RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR MEDICAL CHECK-UP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

Rancang Bangun Alat Ukur dan Indikator Kadar Air Gabah Siap Giling Berbasis Mikrokontroler dengan Sensor Fotodioda

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM WASTAFEL OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN. SENSOR CAHAYA (LDR) dan SENSOR HUJAN. Naskah Publikasi

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR LDR DAN PENAMPIL LCD

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

mendinginkan ruangan, dan kipas dc 2 berfungsi untuk membuang udara dari dalam ruangan penyimpanan. Untuk mengetahui perubahan suhu yang ada dalam rua

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

ISSN ALAT SOLAR TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER 8 BIT ATMega8535. Oleh. (I Wayan Sutaya)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PROTOTIPE MINIATUR ALAT OTOMATISASI SISTEM IRIGASI PADA TANAMAN MELON

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

FINGERSTIP PULSE OXYMETER TAMPIL PC (BPM)

INDIKATOR BAHAN BAKAR MINYAK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN FLUIDA BERBASIS MIKROKONTROLER PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

Transkripsi:

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR MEDICAL CHECK-UP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Faizatul Fitri, Wildian Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang Kampus Unand Limau Manis, Pauh, Padang e-mail: faizatulfitri99@gmail.com ABSTRAK Modul alat ukur medical check-up pada penelitian ini merupakan alat yang dapat mengukur temperatur tubuh, tekanan darah, dan detak jantung. Alat dirancang untuk usia dewasa dan dilengkapi dengan analisis hasil pengukuran. Pengukuran temperatur tubuh, tekanan darah, dan detak jantung secara berturut-turut menggunakan sensor temperatur LM, sensor tekanan MPX00DP dan pulse sensor. Alat ukur standar yang digunakan sebagai pembanding adalah termometer digital untuk pengukuran temperatur tubuh, sphygmomanometer analog untuk pengukuran tekanan darah, dan stetoskop untuk pengukuran detak jantung. Data masukan dari sensor diolah oleh mikrokontroler ATmega8 dan ditampilkan pada layar LCD x karakter. Ketepatan pengujian modul alat ukur medical check-up untuk temperatur tubuh adalah 97,8%, tekanan darah systole adalah 97,0%, tekanan darah dyastole adalah 89,0%, dan detak jantung adalah 90,%. Kata kunci : medical check-up, ATmega8, LCD x karakter.. PENDAHULUAN Saat ini kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masih sangat kurang. Jumlah orang yang pergi ke rumah sakit untuk tujuan melakukan pemeriksaan kesehatan masih sedikit. Salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat kurang peduli untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah faktor ekonomi. Melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit masih dianggap sebagai sebuah tindakan pemborosan, karena selain biayanya yang relatif mahal juga fasilitas untuk itu umumnya hanya ada di kota-kota besar. Pemantauan parameter penting pada kondisi yang sangat serius, sejumlah rumah sakit telah memiliki alat ukur dengan sistem terpadu seperti mesin anestetik. Pemeriksaan menggunakan mesin anastetik membutuhkan biaya yang relatif mahal karena mesin ini hanya terdapat di rumah sakit yang memilki fasilitas lengkap. Masyarakat semakin tidak peduli untuk memeriksakan kesehatan tubuhnya secara rutin. Rahmawati, dkk., (0) telah melakukan penelitian yang terkait dengan pembuatan alat ukur temperatur tubuh manusia. Dalam penelitian tersebut digunakan sensor LMDZ yang mengonversi temperatur tubuh menjadi tegangan listrik. Hasil pengukurannya ditampilkan dalam bentuk tampilan digital dan keluaran suara. Penelitian tentang pembuatan tensimeter digital telah dilakukan oleh Marnis (009) dengan menggunakan sensor tekanan tipe MPX00DP dan mikrokontroler AT89S, dan Yazid dan Harjoko (0) dengan sensor tekanan tipe MPX00GP dan mikrokontroler ATmega. Penelitian tentang pembuatan alat ukur detak jantung telah dilakukan Faisal (008) dengan menggunakan sensor fotodioda berbasis mikrokontroler AT89S. Alat ukur yang dihasilkan oleh penelitian Rahmati, dkk, Marnis, Yazid dan Harjoko, dan Faisal terbatas untuk mengukur satu besaran fisis (temperatur, tekanan darah, atau detak 8 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

