GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. serius di dunia yang insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

KARYA TULIS ILMIAH PERAN PERAWAT DALAM EDUKASI TENTANG NUTRISI PASIEN POST OPERASI. Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

ABSTRAK. Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa. Oleh: Diah Kartikasari

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS MENGENAI GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PASIEN HEMODIALISIS DALAM MENGONTROL CAIRAN TUBUH. Di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

ABSTRAK. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Proses Hemodialisa Di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.

DIAN KUSUMA DEWI

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA. Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr.

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG SENAM DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

GAMBARAN PRAKTIK KOLABORATIF ANTARA PERAWAT DAN DOKTER DI RUANG RAWAT INAP RSUD SIDIKALANG

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PENELITIAN. IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr HARDJONO PONOROGO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. SH DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENGALAMI HIPOGLIKEMIA DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADANy T DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE YANG MENGALAMI ANEMIA DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. T. Mansyur Tanjungbalai

Karya Tulis Ilmiah. Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat. Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ASRI TRI PAKARTI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA FUNGSI MANAJERIAL MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DAN STAF KEPERAWATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KOTA MEDAN TESIS.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN IDENTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG PARU SEBUAH RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System

: PAMBUDI EKO PRASETYO

KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI PERAWAT TENTANG PROGRAM BPJS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD KOTA MADIUN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DALAM MENJALANI HEMODIALISIS. DI RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PENCEGAHAN MASTITIS. Di Ruang Melati RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PEMASANGAN KATETER URIN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL.

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN ULKUS DIABETIK Di PoliPenyakitDalamRumah Sakit Umum Daerah Dr.

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESARIA TENTANG MOBILISASI DINI DI RUANG MELATI RSI GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

PENELITIAN. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN STROKE di PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki standar mutu pelayanannya. Dengan adanya peningkatan mutu

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DIRUANG ASTER RSUD dr.

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : NINIK HANDAYANI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI AKUT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) (Centers For Diseae Control and Prevention, ginjal (Foote & Manley, 2008; Haryono, 2013).

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE

PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA HIPERTENSI Di Kelurahan Nologaten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo

MASALAH-MASALAH KEPERAWATAN PASIEN PASCA STROKE

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J210141025 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA PUBLIKASI ILMIAH Oleh: TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J210141025 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M.Kes. NIK. 901 i

LEMBAR PENGESAHAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA Yang disusun oleh: TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J 210. 141. 025 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jum at 22 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji 1. Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M.Kes (..) 2. Enita Dewi, S. Kep., Ns., MN (..) 3. Arum Pratiwi, S Kp., M.Kes (..) Surakarta, 22 Juli 2016 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan, Dr. Suwaji, M.Kes ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 22 Juli 2016 Penulis TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J 210.141.025 iii

