BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, saya sampaikan banyak. Jenis Kelamin : [ ] Laki-laki [ ] Wanita

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

SKRIPSI ANALISIS KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

Kuesioner. Saya Edwin Hargono dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pos Regional

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

I. PENDAHULUAN. karena manusia menjadi perencana, pelaku, pengorganisasian, pengendalian

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, bahan baku, mesin, teknologi. Perusahaan harus selalu memperhatikan keterkaitan antara faktor-faktor produksi tersebut, dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat mengelola dengan sebaik-baiknya terutama dalam bidang sumber daya manusia sehingga mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Pentingnya sumber daya manusia ini perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen di perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting dalam suatu organisasi karena sumber daya memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Betapa pun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadai bahan, namun jika tanpa sumber daya manusia, maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Betapa pun bagusnya tujuan dan rencana organisasi, merupakan langkah yang sia-sia jika unsur sumber daya manusianya tidak diperhatikan atau bahkan diterlantarkan. Kinerja pada dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk hasil produksi kualitas yang 1

2 disajikan. Strategi peningkatan kinerja adalah cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Strategi peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil maka perusahaan perlu mengetahui sasaran kinerja. Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada yang ditetapkan perusahaan. Tuntutan-tuntutan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap karyawan ini akan menimbulkan ketegangan dalam diri karyawan dan jika tidak dapat diatasi maka karyawan tersebut akan mengalami penurunan kinerja. Kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya merupakan salah satu elemen penting yang turut menentukan terwujudnya suatu perusahaan yang baik. Suatu perusahaan perlu menciptakan kinerja karyawan yang tinggi sebab dengan tingginya kinerja karyawan akan membuat perusahaan menjadi maju dan berkembang. Kinerja karyawan juga akan memengaruhi banyaknya output yang sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sumber : PT. Kembang Christapharma (2016) Gambar 1.1 Grafik Market Share Distributor Obat - obatan

3 Berdasarkan Grafik 1.1 diatas yang diperoleh pengguna layanan distributor obat farmasi masih dipegang oleh CV. Total Equipment Farmasi dengan market share 43% dan PT. Kembang Christapharma berada di tingkat ketiga dengan market share 20%. Ini membuktikan distributor obat tidak berkembang dikarenakan tidak adanya variasi-variasi layanan distributor obat yang diberikan pada konsumen. Mempertahakan dan bahkan menumbuhkan permintaan baru tentu bukan perkara mudah bagi para pelaku bisnis. Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan. Selain itu, pekerjaan pemasaran bukan bagaimana menemukan konsumen yang tepat untuk sebuah produk tapi bagaimana menemukan produk yang tepat untuk konsumen. Sangat penting bagi produsen untuk terus berinovasi agar dapat mempertahankan dan menumbuhkan permintaan baru. PT. Kembang Christapharma adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang obat-obatan. PT. Kembang Christapharma adalah distributor obat-obatan yang berlokasi di jalan A.H Nasution No. 137 Kelurahan Karang Pamulang Kecamatan Mandala Jati Kota Bandung, Telp. (022) 7203258. PT. Kembang Christapharma memiliki No Izin HK.07.01/V513/13 dan No IZIN SIUP : 510/1-02406-BPPT. Seiring dengan perkembangan maka perusahaan berupaya untuk memberikan Kompesasi sesuai kinerja karyawan. Dapat dilihat pada Tabel 1.1 pencapaian penjualan di PT. Kembang Christapharma Bandung dihalaman berikutnya.

4 Tabel 1.1 Pencapaian Penjualan di PT. Kembang Christapharma tahun 2012-2015 Tahun Target Penjualan Realisasi Jumlah Selisih (unit) (apotek) Penjualan (apotek) 2012 100 110 (+)10 2013 112 100 (-)12 2014 112 99 (-)13 2015 111 100 (-)11 Sumber : Data diolah untuk penelitian Data diatas menunjukkan bahwa PT. Kembang Christapharma tidak pernah mencapai target produksi, kecuali pada tahun 2012. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Pemasaran bahwa masih ada beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai hasilnya masih kurang maksimal. Pegawai juga masih kurang memahami tugas pokok dan fungsinya. Selain itu juga masih ada juga pegawai yang menunda-nunda pekerjaannya atau tugas yang diberikan oleh atasan sehingga tugas tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal-hal tersebut merugikan pihak perusahaan, karena pegawai tidak berperan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Karyawan merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Mencapai tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang ada didalam perusahaan dan karyawan juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya, dengan harapan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Penulis melakukan pembagian kuesioner dan wawancara kepada karyawan PT. Kembang Christapharma Bandung sebanyak 30 orang dan pegukurannya menggunakan dimensi dan indikator dari 10 variabel bebas dan terikat. Alasan

