BAB 1 PENDAHULUAN. cepat, mudah dan canggih saat ini, dimana kepemilikan smartphones telah menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. 2005). Sanjaya et al. (2008) menyatakan bahwa perkembangan ini terjadi seiring

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha pun mengalami perkembangan yang pesat, tetapi perkembangan itu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Indonesia, tidak boleh mengabaikan bidang teknologi komunikasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di mana kepemilikannya tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat, khususnya anak

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan cara berkomunikasi menjadi lebih efisien dan hemat waktu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Salah satu yang dapat kita lihat secara langsung adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara

BAB I PENDAHULUAN. Pelanggan yang merasa puas akan layanan suatu produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan handphone atau ponsel. Smartphone yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang semakin modern ini, bentuk-bentuk komunikasi seringkali

1.1 Latar Belakang Penelitian


BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini istilah teknologi tidaklah asing dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk sebelumnya, yang dimana produk yang dihasilkan banyak. handphone atau smartphone jenis tertentu sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang ditandai dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

BAB I. Dilihat dari perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. kebutuhan akan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB I PENDAHULUAN. dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dibawa kemana saja. Selain itu handphone juga membantu kita untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone.

BAB I PENDAHULUAN. antar manusia. Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dewasa ini semakin meningkat, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi merupakan suatu unsur penting dalam pembangunan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor tersebut harus. konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang seperti teknologi, ekonomi dan sebagainya. Dampak dari

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen. Kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tiap tahunnya. Tak menutup kemungkinan para produsen

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak asing lagi bagi kehidupan modern sekarang. Handphone yang. berlomba untuk menciptakan produk unggulan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. komputer dengan menggunakan internet, salah satunya menggunakan Periklanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi dan teknologi adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perushaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persaingan antar merek. Merek bukan hanya dianggap sebagai sebuah nama, logo,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk mengakses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. produk ini memikat hati konsumen yang membuat persaingan antar. perusahaan sangat ketat dan bersaing.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membawa kemajuan dalam bidang teknologi telekomunikasi yang dapat memudahkan seseorang berkomunikasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kemajuan tersebut berdampak besar pada bisnis yang berada di Indonesia terutama dalam bidang teknologi komunikasi, para pengusaha bersaing untuk memenangkan persaingan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan pengunaan teknologi komunikasi yang semakin hari semakin berkembang. Smartphones memiliki peran yang sangat penting di era informasi yang serba cepat, mudah dan canggih saat ini, dimana kepemilikan smartphones telah menjadi fenomena persaingan di dunia. Di Indonesia pasar smartphone teratas diduduki oleh RIM (Research In Motion) yaitu Blackberry. Blackberry menjadi handphone pilihan masyarakat Indonesia dimana ketika pasar RIM di Amerika serikat mulai tergeser oleh iphone dan Android hingga hanya mampu mencapai 13 persen dari total keseluruhan smartphone yang ada, Indonesia mulai dilirik sebagai pasar yang potensial. Dengan menguasai 46 persen dari pasar smartphone di Indonesia, Blackberry memang menjadi ponsel pintar yang paling populer. Hal ini terlihat melalui proporsi pengguna Blackberry pada orang Indonesia, dari 52 orang Indonesia terdapat 42 orang diantaranya yang menggunakan Blackberry (sumber: jagatreview.com, 2011). Pengguna BlackBerry sampai dengan saat ini menjadi sangat fenomenal, sehingga penggunaannya sampai menjadi sebuah kebutuhan fashion, dimana 1