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TERHADAP PENCEGAHAN RESIKO TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANKAN TERAPI HEMODIALISA Taufiq Budi Nurrahman*, Agus Sudaryanto**, Enita Dewi** Abstrak Perawatan hemodialisa menjadi suatu terapi tetapi juga mempunyai komplikasi, seperti yang paling umum (sakit kepala, kram) sampai dengan komplikasi yang serius seperti Venous Needle Dislodgement (VND). VND terjadi ketika jarum pada vena fistula mengalami perubahan posisi sehingga keluar dari akses vaskuler menyebabkan terjadi kehilangan volume darah. VND bisa menyebabkan perdarahan yang hebat dan bahkan kematian, oleh karena itu perawat harus memahami tentang VND. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat terhadap pencegahan resiko terjadinya Venous Needle Dislodgement pada pasien yang menjalankan terapi hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan tentang tingkat pengetahuan perawat secara kuantitatif. Metode pengambilan sample yang digunakan yaitu teknik total sampling dengan menggunakan 51 perawat yang bertugas di ruang hemodialisa. Hasil penelitian yaitu 12 perawat (23.5%) berada dalam level baik, 30 perawat (58.8%) berada dalam level cukup baik, 9 perawat (17.6%) berada dalam level kurang baik. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu tingkat pengetahuan sebagian besar perawat tentang pencegahan terjadinya VND adalah cukup baik. Oleh karena itu, saran bagi perawat adalah meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dan pencegahan venous needle dislodgement, agar bisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi risiko komplikasi yang fatal terhadap pasien. Kata kunci : Pengetahuan, Hemodialisa, Venous needle dislodgement, Perawat dialisis, Pencegahan Abstract Hemodialysis treatment was a therapy but it had complicated symptom, (headaches, cramps), till serious complications such as Venous Needle Dislodgement (VND). VND happened when the venous fistula needle becames dislocated out of the vascular access,and could be in blood loss. VND which could cause heavy bleeding and even death. Therefore, nurses should be understood about VND. The purpose of this study was to described the level of nurses knowledge to prevention of VND in patients with hemodialysis therapy. This research used descriptive quantitative method that described the level of knowledge of nurses quantitatively. The sampling method used total sampling technique, the total sample that used were 51 nurses who served in the hemodialysis room. The conclusion was the level of nurses knowledge about the prevention of venous needle dislodgement was good enough. Where 12 nurses (23.5%) were in a good level, 30 nurses (58.8%) were in a goodenough level, 9 nurses (17.6%) are in a not-good-enaugh level. Therefore, for nurses should be increase knowledge about the management and prevention of venous needle dislodgement, in order to provide education and give counseling to patients to minimize the risk of fatal complications for the patient. Keywords : knowledge level, hemodialysis, venous needle dislodgement, nurses dialysis, prevention 1

PENDAHULUAN Gagal ginjal kronik (GGK) kini telah menjadi masalah kesehatan serius di dunia yang insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit gagal ginjal tidak termasuk 10 (sepuluh) penyakit mematikan di dunia (WHO, 2014). Namun demikian, penyakit ini juga menjadi perhatian badan kesehatan dunia tersebut. Di seluruh dunia terdapat sekitar 500 juta orang yang mengalami gagal ginjal dan sekitar 1,5 juta orang diantaranya harus menjalani terapi hemodialisa sepanjang hidupnya. Hemodialisa merupakan suatu teknologi sebagai pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau zat racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, ureum, natrium, kalium, kreatinin,asam urat dan zat-zat lainnya (Haryono, 2013). Pasien yang melakukan hemodialisa dalam waktu yang panjang dapat mengalami beberapa efek samping diantaranya hipotensi, emboli udara, nyeri dada, pruritus, gangguan keseimbangan dialisis, kram otot, mual dan muntah, selain komplikasi di atas ada juga komplikasi yang menjadi perhatian sekarang ini yaitu terjadinya Venous Needle Dislodgement(VND) (Hurst, 2010). VND terjadi ketika jarum pada vena fistula mengalami perubahan posisi sehingga keluar dari akses vaskuler menyebabkan terjadi kehilangan volume darah pada pasien dan dapat menyebabkan morbidity dan mortality jika tidak segera diatasi, untuk hemodialisa kecepatan laju darah 400 sampai 500 ml/menit sehingga pasien bisa kehilangan 40% volume darah dalam hitungan menit, banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya VND (Billie & Hurst, 2012). Venous needle dislodgement adalah salah satu komplikasi yang sangat serius pada proses tindakan hemodialisa, yang berakibat pada resiko perdarahan yang hebat dan mengancam nyawa bahkan terjadi kematian, sehingga perawat hemodialisa, pasien dan petugas kesehatan harus sadar tentang VND dan komplikasinya. Memberikan edukasi dan informasi harus dilakukan oleh perawat hemodialisa kepada pasien dan petugas kesehatan tentang kemungkinan terjadinya VND (Chamney. et al, 2008). Berdasarkan statistik sebelumnya terdapat informasi terbaru tentang insiden venous VND. Setiap hari lebih dari 200 jarum vena terlepas, setiap harinya lebih dari dua pasien yang mengalami VND terjadi komplikasi yang serius dan setiap miggunya lebih dari dua pasien yang meninggal dunia karena VND (Hurst, 2010). Sedangkan berdasarkan wawancara dengan kepala ruang hemodialisa di RSI Surakarata dari 54 pasien yang menjalankan terapi hemodialisa terjadi 2 insiden VND dan pasien memerlukan perawatan ketika proses tindakan hemodialisa. TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan Pengetahuan adalah sebagai sesuatu pembentukan yang terus-menerus didapat oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahamanpemahaman baru (Budiman dan Riyanto, 2013). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011), menyebutkan pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui oleh seseorang berkaitan dengan proses pembelajaran. Notoadmojo (2012) mengartikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan telinga. Untuk meningkatkan pengetahuan atau ketrampilan dapat dilakukan melalui pelatihan. Pengetahuan diperoleh dari proses belajar, yang dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan keyakinan yang diperoleh melalui media masa, elektronik dan media lain. Venous needle dislodgement 2

