PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

WALIKOTA MOJOKERTO, PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINISI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENT ANG

: bahwa setelah dilakukan monitoring dan evaluasi, perlu dilakukan perubahan uraian tugas dan fungsi Inspektorat Kota Mojokerto yang

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 114);

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA MOJOKERTO

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN KARO

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA BANJARBARU

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN TABALONG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 61

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

W ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PRIVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO Menimbang Mengingat WALIKOTA MOJOKERTO, bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kata Mojokerto, maka perlu mengatur kedudukan, susunan Organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja lnspektorat Kata Mojokerto yang dituangkan dalam Peraturan Walikota Mojokerto. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kata Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551) ; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1982 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja lnspektorat Propinsi dan Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Prociuk Hukum Daerah; 8. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor Tahun 2016 tentang pembentukan Perangkat Daerah Kota Mojokerto WALIKOTA MOJOKERTO MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN WALIKOTA TENTANG ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KEDUDUKAN, SUSUNAN SERTA TATA KERJA BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Mojokerto ; 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto ; 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto ; 4. lnspektorat adalah lnspektorat Kota Mojokerto; 5. Standar Pelayanan Publik yang selanjutnya disingkat SPP adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur; 6. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal; 7. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan;

8. Sistem Pengendalian Intern yang selanjutnya disingkat SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; 9. Surat Pertanggung Jawaban selanjutnya disingkat SPJ adalah Surat Pertanggungjawaban keuangan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Dokumen Pelaksanaan Anggaran selanjutnya disingkat DPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. 11. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran selanjutnya disingkat DPPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. 12. Standar Pelayanan Publik yang selanjutnya disingkat SPP adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 13. Survei Kepuasan Masyarakat yang selanjutnya disingkat SKM adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan public; 14. Norma Pengawasan adalah patokan, kaidah atau ukuran yang harus diikuti oleh pejabat pengawas pemerintah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan dan pihak/pejabat lain yang terkait dengan pengawasan 15. Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah adalah seperangkat prinsip moral atau nilai yang dipergunakan oleh pejabat pengawas pemerintah sebagai pedoman tingkah laku dalam melaksanakan pengawasan; 16. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah lnstansi Pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern dilingkungan pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah; 17. Jabatan Fungsional Auditor yang selanjutnya disingkat JFA adalah Jenis jabatan fungsional pada pegawai negeri di Indonesia yang dalam pelaksanaaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan dibidang pengawasan dan bersifat mandiri;

18. Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas. tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang didalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal2 (1) Susunan Organisasi lnspektorat terdiri atas : 1. lnspektur; 2. Sekretariat terdiri atas : a. Sub bagian Perencanaan dan Keuangan; b. Sub bagian Umum dan Kepegawaian 3. lnspektur Pembantu I ; 4. lnspektur Pembantu II ; 5. lnspektur Pembantu Ill ; 6. Kelompok JFA (2) Bagan Susunan Organisasi lnspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini BAB Ill KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) lnspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. (2) lnspektorat dipimpin oleh inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota; (3) lnspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Walikota membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah; (4) lnspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan; b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. Pelaksanaan pengawasan untuk audit dengan tujuan tertentu atas penugasan Walikota; d. Pelaksanaan pengawasan untuk audit investigasi atas penugasan Walikota; e. Pelaksanaan pengawasan untuk audit kinerja atas penugasan Walikota; f. Penyusunan laporan hasil pengawasan; g. Pelaksanaan administrasi inspektorat; dan h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas pokok dan fungsinya BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Sekretariat Pasal4 (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris. (2) Sekretariat terdiri atas : a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; b. Subbagian Umum dan Kepegawaian. (2) Masing-masing Sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan, perencanaan dan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum serta mengkoordinasikan secara teknis dan administrative pelaksanaan kegiatan dinas. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyusunan Renstra dan Renja; b. Penyusunan RKA; c. Penyusunan dan pelaksanaan DPA dan DPPA; d. Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) dan lndikator Kinerja Utama (IKU); e. Pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan; f. Pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan; g. Pelaksanaan urusan rumah tangga; h. Pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian;

1. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; k. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah; I. Pengelolaan anggaran belanja; m.pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai; n. Pelaksanaan verifikasi SPJ keuangan; o. Pengkoordinasian penyusunan dan pelaporan tindak lanjut hasil pemeriksaan; p. Penyusunan dan pelaksanaan SPP dan SOP; q. Pelaksanaan SPI; r. Pelaksanaan SKM dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; s. Penyusunan Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah; t. Penyampaian data hasil pengawasan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; u. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan v. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh lnspektur sesuai dengan tugas pokoknya. Pasal6 (1) Sub bagian Perencanaan dan Keuangan melaksanakan tugas pokok perencanaan, pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan (2) Sub bagian Perencanaan dan keuangan mempunyai tugas : a. Penyusunan Renstra dan Renja; b. Penyusunan RKA; c. Penyusunan dan pelaksanaan DPA dan DPPA; d. Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) dan lndikator Kinerja Utama (IKU); e. Penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan program dan kegiatan; f. Penyusunan dan pelaksanaan SPP dan SOP; g. Pelaksanaan penatausahaan keuangan; h. Pelaksanaan verifikasi SPJ keuangan; Penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan anggaran; Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan akhir tahun;

7 k. Penyusunan administrasi dan pelaksanaan pembayaran gaji pegawai; I. Pelaksanaan SPI; m. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas pokoknya. Pasal7 (1) Sub bagian Umum dan Kepegawaian melaksanakan tugas pokok pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, ketatausahaan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan serta kearsipan, evaluas dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan DPA dan DPPA; b. Pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan; c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian; d. Pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan; e. Pelaksanaan urusan rumah tangga; f. Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; g. Penyusunan Laporan Kinerja Perangkat Daerah; h. Pelaksanaan SKM dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; Penyampaian data hasil pengawasan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; k. Pelaksanaan dan penatausahaan barang milik daerah; I. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan; m. Pelaksanaan SPI; n. Pelaporan ikhtisar hasil pengawasan APIP; o. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas pokoknya

Bagian kedua lnspektur Pembantu I Pasal8 (1) lnspektur Pembantu I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan lnspektur sesuai bidang tugasnya. (2) Dalam melaksanakan tugas pengawasan lnspektur Pembantu membawahi pejabat fungsional (3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, lnspektur Pembantu I mempunyai fungsi : a. Pengelolaan tugas dan fungsi, kelembagaan, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; b. Reviu Rencana Kerja Anggaran (RKA); c. Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); d. Reviu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); e. Reviu Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS); f. Reviu Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PAPBD); g. Reviu laporan keuangan pemerintah daerah; h. Reviu laporan kinerja instansi pemerintah (LKJIP); i. Reviu penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa; j. Evaluasi sistem pengendalian internal; k. Evaluasi SAKIP SKPD; I. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; m. Pemeriksaan terpadu; n. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi; o. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean goverment dan pelayanan publik; p. Penyusunan peraturan perundangan pengawasan; q. Penyusunan pedoman I standar di bidang pengawasan; r. Koordinasi program pengawasan; s. Pemeriksaan hibah/bantuan sosial; t. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi; u. Tugas pembantuan ; undangan bidang (4) lnspektur Pembantu I pada lnspektorat membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan terdiri atas ; a. Sekretariat Daerah Kota;

b. Sekretariat DPRD; c. Badan Kepegawaian; d. Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja; e. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; f. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata; g. Dinas Perpustakaan dan Arsip; h. Satuan Palisi Pamong Praja; i. Kecamatan Prajurit Kulon; Komisi Pemilihan Umum. Bagian ketiga lnspektur pembantu II Pasal9 (1) lnspektur Pembantu II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan lnspektur sesuai bidang tugasnya; (2) Dalam melaksanakan tugas pengawasan lnspektur Pembantu membawahi pejabat fungsional; (3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, lnspektur Pembantu II mempunyai fungsi : a. Pengelolaan tugas dan fungsi, kelembagaan, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; b. Reviu rencana kerja anggaran (RKA); c. Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); d. Reviu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); e. Reviu Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS); f. Reviu Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PAPBD); g. Reviu laporan keuangan pemerintah daerah; h. Reviu laporan kinerja instansi pemerintah (LKJIP); Reviu penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa; Evaluasi sistem pengendalian internal; k. Evaluasi SAKIP SKPD; I. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; m. Pemeriksaan terpadu; n. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi; o. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean goverment dan pelayanan publik;