BAB I PENDAHULUAN 2 kepemilikannya tidak hanya didasarkan pada fungsi utama handphone sebagai alat komunikasi, tetapi fitur tambahan serta disain produk juga menjadi dasar pertimbangan dalam memutuskan memilih jenis atau merek produk. Berdasarkan data terbaru dari Gartner (Sumber: Gartner.com, 2011), penjualan smartphone untuk pengguna akhir mencapai 115 juta unit pada kuartal ke tiga tahun 2011, naik sebesar 42 persen dari kuartal ketiga tahun 2010. Berangsurangsur pertumbuhan penjualan tersebut melambat menjadi 7 persen dari kuartal kedua tahun 2011 dengan kuartal ketiga tahun 2010. Penjualan tersebut meningkat hanya sebesar 35 persen dari kuartal sebelumnya. Situasi tersebut menjadikan suatu peluang bisnis yang menimbulkan kompetisi persaingan pada pasar smartphone di Indonesia, dengan persaingan yang ada produsen-produsen smartphone akan saling berupaya melakukan manuver dalam penjualan smartphone yang akan semakin kompetitif. Dengan peningkatan jumlah pengguna Blackberry di Indonesia, hal ini membuka peluang berinvestasi dan berbisnis di pasar smartphone Indonesia. Frost & Sullivan, di acara Mobile Monday Indonesia awal bulan Agustus 2011 merilis data-data yang cukup menarik tentang pasar smartphone di Indonesia. Dari data tersebut, BlackBerry menduduki peringkat pertama di pasar smartphone Indonesia, disusul oleh Nokia dengan tipe Symbian (Sumber: TeknoJurnal.com). Data lengkap dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN 3 Grafik 1. Data perbandingan market share Blackberry di Indonesia 2011 Sumber : http://www.teknojurnal.com/2011/08/24/pasar-smartphone-diindonesia/ di akses pada tanggal 5 Maret 2011. Produk yang menjadi andalan utama dan membuat BlackBerry digemari di pasar adalah fitur email cepat (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan email cepat karena seluruh email baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) ditampilkan langsung ke dalam BlackBerry secara otomatis. Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus. Lampiran file berupa dokumen Microsoft Office dan PDF dapat dibuka dengan mudah. Sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 kb dengan isi yang tetap.

BAB I PENDAHULUAN 4 Menurut Kotler dan Keller (2007: 18), terdapat sebuah filosofi yang dapat memandu usaha pemasaran sebuah perusahaan, yang dapat mengukur bobot relatif diberikan pada kepentingan organisasi, pelanggan, dan masyarakat. Namun sering sekali kepentingan-kepentingan tersebut berkonflik. Konsep-konsep bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan pemasaran mencakup; konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran holistik; 1. Konsep produksi Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam berbisnis. Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia dimana-mana dan murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi mahal. Orientasi ini masuk dalam negaranegara yang sedang berkembang. 2. Konsep produk Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi, atau inovatif. Para manajer dalam organisasi ini berfokus pada membuat produk yang superior dan meningkatkannya sepanjang waktu. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika ditinggalkan sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produkproduk organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Tujuan pemasaran adalah menjual

BAB I PENDAHULUAN 5 lebih banyak barang kepada lebih banyak orang lebih sering untuk mendapatkan lebih banyak uang supaya menghasilkan lebih banyak laba. Konsep penjualan dipraktikkan paling agresif pada barang-barang yang tidak dicari, barang-barang yang biasanya tidak dipikirkan oleh pembeli untuk dibeli. Kebanyakan perusahaan mempraktikkan konsep penjualan ketika mereka memiliki kapasitas berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka buat dan bukannya membuat apa yang diinginkan pasar. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. 5. Konsep pemasaran holistik Konsep pemasaran holistik didasarkan pada pengembangan, perancangan, dan implementasi program pemasaran, proses pemasaran, dan kegiatankegiatan pemasaran yang mengakui keluasan dan interdependensi mereka. Pemasaran holistik mengakui bahwa segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran - dan bahwa pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran hubungan, pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran yang bertanggung jawab sosial. Dengan demikian pemasaran holistik merupakan satu pendekatan terhadap pemasaran yang mencoba

