Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C dan Vitamin E sebagai Tindakan Preventif terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang dipapar Boraks

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin E dan Vitamin C sebagai Tindakan Preventif terhadap Jumlah Sel Leydig Mencit (Mus musculus) yang dipapar Boraks

Kata kunci: perlemakan hati, rosela, bengkak keruh, steatosis, inflamasi lobular, degenerasi balon, fibrosis

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Hartini Tiono, dr., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

ABSTRAK. EFEK SARI KUKUSAN KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. botrytis DC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KOLON PADA MENCIT MODEL KOLITIS

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. skizofrenia atau secara absolut terdapat 400 ribu jiwa lebih penduduk Indonesia

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP. KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

The Effect of Used Cooking Oil Purified by Noni Fruit (Morinda citrifolia) on The Overview of Male Wistar Rat Hepatocytes

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

ABSTRAK. Kata kunci: Hepar, Parasetamol, Propolis

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA. MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

PENGARUH EKSTRAK DAUN Apium graviolens TERHADAP PERUBAHAN SGOT/SGPT TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR KARBON TETRAKLORIDA

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) YANG DIBERI DEKSAMETASON DAN VITAMIN E SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan meliputi pemeliharaan hewan coba di

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

I. PENDAHULUAN. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB 4 METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

The Effect of Buah Merah (Pandanus conoideus) Oil Administration on Erythrocyte Number Experimental Study on the Male UV Expossed Wistar Rats

Agus Suprijono^, Chodidjah #, Shaher Banun # ^ Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang #

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pemeliharaan hewan coba dilakukan di Animal Care Universitas Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PEGAGAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Lius Hariman, Pembimbing I : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak. Pembimbing II : Khie Khiong, M.Si., M.Pharm.Sc., Ph.

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

Pengaruh Pemberian Filtrat Tauge Kacang Hijau terhadap Histologi Hepar Mencit Yang Terpapar MSG

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber alami dan industri. Salah satu sumber utama fluorida ada pada air

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB IV METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB III METODE PENELITIAN. Anatomi, Ilmu Jiwa, dan Ilmu Farmakologi. dengan desain penelitian Post Test Only Control Group Design dimana

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

ABSTRAK. Kata kunci: HDL, ekstrak etanol, ekstrak protein, fraksi etil asetat, kedelai.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CANDRA AJI SETIAWAN G

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOLOGIS HATI MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIBERIKAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Namun tanpa disadari radikal

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

ABSTRAK. EFEK GASTROPROTEKTIF JUS BUAH JERUK LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI

PENGARUH PAPARAN PER ORAL FLUORIDA DALAM PASTA GIGI DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR MENCIT BALB/C USIA 3-4 MINGGU

Transkripsi:

Veterina Medika Vol. 9, No. 3, Nopember 2016 Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C dan Vitamin E sebagai Tindakan Preventif terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang dipapar Boraks Effects of Vitamin C and Vitamin E Combinationas Prevention on The Liver Histopathological in Mice (Mus musculus) Treated With Borax Lita Purwita Sari 1, Thomas Valentinus Widiyatno 2, Indah Norma Triana 2 1 Mahasiswa PPDH Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Kampus C Unair, Jalan Mulyorejo, Surabaya-60115 Telp. 031-5992785, Fax. 031-5993015 Email: lita.lita52@gmail.com Abstract The aim of this research was to evaluate the effect of vitamin C and vitamin E combination as prevention on liver histopathological in mice (Mus musculus) exposured borax. Twenty five male mice of BALB/c strain were randomly divided into five groups; P0 was given distilated water, P1 was given 260 mg/kg/day of borax, P2 was given combination of 28 mg/kg/day vitamin C and 105 mg/kg/day of vitamin E solutions and 260 mg/kg/day of borax, P3 was given combination of 56 mg/kg/day vitamin C and 210 mg/kg/day of vitamin E solutions and 260 mg/kg/day of borax, P4 was given combination of 112 mg/kg/day vitamin C and 420 mg/kg/day of vitamin E solutions and 260 mg/ kg/day of borax. Borax solutions on P2, P3, and P4 groups treated in a hour after each groups treated with combination of vitamin C and vitamin E solutions. The treatment were given by oral. The treatment were done every day for 14 day. Thesample were observed increased Kupffer cells, vacuole degeneration, karyorrhexis, and karyolysis. The sample were compared and showed no significant difference. In conclusion, combination of vitamin C and vitamin E as a prevention couldn t prevent damage to liver cells of mice exposed borax. Keywords :borax, antioxidant, vitamin C, vitamin E, histopathologic Pendahuluan Salah satu bahan tambahan makanan yang banyak digunakan di pasaran yaitu boraks (Pane dkk, 2012).Boraks jika dikonsumsi terus menerus mengakibatkan kerusakan hepar.hepar merupakan organ yang bersifat sensitif terhadap bahan atau zat yang bersifat toksik. Salah satu fungsi hepar yaitu detoksifikasi, dimana bahan obat maupun bahan yang bersifat toksik seperti boraks, setelah di absorbsi di usus halus dan masuk ke dalam peredaran darah kemudian mengalami detoksifikasi dalam hepar (Tatukude dkk., 2014). Penggunaan antioksidan dapat mencegah terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas. Beberapa antioksidan antara lain yaitu vitamin C dan vitamin E. Vitamin E adalah antioksidan yang bekerja pada membran sel, sedangkan 31