p. Penyusunan peraturan perundangan-undangan bidang pengawasan; q. Penyusunan pedoman I standar di bidang pengawasan; r. Koordinasi program pengawasan; s. Pemeriksaan hibah/bantuan sosial; t. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi; u. Tugas pembantuan; (4) lnspektur Pembantu II pada lnspektorat membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan terdiri atas : a. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset; b. Badan Penelitian dan Pengembangan; c. Dinas Pendidikan; d. Dinas Perhubungan ; e. Dinas Komunikasi dan lnformatika; f. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian; g. Dinas Lingkungan Hidup; h. Dinas Pekerjaan Umum; Kecamatan Kranggan; j. BPRS. Bagian Keempat lnspektur Pembantu Ill Pasal 10 (1) lnspektur Pembantu Ill mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan lnspektur sesuai bidang tugasnya; (2) Dalam melaksanakan tugas pengawasan lnspektur Pembantu membawahi pejabat fungsional; (3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, lnspektur Pembantu I l l mempunyai fungsi : a. Pengelolaan tugas dan fungsi, kelembagaan, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; b. Reviu rencana kerja anggaran; c. Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah; d. Reviu Rencana Kerja Pemerintah Daerah; e. Reviu Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara;

11 f. Reviu Perubahan Anggaran Pendapatan Selanja Daerah ; g. Reviu laporan keuangan pemerintah daerah; h. Reviu laporan kinerja instansi pemerintah; i. Reviu penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa; Evaluasi sistem pengendalian internal; k. Evaluasi SAKIP SKPD; I. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; m. Pemeriksaan terpadu; n. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi; o. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean goverment dan pelayanan publik; p. Penyusunan peraturan perundangan-undangan bidang pengawasan; q. Penyusunan pedoman I standar di bidang pengawasan; r. Koordinasi program pengawasan; s. Pemeriksaan hibah/bantuan sosial; t. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi; u. Tugas pembantuan; (4) lnspektur Pembantu Ill pada lnspektorat membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan terdiri atas : a. Sadan Perencanaan Pembangunan; b. Sadan Kesatuan Sangsa dan Politik; c. Dinas Kesehatan serta RSUD "dr. Wahidin Sudiro Husodo": d. Dinas Sosial; e. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Serencana; f. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; g. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; h. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; Kecamatan Magersari; Perusahaan Daerah Air Minum; k. Sadan Narkotika Nasional (SNN). SASV KELOMPOK JASATAN FUNGSIONAL AUDITOR Pasal 11 (1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri atas : a. JFA Ahli; dan b. Jabatan Fungsional lainnya;

12 (2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas : a. Melaksanakan sebagian tugas lnspektorat antara lain melaksanakan reviu RKA, reviu LKPD, reviu LKJIP, reviu PBJ dan Penyerapan Anggaran, evaluasi SAKIP, Pengaduan Masyarakat, Audit Dengan Tujuan Tertentu, Audit lnvestigasi, Audit Kinerja, pemeriksaan terpadu (Joint Audit), pemeriksaan khusus, mengawal pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Pengawasan dalam rangka Percepatan menuju Good Governance, Clean Government dan pelayanan publik, menyusun pedoman I standar di bidang pengawasan, koordinasi program pengawasan, pemeriksaan hibah dan bantuan sosial, pendampingan, asistensi dan fasilitasi serta tugas pembantuan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan kegiatan teknis di bidang keahlian masing-masing; b. Mendampingi I memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan I atau peradilan kasus hasil pengawasan; c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan lnspektur sesuai bidang tugasnya (3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada lnspektur melalui lnspektur Pembantu; (4) Jumlah Tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis beban kerja yang ada; (5) JFA Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Auditor Pertama, Auditor Muda, Auditor Madya dan Auditor Utama; (6) JFA Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya harus sesuai dengan Standar Pengawasan dan Kade Etik Pejabat Pengawas; (7) Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional Auditor dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (8) Jenis dan jenjang JFA diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan. BABVI PENUTUP Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 31 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi lnspektorat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

13 Pasal 13 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal diundangkan di Mojokerto pada tanggal BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 NOMOR

! 14 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO BAGAN SUSUNAN ORGANISASI INSPEKTORAT INSPEKTUR SEKRETARIS SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN INSPEKTUR PEMBANTU I INSPEKTUR PEMBANTU II INSPEKTUR PEMBANTU Ill KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR I I