BAB I PENDAHULUAN 6 mengakui dan mendamaikan lingkup dan kompleksitas kegiatan pemasaran. Ditinjau dari definisi konsep orientasi perusahaan terhadap pasar, Blackberry menggunakan konsep produk sebagai senjata dalam persaingannya, dimana konsep produk tersebut menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi, dan inovatif. Menurut Ali Hasan (2009: 274), konsep produk harus memperlihatkan sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar. Dalam artikel www.thetimes100.co.uk mengatakan; The product range and how it is used is a function of the marketing mix. The range may be broadened or a brand may be extended for tactical reasons, such as matching competition or catering for seasonal fluctuations. Alternatively, a product may be repositioned to make it more acceptable for a new group of consumers as part of a long-term plan. Keterangan diatas menjelaskan bahwa berbagai produk dan bagaimana produk tersebut digunakan adalah fungsi dari bauran pemasaran. Rentang suatu produk dapat diperluas atau sebuah merek dapat diperluas untuk alasan taktis, sebagai sebuah kompetisi yang sepadan atau sebagai sebuah pelayanan untuk fluktuasi musiman. Produk juga dapat direposisi agar lebih diterima oleh konsumen kelompok baru sebagai bagian dari rencana jangka panjang. Menurut Kotler & Keller (2007: 4), Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa konsep produk adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang ditawarkan ke pasar yang dapat diperluas guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 7 Menurut Peter & Olson (2005: 409): Product attributes are major stimuli that influence consumers affect, cognition, and behavior. Consumer may evaluate these attributes in terms of their own values, benefit, and past experiences. Dari keterangan diatas dijelaskan bahwa atribut produk adalah stimuli utama yang mempengaruhi afektif, kognitif, dan perilaku konsumen. Konsumen dapat mengevaluasi atribut-atribut produk tersebut dalam hal nilai, manfaat, dan pengalaman masa lalu. Sedangkan menurut Ali Hasan (2009: 279), atribut produk yang dipandang konsumen untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian adalah merek, kemasan, labeling, garansi dan pelayanan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa atribut produk menjadi tolak ukur konsumen dalam melakukan keputusan pembelian yang meliputi, merek, kemasan, labeling, garansi, pelayanan, manfaat, nilai dan pengalaman masa lalu seorang konsumen. Atribut produk diharapakan dapat mempengaruhi konsumen untuk dapat membeli yang akhirnya akan melakukan pembelian kembali repurchase sebagai bentuk loyalitas. Agar dapat sukses dalam persaingan, maka perusahaan harus berusaha menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang diinginkan konsumen dengan harga yang layak (reasonable). Oleh karena itu, setiap pemasar harus berupaya memahami perilaku pelanggan (Ali Hasan, 2009: 129). Dewasa ini para pelanggan semakin sulit dipuaskan. Mereka lebih cerdas, lebih sadar harga, lebih menuntut, dan dididekati oleh lebih banyak pesaing dengan tawaran yang sama atau lebih baik. Tantangan para pelanggan bagi pemasar, menurut

BAB I PENDAHULUAN 8 Jeffrey Gitomer adalah bukan menghasilkan pelanggan yang puas, melainkan menghasilkan pelanggan yang senang dan setia (Kotler dan Keller, 2007: 191). Menurut Ali Hasan (2009: 79), pelanggan yang loyal karena puas dan ingin meneruskan hubungan pembelian. Loyalitas pelanggan merupakan ukuran kedekatan pelanggan pada sebuah merek, pelanggan menyukai merek, merek menjadi top of mind (merek pertama yang muncul) jika mengingat sebuah kategori produk, komitmen merek yang mendalam memaksa preferensi pilihan untuk melakukan pembelian, membantu pelanggan mengidentifikasi perbedaan mutu, sehingga ketika berbelanja akan lebih efisien. Argumentasi ini memperkuat dan menjadi penting bagi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Apabila sebuah perusahaan sukses membangun pelanggan loyal, maka dapat dipastikan masa depan perusahaan dan produk yang dijual akan cerah. Pelanggan yang loyal secara otomatis akan menjadi agen pengiklan yang gratis. Pelanggan akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang terdekat yaitu keluarga dan juga tidak segan-segan akan merekomendasikan produk tersebut kepada teman dan relasi (Handi Chandra, 2008: 153). Dalam survey Nielsen tercatat bahwa RIM berhasil meraih penjualan sebesar 33%, disusul Google dengan 27%, dan Apple yang meraih 23% dari pangsa pasar penjualan smartphone, untuk pelanggan baru. Dari data tersebut, BlackBerry secara umum masih meraih pangsa pasar tertinggi. Namun, jika dilihat dari sisi loyalitas pengguna terhadap merek yang mereka gunakan, maka BlackBerry ternyata mengalami kemunduran dibanding pesaingnya tersebut. Berdasarkan survey Nielsen tersebut, didapatkan data bahwa sebanyak 29% pemilik BlackBerry akan beralih ke iphone, dan sejumlah 21% akan berpindah ke Android. Dan, hanya 42% pemilik

