Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

dengan menggunakan metode ACI ( American Concrete Institute ) sebagai dasar

BAB III METODE PENELITIAN


MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen PCC merk

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di pabrik genteng beton Mulia di jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODE PENELITIAN

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboratorium dengan membuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan

PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM DALAM PEMBUATAN MATERIAL DINDING BANGUNAN Abdulhalim 1) Riman 2) Dafid Irawan 3) M. Cakrawala 4)

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur,

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan

Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen Portland untuk pekerjaan sipil

Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

` METODE PENELITIAN. Adapun bahan penelitian sebagai berikut : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah yang berasal dari daerah

Adapun jumlah benda uji kubus beton dalam penelitian ini sebanyak 176

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH TERHADAP MUTU PAVING

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

Bahan Bangunan KATA PENGANTAR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Pengaruh Penambahan Tras Batu Bata Terhadap Kuat Tekan Mortar Sebagai Bahan Dasar Paving Block.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan cetakan pasir dan pencampuran abu sekam padi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pembuatan benda uji batako sekam padi dilakakukan di

LAMPIRAN 1 MIX DESIGN (ACI ) Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3.4 Membuat Paving Blok A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan : Mengetahui fungsi paving blok. Menghitung / kalkulasi komposisi campuran yang akan digunakan dalam membuat paving blok. Menggunakan mesin pembuat paving blok. Membuat paving blok dengan kualitas yang baik. B. KESELAMATAN KERJA Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya Mengoperasikan mesin pencetak paving blok dengan benar Memerhatikan keselamatan kerja dan kekompakan dalam bekerja Menggunakan waktu seefisien mungkin. C. ALAT DAN BAHAN BAHAN : - Semen - Abu Batu - Pasir - Air bersih ALAT : - Mesin pencetak paving blok (Pencetak paving blok segi enam). - Mesin pencampuran adukan (Kering-SSD). - Sendok Spesi - Kotak spesi. - Landasan / Papan pengalas (Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan). - Sekop. 59

D. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan a) Mengayak pasir yang akan digunakan b) Menyiapkan abu batu, semen, serta air. c) Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan 2. Mencampur bahan yang sudah disiapkan (semen, abu batu, dan pasir) a) Bahan-bahan campuran dimasukkan ke dalam mesin mixer dengan komposisi campuran 1 Pc : 2 AB : 4 Ps. b) Menyalakan mesin mixer selama ± 5 menit untuk mencampur campuran hingga homogen. c) Memasukkan air sedikit demi sedikit selama proses pencampuran. Sebaiknya menggunakan wadah gelas 250 ml sebagai takaran untuk air. 3. Mencetak paving blok menggunakan mesin Multi Block SB302 a) Mengolesi terlebih dahulu cetakan dan papan pengalas dengan oli agar permukaannya licin sebelum memasukkan campuran ke dalam cetakan. 60

b) Memasukkan dan memadatkan campuran yang telah homogen kedalam cetakan paving yang berada pada mesin pencetak paving. c) Menekan pedal vibrator pada mesin dengan perlahan selama ± 2 detik agar cetakan terisi dengan penuh. d) Melepas kunci tuas dengan cara menghentakkan tuas ke atas sehingga cetakan atas turun ke bawah dan menekan cetakan bawah. e) Menginjak pedal vibrator pada mesin guna untuk penggetar selama ± 8 detik atau sampai indikator kepadatan sampai pada tempatnya. f) Menarik turun secara perlahan lahan tuas pada mesin pencetak paving guna untuk mengangkat cetakan. g) Kemudian mengangkat landasan yang berisikan paving yang telah jadi. 61

4. Mengeringkan paving blok yang telah dicetak a) Mengeringkan batako/paving blok yang sudah jadi tanpa terkena sinar matahari secara langsung selama ± 8 jam. b) Memindahkan paving blok ke tempat terbuka setelah dikeringkan ± 8 jam. c) Selama 2 hari setelah proses pencetakan, paving blok disiram dengan air secukupnya. d) Setelah proses penyiraman selesai paving blok dikeringkan sesuai dengan umur rencana beton (7-28 hari) E. KALKULASI BAHAN Komposisi campuran 1 PC : 2 AB : 4 PS Jenis Paving blok yang dibuat 10 x 20 x 6 cm (berat 3 kg) Material Komposisi Bahan campuran (kg) Kandungan bahan per biji (kg) Semen 1 5 0,33 Abu Batu 2 10 0,67 Pasir 4 20 2,00 Total 35 3 1 kali mencampur total paving blok yang dihasilkan = 35/3 = 12, Jadi tiap 1 kali mencampur dapat membuat 12 biji paving blok 62

Gambar Kerja Landasan / Papan pengalas Bagan Mesin Multi Block SB 302 63

F. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Setelah melakukan praktikum kami dapat menyimpulkan bahwa : Kami telah mengetahui prosedur pembuatan paving blok Kami dapat menggunakan mesin pembuat paving blok Kami telah mengetahui fungsi dan pengaplikasian paving blok SARAN Adapun saran yang perlu diperhatikan yaitu : Sebaiknya papan pengalas diberi kaki agar lebih mudah ketika mengangkat hasil cetakan Sebaiknya permukaan mesin pencetak paving blok tidak terlalu basah ketika diolesi oli karena akan mengakibatkan hasil cetakan pecah-pecah pada permukaannya. Sebaiknya mesin mixer yang digunakan masih dalam keadaan baik untuk mencampur secara sempurna sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan manual. Sebaiknya ada penelitian untuk mengetahui presentase kadar air yang tepat untuk pembuatan paving blok yang berkualitas 64