5 penulis melakukan kuesioner dan wawancara yaitu untuk mengetahui masalahmasalah apa saja yang terjadi di PT. Kembang Christapharma. Data yang didapatkan penulis adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Penggunaan Variabel Penelitian Variabel Terikat Variabel Dimensi Mean % Sifat Kinerja Karyawan Perilaku Kompetensi Pencapaian tujuan Potensi perbaikan 3,7 97 Kuantitas Produktivitas Kerja Kualitas Keteatan waktu 3,9 170 Hasil kerja Prestasi kerja Pengetahuan Inisiatif Disiplin waktu Kerjasama Sikap Variabel Bebas 4,0 119 Suasana kerja Lingkungan Kerja Perlakuan yang baik Rasa aman Hubungan yang Harmonis 4,0 132 Gaji Kompensasi Bonus Insentif Asuransi THR Fasilitas 3,8 111 Tipe Direktif Gaya Kepemimpinan Tipe Suportif Tipe Partisipatif Tipe Berorientasi Prestasi 4,1 159 Kebutuhan berprestasi Motivasi Kerja Kebutuhan untuk Berafiliasi Kebutuhan untuk berkuasa 3,6 72 Kehadiran Disiplin Kerja Tingkat kewaspadaan Ketaatan pada standar kerja Ketaatan pada peraturan kerja Etika kerja 4,9 138 (Dilanjutkan)

6 (Lanjutan Tabel 1.2) Instruktur Peserta Materi Pelatihan Metode Tujuan Sasaran Komunikator Pesan Komunikasi Media Penerima Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2016) 4,0 125 4,0 135 Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan karyawan mengenai 10 variabel bebas dan terikat yang mendapatkan nilai rata-rata terendah yaitu variabel kompensasi, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Hal ini menunjukan kinerja karyawan menurun yang diakibatkan dalam hal pemberian bonus dan insentif yang tidak sesuai dengan diharapkan karyawan serta kurangnya dorongan untuk menjalin hubungan dengan karyawan lain dalam bentuk kerja sama maupun persahabatan. Kinerja karyawan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dimanapun tidak terkecuali bagi PT Kembang Christapharma Bandung, karena kinerja karyawan mempengaruhi keberhasilan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Kinerja karyawan yang baik dan memuaskan dapat menghasilkan produktivitas yang baik bagi perusahaan, sedangkan kinerja yang buruk dapat menghasilkan produktivitas yang rendah bagi perusahaan. Salah satu upaya perusahaan dalam mempertahankan kinerja karyawannya adalah dengan cara memperhatikan kompensasi dan motivasi kerja karyawan yang merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Penulis menggunakan kuesioner untuk mengukur dan mengetahui bagaimana kinerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung, penilaian

7 kinerja karyawan dilakukan oleh bagian kepegawaian berdasarkan hasil penilaian rata-rata pelaksanaan pekerjaan karyawan yang meliputi sifat, perilaku, kompetensi, pencapaian tujuan dan potensi perbaikan. Adapun data yang diperoleh penulis mengenai kinerja karyawan adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 Kinerja Karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung No. Unsur yang dinilai Frekuensi Persentase Jumlah S TS S (%) TS(%) 1 Kompetensi 4 26 13 87 30 2 Sifat 5 25 17 83 30 3 Perilaku 6 24 20 80 30 4 Potensi Perbaikan 12 18 40 60 30 5 Pencapaian Tujuan 14 16 47 53 30 Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2016) Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa kondisi kinerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung yang secara keseluruhan dapat dikatakan belum sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan Kepala Bagian Kepegawaian mengenai permasalahan kinerja karyawan yaitu : 1. Berdasarkan dimensi kompetensi dengan indikator keterampilan karyawan yaitu dengan 87% responden menjawab tidak setuju karena karyawan tidak kompeten dalam mengerjakan pekerjaannya. 2. Berdasarkan dimensi sifat dengan indikator inisiatif karyawan yaitu masih terdapat beberapa sifat karyawan yang tidak berinisiatif dalam pekerjaannya, hal tersebut sesuai dengan 83% responden menjawab tidak setuju sehingga produk yang dihasilkan kurang dapat berkembang.

