BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran


BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop


BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL


BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN. yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek menjadi lebih efisien. Alat

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Transkripsi:

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi tekniks yang telah disyaratkan. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang tersedia. Demikian pula cara penggunaannya, harus mengikuti prosedur pengoperasian dan perawatannya, sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan untuk pekerjaan pembangunan proyek jalan Tol Becakayu ini yaitu : 4.1.1 Mobile Crane Mobile Crane adalah jenis crane yang dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lain tanpa bantuan alat angkut lain karena crane langsung terpasang pada mobil/truck. Alat ini memiliki kaki (outrigger) yang berfungsi sebagai tiang atau pondasi untuk menjaga keseimbangan saat proses pengangkatan berlangsung. Dalam pengoperasiannya kaki harus terpasang dan roda harus terangkat dari permukaan tanah agar keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga. Semakin keluar kaki maka crane akan semakin stabil. Seperti jenis crane lainnya Mobile Crane juga dapat berputar 360 derajat. IV - 1

Bagian utama penyusun mobile crane : 1. Kabin Operator Mobile Crane Merupakan ruangan bagi pengemudi Mobile Crane untuk mengemudikan Mobile Crane saat akan berpindah ke lokasi lain secara keseluruhan. 2. Kabin Operator Crane Merupakan ruangan tempat mengontrol/mengendalikan crane. Biasanya terdapat pada bagian belakang Mobile Crane yang bermaksud untuk menjaga keseimbangan antara bobot crane pada saat mengangkat beban dengan bobot truck itu sendiri, sehingga keselamatan dan kecelakaan kerja dapat ditanggulangi. 3. Lengan (boom) Crane Merupakan lengan pengangkat beban jenis teleskopik, yang dapat dipanjangkan dan dipendekkan sesuai kebutuhan. 4. Kait Crane Merupakan kait tunggal yang berfungsi sebagai alat untuk menggantung beban. Terbuat dari bahan baja yang berbentuk mata kail yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses pengangkatan/penggantungan beban. Kait berjumlah dua buah, berukuran besar untuk pengangkatan beban 3-25 ton, dan kait berukuran kecil untuk pengangkatan beban di bawah 3 ton. IV - 2

5. Motor Penggerak Digunakan jenis motor diesel yang memiliki fungsi untuk menggerakkan truck itu sendiri dan menggerakkan crane. 6. Tali Jenis tali yang digunakan adalah tali berbahan baja (stell wire core) karena jenis ini memiliki kelebihan antara lain ringan, tahan terhadap aus, sangat jarang terbelit, penyambungan lebih cepat, dan mudah ditekuk. Kelebihan Mobile Crane : Mobilitas cukup tinggi, Mobile Crane dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan dapat menjangkau jarak yang cukup jauh : 1. Efektif karena menggunakan lengan (boom) jenis teleskopik sehingga dapat diatur mengenai perpanjangan dan perpendekan lengan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. 2. Dapat menjangkau tempat yang relatif lebih sempit. Kekurangan Mobile Crane : 1. Keseimbangan alat kurang stabil dibandingkan jenis crane lainnya; 2. Membutuhkan lokasi tanpa guncangan; 3. Membutuhkan lokasi dengan permukaan yang sangat datar; 4. Membutuhkan lokasi dengan cuaca yang bagus / angin yang tidak terlalu kencang. IV - 3

Gambar 4.1 Mobile Crane 80 ton Gambar 4.2 Mobile Crane 130 ton 4.1.2 Crawler Crane Crawler Crane atau secara umum disebut crane dengan rantai sebagai roda adalah salah satu jenis crane yang banyak digunakan untuk membantu proses pengangkatan material berat. Crawler Crane terdiri dari satu set track yang menempel pada link untuk bergerak / berpindah dengan merayap. Cara IV - 4

