pertanian dengan yang diperkirakan atau ditaksir dimana karena hal tersebut memungkinkan mengandung unsur gharar/ ketidakjelasan objek barang, yang dapat mengakibatkan transaksi tidak sah, yang dalam Islam, praktik ini tidak diperbolehkan secara syariah karena tidak terpenuhinya rukun dan syarat jual beli yang mengakibatkan kerugian pihak yang melakukan akad, baik penjual dan pembeli. Dengan uraian dan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL-BELI HASIL PERTANIAN PADI SECARA TEBASAN (Studi kasus di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang) B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat di ambil rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah mekanisme praktik jual beli hasil pertanian padi secara tebasan di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang? 2. Bagaimana pandangan hukum Islam tentang praktik jual beli hasil prtanian padi secara tebasan di Desa Gondowagi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumusan masalah di atas maka diperoleh tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana praktik jual beli hasil pertanian dengan sistem tebasan yang ada di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. 2. Menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap praktik Jual-beli hasil pertanian secara tebasan di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman serta sebagai bahan pustaka atau referensi khususnya dalam hukum Islam di bidang muamalat. 2. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk memperkenalkan suatu bentuk keanekaragaman masyarakat khususnya dalam bermuamalah dan terlebih penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat umum dan khususnya masyarakat Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. E. Sistematika Penulisan Bahasan dalam penelitian ini dituangkan dalam lima bab, yang antara sub bab dengan bab lainnya memiliki keterkaitan yang logis. Berikut sistematika pembahasan yang dilakukan oleh peneliti:

7 a. BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisis latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis meneliti jual beli hasil pertanian secara tebasan. Kedua berisi rumusan masalah yaitu mengenai penegasan apa yang terkandung dalam latar belakang masalah. Ketiga mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, tujuan disini artinya keinginan yang akan dicapai peneliti sedangkan kegunaan merupakan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Keempat yaitu sistematika pembahasan yaitu berisi tentang struktur yang akan dibahas dalam penelitian ini. b. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Pada bab ini berisi mengenai uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori yang relevan dan terkait dengan tema skripsi yaitu mengenai praktik jual beli hasil pertanian dengan sistem tebasan, baik itu berupa artikel ilmiah, hasil penelitian, maupun buku-buku. c. BAB III: METODE PENELITIAN Memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan peneliti beserta alasannya mengenai: jenis penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data serta analisis data yang digunakan. d. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai hasil penelitian yaitu berisi tentang

8 gambaran umum praktik jual beli hasil pertanian padi dengan sistem tebasan di desa Gondowangi Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dan kemudian dianalisis sesuai tinjauan hukum Islam terhadap kasus tersebut. e. BAB V: PENUTUP Memuat kesimpulan yang berisi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah, serta berisi saran-saran yang dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk kajian lebih lanjut.