BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis syariah (perbankan dan non perbankan) memiliki prospek yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian

BAB I PENDAHULUAN. itu PT. Pegadaian (Persero) adalah salah satu solusinya. dengan mottonya Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

AIRIN AKTE SAVIRA EKONOMI/ AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

Kartika dan Nur, Analisis Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jember

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

Juliatyn I. Hulawa, Zulkifli Bokiu, Laode Rasuli Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang sempurna dengan Al-Qur an sebagai sumber

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

ANALISIS PENENTUAN TARIF POTONGAN IJARAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBIAYAAN IJARAH OLEH PERUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG MALANG.

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat meningkatkan penyaluran kredit oleh perbankan dari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Definisi gadai sendiri. terdapat dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perbedaan antara Pembiayaan Gadai Syariah pada PT Pegadaian

BAB I PE DAHULUA. keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Di Indonesia banyak

BAB IV PENUTUP. 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah. membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Promosi, Lokasi, dan Prosedur Pencairan Pinjaman Secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam merealisasikan organisasi bisnis yang penuh dinamika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan bukan bank, yang menawarkan pemberian pinjaman baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas yang menarik. Dalam hal ini perbankan syariah ikut bermunculan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, Perbankan Syariah di Indonesia. mengalami perkembangan yang cukup pesat dan signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis akan selalu diikuti oleh perkembangan akan kredit, dan pemberian fasilitas kredit yang selalu memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam arti piutang meminjamkan akan terjamin dengan adanya jaminan. Dengan berkembangnya perekonomian masyarakat yang semakin meningkat, maka seorang dapat mencari uang pinjaman melalui jasa pembiayaan baik melalui lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank, diantaranya adalah Lembaga Pegadaian (Santoso, 2012). Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai ijin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam kitab Undang- Undang perdata pasal 1150. Tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat (Sudarsono, 2012) Di Indonesia terdapat dua jenis pegadaian, yaitu pegadaian yang berdasarkan prinsip konvensional dan pegadaian yang berdasarkan prinsip syariah. Pegadaian syariah memiliki karakteristik yang berbeda dengan

pegadaian umum (konvensional), karakteristik tersebut sebagaimana yang tertera dalam prinsip syariah mengenai lembaga keuangan, yaitu tidak adanya praktik-praktik yang diharamkan dalam prinsip syariah seperti riba, gharar dan maisir. Sementara dalam gadai konvensional perhitungan keuntungannya menggunakan sistem bunga atau sewa modal yang ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman yang diterima nasabah. Perbedaan utama antara biaya gadai dan bunga pegadaian adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan berlipat ganda sementara biaya gadai hanya sekali dan ditetapkan di muka (Antonio, 2001). PT Pegadaian Syariah ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini sudah memiliki beberapa cabang yang tersebar dibeberapa kota. Salah satunya adalah Pegadaian Syariah Cabang Gorontalo, yang beralamat di Jln. Ahmad Yani kota Gorontalo. PT Pegadaian Syariah Cabang Gorontalo termasuk salah satu LKS yang telah berdiri sejak tujuh tahun silam, tepatnya pada bulan April tahun 2006, jumlah nasabahnya pun setiap tahun mengalami peningkatan akan tetapi Jika dibandingkan dengan PT Pegadaian konvensional yang ada di kota Gorontalo masih ketinggalan, pegadaian syariah masih mempunyai kantor yang sangat minim, berbeda dengan pegadaian konvensional yang berdiri sejak tahun 1950 yakni genap berusia 63 tahun dan sudah memiliki banyak kantor unit disetiap kabupaten yang ada kota Gorontalo

Adapun produk - produk yang ditawarkan oleh pegadaian syariah cabang Gorontalo diantaranya produk Ar-Rahn (Gadai Syari ah) dan produk Ar-Rum (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro kecil). Produk Ar-rahn merupakan skim pinjaman (pembiayaan) untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai yang sesuai Syari ah Islam dengan agunan berupa perhiasan emas. Sedangkan Ar-Rum merupakan skim pembiayaan yang diberikan untuk para pengusaha mikro kecil sebagai pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara angsuran, dan menggunakan jaminan berupa BPKB motor/mobil dengan menggunakan akad ijarah. Definisi ijarah yang disebutkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 107 adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri. Jumlah nasabah pembiayaan pada Pegadaian Syariah Cabang Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1: Keadaan Jumlah Nasabah Pembiayaan No Jenis pembiayaan Jumlah Nasabah 1. Ar-Rahn 7.558 nasabah 2. Ar-Rum 222 nasabah Sumber: Pegadaian SyariahCabang Gorontalo, 2014 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara jumlah nasabah produk pembiayaan Ar-Rum dan produk

