BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. (rakyat), dan dalam hubungan antara sesama warganegara. HAM yang berisi

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bertambah dalam menghadapi era globalisasi, untuk menghadapi globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru sebagai teladan bagi peserta didik harus memiliki sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam paradigma baru saat ini pelajaran PKn memusatkan perhatian

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menjalani kehidupan. Adil merupakan suatu sifat dasar dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Ideologi negara adalah pedoman hidup dalam penyelenggaraan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

C. Pembelajaran PKn 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Jika dirumuskan, adanya pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan antara lain:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Keberhasilan tidak hanya pada ruang lingkup yang sempit, tidak selalu posisi teratas atau number one, melainkan juga berupa proses pengenalan diri sehingga mengetahui serta menyadari kelebihan dan kelemahannya. Selanjutnya mampu memanfaatkan kelebihan dan potensi yang masih terpendam menjadi perilaku yang aktual. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kekuatan internal yang luar biasa dan tidak semua orang bisa melakukannya. Setiap manusia apapun profesinya mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai bagian dari keinginan dalam hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa. Pengertian prestasi bisa berarti hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak akan sama, ada yang berprestasi dalam melukis, berolahraga, musik, cepat menghitung, puisi, pemimpin dan menyesuaikan diri. Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama. Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu dengan 1

2 lainnya). Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika dapat berprestasi seperti orang-orang yang telah meraihnya, antara lain Taufik Hidayat, Susi Susanti, Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra, serta masih banyak lagi yang dapat disebut. Semuanya berprestasi sesuai bidangnya masing-masing, baik bidang olahraga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan serta enterpreneur (wiraswasta). Prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya (KBBI, 2012:1101). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Tujuan PKn tersebut merupakan kelanjutan visi dan misi nya ialah sebagai berikut: Menanamkan komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 guna memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan ialah menghindarkan Indonesia dari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prisip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (BSNP, 2006:155). Berdasarkan visi dan misi tersebut diharapkan melalui mata pelajaran PKn mampu menciptakan warga negara yang memiliki kepribadian danberkarakter sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Termasuk didalam nya mampu

3 mengenal dirinya untuk dapat dikembangkan agar meraih prestasi diri, yang membanggakan baik dirinya sendiri, keluarga maupun negara. Selaras dengan visi dan misi tersebut di atas, PKn pada hakikatnya dimaksudkan pula untuk membentuk warga negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara Pancasila. Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, dalam lampiranya dirumuskan secara rinci tujuan PKn untuk siswa sekolah ialah sebagai berikut: 1. Agar peserta didik memiliki kemampuan berfikir kritis, rasional, dankreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secaracerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diriberdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainya 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secaralangsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi (BSNP, 2006:155-156). Berdasarkan rumusan tujuan tersebut, semakin jelas bahwa PKn diharapkan mampu memberikan kepada peserta didik wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air, tertib serta bertanggung jawab, serta mendorong siswa untuk bangga pada diri dan negara. Mata pelajaran PKn dengan muatan materi yang terkandung di dalam kurikulumnya diharapkan pula mampu memberikan kesadaran dalam diri siswa untuk patuh dan taat terhadap negara, karena kurikulum PKn memuat aspek-aspek yang dapat memberikan memberikan pada siswa, supaya memiliki rasa taat dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Materinya pun mendorong hal tersebut termasuk prestasi diri demi keunggulan bangsa.

4 Dalam penelitian ini prestasi diri sebagaimana ditulis dijudul prestasi diri demi keunggulan bangsa karangan Saptono dalam buku PKn bab 4 halaman 115. Prestasi diri demi keunggulan bangsa dimaksud sudah sesuai dengan kurikulum PKn. Materi PKn tersebut diharapkan dapat mendorong siswa meraih sesuatu dari yangdiusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga dan sebagainya. Prestasi tersebut merupakan wujud optimalisasi pengembangan potensi diri. Prestasi tersebut dapat diraih setelah siswa mengerahkan daya dan upaya, baik kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan ketahanan diri dalam berbagai bidang kehidupan. Berdasarkan uraiantersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi diri merupakan salah satu materi PKn, untuk pelaksanaan pendidikan prestasi diri sejak dini terhadap siswa dan siswi di sekolah. Dengan materi prestasi diri tersebut diharapkan mampu mendorong terciptanya generasi muda seperti tercermin dalam visi dan misi PKn tersebut di atas. Pemahaman konsep dari keberhasilan pelaksanaan pendidikan prestasi diri pada siswa sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor baik interaksi belajar di kelas, penguasaan dan perlakuan guru, lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, diantaranya buku ajar yang digunakan. Apakah sudahsesuai standar atau belum. Buku ajar, termasuk buku ajar PKn, mestinya memuat materi-materi yang sesuai dengan kurikulum, dalam hal ini mengenai konsep prestasi diri. Materi dalam buku ajar mestinya juga disesuaikan dengan tingkat atau jenjang sekolah, untuk konteks dalam penelitian ini adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