Venous needle dislodgement (VND) adalah salah satu komplikasi yang sangat serius pada proses tindakan hemodialisa. Hal ini bisa terjadi karena pada proses hemodialisa terdapat pengaturan kecepatan pemompaan darah, sehingga jika terjadi VND pemompaan darah akan manjadi tidak terkontrol, yang berakibat pada resiko perdarahan berat dan mengancam nyawa. VND terjadi ketika jarum fistula vena terjadi dislokasi dan keluar dari jalur akses vaskuler sehingga menyebabkan kehilangan darah, banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya VND (Hurst, 2011), antara lain yaitu sakit kepala, kram otot, hipotensi, mual. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Metode penelitian ini deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode studi deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan situasi atau keadaan untuk menemukan ide baru ( Nursalam, 2013). Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang Hemodialisa pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS Dr. Moewardi Surakarta dan RSUD Surakarta yang diteliti dengan jumlah populasi sebanyak 51 orang perawat hemodialisa. Pengambilan sampel mengunakan teknik Total Sampling. Sample pada penelitian ini berjumlah 51 perawat hemodialisa dengan kriteria sampel adalah semua perawat hemodialisa yang bekerja di ruang hemodialisa. Instrumen Penelitian Instrumen dalam pengumpulan data pengetahuan pencegahan terjadinya venous needle dislodgement yaitu menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran linkert yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Analisa Data Analisa data yang dilakukan adalah analisa deskriptif (Univariat) dengan tabel distribusi frekuensi dari masng-masing frekuensi, sedangkan data numerik di analisa menggunakan nilai mean, modus, median dan standart deviasi. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan perawat hemodialisa tentang pencegahan venous needle dislodgement dan menggambarkan karakteristik responden. Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden Karakteristik Frekuensi Presentase (%) 1. Umur 20-40 th 43 84,3 41-60 th 8 15,7 2. Jenis kelamin perempuan 28 54.9 Laki-laki 23 45.1 3. Pendidikan D3 33 64.7 Skep 13 25.5 Skep Ners 5 9.8 4. Pengalaman kerja 1-5 thn 29 56.9 6-10 thn Lebih 10 thn 15 7 29.4 13.7 3

Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 20-40 tahun (84.3%), jenis kelamin perempuan (54.9%) pendidikand3 (64.7%), danpengalaman kerja 1-5 tahun (56.9) Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan tentang pengertian venous needle dislodgement Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) Baik 6 11.8 Cukup 33 64.7 Kurang 12 23.5 Total 51 100.0 Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup (64.7%), tingkat pengetahuan baik 11 responden (21.6%), dan kurang sejumlah 9 responden (17.6%). Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan perawat tentang resiko terjadinya venous needle dislodgement Keikutsertaan Frekuensi Prosentase (%) Baik 16 31.4 Cukup kurang 27 8 52.9 15.7 Total 51 100.0 Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko terjadinya venous needle dislodgement Tabel 4. Tabel tingkat pengetahuan perawat tentang terjadinya venous needle disodgement Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) Baik 11 21.6 Cukup 31 60.8 Kurang 9 17.6 Total 51 100.0 Tabel 4.didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pearawat tentang pencegahan terjadinya venous needle dislodgement mayoritas mempunyai pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 31 perawat. Tabel 5.. Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Venous Needle Dislodgement Keikutsertaan Frekuensi Prosentase (%) Baik 12 23.5 Cukup kurang 29 10 56.9 19.6 Total 51 100.0 4