Lita Purwita S., Thomas V., Indah N. Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C... vitamin C bekerja pada sitosol. Juga dapat diketahui bahwa vitamin C dapat meregenerasi vitamin E secara efektif. Dengan mekanisme kerja yang berbeda, jika kedua vitamin ini digunakan bersamaan diharapkan akan memberikan efek yang optimal dalam menghadapi aktifitas radikal bebas (Wresdiyawati, et al., 2007). Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang efek pemberian kombinasi vitamin C dan vitamin E sebagai tindakan preventif terhadap gambaran histopatologi hepar mencit yang dipapar boraks. Materi dan Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, pembuatan sediaan histopatologi hepar mencit dilakukan di Laboratorium Departemen Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2016. Hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus) jantan galur BALB/c dewasa. Alat penelitian yang digunakan adalah kandang hewan coba, kawat jala, tempat pakan, tempat minum, sonde, dan timbangan digital. Bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah boraks, vitamin C, vitamin E, aquadest steril, minyak, pakan, air minum, sekam, dan formalin 10%. Mencit jantan 25 ekor dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dengan lima ulangan pada masing-masing perlakuan. Sebelum mendapat perlakuan, mencit tersebut diadaptasikan selama tujuh. Pemberian larutan boraks, vitamin C dan vitamin E diberikan secara peroral menggunakan sonde selama 14 hari. Rincian perlakuan sebagai berikut; P0 (aquadest steril), P1 (boraks dosis 260 mg/kg BB/ hari), P2 (vitamin C dosis 28 mg/kg BB/ hari + vitamin E dosis 105 mg/kg BB/ hari + boraks dosis 260 mg/ Kg BB/ hari), P3 (vitamin C dosis 56 mg/ Kg BB/ hari + vitamin E dosis 210 mg/kg BB/ hari + boraks dosis 260 mg/kg BB/ hari), dan P4 (vitamin C dosis 112 mg/kg BB/ hari + vitamin E dosis 420 mg/kg BB/ hari + boraks dosis 260 mg/kg BB/ hari). Pemberian vitamin C dan vitamin E dilakukan satu jam sebelum pemberian boraks. Pada hari ke-15, dilakukan dislokasi servikalis dan pengambilan organ hepar yang selanjutnya dibuat preparat histopatologi. Pengamatan dilakukan terhadap lima lapangan pandang untuk tiap preparat histopatologi hepar dengan mikroskop pada perbesaran 400. Kerusakan sel yang diamati yaitu adanya aktivasi sel kupffer, degenerasi vakuola, karioreksis, dan kariolisis. Tingkat kerusakan hepar dinilai menggunakan metode skoring (Arsad dkk, 2014), yaitu; skor 0 apabila dalam satu lapang pandang tidak dijumpai kerusakan, skor 1 apabila dalam satu lapang pandang dijumpai kerusakan <30%, skor 2 apabila dalam satu lapang pandang dijumpai kerusakan 30% - 50%, dan skor 3 apabila dalam satu lapang pandang dijumpai kerusakan >50%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data menggunakan uji Kruskall Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil dan Pembahasan Perubahan gambaran histopatologi yang diamati antara lain peningkatan jumlah sel Kuppfer, degenerasi vakuola, karioreksis, dan kariolisis. Hasil pengamatan peningkatanjumlah sel Kuppfer disajikan pada Tabel 1.1. 32