5 (SLTP). Buku ajar yang dijadikan kajian penelitian ini secara sepintas memuat materi yang disesuaikan dengan kurikulum di SMP dan MTs Kelas IX. Meskipun buku tersebut disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, akan tetapi yang menjadi masalah adalah apakah sudah sesuai betul dengan kurikulum dan kerangka konsep prestasi diri. Problem lainnya proses penyampaiannya, apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud dalam buku?. Bagaimana antusiasme siswa dalam merespon materi yang disampaikan oleh guru?. Pelaksanaan pendidikan prestasi diri pada siswa di sekolah dimaksudkan untuk meraih sesuatu dari apa yang telah diusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga dan sebagainya. Buku sebagai sumber belajar materi pelaksanaan pendidikan prestasi diri sangatlahbanyak, dari banyak pengarang, dan banyak penerbit. Tiap-tiap buku memilikikeunggulan dan kekurangannya masing-masing. Paling penting dalam pelaksanaan pendidikan prestasi diri adalah bagaimana seorang guru PKn melaksanakan dan memberikan contoh terhadap prestasi diri demi keunggulan bangsa, dengan perkataan lain apa yang terdapat dalam buku pelajaran PKn dapat ditanamkan bukan saja konsepnya, tetapi juga perilaku dan pelaksanaan pendidikan prestasi diri. B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

6 1. Bagaimana muatan materi pendidikan prestasi diri dalam buku PKn karangan Saptono yang digunakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes pada Tahun Pelajaran 2011-2012? 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan prestasi diri berdasarkan buku PKn karangan Saptono di SMP Negeri 1 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes pada tahun pelajaran 2011-2012? C. Tujuan Penelitian Selaras dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka rumusan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan muatan materi pendidikan prestasi diri dalambuku PKn karangan Saptono yang digunakan di Kelas IX SMP Negeri 1 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes pada Tahun Pelajaran 2011-2012. 2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan prestasi diri berdasarkan buku PKnkarangan Saptono di SMP Negeri 1 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes pada Tahun Pelajaran 2011 2012. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Untuk mengembangkan konsep pendidikan prestasi diri dalam pembelajaran PKn b. Untuk landasan dan acuan pada penelitian selanjutnya yang terkait. 2. Manfaat Praktis

7 a. Masukanuntukperbaikanbuku ajar PKnmengenaimateriprestasi diri b. Pelaksanaanpembelajaranmateriprestasi diripadapelajaran PKn lebih baik, efektif, dan efisien. c. Untuk pengembangan konsep pelaksanaan pendidikan prestasi diri dalam pembelajaran PKn E. Daftar Istilah Daftar istilah merupakan penjelasan judul yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul penelitian, adapun daftar istilah dalam penelitian ini adalah: 1. Muatan materi, adalah kandungan/isi (Depdiknas, 2005:757). Materi diartikan sebagai sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dan sebagainya (Depdiknas, 2005:723). Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa muatan materi adalah kandungan dari sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dan dibicarakan. 2. Pelaksanaan Pendidikan. Pelaksanaan adalah proses, cara, maupun perbuatan melaksanakan sesuatu (Depdiknas, 2005:627). Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan (Jumali dkk, 2008:21). Berdasarkan pengertianpengertian tersebut dapat dirumuskan pelaksanaan pendidikan merupakan upaya dalam membimbing peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. 3. Prestasi diri. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan dan dikerjakan atau sebagainya (KBBI, 2012:1101), sedangkan

8 prestasi diri adalah hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau pribadi (http://kewarganegaraan.blog.com). Sedangkan dalam buku Saptono, prestasi diri adalah pencapaian seseorang dalam bidang tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi diri adalah suatu hasil yang dicapai dilakukan oleh seseorang atau pribadi. 4. Buku ajar. Buku ajar adalah buku yang berisikan informasi yang dipakai sebagai panduan dalam melaksanakan sesuatu (Depdiknas, 2005:172).