Tabel 5.menunjukkan gambaran pengetahuan perawat tentang pengertian, risiko, dan pencegahan venous needle dislodgement setelah digabung didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan perawat sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 29 perawat (56.9%). PEMBAHASAN Karakteristik Responden Dari data yang di peroleh bahwa sebagian besar perawat berusia di antara 20-40 tahun, dari usia tersebut perawat mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup tentang pencegahan terjadinya venous needle dislodgement pada pasien yang menjalani tindakan hemodialisa. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wayunah (2011) yang menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan pengetahuan, pada penelitian Wayunah diketahui sebanyak 59,4 % perawat yang berasal dari kelompok umur < 31,6 tahun memiliki pengetahuan tidak baik tentang terapi infus dengan nilai statistik yang diperoleh nilai p value = 0,172. Dalam penelitian ini didapatkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan. Dalam pelaksanaan penelitian peneliti tidak membedakan antara perawat laki-laki dan perempuan dalam hal jawaban dan pengisian kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti tidak membedakan produktivitas kerja antara perawat laki-laki dan perempuan. Hasil dari penelitian ini jenjang pendidikan responden menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan D III keperawatan. Pendidikan ini merupakan pendidikan profesi pemula sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan pengalaman kerja yang cukup (Desier. 2007). Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden dengan pendidikan S1 keperawatan sebanyak 46,2 % perawat mempunyai pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan pendidikan D3 keperawatan tentang pencegahan terjadinya venous needle dislodgement. Berdasarhkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian besar perawat yang memiliki pengetahuan yang baik dalam pencegahan terjadinya venous needle dislodgement adalah perawat yang mempunyai pengalaman kerja 6-10 tahun. Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian Kharabsheh et all (2014) yang menyatakan bahwa sebagian besar perawat yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mempunyai pengalaman kerja 5-10 tahun. Pengetahuan Perawat memainkan peran yang sangat penting dalam perawatan dan perlindungan terhadap pasien. Peristiwa dan komplikasi akibat dialisis (terutama kejadian akibat hemodialisa yang dapat membahayakan sampai kematian) dapat dicegah dan kehidupan pasien dapat meningkat dengan perawatan yang sesuai dengan pengobatan dan manajemen keperawatan sesuai prosedur hemodialisa (Tabrizi et all,2009). Dalam penelitian ini sebagian perawat hemodialisa didapatkan bahwa perawat hemodialisa jarang menjumpai kejadian venous needle dislodgement atau perdarahan pada pasien yang menjalani tindakan hemodialisa dan perawat kurang dalam memperoleh informasi tentang venous needle dislodgement. Perawat mempunyai pengalaman yang kurang tentang perdarahan ketika proses hemodialisa di karenakan kurangnya pengalaman dalam layanan keperawatan. Hasil penelitian ini tidak sejalan pada penelitian Salwa et all (2013) dalam penelitiannya di dapatkan bahwa perawat mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan hilangnya darah pada proses dialisis sebanyak 91,1% perawat dapat melakukan manajemen blood loss/perdarahan. 5