pembiayaan Ar-Rahn. Jumlah nasabah produk pembiayaan Ar-Rum lebih sedikit jika di bandingkan dengan produk pembiayaan Ar-Rahn yang saat ini lebih banyak diminati oleh masyarakat. Menurut penjelasan seorang pegawai pegadaian syariah cabang Gorontalo perbedaan tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan nasabah terhadap produk pembiayaan Ar-Rum. Selain itu, adanya keluhan nasabah mengenai kualitas produknya bahwa dalam mendapatkan pinjaman dalam produk Ar-Rum ini tidaklah mudah karena harus menyelesaikan beberapa prosedur dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pencairan dananya. Hal ini disebabkan dari pihak pegadaian syariah masih akan mensurvey langsung ke tempat usaha calon nasabahnya tersebut. Serta adanya keluhan nasabah mengenai karyawan pegadaian syariah yang tidak tepat waktu, hal tersebut dilihat dari pihak pegadaian menjanjikan akan segera mensurvey langsung ke tempat usaha calon nasabah itu sendiri. Namun kenyataannya waktu yang telah ditentukan tidak sesuai dengan perjanjian yang sudah ditetapkan, Sehingga nasabah masih mempertimbangkan untuk menggunakan produk pembiayaan Ar-Rum tersebut. Berbeda dengan produk Ar-Rahn yang memiliki persyaratan yang sangat mudah cepat dan uang pinjaman akan diterima pada saat itu juga. Faktor-faktor inilah yang menjadi penyebab menurunnya jumlah nasabah yang menggunakan produk Ar-rum.

Melihat fenomena di atas, maka Pegadaian Syariah Cabang perlu meningkatkan kualitas produk demi mendapatkan kepuasan nasabah. Terutama produk Ar-Rum, sebab produk tersebut yang bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan usahanya. Karena Nasabah yang puas terhadap produk yang ditawarkan tentu cenderung untuk membeli kembali produk tersebut dan akan menolak produk pesaing lainnya pada saat kebutuhan yang sama muncul di kemudian hari. Kepuasan nasabah dan kualitas produk mempunyai hubungan yang sangat erat, dimana jika kepuasan nasabah tinggi maka rangkaian dari kualitas produk yang dirasakan sesuai dengan harapan nasabah. Untuk menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh nasabah yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan nasabah. Dengan demikian, kepuasan nasabah tidak berarti memberikan kepada nasabah apa yang diperkirakan pegadaian disukai oleh nasabah. Namun pegadaian harus memberikan apa yang sebenarnya mereka inginkan, kapan diperlukan dan dengan cara apa mereka memperolehnya. Adapun penelitian yang sesuai dengan hal di atas yakni penelitian yang dilakukan oleh Muzakki (2011) tentang analisis kualitas pelayanan dan kualitas produk serta pengaruhnya terhadap kepercayaan nasabah pada pegadaian syariah cabang Majapahit Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan (X1) dan kualitas produk (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan nasabah pada Pegadaian

Syariah Cabang Majapahit Semarang. Serta penelitian yang dilakukan oleh Rizan dan Andika (2011) dengan judul Pengaruh kulitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pelanggan (survey pelanggan Suzuki, dealer Fatmawati, Jakarta Selatan) didapatkan hasil bahwa kualitas produk Suzuki Fatmawati, Jakarta selatan secara bersama-sama mempengaruhi pelanggan Suzuki. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul PENGARUH KUALITAS PRODUK AR-RUM TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PEGADAIAN SYARI AH CABANG GORONTALO. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah: 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap produk pembiayaan Ar- Rum pada pegadaian syariah cabang Gorontalo 2. Adanya keluhan nasabah mengenai proses realisasi pencairan dana produk pembiayaan Ar-Rum cukup lama. 3. Adanya pihak karyawan pegadaian syariah yang tidak tepat waktu terkait, dalam melakukan survey pada usaha nasabah 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan di ajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah kualitas produk Ar-

Rum berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Pegadaian Syari ah Cabang Gorontalo?. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui pengaruh kualitas produk Ar-Rum terhadap kepuasan nasabah pada Pegadaian Syari ah Cabang Gorontalo. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti 2) Manfaat Praktis Secara praktis bagi perusahaan, hasil penelitian ini ke depannya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun berbagai strategi guna pengembangan PT Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Gorontalo. Sementara bagi masyarakat serta almamater, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap keberadaan Pegadaian Syariah beserta produk yang ditawarkan serta dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.