jantung) saja. Oleh karena program medical check-up memerlukan pengukuran banyak besaran fisis, maka pembuatan alat ukur dalam bentuk modul yang dapat menangani beberapa pengukuran sekaligus akan sangat membantu dalam hal efisiensi waktu dan biaya. Shaleh dkk. (009) telah merancang-bangun pendeteksi temperatur, tekanan darah dan detak jantung untuk medical chek-up menggunakan sensor LM, sensor tekanan MPX00, dan mik kondensor yang diintegrasikan dengan stetoskop untuk mengukur detak jantung berbasis mikrokontroler ATmega8. Penelitian ini memiliki kekurangan karena masih menggunakan PC (personal computer). Kekurangan lain adalah masih tingginya nilai error yang didapatkan jika dibandingkan dengan pengukuran menggunakan tensimeter digital serta hasil pengukuran tidak ditampilkan dalam bentuk keterangan normal atau tidak normal. Penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi kekurangan penelitian terdahulu. Modul alat ukur yang telah dirancang meliputi pengukuran temperatur tubuh, tekanan darah, dan detak jantung. Hasil pengukuran ketiga besaran fisis tersebut akan ditampilkan pada LCD x karakter.. METODE Penelitian ini menggunakan metode rancang-bangun alat. Metode rancang-bangun alat ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software) dengan menggunakan bahasa pemograman BASCOM-AVR.. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian terdiri dari studi literatur, pembuatan catu daya, pengujian sistem sensor temperatur tubuh, pengujian sistem sensor tekanan darah, pengujian sistem sensor detak jantung, pengujian modul alat ukur medical checkup, pembuatan rangkaian secara permanen mulai dari penyolderan pemasangan alat dan komponen serta pengaturan sistem rangkaian, pembuatan program, pengujian akhir meliputi perangkat keras dan perangkat lunak serta analisis data.. Karakterisasi sensor dan pengujian modul alat ukur medical check-up Karakterisasi sensor bertujuan untuk mengetahui apakah sensor sudah sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan serta untuk mengetahui apakah sensor dapat berfungsi dengan baik. Pengujian dilakukan untuk membandingkan apakah hasil keluaran modul alat ukur medical check-up sudah sesuai dengan alat ukur standar yang digunakan sebagai pembanding. Karakterisasi sensor temperatur LM dilakukan dengan menghubungkan kaki ke sumber tegangan + V, kaki ke ground, dan kaki ke output. Perubahan nilai tegangan keluaran akibat perubahan temperatur dilihat pada multimeter. Pengujian temperatur tubuh dilakukan di permukaan kulit (jari tangan) dengan cara menjepit sensor temperatur LM dengan dua ujung jari dalam rentang waktu 0 detik dan alat ukur standar yang digunakan adalah termometer digital. Sensor tekanan MPX00DP dikarakterisasi dengan memberikan tekanan pada sensor, yaitu dengan mengalirkan udara masuk ke dalam sensor dan melihat perubahan tegangan pada multimeter digital. Kaki pada sensor tekanan MPX00DP dihubungkan ke output, kaki dihubungkan ke ground, sedangkan kaki dihubungkan ke sumber tegangan + V. Pengujian sistem sensor tekanan darah dilakukan menggunakan airpump dan valve sebagai pemompa, manset (handcuff ) dan tombol reset. Airpump akan memompakan udara ke dalam manset, sementara sensor tekanan MPX00DP yang mendeteksi tekanan JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0 9