kerja perpindahan crane ini yaitu dengan cara tram motor memutar track pada sproketnya. Bagian Utama Penyusun Crawler Crane : 1. Crawler Bagian yang berfungsi untuk memindahkan crane di area pekerjaan dengan cara tram motor memutar track pada spoketnya. 2. Super Structure Bagian yang berfungsi sebagai tempat crane berputar, ruang kontrol operator, dan tempat peralatan lainnya. 3. Counterweight Merupakan beban yang digunakan untuk menyeimbangkan beban / berat crane untuk memberikan stabilitas saat melakukan pengangkatan beban. 4. Additional Counterweight Merupakan bobot tambahan untuk menyeimbangkan berat crane dan beban. 5. Jib Merupakan perpanjangan tambahan yang melekat untuk memberikan tambahan perpanjangan pada titik boom saat mengangkat beban. 6. Mast Merupakan tempat untuk menopang tali / kawat penyeimbang crane, kerekan, dan pulley. IV - 5

7. Pulley Bagian yang berfungsi untuk memutar bagian pengait sehingga dapat dinaikkan atau diturunkan. Kelebihan Crawler Crane : 1. Kapasitas pengangkatan lebih besar dibandingkan crane beroda ban; 2. Stabil dan tangguh saat melakukan pengangkatan; 3. sanggup mengangkat beban sambil melakukan pergerakan karena tidak memakai outrigger. Kekurangan Crawler Crane : 1. Mesin berbobot berat; 2. Crawler yang terbilang lambat dalam pergerakan / perayapan; 3. Saat pemindahan dari satu tempat ke tempat lain diperlukan biaya ekstra serta membutuhkan peralatan crane lainnya; 4. Pembongkaran yang memakan waktu lama. Gambar 4.3 Crawler Crane 280 ton IV - 6

Gambar 4.4 Crawler Crane 150 ton 4.1.3 Truck Mixer Truck mixer digunakan untuk mengangkut beton campuran dari batching plant ke lokasi proyek yang akan dilakukan pengecoran. Pembuatan beton campuran tidak dapat dilakukan di dalam proyek, sehingga diperlukan truck mixer untuk mengangkutnya. Truck mixer berguna karena pada saat pengangkutan campuran beton terus diputar, sehingga beton tidak mengeras. Truck mixer yang digunakan berkapasitas 7 m 3. Truck mixer dilengkapi tangki air yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa-sisa campuran beton. Untuk pengecoran ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk. bekerjasama dengan PT Waskita Beton Precast Tbk. IV - 7

Gambar 4.5 Truck Mixer 4.1.4 Concret Pump Alat ini digunakan untuk mengecor, dimana lokasi yang akan dicor tersebut jauh atau berada pada ketinggian tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa yang dapat disambung sehingga campuran beton dapat menuju ke lokasi yang akan di cor. Cara kerja alat ini yaitu dengan cara memberikan tekanan udara ke pipa yang akan dimasukkan campuran beton, sehingga adukan dapat sampai ke lokasi pengecoran. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab dengan kapasitas yang besar, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran ± 25 m 3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi lama. IV - 8

Gambar 4.6 concrete pump truck 4.1.5 Concrete Vibrator Concrete Vibrator digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran supaya tidak ada rongga udara di dalam adukan beton dan alat ini digunakan untuk meratakan beton supaya tidak menumpuk di suatu tempat pada saat pengecoran. Alat ini bekerja dengan bantuan tenaga listrik, pada saat di nyalakan ujung dari vibrator dimasukkan ke dalam adukan beton, karena pada ujung vibrator inilah yang bergetar. Gambar 4.7 concrete vibrator IV - 9

4.1.6 Bar Bender Bar Bender digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan peruntukkan, seperti membuat sengkang, kait, dan sebagainya. Alat ini menggunakan sistem hidrolis, sehingga dapat dengan mudah membengkokkan besi baja. Gambar 4.8 Bar Bender 4.1.7 Bar Cutter Bar Cutter digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan kebutuhan panjang dari baja tulangan itu sendiri. Cara kerja dari bar cutter ini yaitu dengan menggunakan tenaga listrik, dan membutuhkan dua orang pekerja, dimana seorang pekerja mengarahkan posisi besi, dan seorang lagi mengoperasikan bar cutter. IV - 10