8 3. Berdasarkan dimensi perilaku dengan indikator kerja sama yaitu prilaku karyawan yang tidak memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan rekan kerja masih ada yang tidak maksimal. Hal tersebut sesuai dengan 80% responden menjawab tidak setuju sehingga karyawan cenderung lebih menyukai bekerja secara individual. 4. Berdasarkan dimensi potensi perbaikan dengan indikator mengubah masa lalu yaitu tidak ada potensi perbaikan yang dimiliki karyawan dalam memperbaiki kesalahan bekerja., hal tersebut sesuai dengan 60% responden menjawab tidak setuju sehingga terjadi kesalahan yang sama dalam menyelesaikan pekerjaan. 5. Berdasarkan dimensi pencapaian tujuan dengan indikator hasil yang dicapai yaitu karyawan tidak dapat mencapai pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam mengerjakan pekerjaannya, hal tersebut sesuai dengan 53% responden menjawab tidak setuju sehingga produk yang dihasilkan tidak tepat waktu. Adanya kinerja karyawan yang tinggi diharapkan tujuan instansi atau organisasi dapat terpenuhi dan sebaliknya tujuan instansi atau organisasi sulit untuk dicapai apabila karyawannya memiliki kinerja yang kurang baik sehingga hasil pekerjaannya menjadi tidak maksimal. PT. Kembang Christapharma Bandung melakukan upaya meningkatkan kinerja karyawan, salah satunya dengan memberikan kompensasi. Pengelolaan kompensasi merupakan kegiatan yang amat penting dalam membuat karyawan cukup puas dalam pekerjaannya. Pengelolaan kompensasi yang tepat dapat

9 membantu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya dan mendapatkan, memelihara serta mempertahankan pekerja-pekerja unggul serta produktif. Berikut data yang diperoleh penulis mengenai kompensasi adalah sebagai berikut: Tabel 1.4 Kompensasi di PT. Kembang Christapharma Bandung No. Unsur yang dinilai Frekuensi Persentase Jumlah S TS S (%) TS(%) 1 Insentif 11 19 37 63 30 2 Fasilitas 12 18 40 60 30 3 Bonus 13 17 43 57 30 4 Gaji 21 9 70 30 30 5 THR 21 9 70 30 30 6 Asuransi 22 8 73 27 30 Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2016) Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung merasa masih belum puas dengan kompensasi yang diberikan, hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban tidak puas oleh karyawan. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan sebagian karyawan mengenai permasalahan kompensasi yaitu : 1. Berdasarkan kompensasi langsung dengan indikator insentif yaitua danya karyawan yang belum puas dengan insentif yang diberikan oleh perusahaan yang melebihi waktu normal jam kerja atau lembur sebanyak 63% responden menjawab tidak setuju. 2. Berdasarkan kompensasi tidak langsung dengan indikator fasilitas yaitu karyawan belum mendapatkan fasilitas yang lengkap untuk menunjang karyawan dalam bekerja. Hal tersebut 60% responden menjawab tidak setuju.