7 8 9 7 8 9 ISSN 979-7 udara di dalam manset akan secara terus menerus memantau tekanan hingga mencapai tekanan ±00 mmhg. Ketika tekanan ±00 mmhg sudah tercapai, aliran darah akan terhenti untuk sementara karena manset menekan kuat pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh nadi menyempit. Selanjutnya, valve dibuka perlahan dan tekanan pada manset akan secara perlahan turun. Pada saat tekanan turun, kekuatan manset menekan pembuluh darah juga akan turun sehingga pembuluh nadi kembali melebar dan aliran darah berjalan normal. Bersamaan dengan itu, stetoskop diletakkan di lengan dekat arteri brachialis untuk mendengar denyut nadi. Saat terdengar denyut nadi untuk pertama kalinya, tekanan pada manset perlahan-lahan akan berubah dan perubahan tekanan akan terdeteksi oleh sensor tekanan MPX00DP yang kemudian di proses oleh mikrokontroler sebagai tekanan systole dan tombol reset segera di tekan. Data tekanan darah systole yang tampil di LCD langsung dicatat kemudian tombol reset dilepaskan sampai terdengar denyut nadi terakhir melaui stetoskop yang merupakan tekanan darah dyastole. Alat ukur standar yang digunakan sebagai pembanding adalah sphygmomanometer analog. Pengujian detak jantung dilakukan dengan menjepitkan salah satu ujung jari ke pulse sensor. Pulse sensor memiliki tiga kabel sambungan, kabel yang berwarna merah dihubungkan ke sumber tegangan + V, kabel yang berwarna hitam dihubungkan ke ground, dan kabel yang berwarna ungu dihubungkan ke ouput. Skematik modul alat ukur medical check-up dapat dilihat pada Gambar. LCD LM0L VSS VDD VEE RS RW E D0 D D D D D D D7 0 J U PB0/T0/XCK PB/T PB/AIN0/INT PB/AIN/OC0 PB/SS PB/MOSI 7 PB/MISO 8 PB7/SCK PA0/ADC0 PA/ADC PA/ADC PA/ADC PA/ADC PA/ADC PA/ADC PA7/ADC7 0 9 8 7 U 7.0 VOUT LM M MPX J CONN-SIL LCD LM0L C p C p -09 XTAL MHz PD0/RXD PD/TXD PD/INT0 7 PD/INT 8 PD/OCB 9 PD/OCA 0 PD/ICP PD7/OC XTAL XTAL 9 RESET ATMEGA8 PC0/SCL PC/SDA PC PC PC PC PC/TOSC PC7/TOSC AREF AVCC 7 8 9 0 00.0 J 00RP J CONN-SIL J CONN-SIL VSS VDD VEE RS RW E D0 D D D D D D D7 0 C p C7 J -09 X MHz U PB0/T0/XCK PA0/ADC0 PB/T PA/ADC PB/AIN0/INT PA/ADC PB/AIN/OC0 PA/ADC PB/SS PA/ADC PB/MOSI PA/ADC 7 PB/MISO PA/ADC 8 PB7/SCK PA7/ADC7 PD0/RXD PC0/SCL PD/TXD PC/SDA PD/INT0 PC 7 PD/INT PC 8 PD/OCB PC 9 PD/OCA PC 0 PD/ICP PC/TOSC PD7/OC PC7/TOSC XTAL XTAL AREF 9 RESET AVCC ATMEGA8 0 9 8 7 7 8 9 0 C 70uF C 0uF C uf p Gambar Skematik modul alat ukur medical check-up. HASIL DAN DISKUSI. Pengujian Catudaya Rancang bangun modul alat ukur medical check-up membutuhkan catudaya dengan tegangan + V, + V dan - V. Catudaya + V digunakan untuk rangkaian sistem sensor temperatur tubuh, tekanan darah, detak jantung, dan rangkaian sistem minimum mikrokontroler. Selain itu, catudaya + V dan - V digunakan untuk rangkaian penguat tak-membalik dan rangkaian schmitt trigger yang ternyata tidak berpengaruh dengan tingkat keberhasilan alat. 0 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

