BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Srigading Kecamatan Ngablak

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Candiyasan dan SDN 1 Kertek di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

Ditulis pada Rabu, 20 September :47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. environment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya berhubungan dengan kedokteran fetomaternal dan ilmu kesehatan jiwa.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Mata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Undip pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah dibidang ilmu kesehatan anak,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan anak. Penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tempat tinggal masing-masing subjek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup penelitian bidang ilmu Fisiologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan farmakologitoksikologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dengan ketinggian 16632093 meter di atas permukaan laut. Pengumpulan data dilaksanakan pada Maret 2014 sampai jumlah sampel tercukupi. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan rancangan belah lintang. Petani dengan paparan kronik organofosfat Keracunan Kadar asetilkolinesterase darah Ringan Sedang Berat Gambar 6. Rancangan Penelitian 30 Gambaran EKG

31 4.4 Populasi dan Sampel 4.4.1 Populasi Target Populasi target adalah petani dengan paparan kronik pestisida organofosfat. 4.4.2 Populasi Terjangkau Populasi terjangkau adalah petani dengan paparan kronik pestisida organofosfat di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. 4.4.3 Sampel Sampel penelitian adalah petani yang menggunakan pestisida organofosfat di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Menetap selama 1 tahun atau lebih di wilayah Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Melakukan aktivitas penyemprotan pestisida organofosfat selama 1 tahun atau lebih Jenis kelamin lakilaki. Karena asetilkolinesterase secara normal lebih rendah pada wanita, sehingga kemungkinan adanya positif palsu. Berusia antara 2060 tahun. Usia responden berkisar antara 2060 tahun dengan pertimbangan usia produktif dan

32 pertimbangan adanya perubahan pada EKG secara normal pada usia tua. b. Kriteria Eksklusi Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dijumpai adanya riwayat dan gejala gangguan fungsi jantung dan kardiovaskuler Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dijumpai adanya riwayat dan gejala angina pectoris dan infark miokardium Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dijumpai adanya kelainan kongenital, karena dikhawatirkan akan terjadi hasil postif palsu pada gambaran EKG Berdasarkan anamnesis terdapat kebiasaan mengkonsumsi alkohol Berdasarkan hasil tes saturasi oksigen dibawah normal, dimana nilai normal saturasi oksigen adalah >95%80 4.4.4 Menolak diikutsertakan dalam penelitian Cara Sampling Subyek penelitian diperoleh dengan cara purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan mempertimbangkan kriteriakriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek sesuai dengan tujuan penelitian. 4.4.5 Besar Sampel Sesuai dengan desain penelitian yaitu belah lintang, besar sampel dihitung dengan rumus besar sampel untuk proporsi tunggal. Apabila besarnya kesalahan

33 tipe I = 5% (Zα=1,96). Besarnya kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20% (Zβ=0,842). Besarnya koefisien korelasi antara aktivitas asetilkolinesterase oleh karena belum diketahui diperkirakan sebesar 0,5 (korelasi derajat sedang). Perhitungan besar sampel adalah sebagai berikut. = Zα + Zβ 1+ 0,5ln 1 Keterangan: + 3= 1,96 + 0,842 1 + 0,5 0,5ln 1 0,5 + 3 = 29,02 30 Zα = 1,96 (α = 0,05) Zβ = 0,842 (β = 0,2) r = 0,5 Berdasarkan perhitungan besar sampel jumlah subjek yang dibutuhkan adalah 30 orang petani kentang dengan paparan kronik pestisida organofosfat. 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar enzim asetilkolinesterase darah. 4.5.2 Variabel Terikat Variabel terikat penelitian ini adalah gambaran EKG 4.5.3 Variabel Perancu Variabel perancu penelitian ini adalah:

34 4.6 Usia Kebiasaan merokok Penggunaan obat Pemakaian APD Definisi Operasional Tabel 2. Definisi operasional variabel No 1 2 Variabel Aktivitas Enzim Asetilkolinesterase Darah Besarnya kadar enzim asetilkolinesterase dalam darah diperiksa dengan metode tintometer untuk pengukuran. Kategori aktivitas enzim asetilkolinesterase adalah sebagai berikut : 1. Normal : > 75% 2. Keracunan ringan : 75 50% 3. Keracunan sedang : 50 25% 4. Keracunan berat : < 25% Gambaran EKG 1. Gelombang P Durasi gelombang P dihitung dari awal gelombang P sampai akhir gelombang P Amplitudo gelombang P dihitung dari garis normal hingga ke puncak gelombang P 2. Kompleks QRS Kompleks QRS didapatkan dari data EKG. Durasi kompleks QRS sama dengan besarnya waktu awal gelombang Q hingga akhir gelombang S 3. Interval PR Interval PR didapatkan dari data EKG. Besarnya interval PR sama dengan waktu permulaan gelombang P sampai awal gelombang QRS. Unit % Skala Ordinal Detik mm detik rasio Detik