Gambar 4.9 Bar Cutter 4.1.8 Genset Genset adalah singkatan dari Generating Set. Fungsi alat ini adalah membangkitkan tenaga listrik, dengan menggunakan bahan bakar berupa solar. Pada setiap titik lokasi pekerjaan membutuhkan listrik, maka untuk memperlancar pekerjaan disediakan 1 unit genset untuk setiap lokasi pekerjaan. Gambar 4.10 Genset IV - 11

4.1.9 Exacvator Excavator (Backhoe) merupakan jenis alat berat yang digunakan untuk memindahkan material tanah ke tempat lainnya. Backhoe ini sangat berguna dalan proyek karena manfaat excavator adalah menggali tanah dan memindahkan bebatuan. Gambar 4.11 Exacvator 4.1.10 Scaffolding Alat ini digunakan untuk penyangga, dalam proyek becakayu ini, scaffolding digunakan untuk menahan pier head. Dan juga dapat di fungsikan sebagai tangga. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Scaffolding atau yang biasa disebut stegger adalah alat yang terbuat dari besi dan berbentuk rangka yang berfungsi untuk menahan atau menyangga bekisting pada saat pengecoran balok, pelat, maupun tangga. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. IV - 12

Adapun fungsi scaffolding adalah sebagai berikut : 1. Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri (pada pelaksanaan pengecoran). 2. Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata, plesteran, pengecatan. Dalam satu set scaffolding terdiri dari : 1. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang diterima dari bekisting. 2. Bracing Diagonal yang digunakan sebagai pengaku dari Main Frame sehingga tidak berubah tempat dan stabil. 3. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam. 4. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di bawahnya. IV - 13

Gambar 4.12 Bagian Scaffolding Gambar 4.13 Scaffolding 4.1.11 Boom Truck Boom Truck pada dasarnya unit truck dengan crane yang di pasang untuk memungkinkan bongkar muat beban baik ke dan dari boom truck iti sendiri atau truck yang berdekatan. Outriggers yang dapat memperpanjang IV - 14

horiontal dan vertikal digunakan untuk bertingkat dan menstabilkan derek untuk mengangkat. Gambar 4.14 Boom Truck 4.1.12 Straight Boom Lift booming lurus biasanya digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan jangkauan tinggi tanpa penghalang. Truntable mesin dapat berputar 360 derajat dengan booming yang dapat diperpanjang untuk dinaikkan secara vertikal ke bawah atau horisontal. Operator dapat bermanuver dan mengarahkan kendaraan saat booming sepenuhnya diperpanjang. Saat ini tersedia dalam gas, propana, atau model diesel dengan dua atau empat wheel drive. IV - 15

Gambar 4.15 Straight Boom 4.1.13 Double Drum Roller Double Drum Roller terdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara 25% - 60% dari berat penggilas. Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan untuk menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-roda penggilasnya. IV - 16

Gambar 4.16 Double Drum Roller 4.1.14 Pneumatic Tired Roller Pneumatic Tired Roller Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas rodaroda ban karet yang dipompa (pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas oleh roda bagian belakang. Roda-roda ini menghasilkan "kneading action" (tekanan) terhadap tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oleh roda terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah. Sumbu dari roda dapat "bergoyang" mengikuti perubahan permukaan tanah, hal ini dapat memperbesar "kneading action" tadi. Pneumatic tired roller sangat cocok digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai "penggilas antara". Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas IV - 17

lapisan yang berbatu dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya. Bobotnya dapat ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau pasir pada dinding-dinding mesin. Jumlah roda biasanya 9 sampai 19 buah, dengan konfigurasi 9 buah (4 roda depan dan 5 roda belakang), 11 buah (5 roda depan dan 6 roda belakang), 13 buah (6 roda depan dan 7 roda belakang), 15 buah (7 roda depan dan 8 roda belakang). Gambar 4.17 Pneumatic Tired Roller 4.2 Material Selain Peralatan-peralatan seperti diatas, dalam suatu pekerjaan proyek juga membutuhkan material sebagai bahan dasar. Material adalah suatu zat atau bahan yang dapat digunakan untuk membuat sesuatu yang lebih berguna. Dimana dalam suatu proyek pembangunan gedung maupun infrastruktur lainnya membutuhkan material sebagai bahan dasarnya. 4.2.1 Beton Ready Mix K-350 & K-500 Beton Ready Mix merupakan material utama untuk sebuah bangunan. IV - 18