Veterina Medika Vol. 9, No. 3, Nopember 2016 Tabel 1.1 Peningkatan Jumlah Sel Kupfer Akibat Pemberian Vitamin C dan Vitamin E pada Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang dipapar Boraks. Perlakuan Skor Peningkatan Jumlah Sel Kupffer (Mean ± SD) P0 0,60 ± 0,54 a P1 2,80 ± 0,44 d P2 2,20 ± 1,44 bcd P3 2,00 ± 0,00 bc P4 1,88 ± 0,83 b Berdasarkan Tabel 1.1, hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (p<0,05) antara kelompok perlakuan P0 dengan P1, P2, P3, Tidak ada perbedaan nyata Hasil pengamatan degenerasi vakuola disajikan pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Degenerasi Vakuola Akibat Pemberian Vitamin C dan Vitamin E pada Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang dipapar Boraks. Perlakuan Skor Degenerasi Vakuola(Mean ± SD) P0 1,40 ± 0,54 a P1 c P2 c P3 2,80 ± 0,44 b P4 2,80 ± 0,44 b Berdasarkan Tabel 1.2, hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (p<0,05) antara kelompok perlakuan P0 dengan P1, P2, P3, Tidak terdapat perbedaan nyata (p<0,05) Hasil pengamatan sel karioreksis disajikan pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Karioreksis Akibat Pemberian Vitamin C dan Vitamin E pada Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang dipapar Boraks. Perlakuan Skor Karioreksis (Mean ± SD) P0 0,60 ± 0,54 a P1 c P2 c P3 2,80 ± 0,44 b P4 2,60 ± 0,54 b Berdasarkan Tabel 1.3, hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (p<0,05) antara kelompok perlakuan P0 dengan P1, P2, P3, Tidak terdapat perbedaan nyata (p<0,05) Hasil pengamatan sel kariolisis disajikan pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Kariolisis Akibat Pemberian Vitamin C dan Vitamin E pada Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang dipapar Boraks. Perlakuan Skor Kariolisis (Mean ± SD) P0 0,80 ± 0,44 a P1 33

Lita Purwita S., Thomas V., Indah N. Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C... P2 P3 P4 Berdasarkan Tabel 1.4, hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (p<0,05) antara kelompok perlakuan P0 dengan P1, P2, P3, Tidak terdapat perbedaan nyata (p<0,05) Hasil pengamatan gambaran histopatologis disajikan pada gambar 1. P0 P1 P2 P3 P4 Gambar 1. Perbandingan histopatologi kerusakan sel hepar mencit dengan pewarnaan HE menggunakan mikroskop perbesaran 400 ( ) : sel Kupffer, ( ) : degenerasi vakuola, ( ) : karioreksis, ( ) : kariolisis. 34

Veterina Medika Vol. 9, No. 3, Nopember 2016 Pada kelompok perlakuan P0 atau kelompok kontrol negatif, dapat ditemukan adanya sel Kupffer, degenerasi vakuola, karioreksis,dan kariolisis yang seharusnya normal. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya keadaan awal hepar dari tiap mencit yang berbeda-beda, kondisi kandang yang kurang ideal, dan kondisi psikologis mencit karena pemberian perlakuan yang berulang, mencit dipaksa minum lewat sonde dan setiap perlakuan akan terjadi kontak dengan manusia. Pada kelompok perlakuan P1 atau kontrol positif, yang hanya diberikan larutan boraks, mempunyai skor peningkatan jumlah sel Kupffer, degenerasi vakuola, karioreksis, dan kariolisis paling tinggi.hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian boraks dapat menyebabkan kerusakan sel hepar. Menurut Adinugroho (2013), terakumulasinya boraks dalam tubuh akan menyebabkan rusaknya membran sel hepar yang kemudian akan diikuti kerusakan pada sel parenkim hepar. Hal ini terjadi karena gugus aktif boraks (B = O) akanmengikat protein dan lipid tak jenuh sehingga menyebabkan peroksidasi lipid. Reaksi ini akan berlangsung terus secara berantai dan berakhir apabila bertemu dengan radikal bebas lain atau antioksidan. Tubuh memerlukan antioksidan eksogenus dalam jumlah yang memadai agar mampu menginduksi kerja sistem antioksidan seluler sehingga mampu menekan kerusakan sel yang berlebihan. Menurut Li and Schellhorn (2007), vitamin C merupakan donor elektron. Vitamin C mendonorkan elektron dari dua ikatan antara karbon kedua dan ketiga dari enam molekul karbon. Setelah mendonorkan elektronnya, vitamin C akan menghilang dan digantikan oleh radikal askobil, yaitu zat yang terbentuk akibat vitamin C kehilangan elektronnya. Apabila dibandingkan dengan radikal bebas, radikal askorbil ini relatif lebih stabil dan tidak reaktif yang kemudian akan dimetabolisme dengan cara hidrolisis. Vitamin E bersifat mudah teroksidasi sehingga dapat melindungi senyawa lain dari oksidasi. Pada sel membran, vitamin E akan mencegah oksidasi lemak. Dalam jaringan lemak, antioksidan dari vitamin E akan menyerang lipid peroksida yang merupakan hasil dari reaksi antara lipid dan radikal bebas. Lipid peroksida dianggap berbahaya karena dicurigai sebagai penyebab penyakit degeneratif (Lamid, 1995). Mekanisme vitamin C dan vitamin E menghentikan reaksi berantai radikal bebas yaitu vitamin E akan menangkap radikal bebas, namun vitamin E akan berubah menjadi vitamin E radikal, kemudian vitamin C akan mengikat vitamin E radikal yang terbentuk pada proses pemutusan reaksi radikal bebas oleh vitamin E. Vitamin E akan berubah menjadi vitamin E bebas sehingga dapat berfungsi kembali sebagai antioksidan (Pavlovic et al., 2005). Hasil dari data statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata adanya peningkatan jumlah sel Kupffer, degenerasi vakuola, karioreksis, maupun kariolisis antara kelompok perlakuan P1, P2, P3, Tetapi jika dilihat dari skor rata-rata peningkatan jumlah sel Kupffer, degenerasi vakuola, karioreksis, maupun kariolisis terjadi penurunan kerusakan sel seiring dengan peningkatan dosis vitamin C dan vitamin E yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian kombinasi vitamin C dan vitamin E dengan dosis berturut-turut 28 mg/kg BB/hari dan 56 mg/kg BB/hari, 56 mg/kg BB/hari dan 210 mg/kg BB/hari, atau 112 mg/kg BB/hari dan 420 mg/kg BB/hari, tidak efektiv dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit akibat paparan boraks. Pemberian vitamin C dan vitamin E tidak efektif dalam mencegah kerusakan sel hepar akibat paparan boraks dapat disebabkan karena konsentrasi tertinggi 35