35 Tabel 2. Definisi operasional variabel (lanjutan) No Variabel 4. Interval QT Interval QT didapatkan dari data EKG. Besarnya interval QT sama dengan pengukuran waktu dari awal gelombang Q hingga akhir gelombang T. 5. Segmen ST Segmen ST didapatkan dari data EKG. Morfologi segmen ST dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Normal b. Tidak normal, yaitu elevasi ST atau depresi ST 6. Gelombang T Morfologi gelombang T dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Normal b. Tidak normal, yaitu gelombang T terbalik abnormal, gelombang T tinggi, gelombang T datar atau negatif, gelombang T berpuncak, gelombang T melebar 7. Frekuensi denyut jantung Frekuensi denyut jantung dihitung dengan cara mengamati interval RR yang terbentuk tiap 6 detik, kemudian mengalikan hasilnya dengan 10 Frekuensi denyut jantung dikategorikan sebagai berikut: a. Normal (6090 kali/menit) b. Takikardi (>90 kalli/menit) c. Bradikardi (<60 kali/menit) 8. Aksis QRS Aksis QRS dihitung dengan mencari sandapan dengan gelombang isoelektrik, kemudian menentukan aksis dari orientasi sandapan tersebut Aksis QRS dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Normal (30o sampai +90o) b. Deviasi ke kiri (30o sampai 90o) Unit Skala Detik Nominal Nominal Kali/menit Nominal Derajad (o) Nominal

36 Tabel 2. Definisi operasional variable (lanjutan) No Variabel c. Deviasi ke kanan (+90o sampai +180o) d. Indeterminate, jika aksis tidak bisa ditentukan. Unit Skala Tahun 3 Usia Usia subyek penelitian diketahui dari data tanggal lahir yang tercantum pada kartu identitas ataupun dokumen sejenis. Umur dinyatakan dalam tahun. 4 Riwayat Merokok Riwayat merokok subjek penelitian diketahui dari anamnesis dan data kuesioner. a. Ya, jika subjek merokok dalam setahun terakhir b. Tidak, jika dalam setahun atau lebih subjek telah berhenti merokok Penggunaan obat Penggunaan obat subyek penelitian diketahui dari anamnesis dan data kuesioner a. Menggunakan obatobatan b. Tidak menggunakan obatobatan Nominal Nominal Pemakaian APD Pemakaian APD subjek penelitian diketahui dari anamnesis dan data kuesioner a. Pemakaian APD lengkap b. Pemakaian APD tidak lengkap c. Tidak memakai APD 7 8 4.7 Cara Pengumpulan Data 4.7.1 Bahan a. Darah vena b. Kapas c. Alkohol

37 4.7.2 Alat a. Kuesioner b. Spuit c. Tintometer d. Tabung hematokrit yang telah diberi heparin e. Mesin sentrifuge f. Mesin elektrokardiogram 4.7.3 Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer yang dikumpulkan adalah data kadar kolinesterae responden dan data elektrokardiogram. 4.7.4 Cara Kerja Seleksi sampel dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Responden yang memenuhi kriteria inklusi ditetapkan sebagai sampel setelah mendapat penjelasan tentang penelitian dan menyetujui Persetujuan Setelah Pemberitahuan (PSP) yang diberikan. Pengambilan sampel vena untuk tes kadar asetilkolinesterase dan pemeriksaan elektrokardiogram dilakukan pada saat responden tiba di tempat yang dipersiapkan.

38 1) Pemeriksaan kadar asetilkolinesterase darah a. Persiapan larutan yang dibutuhkan Larutan yang dibutuhkan antara lain larutan indikator (terdiri atas Brom Timol Blue [BTB] dan aquadestilata), larutan substrat (terdiri atas Acethylcholine perchlorat dan Aquadestilata), dan Aquadestilata. b. Penentuan kadar asetilkolinesterase darah sampel i. Tes reagen 1) Satu test tube diisi dengan 0,5 cc larutan indikator BTB lalu segera ditutup. Sebanyak 0,01 cc darah kontrol ditambahkan, dikocok perlahan dan ditambahkan 0,5 cc larutan substrat. Campuran dipindahkan ke dalam kuvet, kemudian ditempatkan di ruangan sebelah kanan pada komparator. Komparator dipegang dan dihadapkan pada sinar matahari. 2) Disk dari komparator tersebut diputar sampai didapatkan warna yang sama antara sebelah kanan dan kiri dan persentasenya dibaca. Hasilnya tidak boleh melebihi 12,5% dan dipanaskan jika hasilnya melebihi 12,5%. ii. Sampling darah 1) Satu sampel dari kontrol diambil dan darah blanko dibuat dengan cara menambahkan 0,01 cc darah ke dalam 1 cc aquadestilata kemudian dimasukkan ke dalam kuvet 2,5 cc. Kuvet ditempatkan di ruangan sebelah kiri komparator, kemudian ditambahkan 0,5 cc larutan indikator.