Hasil pengukuran tegangan keluaran tiga catudaya tersebut dapat dilihat pada Tabel. Pada Tabel, catudaya + V menghasilkan tegangan keluaran.00 V dan.0 V. Nilai tegangan ini sudah mendekati nilai yang sebenarnya sehingga aman digunakan untuk rangkaian yang bersangkutan. No Tabel Pengujian catudaya + V, + V dan - V Tegangan Tegangan keluaran keluaran catudaya + V catudaya + V Tegangan keluaran catudaya - V,00,0 -,9,0,0 -,9,00,0 -,9. Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler ATmega8 Pengujian sistem minimum mikrokontroler ATmega8 diperlukan untuk mengetahui rangkaian sistem minimum mikrokontroler telah benar dan dapat digunakan untuk keperluan selanjutnya. Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan atau menanamkan sebuah program sederhana, yang nantinya akan menampilkan beberapa karakter huruf pada Liquid Crystal Display (LCD). Program ini dibuat dalam bahasa BASCOM-AVR yang di-compile oleh codevision-avr dan ditanamkan pada mikrokontroler ATmega8 melalui sebuah USB downloader (DT-HlQ AVR USB ISP) serta menggunakan personal computer dengan aplikasi AVR Studio. Program ini cukup sederhana, awalnya dilakukan inisialisasi mikrokontroler dan besar frekuensi (Hz) kristal yang digunakan. Selanjutnya, penentuan konfigurasi pin LCD terhadap pin mikrokontroler. Terakhir dilakukan intruksi untuk menampilkan beberapa karakter dari kode ASCII (suatu kode yang dimengerti komputer untuk menampilkan huruf abjad) pada lokasi yang diinginkan dalam sebuah LCD. Setelah proses penanaman program selesai, maka dilanjutkan pengujian dengan cara menginput sumber tegangan +V pada rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega8 dan melihat tampilan pada layar LCD. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar. Gambar Pengujian sistem minimum mikrokontroler ATmega8 Pada Gambar, terlihat kode ASCII yang diintruksikan pada program dapat tampil pada layar LCD. Selain pengujian terhadap sistem minimum mikrokontroler ATmega8, JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

pengujian juga dilakukan terhadap penampil LCD sehingga rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega8 terangkai dengan baik dan LCD juga dalam kondisi yang baik.. Karakterisasi ADC Mikrokontroler ATmega8 Karakterisasi ADC Mikrokontroler ATmega8 dilakukan dengan cara memberikan tegangan input yang bervariasi pada Port A.0 yang merupakan salah satu pin ADC, hal ini bertujuan untuk mengetahui ADC berfungsi dengan baik. ADC dalam kondisi baik ditentukan dengan cara melihat hasil konversi tegangan analog menjadi data digital sudah sesuai dengan perhitungan secara teori. Data karakterisasi ADC dapat dilihat pada Tabel. Tabel Karakterisasi ADC Mikrokontroler ATmega8 No Tegangan input (volt) Desimal ADC 0, 0 0,9 9,7 0,0,7,0 7,7 89 8,8 789 9,0 8 0,8 97 Sistem minimum mikrokontroler ATmega8 memiliki ADC internal dengan resolusi 0 bit yang berarti nilai desimalnya adalah 0 -. Untu k tegangan referensi + V resolusi ADC dapat dihitung seperti berikut: V V Resolusi ADC, 89 n 0 Jadi untuk nilai desimal dari ADC mewakili,89 mv. Tegangan masukan 0, V akan menghasilkan nilai desimal 0 seperti yang dapat dilihat pada Tabel, perhitungannya adalah sebagai berikut: V 0, Desimal ADC in 0 Resolusi ADC,89 Hasil perhitungan tersebut sama dengan hasil karakterisasi yang berarti ADC ini berfungsi dengan baik dan nilai desimalnya linier terhadap tegangan masukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

