2. Tipe dan Mode Algoritma Simetri

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI & IMPLEMENTASI ALGORITMA TRIPLE DES

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2012 DENGAN ALGORITMA TRIPLE DES

Kriptografi Modern Part -1

Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Jurusan Teknik Elektro/Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

Add your company slogan TEKNIK BLOCK CIPHER. Kriptografi - Week 9 LOGO. Aisyatul Karima, 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI DAN IMPLEMENTASI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD DENGAN EMPAT MODE OPERASI BLOCK CIPHER

Kriptografi Modern Part -1

Tipe dan Mode Algoritma Simetri (Bagian 2)

Data Encryption Standard (DES)

Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)

Ada 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB)

RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI

MODIFIKASI VIGÈNERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME CBC PADA PEMBANGKITAN KUNCI

DATA ENCRYPTION STANDARD (DES) STANDAR ENKRIPSI DATA. Algoritma Kriptografi Modern

Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)

STUDI MENGENAI JARINGAN FEISTEL TAK SEIMBANG DAN CONTOH IMPLEMENTASINYA PADA SKIPJACK CIPHER

STUDI ALGORITMA CIPHER BLOK KUNCI SIMETRI BLOWFISH CIPHER

Implementasi dan Analisis Perbandingan Algoritma MAC Berbasis Fungsi Hash Satu Arah Dengan Algoritma MAC Berbasis Cipher Block

PERBANDINGAN MODE CHIPER ELECTRONIC CODE BOOK DAN CHIPER BLOCK CHAINING DALAM PENGAMANAN DATA

ANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES

STUDI MENGENAI KRIPTANALISIS UNTUK BLOCK CIPHER DES DENGAN TEKNIK DIFFERENTIAL DAN LINEAR CRYPTANALYSIS

STUDI KRIPTOGRAFI MENGENAI TRIPLE DES DAN AES

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI PERBANDINGAN CIPHER BLOK ALGORITMA BLOWFISH DAN ALGORITMA CAMELLIA

ANALISIS FEISTEL CIPHER SEBAGAI DASAR BERBAGAI ALGORITMA BLOCK CIPHER

WINDOWS VISTA BITLOCKER DRIVE ENCRYPTION

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN

STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK APLIKSI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI FILE

Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T.

Modul Praktikum Keamanan Sistem

Outline. Sejarah DES Enkripsi DES Implementasi Hardware dan Software DES Keamanan DES

Pengaruh Variasi Panjang Kunci, Ukuran Blok, dan Mode Operasi Terhadap Waktu Eksekusi pada Algoritma Rijndael

Studi dan Analisis Dua Jenis Algoritma Block Cipher: DES dan RC5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA ALGORITMA BLOCK CIPHER DALAM PENYANDIAN DES DAN PENGEMBANGANNYA

Studi Mengenai Algoritma Skipjack dan Penerapannya

STUDI DAN MODIFIKASI ALGORITMA BLOCK CHIPER MODE ECB DALAM PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA. Arief Latu Suseno NIM:

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

TEKNIK ENKRIPSI DAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITHMA ELECTRONIC CODE BOOK (ECB)

I. PENDAHULUAN. Dibalik berbagai keuntungan sistem ini bagi manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERBANDINGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI DES DENGAN ICE

STUDI TEKNIS DEKRIPSI DAN ENKRIPSI FILE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOST PADA CFB (Cipher Feedback) SKRIPSI NOVLENTINA PASI

Chiper Blok dengan Algoritma Operasi XOR antar Pecahan Blok

Algoritma Cipher Block EZPZ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Blox: Algoritma Block Cipher

Implementasi SHA, Algoritma HAJ, dan Algoritma RSA pada BlackBerry Messanger

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1

Perangkat Lunak Enkripsi Video MPEG-1 dengan Modifikasi Video Encryption Algorithm (VEA)

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

Implementasi Algoritma Rot Dan Subtitusional Block Cipher Dalam Mengamankan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Perbandingan Cipher Block Algoritma Blowfish dan Algoritma Twofish

Algoritma Enkripsi Baku Tingkat Lanjut

Algoritma Rubik Cipher

Modern Cryptography. stream & block cipher

Algoritma Spiral shifting

PERANGKAT APLIKASI KEAMANAN DATA TEXT MENGGUNAKAN ELECTRONIC CODEBOOK DENGAN ALGORITMA DES

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA DENGAN KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)

RandWher: Algoritma Block Chiper dengan Prinsip Random di dalam Jaringan Feistel

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

Kriptografi Kunci Simetris Dengan Menggunakan Algoritma Crypton

IMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA BERBASIS ALGORITMA DES

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.2 (2016), hal ISSN : X

ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD (DES)

II Bab II Dasar Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Alen Dwi Priyanto

Modifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok

OZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGAMANAN FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA ELECTRONIC CODE BOOK (ECB)

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD MENGGUNAKAN GRAF SEBAGAI PEMBANGKIT KUNCI

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAPHY ADVANCED ENCRYPTION STANDARD TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : DEDY BUDIAWAN NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai sistem operasi yang lengkap layaknya komputer,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Pengamanan Pengiriman SMS dengan kombinasi partisi, enkapsulasi, dan enkripsi menggunakan teknik ECB

ANALISIS KELEMAHAN ALGORITMA CIPHER BLOK DES DAN KEKUATAN TRIPLE DES SEBAGAI VARIAN PENGGANTI DES

Enkripsi Block Cipher 16 bit dengan bantuan Beatty Sequence dari Bilangan Prima dan Implementasinya pada Mode ECB

Algoritma Kriptografi Noekeon

I. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sejarah Kriptografi

SHaP SITI 2016 Fakultas Ilmu Komputer PERBANDINGAN ALGORITMA DES DAN ALGORITMA AES PADA TEKNOLOGI QR-CODE

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Perhitungan dan Implementasi Algoritma RSA pada PHP

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan, yaitu : kerahasiaan, integritas data, autentikasi dan non repudiasi.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

STUDI DAN ANALISIS ALGORITMA STREAM CIPHER SOSEMANUK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kriptografi. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

Keamanan Sistem Komputer DES, AES, RSA

BAB I PENDAHULUAN. mengamankan informasi pada masalah ini dapat memanfaatkan kriptografi.

Transkripsi:

Triple Data Encryption Standard (Triple DES) untuk menyandikan data atau pesan. Triple Data Encryption Standard (Triple DES) merupakan sebuah algoritma kriptografi simetri yang beroperasi dalam bentuk blok. Triple DES mendukung beberapa pilihan panjang kunci. Implementasi Triple DES dalam makalah ini meliputi empat mode operasi yaitu mode operasi Electronic Code Book (ECB), Cipher Block Chaining (CBC), Cipher Feedback (CFB), dan Output Feedback (OFB). Sebuah perangkat lunak bernama Triple DES Encryptor dibangun untuk implementasi algoritma kriptografi Triple DES ini dengan mode operasi ECB, CBC, CFB, dan OFB. Perangkat lunak Triple DES Encryptor tersebut dikembangkan dengan menggunakan tool pengembangan NetBeans IDE 6.0 dan terutama sekal memanfaatkan JCE (Java Cryptography Extension), dalam lingkungan pengembangan sistem operasi Windows, namun implementasinya masih sebatas console agar mudah dilakukan pengubahan. Perangkat lunak Triple DES Encryptor ditujukan untuk mendukung penyandian segala jenis arsip, namun implementasinya hingga tahap pengujian baru berhasil mencapai pemrosesan untuk teks saja. Hasil uji menunjukkan bahwa algoritma Triple DES merupakan salah satu solusi yang baik untuk mengatasi masalah keamanan dan kerahasiaan data. Selain itu, implementasi Triple DES dengan mode operasi ECB, CBC, CFB, dan OFB memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-masing. Algoritma penyandian data yang telah dijadikan standard sejak tahun 1977 adalah Data Encryption Standard (DES) setelah disetujui oleh National Bureau of Standard(NBS) dan setelah dinilai kekuatannya oleh National Security Agency(NSA). Algoritma DES dikembangkan di IBM di bawah kepemimpinan W.L. Tuchman pada tahun 1972. Kekuatan DES saat itu terletak pada panjang kuncinya yaitu 56- bit. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, DES, dalam beberapa hal, terbukti kurang dalam hal jaminan aspek keamanan. Perangkat keras khusus yang bertujuan untuk menentukan kunci 56-bit DES hanya dalam waktu beberapa jam sudah dapat dibangun. Dan pada tahun 1998, Electronic Frontier Foundation menggunakan suatu komputer yang dikembangkan secara khusus yang bernama DES Cracker, dalam waktu kurang dari tiga hari telah mampu untuk memecahkan DES. Beberapa pertimbangantersebut telah manandakan bahwa diperlukan sebuah standard algoritma baru dan kunci yang lebih panjang. Setelah itu, dibuatlah beberapa pengembangan dari DES dengan cara memperbesar ruang kunci. Varian pengembangan DES yang paling dikenal adalah DES Berganda, yakni pemanfaatan DES berkalikali untuk proses enkripsi dan dekripsinya.double DES mempunyai kelemahan yaitu ia dapat diserang dengan algoritma yang dikenal sebagai meet-in-the-middle-attack, yang pertama kali ditemukan oleh Diffie dan Hellman. Sebagai bentuk pencegahan terhadap serangan tersebut, maka digunakanlah tiga kali langkah DES. Bentuk tersebut dinamakan sebagai Triple DES. Beberapa mode operasi yang dapat diterapkan pada algoritma kriptografi penyandi blok Triple DES di antaranya adalah Electronic Code Book (ECB), Cipher Block Chaining (CBC), Cipher Feedback (CFB), dan Output Feedback (OFB). Implementasi AES dengan mode operasi ECB,CBC, CFB, dan OFB tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam aspek tingkat keamanan data. 2. Tipe dan Mode Algoritma Simetri Algoritma kriptografi (cipher) simetri dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Cipher aliran (ctream cipher) Algoritma kriptografi beroperasi pada plainteks/cipherteks dalam bentuk bit tunggal, yang dalam hal ini rangkaian bit dienkripsikan/didekripsikan bit per bit.