39 2) Darah kotrol diambil lagi sebanyak 0,01 cc dan dimasukkan dalam tabung 1 sebelah kiri. Sampel darah diambil sebanyak 0,01 cc dari masingmasing responden dan dimasukkan ke dalam masingmasing tabung secara berurutan. Setiap memasukkan sampel darah ke dalam tabung, pipet harus selalu dibilas dengan larutan indikator. iii. Penambahan Larutan Substrat 1) Sebanyak 0,5 cc larutan substrat ditambahkan ke dalam tabung kontrol. Waktu pada saat menambahkan larutan substrat dicatat (yaitu waktu 0.00/time zero) kemudian campuran larutan dipindakan ke dalam kuvet 2,5 mm dan diperhatikan warnanya pada komparator. Mulai dari tabung responden pertama, sebanyak 0,5 cc larutan substrat ditambahkan ke dalam tabung reaksi setiap 1 menit tepat dari waktu 0. Tabung segera ditutup. 2) Warna dari sampel kontrol yang berada dalam komparator diperiksa dan ditunggu sampai campuran dalam kuvet mencapai 100% warna aktif, yang tergantung pada suhu ruangan, dan waktunya dicatat. Selanjutnya campuran dalam kuvet kontrol dibuang, setiap 1 menit isi dari tabungtabung berikutnya dipindahkan ke dalam kuvet. Kuvet dimasukkan ke dalam ruangan sebelah kanan dari komparator. Dengan menghadap ke arah sinar matahari, disk dari komparator diputar sehingga diperoleh warna yang sama antara warna sampel dengan warna dari kaca perbandingan dalam disk. Angka yang diperoleh dicatat.

40 c. Hasil berupa angka persentase didapatkan berdasarkan tabel warna pada kaca perbandingan dalam disk (tintometer lovibond AF267) berikut: Tabel 3. Tabel penilaian warna tintometer Gambar Warna Interpretasi Kuning Normal : > 75% Kuning kehiijauan Keracunan ringan : 75% 50% Hijau Keracunan sedang : 50% 25% Biru Keracunan berat : < 25% 2) Pemeriksaan elektrokardiografi Responden berbaring dengan bagian dada bebas dari pakaian dan bahanbahan logam yang dipakai, seperti cincin, jam tangan dan ikat pinggang agar tidak mengganggu rekaman. Krim atau jelly dioleskan pada tempat yang akan dipasang elektroda untuk mengurangi resistensi. Keempat elektroda ekstremitas dipasang pada kedua pergelangan tangan dan kedua pergelangan kaki pada bagian medial. Elektroda tersebut dipasang dengan ketat. Kabel sandapan dihubungkan pada EKG dan ujungujungnya dihubungkan pada elektroda yang sesuai. Elektroda yang dipasang pada dada adalah sebagai berikut: V1 : ruang interkostal IV parasternal kanan (merah) V2 : ruang interkostal IV parasternal kiri (kuning) V3 : pada pertengahan antara V2 dan V4 (hijau) V4 : linea midclavicula ruang interkostal V kiri (coklat) V5 : linea axilaris anterior (hitam) V6 : linea midaxilaris (ungu)

41 Ujungujung kabel sandapan dihubungkan pada elektroda dada yang sesuai. Elektrokardiogram dihubungkan pada sumber listrik. Alat dan set alat dinyalakan sesuai yang diinginkan dan tunggu sampai hasilnya muncul.81 4.8 Alur Penelitian Petani dengan paparan kronik pestisida organofosfat Pengisian kuesioner Memenuhi kriteria inklusi Terdapat kriteria eksklusi Sampel Penelitian Pemeriksaan elektrokardiogram Pengukuran kadar asetilkolinesterase Analisis dan penyusunan laporan penelitian Gambar 7. Alur Penelitian

42 4.9 Analisis Data Data yang terkumpul, sebelum dianalisis, diperiksa kelengkapan dan kebenaran datanya. Data selanjutnya diberi kode, ditabulasi, dan dimasukkan kedalam komputer. Data yang berskala kontinyu seperti umur dan saturasi oksigen dideskripsikan dalam bentuk rerata dan simpang baku atau median. Normalitas distribusi data telah dianalisis dengan uji SaphiroWilk. Data yang berskala kategorial seperti kategori aktivitas asetilkolinesterase, gambaran EKG, jenis kelamin, alkoholisme, penggunaan obat, kadar elektrolit dan kebiasaan merokok telah dideskripsikan sebagai distribusi frekuensi dan persentase. Data telah ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun diagram. Uji hipotesis untuk korelasi antara aktivitas asetilkolinesterase darah dengan gambaran EKG telah diuji dengan uji korelasi Fisher s Exact Test. 4.10 Etika Penelitian Penelitian telah diajukan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan FK Undip dan ijin dari pemerintah setempat. Subjek penelitian telah diminta persetujuannya dalam bentuk PSP. Sebelumnya telah diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian. Subjek berhak menolak dan keluar dalam keikutsertaan tanpa ada konsekuensi apapun dan sesuai keinginannya. Subjek penelitian diberi imbalan sesuai kemampuan peneliti. Seluruh biaya yang diperlukan ditanggung oleh peneliti.

43 4.11 Jadwal Penelitian Tabel 4. Jadwal penelitian No Kegiatan 1. Penyusunan proposal 2. Ujian proposal 3. 4. 5. 6. Pengambilan data Analisis data dan evaluasi Penyusunan laporan hasil penelitian Seminar hasil penelitian 1 2 3 Bulan 4 5 6 7 8