Gambar Grafik tegangan terhadap desimal ADC mikrokontroler ATmega8. Karakterisasi Sensor Temperatur LM Karakterisasi sensor temperatur LM dilakukan dengan membandingkan variasi temperatur tubuh manusia dengan tegangan keluaran sensor dari multimeter digital. Data karakterisasi sensor temperatur LM dapat dilihat pada Tabel. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa nilai rata-rata temperatur adalah, ºC, sedangkan nilai rata-rata tegangan keluarannya adalah 0,8 V. Prinsip kerja sensor temperatur LM ketika temperatur bernilai, maka tegangan keluarannya adalah 0, sehingga sensor temperatur LM ini memilki nilai error sebsesar 0,00. Nilai error dapat terjadi karena sensor temperatur LM dapat menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yaitu kurang dari 0, ºC pada temperatur ºC sehingga menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah serta error dapat juga disebabkan pengaruh temperatur ruangan yang terukur oleh sensor temperatur LM. Namun, karena nilai errornya sangat kecil, maka sensor temperatur LM masih sangat layak untuk digunakan. Tabel Karakterisasi sensor temperatur LM Temperatur No ( 0 C) Tegangan (volt), 0,, 0,,9 0,, 0,,7 0,, 0, 7, 0, Jumlah rata-rata, 0, Karakterisasi dilakukan sebanyak 7 kali dengan nilai temperatur paling tinggi adalah, ºC. Grafik karakterisasi sensor temperatur LM dapat dilihat pada Gambar. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

Gambar Grafik temperatur tubuh terhadap tegangan keluaran sensor temperatur LM Dari Gambar dapat dilihat bahwa pada pengukuran ketiga dan keempat terdapat perbedaan yang cukup jauh, hal ini dikarenakan faktor temperatur tubuh relawan yang diukur juga berbeda cukup jauh. Gambar memperlihatkan koefisien korelasi karakterisasi sensor temperatur LM adalah 0,97 sehingga dapat disimpulkan bahwa sensor temperatur LM memiliki linieritas yang tinggi, keakuratan yang tinggi dan sudah sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan sehingga dapat digunakan untuk mengukur temperatur tubuh.. Karakterisasi Sensor Tekanan MPX00DP Karakterisasi sensor tekanan MPX00DP dilakukan dengan membandingkan variasi tekanan yang mengalir ke sensor dengan tegangan keluaran sensor dari multimeter digital. Data karakterisasi sensor tekanan MPX00DP dapat dilihat pada Tabel. Tabel Karakterisasi sensor tekanan MPX00DP No Tekanan (mmhg) Tegangan (volt), 0,8 0, 0, 8,8 0,,08 0,7,7 0,7, 0,89 7.0 0,9 8 8,98, 9,9,8 0,07, Pada Tabel, terlihat bahwa hubungan antara tekanan dan tegangan berbanding lurus. Sensor tekanan MPX00DP merupakan sebuah integrated circuit (IC) yang terbuat dari tranduser piezoresistif yang terdiri dari diafragma silikon monokristal dengan empat piezoresistif strain gauge yang terbentuk secara penggabungan dalam konfigurasi JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

