BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KAMPUS TEGAL BOTO UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

PEMETAAN AKUIFER AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, masuk ke dalam zona

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DETEKSI KEBERADAAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE IP2Win DAN ROCKWORK 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI KULON PROGO,

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, baik untuk kebutuhan sehari-hari yang bersifat individu maupun

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Area Penelitian IV.2. Tahap Pengolahan IV.3. Ketersediaan Data IV.4.

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini, ketidakseimbangan antara kondisi ketersediaan air di alam dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sepertiga wilayah Indonesia berada di atas permukaan laut yakni belasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 1.1: Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Bukan Leding menurut Provinsi untuk Wilayah Pedesaan. Perdesaan

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan manusia, serta ketersediaannya memberikan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan air tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam sumber,

*

Oleh: I Nengah Simpen. Promotor: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, M.S Ko Promotor: 1. Prof. Ir. I Wayan Redana, M.Sc, Ph.D

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Penelitian

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

Bayu Suhartanto, Andy Pramana,Wardoyo, M. Firman, Sumarno Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu

MAKALAH GRAVITASI DAN GEOMAGNET INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI OLEH PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN MIPA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pemodelan fisik menunjukkan bahwa konfigurasi elektroda yang sensitif

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENENTUAN SEBARAN DAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA KONTAMINASI LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN DI TPA CAHAYA KENCANA, KABUPATEN BANJAR

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

PEMETAAN POTENSI AIRTANAH DALAM MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KABUPATEN PONOROGO SEBAGAI ANTISPASI BENCANA KEKERINGAN

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanpa adanya air, maka kita sulit

STUDI DAN PEMODELAN AIR TANAH DI PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

IDENTIFIKASI POTENSI AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK 1-DIMENSI DI DESA SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan

PROGRAM PERENCANAAN PENDAYAGUNAAN AIRTANAH

dan penggunaan sumber daya alam secara tidak efisien.

IDENTIFIKASI AKUIFER DI ZONA PATAHAN OPAK PASCA GEMPA YOGYAKARTA 2006 DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 3, No. 1 : 1-14, Maret 2016

LD NO.5 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH I. UMUM

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2002 TENTANG

STUDI KEDALAMAN AIR TANAH DI KAWASAN WISATA KERTHA SARI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

DAFTAR ISI. BAB II. GEOLOGI REGIONAL...12 II.1. Geomorfologi Regional...12 II.2. Geologi Regional...13 II.3. Hidrogeologi Regional...16.

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup. Namun secara alamiah Indonesia menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air karena distribusi yang tidak merata, sehingga air yang dapat disediakan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Air dikendalikan dan diatur untuk berbagai tujuan yang luas, seperti pengendalian banjir dan penyediaan air bersih (Azhar, 2004). Air tanah merupakan salah satu sumber jenis air yang paling aman untuk dikomsusi manusia. Pemanfaatan air tanah untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air minum di suatu daerah, penyediaan air tanah selalu dikaitkan dengan kondisi air tanah yang sehat, murah dan tersedia dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Keuntungan menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih adalah: (i) kualitasnya relatif lebih baik dibandingkan air permukaan dan tidak terpengaruh musim, (ii) cadangan air tanah lebih besar dan mudah diperoleh dengan cara sederhana dibandingkan sumber air lainnya, dan (iii) tidak memerlukan tampungan atau jaringan transmisi untuk mendistribusikannya, sehingga biayanya lebih murah. Pemanfaatan air tanah sebagai sumber pasokan air bersih untuk berbagai keperluan di daerah lepasan air tanah (discharge area) memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat, sementara itu pemanfaatan lahan di daerah resapan air tanah (recharge area) juga mengalami perubahan seiring dengan kemajuan pembangunan. Pesatnya perkembangan pembangunan diberbagai sektor di kota-kota besar, termaksud kota Medan, dapat memacu kebutuhan sumber daya alam dan timbulnya permasalahan yang berkaitan dengan kondisi lingkungan, Seperti banyaknya industri sekarang yang melakukan pemompaan air bawah tanah secara berlebihan. Beberapa akibat yang ditimbulkan adanya pemompaan 1

2 yang berlebihan antara lain terjadinya penurunan muka air tanah, berkurangnya cadangan air tanah, perubahan arah aliran air tanah, penurunan daya dukung tanah, kekeringan pada sumur-sumur peduduk disekitar pemompaan, instrusi air laut ke arah daratan dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah tersebut Penentuan potensi air tanah sangat penting dilakukan untuk mencari alternatif tambahan sumber air. Beberapa metode penentuan potensi air tanah yang dapat dilakukan, diantaranya: metode geologi, metode gravitasi, metode magnit, metode seismik, dan metode geolistrik. Dari metode-metode tersebut, metode geolistrik merupakan metode yang banyak sekali digunakan dan hasilnya cukup baik (Bisri, 1992). Perbedaan dari metode tersebut terletak pada metode dan alat bantu pelaksanaan penyelidikan permukaan tanahnya, pada metode seismik merupakan menggunakan gelombang mekanik buatan untuk menyelidiki lapisan bawah tanah dan pada metode magnit menggunakan arah kutub magnetik yang tertekan pada batuan beku, juga bisa dengan gelombang elektromagnetik. Metode geofisika yang cukup efektif untuk digunakan dalam mendeteksi keberadaan air tanah adalah metode geolistrik resistivitas. Peneliti sebelumnya yang terkait dengan metode geolistrik ini diantaranya: Investigasi Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai Sumatera Utara (Novita, 2013), Pendugaan persebaran air bawah permukaan dengan metode geolistrik (Annisa, 2015), Sebaran Akuifer dan Pola Aliran Air Tanah di Kecamatan Batuceper dan Kecamatan Benda Kota Tangerang Provinsi Banten (Mohammad, dkk., 2006). Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resitivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi. Metode geolistrik Resistivitas ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi air tanah di daerah penelitian dengan mengetahui