Lita Purwita S., Thomas V., Indah N. Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C... boraks dapat ditemukan pada otak, hepar, dan ginjal (Plumlee, 2004). Sedangkan pemberian dosis boraks dalam penelitian ini kemungkinan terlalu besar, sehingga antioksidan, yakni vitamin C dan vitamin E tidak dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh boraks. Kesimpulan Pemberian kombinasi vitamin C dan vitamin E sebagai tindakan preventif secara per oral tidak dapat mencegah kerusakan sel hepar mencit (Mus musculus) yang dipapar boraks. Daftar Pustaka Adinugroho, N. 2013.Pengaruh Pemberian Boraks Dosis Bertingkat Terhadap Perubahan Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Hepar Selama 28 Hari (Studi pada Tikus Wistar). Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro. Semarang Arsad, S. S., Norhaizan, M. E., Hazilawati, H. 2014. Histopathologic Changes in Liver and Kidney Tissue from Male Sprague Dawley Rats Treated with Rhaphidophora Decursiva (Roxb.) Schott Extract. J Cytol Histol S4: 001. Doi: 10.4172/2157-7099.S4-001. Lamid, A. 1995.Vitamin E sebagai Antioksidan. Puslitbang Gizi, Bogor. Media Litbangkes.5(1). Li, Y., Schellhorn, H. E. 2007. New Development and Novel Perspective for Vitamin C. The Journal of Nutrition: 2171-2184. Pane, I. S., Devi, N., dan Indra, C. 2012. Analisis Kandungan Boraks pada Roti Tawar yang Bermerek dan Tidak Bermerek yang Dijual di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2012. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Departemen Kesehatan Lingkungan: 1-8. Pavlovic, V., Cekic, S., Rankovic, G., and Stoiljkovic, N. 2005.Antioxidant and Pro-oxidant Effect of Ascocbic Acid. Acta Medica Medianae. 44 (1): 65-69. Plumlee, K. H. 2004. Clinical Veterinary Toxicology. Mosby Elsevier. St. Louis, Missoury. Tatukude, R. L., L, Loho., M. P. Lintong. 2014. Gambaran Histopatologi Hati Tikus Wistar yang Diberikan Boraks. Journal e-biomedik (ebm).2(3). Wresdiyawati, T., Made, A., Dini, F., Savitri, N., dan Saptina, A. 2007. Pengaruh α-tokoferol Terhadap profil Superoksidasi Dismutase dan Malondialdehida pada Jaringan Hati Tikus di Bawah Kondisi Stress. Jurnal Veteriner: 20-21. 36