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar perawat hemodialisa sudah punya sertifikat pelatihan hemodialisa dan hanya beberapa perawat yang belum mengikuti pelatihan hemodialisa dikarenakan perawat harus bergantian dalam mengikuti pelatihan hemodialisa. Hal ini sejalan dengan penelitian Charlotte (2008) bahwa tingkat kemampuan perawat yang berlisensi mempengaruhi perawatan pasien dan pengawasan dalam proses perawatan pasien. Sehingga perawat nefrologi harus bisa memimpin dan berperan penting dalam bekerja bersama-sama dengan semua staf perawatan pasien untuk mengurangi komplikasi yang signifikan dan berpotensi fatal yang dapat terjadi dari venous needle dislodgement. Ekspektasi tingkat tinggi dari asuhan keperawatan hanya dapat dicapai ketika staf telah memberikan pendidikan tentang pentingnya keselamatan pertama yang terkait tentang venous needle dislodgement (Luscano and Anderson, 2011). Perawat harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan peran profesional termasuk melanjutkan pendidikan, peningkatan kualitas, peningkatan kerja, review dan aplikasi klinis (Gomez, 2011) SIMPULAN dan SARAN Simpulan Studi ini menyimpulkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan perawat hemodialisa tentang pencegahan terjadinya venous needle dislodgement menunjukkan sebagian besar adalah cukup baik. Sehingga perlu ditingkatkan lagi dalam mencari informasi tentang venous needle dislodgement dengan mengikuti seminar, pelatihan hemodialisa dan membaca jurnal-jurnal tentang venous needle dislodgement. Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan tolak ukur bagi peneliti lain yang akan mengembangkan penelitian tentang venous needle dislodgement. 2. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan data dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya, dengan metode yang berbeda, menambah variabel, jumlah populasi dan sampel sehingga mendapat hasil yang lebih spesifik dan signifikan. 3. Bagi tenaga kesehatan Meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dan pencegahan venous needle dislodgement, agar bisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi risiko komplikasi yang fatal terhadap pasien. DAFTAR PUSTAKA Alwi, H. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Anwar, A., & Prihartono, J. (2014). Metodologi Penelitian kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Bina Rupa Aksara Arikunto,S. (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Axley, B., Speransza-Reid, J., & Williams, H. (2012). Venous Needle Dislodgement in Patient on Hemodialysis. Nephrology Nursing Jornal, 39(6), 435-445. Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar Budiman dan Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Charlotte, T.H., Linda, F., Sean, P.C. (2008). Relationships between registered nurse staffing, proces of nursing care, and nurse-reported patients outcomes in chronic hemodialysis units. Nephrology Nursing Journals Vol. 35, No 2 Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rasdakarya Doss-McQuitty, S. (2016). Professional development: It is our responsibility. Nephrology Nursing Journal, 43(2), 97-98. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/1783691266?accountid=34598 6

Gomez, N. (2011). Nephrology nursing scope and standards of practice (7th ed.). Pitman, NJ: American Nephrology Nurses Association Haryono, R. (2013). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Perkemihan. Yogyakarta: Rapha Phublishing Hidayat, A. A. (2009). Riset keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Hurst, J. (2012). A Costly Complication: Venous Needle Dislodgement. Virgo Publishing Hurst, J. (2011). A Costly Complication: Venous Needle Dislodgement. Virgo Publishing Kowalak, J.P. (2009): Nursing procedures, (5thed.). Philadelphia: Lippincott Williams &Wilkins, p.745. Lascano, M., &Anderson, M.B. (2011, November 11). Venous needle dislodgement prevention in hospital based hemodialysis. Abstract presented at the meeting of the American Society of Nephrology, Philadelphia, PA. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri). (2004). Penyakit Ginjal Kronik dan Glumerulopati: Aspek Klinik dan Patologi Ginjal. Jakarta: PERNEFRI Riwidakdo. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Pres. Sudrajad, D.A. (2008). Hubungan karakteristik dan hubungan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan dengan pemenuhan hah-hak pasien di rumah sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Tesis Keperawatan (di unduh tanggal 20 Mei 2016) Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Yogyakarta: PT.Grava Media Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Van Waeleghem J.P., Chamney M., Lindley E.J., Pancirova J. (2008). Venous needle dislodgement: how to minimise the risk. Journal of Renal Care 34(4), 163-168. Wayunah. (2011). Hubungan pengetahuan perawat tentang terapi infus dengan kejadian plebitis dan kenyamanan pasien di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah kabupaten Indramayu. Tesis keperawatan (di unduh tanggal 20 Mei 2016) * Taufiq Budi N : Mahasiswa S1 Keperawatan UMS. Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura ** Agus Sudaryanto S. Kep., Ns., M.Kes. Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura ** Enita Dewi S. Kep., Ns., MN Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura 7