3 kedalaman, ketebalan dan penyebaran lapisan batuan pembawa air tanah (akuifer). Prinsip dari metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua beda potensial. Metode ini dikenal dengan banyak konfigurasi elektroda, diantaranya yang sering digunakan adalah Konfigurasi wenner, konfigurasi schlumberger, konfigurasi Dipole-pole (Hendrayana, 1990). Konfigurasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konfigurasi schlumberger. Konfigurasi ini merupakan salah satu jenis konfigurasi dari metode geolistrik untuk penyelidikan kedalaman, sehingga lebih cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena dapat mencapai hasil kedalaman yang lebih dibandingkan dengan konfigurasi lain. Di daerah Medan khususnya Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan adalah daerah yang sangat sulit memperoleh air bersih. Sumber air baku yang di peroleh penduduk setempat berasal dari air permukaan yaitu laut dan sungai yang pada umumnya memiliki karakteristik tingginya kandungan zat-zat anorganik yang berasal dari sisa-sisa kehidupan dan memiliki dasar suspensi yang tinggi seperti lumpur dan pasir (laut) yang menyebabkan air menjadi keruh, berbau dan berasa. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan penetapan sumber-sumber air baku (air tanah) untuk memenuhi kebutuhan air besih dan layak komsumsi bagi masyarakat setempat untuk saat ini dan masa yang akan datang. Kebutuhan air bersih Kota Medan dikelola di PDAM Tirtanadi Medan. Sumber air baku berasal dari pengambilan air permukaan, sumur dalam dan dari mata air. Total kapasitas sumber air yang ada di kota medan adalah sebesar 3.920 liter/detik. Pelanggan terbesar air minum PDAM Tirtanadi Kota Medan berasal dari Rumah Tangga yaitu sebesar 256.709 unit, diikuti instansi sebanyak 57.993 unit, niaga sebanyak 21.154 unit dan badan sosial sebanyak 8.315 unit. Kota Medan dengan jumlah penduduk 1.963.855 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 363.313.175 liter/hari. Namun PDAM Tirtanadi medan baru dapat memproduksi sebanyak 349.315.200 liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan kapasitas produksi sebanyak 13.997.975 liter/hari atau 162 liter/detik (PDAM Tirtanadi Medan).

4 Salah satu harapan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan yang layak komsumsi adalah dengan mencari lokasi yang mempunyai kelayakan potensi air tanah untuk menentukan sumber air tanah dengan kualitas yang baik dan dilanjutkan dengan Pembangunan sarana air bersih seperti pembuatan sumur bor air tanah dalam (deep well). Sebelum pembangunan sarana air bersih dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan penentuan awal potensi air tanah sebagai bagian kegiatan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi dengan metode geolistrik resistivitas adalah metode geofisika untuk mengetahui keberadaan potensi air tanah, kedalaman dan ketebalan serta penyebaran lapisan batuan pembawa air tanah. Menurut peta geologi, Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan merupakan daerah yang terdiri dari Aluvium yaitu kerikil, batu pasir dan lempung yang berpotensi sebagai lapisan akuifer. Kerikil, pasir, batu pasir dan lempung memiliki kandungan porus yang lebih banyak dibandingkan batuan yang lain sehingga ketebalan batu pasir akan sangat menentukan dimensi akuifer. Dari permasalahan tersebut maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Penentuan Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger Di Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. 1.2. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam peneliti ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan di Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. 2. Konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi schlumberger. 3. Data geolistrik yang diperoleh dari lapangan berupa data resistivitas dari bawah permukaan tanah. 4. Perhitungan dan Pengolahan data menggunakan software IPI2_WIN.

5 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penyebaran lapisan pembawa air berdasarkan resistivitas yang diukur menggunakan metode geolistrik? 2. Bagaimana kedalaman dan ketebalan akuifer di Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan berdasarkan resistivitas yang diukur menggunakan metode geolistrik? 3. Bagaimana potensi air tanah di Kompleks PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penyebaran lapisan pembawa air berdasarkan resistivitas yang diukur menggunakan metode geolistrik. 2. Untuk mengetahui kedalaman dan ketebalan akuifer di komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan berdasarkan resistivitas yang diukur menggunakan metode geolistrik. 3. Untuk mengetahui seberapa besar potensi air tanah di komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah melakukan penelitian penentuan potensi air tanah dengan metode geolistrik konfigurasi schlumberger di Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang potensi air tanah di Komplek PLN Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. 2. Mampu memberikan sumbangan pemikiran bidang ilmu pengetahuan terutama geofisika dalam memecahkan permasalahan tentang air tanah sebagai sumber air.

6 3. Dapat membantu instansi terkait untuk pembangunan sarana penyediaan air bersih layak komsumsi. 4. Sebagai sumber referensi bagi para peneliti yang ingin melakukan dan mengembangkan penelitian mengenai air tanah lebih lanjut.