2. Cipher blok (block cipher) Algoritma kriptografi beroperasi pada plainteks/cipherteks dalam bentuk blok bit, yang dalam hal ini rangkaian bit dibagi menjadi blok-blok bit yang panjangnya sudah ditentukan sebelumnya. 2.1 Cipher Blok Pada cipher blok, rangkaian bit-bit plainteks dibagi menjadi blok-blok bit dengan panjang sama, biasanya 64 bit(adakalanya lebih). Enkripsi dilakukan terhadap blok bit plainteks menggunakan bit-bit kunci (yang ukurannya sama dengan blok plainteks). Algoritma enkripsi menghasilkan blok cipherteks yang berukuran sama dengan blok plainteks. Dekripsi dilakukan dengan cara yang serupa seperti enkripsi. Misalkan blok plainteks (P) yang berukuran m bit dinyatakan sebagai vektor P = (p1, p2,..., pm) yang dalam hal ini pi adalah bit 0 atau bit 1 untuk i = 1, 2,, m, dan blok cipherteks (C) adalah C = (c1, c2,..., cm) yang dalam hal ini ci adalah bit 0 atau bit 1 untuk i = 1, 2,, m. Bila plainteks dibagi menjadi n buah blok, barisan blok-blok plainteks dinyatakan sebagai (P1, P2,, Pn) Untuk setiap blok plainteks Pi, bit-bit penyusunnya dapat dinyatakan sebagai vektor Pi = (pi1, pi2,..., pim) Enkripsi dengan kunci K dinyatakan dengan persamaan Ek(P) = C, sedangkan dekripsi dengan kunci K dinyatakan dengan persamaan Dk(C) = P Skema enkripsi dan dekripsi dengan cipher blok dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1 Skema Enkripsi dan Dekripsi dengan Cipher Blok 2.2 Mode Operasi Cipher Blok Plainteks dibagi menjadi beberapa blok dengan panjang tetap. Beberapa mode operasi dapat diterapkan untuk melakukan enkripsi terhadap keseluruhan blok plainteks. Empat mode operasi yang lazim diterapkan pada sistem blok cipher adalah: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB) Sebenarnya masih terdapat beberapa pengembangan mode lainnya, di antaranya CTS,CTR,CFB8,OFB8, namun tidak diterapkan pada implementasi ini.

2.2.1 Electronic Code Book (ECB) Pada mode ini, setiap blok plainteks Pi dienkripsi secara individual dan independen menjadi blok cipherteks Ci. Secara matematis, enkripsi dengan mode ECB dinyatakan sebagai Ci = Ek(Pi) dan dekripsi sebagai Pi = Dk(Ci) yang dalam hal ini, Pi dan Ci masing-masing blok plainteks dan cipherteks ke-i. Skema enkripsi dan dekripsi dengan mode ECB dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Skema Enkripsi dan Dekripsi dengan Mode ECB Ada kemungkinan panjang plainteks tidak habis dibagi dengan panjang ukuran blok yang ditetapkan. Hal ini mengakibatkan blok terakhir berukuran lebih pendek daripada blok-blok lainnya. Satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan padding, yaitu menambahkan blok terakhir dengan pola bit yang teratur agar panjangnya sama dengan ukuran blok yang ditetapkan. Padding yang digunakan dalam pengimplementasian algoritma Triple DES ini adalah PKCS di mana konsep dasar dari algoritma padding ini adalah mengisikan bit yang kurang dari sebuah blok dengan bilangan

yang merupakan jumlah sisa blok yang kosong, misalnya sisa blok kosongnya 3, maka sisa 3 bit akan diisi oleh 3 buah bit 3, dst. 2.2.2 Cipher Block Chaining (CBC) Mode ini menerapkan mekanisme umpan balik (feedback) pada sebuah blok, yang dalam hal ini hasil enkripsi blok sebelumnya diumpanbalikkan ke dalam enkripsi blok yang current. Caranya, blok plainteks yang current di- XOR-kan terlebih