10 3. Berdasarkan kompensasi langsung dengan indikator bonus yaitu adanya karyawan yang merasa belum sesuai dengan bonus yang diberikan oleh perusahaan atas pekerjaan yang telah diselesaikan. Hal tersebut sesuai dengan 57% responden menjawab tidak setuju. Setelah kompensasi, faktor lain yang mempengaruhi kinerja yang baik yaitu motivasi untuk bekerja lebih rajin. Melihat pentingnya pegawai dalam instansi, maka pegawai diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai. Dengan disiplin kerja yang tinggi, pegawai akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah pegawai tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Berikut data yang diperoleh penulis mengenai motivasi kerja adalah sebagai berikut: Tabel 1.5 Motivasi Kerja di PT. Kembang Christapharma Bandung Frekuensi Persentase No. Unsur yang dinilai Jumlah S TS S (%) TS(%) 1 Need For Power 12 18 40 60 30 2 Need For Achievement 14 16 47 53 30 3 Need For Affiliation 23 7 77 23 30 Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2016) Berdasarkan Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa tingkat motivasi karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung masih rendah, hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban tidak setuju oleh karyawan. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan sebagian karyawan mengenai permasalahan motivasi kerja yaitu:

11 1. Berdasarkan dimensi Need For Power dengan indikator memiliki kedudukan yang terbaik yaitu banyaknya karyawan yang sudah puas dengan kedudukan yang sudah dicapainya sehingga karyawan tidak memiliki rasa ingin mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Hal tersebut dilihat dari 60% responden menjawab tidak setuju. 2. Berdasarkan dimensi Need For Achievement dengan indikator antusias berprestasi tinggi yaitu karyawan tidak memiliki antusias yang tinggi untuk meningkatkan prestasi dalam bekerja sebanyak 53% responden menjawab tidak setuju. Penulis mengambil judul ini dikarenakan setelah melakukan pra-survei dan wawancara baik dengan kepala bagian kepegawaian dan karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung maka terlihat beberapa masalah yang menarik perhatian penulis salah satunya kinerja karyawan yang rendah yang dipengaruhi oleh kompensasi yang dinilai masih kurang dan motivasi yang masih rendah dari karyawannya. Kinerja karyawan rendah akan menyebabkan turunnya kinerja organisasi dan tujuan dari perusahaan pun tidak tercapai. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT. Kembang Christapharma Bandung. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul : Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung.

12 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka penulis akan mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari peneliti. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Permasalahan pada kinerja karyawan yaitu : a. Karyawan tidak kompeten dalam mengerjakan pekerjaannya. b. Terdapat beberapa sifat karyawan yang tidak berinisiatif dalam bekerja. c. Prilaku karyawan yang tidak memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan rekan kerja. d. Tidak ada potensi perbaikan yang dimiliki karyawan dalam memperbaiki kesalahan bekerja. e. Karyawan tidak dapat mencapai pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam mengerjakan pekerjaannya. 2. Permasalahan pada kompensasi yaitu : a. Karyawan belum puas dengan insentif yang diberikan. b. Karyawan belum mendapatkan fasilitas yang lengkap. c. Karyawan merasa belum sesuai dengan bonus yang diberikan. 3. Permasalahan pada motivasi kerja yaitu : a. Karyawan tidak memiliki rasa ingin mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.

13 b. Karyawan tidak memiliki antusias yang tinggi untuk meningkatkan prestasi dalam bekerja. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan di PT. Kembang Christapharma Bandung. 2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan dipt. Kembang Christapharma Bandung. 3. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Maksud penulis melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan atau mengumpulkan data untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh hasil analisis mengenai : 1. Tanggapan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan di PT. Kembang Christapharma Bandung.

14 2. Tanggapan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung. 3. Tanggapan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung. 4. Besarnya pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Kembang Christapharma Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Pada dasarnya penelitian mengandung dua manfaat penelitian yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki harapan agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta menambah ilmu yang didapatkan selama melakukan proses perkuliahan. 2. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar studi untuk perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis dan diharapkan untuk penelitian yang selanjutnya bisa lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Penulis Meningkatkan wawasan pengetahuan penulis pada bidang ilmu sumber daya manusia (SDM), khususnya pada variabel masalah yang akan diteliti,

15 yaitu tentang kompensasi, motivasi kerja dan Kinerja karyawan. 2. Bagi PT. Kembang Christapharma Bandung Kesimpulan dan saran-saran yang akan dihasilkan terhadap masalah yang dihadapi instansi sebagai bahan pertimbangan dalam memenuhi kompensasi dan motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dimasa yang akan datang. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi tambahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta pertimbangan bagi organisasi yang menghadapi masalah.