jembatan Wheatstone untuk mengukur tegangan (stress) yang timbul karena tekanan yang diberikan. Pada sensor tekanan piezoresistif elemen elastisnya adalah diafragma silikon datar. Diafragma merupakan bidang plat lingkaran tipis yang secara luas digunakan sebagai elemen sensing karena memiliki akurasi tinggi dan respon dinamik yang baik. Ketika udara dialirkan ke sensor MPX00DP, diafragma mengalami penyimpangan karena adanya tekanan sehingga muncul regangan (strain) pada strain gauge yang menyebabkan terjadinya perubahan resistansi pada piezoresistif. Perubahan resistansi sebanding dengan perubahan tegangan sehingga semakin besar tekanan yang diberikan maka semakin besar pula tegangan keluarannya. Sensitivitas sensor tekanan MPX00DP sebesar 90 mv/kpa. Dimana harga tekanan per Kpa = 7.008 mmhg. Jika tekanan darah manusia yang akan diukur dibatasi pada nilai 00 mmhg, maka sensor ini akan mendeteksi tekanan hingga. Kpa sehingga tegangan keluaran sensor tekanan MPX00DP menjadi 9 mv (.9 V). Tegangan referensi mikrokontroler ATmega8 adalah V. Jika dilihat dari nilai tegangan keluaran sensor tekanan MPX00DP sebenarnya sensor tekanan MPX00DP masih memerlukan penguatan agar tegangan keluarannya sesuai dengan tegangan referensi sehingga data analog yang masuk ke mikrokontroler dapat diolah kedalam bentuk data digital. Namun, karena sensor ini dilengkapi dengan chip signal conditioned maka keluaran sensor tidak perlu dikuatkan lagi. Grafik dari Tabel dapat dilihat pada Gambar. Gambar Grafik tekanan terhadap tegangan keluaran sensor tekanan MPX00DP. Pengujian Modul Alat Ukur Medical Check-Up Dalam pengujian ini, ketiga sistem sensor akan dipasang secara bersamaan dengan pengujian temperatur tubuh di jari tangan sebelah kiri, tekanan darah di lengan tempat terdapatnya arteri brachialis, dan detak jantung di jari tangan sebelah kanan. Pengujian modul alat ukur medical chekc-up ini menggunakan rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega8 dan buah LCD x karakter karena ternyata pengukuran detak jantung tidak bisa digabungkan dengan pengukuran temperatur tubuh dan tekanan darah. Hal ini disebabkan karena pengukuran detak jantung memakai sistem counter yaitu perhitungan dilakukan setiap menit sedangkan pengukuran temperatur tubuh dan tekanan darah adalah pengukuran yang melibatkan ADC mikrokontroler yang nilainya akan selalu berubah setiap terjadi perubahan input. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

Sebelumnya penulis sudah mencoba menggabungkan hasil pengukuran modul alat ukur medical check-up dalam satu buah LCD x karakter dan hasilnya nilai temperatur tubuh dan tekanan darah tidak berubah, dan perubahan terjadi setelah menit begitupun seterusnya. Kemudian dicoba dengan mengganti listing program dengan instruksi yang berbeda dan hasilnya tetap tidak berhasil. Sehingga didapatkanlah kesimpulan bahwa konfigurasi counter tidak bisa digabungkan dengan konfigurasi ADC dalam pemrogramannya. Proses dan hasil pengujian modul alat ukur medical check-up dapat dilihat pada Gambar. No Gambar Pengujian modul alat ukur medical check-up Data dan pengolahan data hasil pengujian modul alat ukur medical check-up dapat dilihat pada Tabel dan persentase ketepatan modul alat ukur medical check-up untuk masingmasing sistem sensor dapat dilihat pada Tabel. Tabel Hasil pengujian modul alat ukur medical check-up Subjek pengukuran Temperatur tubuh (ºC) Tekanan darah (mmhg) Detak jantung (BPM) Termometer digital Modul alat ukur medical check-up Spygmomanometer analog Modul alat ukur medical check-up Stetoskop Modul alat ukur medical check-up Relawan,,8 0/80 7/70 8 8 Relawan,,7 80/0 80/0 Relawan,7,9 0/80 7/70 90 88 Relawan,7, 0/80 0/7 70 79 Relawan,0, 0/0 0/0 70 7 Relawan,0,0 0/70 0/0 8 7 7 Relawan 7,9,0 0/70 0/0 7 78 8 Relawan 8,,0 0/70 08/ 7 78 9 Relawan 9,8,0 00/0 99/ 78 9 0 Relawan 0,,8 0/0 08/ 78 0 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0