BAB I PENDAHULUAN 9 BlackBerry yang tetap loyal dengan produk asal Kanada ini (Sumber: http://tabloidpulsa.co.id/news/568-pengguna-blackberry-perlahan-pindah-ke-lain-hati diakses pada tanggal 22 Februari 2012). Dengan meningkatnya peminat Blackberry di Indonesia membuat Blackberry tidak hanya populer dikalangan para pebisnis di Indonesia namun telah merambah kepada kalangan pelajar, yang dominasi oleh usia remaja yang disebut pelajar, hal ini dapat dilihat dari survey yang dilakukan oleh indobb dengan data pada grafik berikut: Grafik 2. Survey usia pengguna Blackberry di Indonesia Sumber: http://www.indobb.com/forum/index.php?/topic/243-polling-umurpengguna-blackberry-di-indonesia/ diakses pada tanggal 9 Maret 2012. Dari data survey yang dilakukan indobb diatas, dapat dilihat bahwa golongan remaja atau pelajar dengan usia 18 25 tahun menempati urutan pertama, dalam survey usia pengguna Blackberry di Indonesia dengan jumlah suara terbanyak sebesar 52,7%. Berdasarkan data tersebut, peneliti melihat peluang kelompok pengguna Blackberry terbesar di Indonesia yang dapat dijadikan objek penelitian terdapat pada kelompok remaja dengan rentang usia 18 25 tahun dengan status

BAB I PENDAHULUAN 10 pekerjaan sebagai mahasiswa, sehingga peneliti akan melakukan survey kepada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Bandung. Ketika sebuah merek seperti Blackberry yang menguasai pangsa pasar smartphone di Indonesia mengalami penurunan loyalitas dari pelanggannya, hal tersebut menjadi sebuah situasi yang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, peneliti akan membahas secara umum tentang pengaruh atribut produk yang ada pada Blackberry terhadap loyalitas pelanggan khususnya bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranata Bandung, sehingga penelitian ini diberi judul PENGARUH ATRIBUT PRODUK BLACKBERRY TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI LINGKUNGAN MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dari latar belakang diatas, maka selanjutnya dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apa persepsi konsumen tentang atribut produk Blackberry? 2. Apakah terdapat pengaruh atribut produk yang meliputi harga, merek, kemasan, kualitas, dan ukuran terhadap loyalitas pelanggan pada produk Blackberry?

BAB I PENDAHULUAN 11 3. Berapa besar pengaruh atribut produk yang meliputi harga, merek, kemasan, kualitas, dan ukuran terhadap loyalitas pelanggan pada produk Blackberry? 4. Upaya-upaya apa yang perlu dilakukan oleh produk Blackberry untuk meningkatkan loyalitas pelanggan? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian dengan judul pengaruh atribut produk Blackberry terhadap loyalitas pelanggan mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi konsumen tentang atribut produk Blackberry. 2. Untuk mengetahui pengaruh atribut produk yang meliputi harga, merek, kemasan, kualitas dan ukuran terhadap loyalitas pelanggan pada Blackberry. 3. Untuk menguji dan menganalisis besar pengaruh atribut produk yang meliputi harga, merek, kemasan, kualitas dan ukuran terhadap loyalitas pelanggan pada Blackberry. 4. Untuk dapat mengetahui upaya yang perlu dilakukan oleh produk Blackberry untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN 12 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bagi sebuah perusahaan yang memproduksi atau menjual produk Blackberry. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan strategi loyalitas Blackberry di pasar smartphone Indonesia. 2. Bagi pihak akademis, dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pemasaran dalam hal atribut produk dan loyalitas pelanggan.