Pengunaan beton ready mix dipandang lebih praktis dan lebih efisien, hal ini dikarenakan pengadaannya lebih cepat sesuai kebutuhan, tempat / lapangan kerja yang diperlukan lebih efisien, serta mutu yang dihasilkan lebih terjamin karena merupakan hasil pabrikasi. Beton ini terdiri dari beberapa campuran material berupa kerikil, pasir, semen dan dapat ditambah zat aditif atau pun bila diperlukan ditambah dengan beton integral dengan kadar sesuai kebutuhan kekuatan. Kekuatan beton yang digunakan dalam proyek ini berbeda-beda sesuai dengan strukturnya. Proses pengadaan material beton ini sama dengan proses diatas dan telah disesuaikan dengan schedule pemesanan beton yang telah dibuat oleh Supervisor Gudang. Saat beton datang ke proyek, proses pengujian slump akan dilakukan dengan ketentuan nilai slump yang telah ditentukan dalam spesifiasi teknis. Pengujian slump ini dilakukan oleh Quantity Control untuk dibuatkan laporan ceklis slump. Bila nilai slump yang di lakukan tidak sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis, maka beton tersebut akan dikembalikan ke supplier. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengunaan beton ready mix dalam pekerjaan kontruksi, yaitu : 1. Pihak kontraktor sebagai instansi yang memesan beton ready mix sebaiknya meminta kepada pabrik pembuat beton untuk melakukan mix design sesuai spesifikasi yang direncanakan. 2. Untuk langkah selanjutnya pihak pabrik pembuat beton supaya melaukan trial mix atau membuat beberapa contoh beton dengan melakukan beberapa percobaan percampuran antara semen, IV - 19

agregat kasar, agregat halus, dan air. Setelah jadi kemudian dilakukan proses curing dengan cara direndam di dalam air, setelah masa curing selesai, ketika umur beton 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari supaya dilakukan pengujian kuat tekan beton di laboratorium, tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan beton untuk mendapatkan campuran beton yang sesuai dengan mutu beton yang dipesan. 3. Pihak penyedia beton ready mix yang melakukan mix design dan trial mix harus melaporkan hasil pengujian kepada pihak kontraktor untuk meyakinkan bahwa beton yang dipesan sudah dilakukan pengujian dan sesuai dengan mutu beton yang dipesan. Setelah mendapatkan campuran material beton yang sudah sesuai dengan mutu beton yang diinginkan maka spesifiksi tersebut dapat digunakan di lapangan. 4.2.2 Besi Material ini juga merupakan material utama dalam sebuah proyek pembangunan. Besi ini akan dijadikan sebagai tulangan untuk memperkuat struktur. Jumlah tulangan dan diameter tulangan yang digunakan telah ditentukan di dalam shop drawing. Dalam pengunaan besi sebagai tulangan, besi itu harus melalui beberapa pengujian seperti pengujian tarik dan uji bending. Setelah dua pengujian itu berhasil maka besi tersebut dapat digunakan. Besi yang digunakan sebagai tulangan dalam proyek pembangunan apartemen ini adalah besi ulir dengan ukuran diameter tulangan sesuai dengan IV - 20

spesifikasi struktur, sebagai berikut : 1. Besi ulir D13 2. Besi ulir D16 3. Besi ulir D19 4. Besi ulir D25 5. Besi ulir D32 Gambar 4.2.2 Tempat Penyimpanan Besi IV - 21