Tabel Persentase ketepatan modul alat ukur medical check-up masing-masing sistem sensor Persentase ketepatan (%) No Temperatur Tekanan darah tubuh Systole Dyastole Detak jantung 98,87 97,0 87,0 00 8,0 00 80,00 9,8 99,9 97,9 87,0 97,77 99,88 9, 9,7 87, 98, 00 00 97, 99,8 9, 8,7 89,70 7 99,7 9, 8,7 9, 8 97, 98,8 88,7 9,00 9 99, 99,00 90,00 7,9 0 98,77 98,8 9,00 70, Tabel menjelaskan persentase ketepatan modul medical check-up lebih rendah daripada persentase ketepatan pengujian masing-masing sistem sensor. Hal ini dapat terjadi karena kompleksitas rangkaian makin meningkat. Sehingga setiap noise atau gangguan yang muncul pada masing-masing sistem sensor akan bertambah karena akan saling mempengaruhi. Dalam pengujian modul medical check-up yang pertama diukur adalah detak jantung karena detak jantung akan terus meningkat seiring dengan peningkatan denyut nadi sehingga jika dalam pengujian modul medical check-up, pengujian detak jantung dilakukan secara bersamaan dengan pengujian tekanan darah maka hasil pengujian detak jantung tidak akan akurat. Modul alat ukur medical check-up hanya dilakukan pada usia dewasa muda yaitu mulai dari usia 8 tahun 0 tahun. Untuk sistem sensor tekanan darah masih menggunakan pemompa manual untuk mengalirkan udara ke dalam sensor MPX00DP. Hasil pengujian modul alat ukur medical check-up ditampilkan dalam LCD dikarenakan pada penelitian ini konfigurasi counter tidak bisa digabungkan dengan konfigurasi ADC dalam pemrogramannya dan penulis belum menemukan motode dan pemrograman lain untuk menggabungkannya. Dalam pengujian modul alat ukur medical check-up persentase ketepatan tertinggi terjadi pada pengujian temperatur tubuh dengan nilai ketapatan sebesar 97.8% dan persentase ketepatan yang paling rendah terjadi pada pengujian tekanan darah dyastole dengan nilai ketepatan sebesar 89.0%.. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa modul alat ukur medical check-up untuk temperatur tubuh, tekanan darah, dan detak jantung telah berhasil dirancang dengan ketepatan pengujian temperatur tubuh sebesar 97.8%, tekanan darah systole sebesar 97.0%, tekanan darah dyastole sebesar 89.0%, detak jantung sebesar 90.%. Modul alat ukur medical check-up menggunakan buah LCD x karakter sebagai penampil hasil pengukuran. Temperatur tubuh dan tekanan JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0 7

darah ditampilkan dalam LCD, sedangkan detak jantung ditampilkan pada LCD lainnya. Ketiga besaran yang diukur tidak bisa ditampilkan dalam LCD karena pengukuran detak jantung menggunakan sistem counter sedangkan pengukuran temperatur tubuh dan tekanan darah melibatkan ADC mikrokontroler yang nilainya berubah setiap terjadi perubahan input. DAFTAR PUSTAKA. Anita R., dkk., 0, Rancang Bangun Alat Pengukur Suhu Tubuh Dengan Tampilan Digital dan Keluaran Suara Berbasis Mikrokontroller AVR ATmega8, Jurnal Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Narotama Surabaya, Surabaya.. Marnis, Y. 009. Rancang Bangun Tensimeter Berbasis Mikrokontroler AT89S dengan Sensor Tekanan MPX00DP. Skripsi. Universitas Andalas, Padang.. Shaleh, A., dan Budikarso A., 009, Rancang Bangun Pendeteksi Suhu Tubuh, Tekanan Darah dan Detak Jantung untuk Medical check Up, Jurnal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.. Yazid N. dan Harjoko A., 0, Pemantau Tekanan Darah digital Berbasis Sensor Tekanan MPX00GP, Jurnal Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 8 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 7 NO, MARET 0