Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2013 I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BUPATI SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Sanggau, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Sanggau MUHAMMAD YANI, SE NIP

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NIAS BARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 7 B. Gambaran Umum Daerah

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA DEPOK.

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NATUNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

BUPATI BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN WAJO.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Disampaikan Oleh : KEPALA BIDANG PERENCANAAN SOSIAL BUDAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. KALIMANTAN BARAT

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. Gambaran Umum Daerah

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

URUSAN DESENTRALISASI

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014

B U P A T I S R A G E N

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95


Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan. Hal ini dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sanggau dituntut untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang tertuang dalam rencana kerja pemerintahan daerah secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan, sehingga terwujud pemerintahan yang bersih (good governance). Salah satu azas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, adalah azas akuntabilitas. Dalam azas ini bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kabupaten Sanggau merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Sanggau dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2013 sesuai visi dan misi daerah. Disamping itu, LAKIP ini juga sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Selain untuk memenuhi azas akuntabilitas, penyusunan LAKIP tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Bab 1 Pendahuluan 2 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. Gambaran Umum Kabupaten Sanggau 1. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, dengan ibukota di Sanggau. Terletak diantara koordinat 1 0 10 LU - 0 0 35 LS serta diantara 109 0 45-111 0 11 BT. Memiliki luas wilayah 12.857,70 km 2 atau sekitar 12,47% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat, dengan batas-batas wilayah: Sebelah Utara dengan Sarawak, Malaysia Timur. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang. Sebelah Timur dengan Kabupaten Sintang dan Sekadau. Sebelah Barat dengan Kabupaten Landak dan Kabupaten Bengkayang. Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Sanggau mencapai 422.658 jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki 219.219 jiwa dan penduduk perempuan 203.439 jiwa yang tersebar di 15 kecamatan, dengan kepadatan penduduk 32 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2013 sebesar 1,65%. Hal ini lebih rendah dibanding tahun 2012, sebesar 1,79%. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terpadat adalah Kecamatan Kapuas, yaitu 59 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan yang jarang penduduknya adalah Kecamatan Toba, hanya 11 jiwa per km2. 2. Wewenang dan Tugas Pokok Dalam melaksanakan urusan pemerintahan di daerah, Pemerintah Kabupaten Sanggau diberikan kewenangan sesuai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Kewenangan tersebut mencakup seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan lainnya yang meliputi kebijakan perencanaan nasional, pengendalian secara makro, perimbangan keuangan, sistem administrasi negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

Bab 1 Pendahuluan 3 pendayagunaan sumber daya alam, teknologi tinggi yang strategis serta konservasi dan standarisasi nasional. Kewenangan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau adalah urusan yang berskala kabupaten. Urusan tersebut meliputi perencanaan dan pengendalian pembangunan, perencanaan pemanfaatan dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan sarana dan prasarana umum, penanganan bidang kesehatan, penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan masalah sosial, pelayanan bidang ketenagakerjaan, fasilitasi pengembangan koperasi dan UKM, pengendalian lingkungan hidup, pelayanan pertanahan, kependudukan dan pencatatan sipil, administrasi umum pemerintahan, administrasi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya dan urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sesuai kewenangan yang diberikan, Pemerintah Kabupaten Sanggau diamanatkan tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Kabupaten Sanggau yang madani, sejahtera lahir dan batin berdasarkan iman dan taqwa. 3. Organisasi Perangkat Daerah dan Aparatur Dalam melaksanakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di daerah, Pemerintah Kabupaten Sanggau membentuk organisasi perangkat daerah dengan jumlah 51 satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau: 1) Nomor 18 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau; 2) Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sanggau; 3) Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Sanggau, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 2 Tahun 2013;

Bab 1 Pendahuluan 4 4) Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sanggau, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 3 Tahun 2013 5) Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Sanggau; 6) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sanggau; 7) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sanggau; 8) Nomor 2 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Sanggau; 9) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sanggau; 10) Nomor 8 Tahun 2011 tentang Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Sanggau. Struktur organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau pada tahun 2013 secara lengkap dapat dilihat dalam gambar 1.1.

Bab 1 Pendahuluan 5 Gambar 1.1 STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2013 Bupati/Wabup Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah Lembaga Lain Kecamatan Kelurahan Satpol PP 1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 7. Dinas Pekerjaan Umum 8. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM 9. Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan 10. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 11. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 12. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah 1. Inspektorat 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian Daerah 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 5. Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pemadam Kebakaran 6. Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak 7. Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat 8. Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Daerah 9. Kantor Ketahanan Pangan 10. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan 11. Rumah Sakit Umum Daerah 1. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan 2. Badan Pengelola Perbatasan 3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 4. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten 1. Kapuas 2. Meliau 3. Parindu 4. Bonti 5. Balai 6. Sekayam 7. Beduai 8. Kembayan 9. Mukok 10. Tayan Hulu 11. Tayan Hilir 12. Jangkang 13. Toba 14. Entikong 15. Noyan 1. Bunut 2. Beringin 3. Ilir Kota 4. Sungai Sengkuang 5. Tanjung Sekayam 6. Tanjung Kapuas Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau didukung oleh 6.669 orang pegawai negeri sipil (PNS), terdiri dari eselon II sampai eselon V dan dari golongan I sampai golongan IV. Secara rinci komposisi pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau tahun 2013 berdasarkan eselonering dan golongan ruang sebagaimana dapat dilihat dalam gambar 1.2 dan gambar 1.3.

Bab 1 Pendahuluan 6 Gambar 1.2 PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2013 (Berdasarkan Eselon) Non Eselon V IV.b IV.a III.b III.a II.b II.a 20 110 429 88 56 24 1 5941 Jumlah PNS 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Gambar 1.3 PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2013 (Berdasarkan Golongan Ruang) 2% 27% 27% Gol. VI Gol. III Gol. II Gol. I 44%

Bab 1 Pendahuluan 7 C. Sistematika Laporan Sejalan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sistematika penyajian LAKIP Kabupaten Sanggau Tahun 2013 dapat diilustrasikan sebagai berikut: 1) Kata Pengantar 2) Ringkasan Eksekutif 3) Daftar Isi 4) Bab 1 Pendahuluan Bagian ini menguraikan tentang latar belakang, gambaran umum Kabupaten Sanggau meliputi kondisi geograris dan demografis, wewenang dan tugas pokok, organisasi perangkat daerah dan aparatur, dan sistematika laporan. 5) Bab 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Bagian ini menguraikan tentang rencana pembangunan jangka menengah meliputi visi dan misi, tujuan, sasaran strategis, prioritas pembangunan, penetapan/perjanjian kinerja dan metode pengukuran kinerja. 6) Bab 3 Akuntabilitas Kinerja Bagian ini menguraikan tentang capaian indikator kinerja utama, evaluasi dan analisis pencapaian indikator kinerja utama, dan akuntabilitas keuangan. 7) Bab 4 Penutup 8) Lampiran Pengukuran Kinerja