BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2007

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN III TAHUN 2014

PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013

PERPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2001

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I TAHUN 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2012

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

BADAN PUSAT STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT SEMESTER I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2012

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I 2014 TUMBUH 6,5 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN IV TAHUN Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan IV- secara triwulanan (q-to-q) mencapaai 1,41 persen dan tanpa migas sebesar 1,84 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 3,82 persen dan tanpa migas sebesar 5,27 persen. Secara kumulatif tahunan (c-to-c), perekonomian Aceh mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas tahun mencapai 5,36 persen tanpa migas dan 4,18 persen dengan migas, melambat dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,07 persen tanpa migas dan 5,14 dengan migas. Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp26,93 triliun pada triwulan IV- dan tanpa migas meningkat menjadi Rp23,43 triliun. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan IV- dengan migas tercatat sebesar Rp9,69 triliun dan tanpa migas menjadi Rp8,81 triliun. Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh Tahun masih berada pada sektor pertanian (27,22 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,66 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (40,40 persen) dan konsumsi pemerintah (27,45 persen). Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan IV dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor bangunan (4,39 persen), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (4,21 persen), dan sektor jasa-jasa (3,85 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah konsumsi pemerintah (14,15 persen), impor (4,80 persen) dan PMTB (4,43 persen). Laju pertumbuhan pada tahun dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor bangunan sebesar 7,33 persen diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 7,12 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah PMTB (5,42 persen), konsumsi rumahtangga (4,79 persen) dan konsumsi pemerintah (4,27 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 1

I. PDRB Menurut Lapangan Usaha a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Perekonomian Provinsi Aceh di triwulan IV tahun ini tumbuh sebesar 1,41 persen jika dibandingkan triwulan III (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh tumbuh lebih tinggi yaitu 1,84 persen. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, perekonomian Aceh di Triwulan IV mengalami perlambatan, meskipun tidak sampai mengalami penurunan. Dibandingkan triwulan IV 2012 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan IV mengalami pertumbuhan sebesar 3,82 persen. Sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi q-to-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y juga lebih tinggi jika komponen migas dikeluarkan dari penghitungan PDRB yaitu sebesar 5,27 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produksi migas di Provinsi Aceh terus mengalami penurunan Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRB Tw IV- terhadap Tw III- (q-to-q) dan Tw IV- terhadap Tw III-2012 (y-on-y)(persen) Dengan Migas Tanpa Migas 3,82 5,27 1,41 1,84 q-to-q y-on-y PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2000 terdiri dari 9 sektor. Pada triwulan IV ini semua sektor mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan yang mengalami peurunan atau tumbuh negatif. Penurunan di sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh turunnya produksi minyak dan gas, sedangkan penurunan di industri Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 2

pengolahan selain disebabkan adanya penurunan produksi LNG, juga dikarenakan penurunan produksi CPO (Crude Palm Oil) dan produksi pupuk selama triwulan IV. Kedua sektor ini masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,53 persen dan 3,56 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Grafik 2. Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen), Triwulan IV- q-to-q Sektor q-to-q PDRB q-to-q PDRB Tanpa Migas 4,39 4,21 3,85 1,84 1,40 1,41 0,47 0,91 0,78 1 2 3 4 5 6 7 8 9-0,53-3,56 Keterangan: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah sektor bangunan yang tumbuh sebesar 4,39 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 4,21 persen, dan sektor jasa-jasa yang pada triwulan IV ini tumbuh sebesar -8,20 persen. Sektor-sektor lain tumbuh dengan laju yang lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara umum, yaitu sektor pertanian dengan pertumbuhan sebesar 1,40 persen, sektor listrik, gas, dan air bersih dengan pertumbuhan sebesar 0,47 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh sebesar 0,91 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 0,78 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 3

Seiring dengan pertumbuhan perekonomian q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan IV secara y-on-y juga kedua sektor yang sama mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar -1,41 persen dan sektor industri pengolahan sebesar -3,52 persen. Demikian juga dengan sektor listrik, gas, dan air bersih yang juga mengalami penurunan sebesar 0,30 persen, sedangkan enam sektor yang lain tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi Aceh (y-on-y) triwulan IV disumbang oleh pertumbuhan positif di enam sektor. Jika dilihat dari pertumbuhan y-on-y, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tumbuh paling tinggi diantara sektor-sektor lainnya dengan pertumbuhan sebesar 9,59 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh sebesar 7,50 persen. Sementara keempat sektor lainnya secara y-on-y juga masih tumbuh positif namun dengan pertumbuhan kurang dari 6 persen. Grafik 3. Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan IV (persen) 9,59 4,37 5,54 5,98 4,07 7,50 1,17-0,09-0,70 0,00 0,43 1,28 0,31 0,20 1,43 1 2 3 4 5 6 7 8 9-1,41-0,30-8,20 y-on-y Sumber Pertumbuhan Keterangan: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 4

Namun demikian, dilihat dari sumbangan pertumbuhan sektor terhadap pertumbuhan ekonomi, maka sektor jasa-jasa adalah yang tertinggi dengan sumbangan sebesar 1,43 persen. Sektor dengan sumbangan pertumbuhan terbesar berikutnya adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran di peringkat kedua sebesar 1,28 persen, dan sektor pertanian di peringkat ketiga sebesar 1,17 persen. Sementara itu enam sektor lainnya hanya memberikan sumbangan di bawah 0,5 persen (Grafik 3). Secara tahunan, sumber pertumbuhan juga masih didominasi oleh ketiga sektor di atas dengan persentase yang sedikit berbeda. Secara kumulatif tahunan (c-to-c) pertumbuhan ekonomi pada tahun mengalami perlambatan dari tahun 2012. Pertumbuhan tahun sebesar 4,18 persen dengan migas dan 5,36 persen tanpa migas melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,14 persen dengan migas dan 6,07 persen tanpa migas. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) pada bulan April dan kenaikan harga BBM pada bulan Juni. Grafik 4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 dan (persen) 5,14 6,07 5,36 4,18 Dengan Migas Tanpa Migas 2012 b. Nilai PDRB Aceh Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat dari Rp26,19 triliun pada triwulan III menjadi Rp26,93 triliun pada triwulan IV. Nilai PDRB tanpa migas juga mengalami peningkatan dari Rp22,75 triliun menjadi Rp23,43 triliun Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 5

pada triwulan IV. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh harga, adalah sebesar Rp9,69 triliun. PDRB ADHK triwulan IV dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar Rp8,81 triliun atau lebih tinggi Rp0,16 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 5. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan III dan Triwulan IV (triliun rupiah) PDRB ADHB PDRB Migas PDRB Tanpa Migas 26,2 26,9 PDRB ADHK PDRB Migas PDRB Tanpa Migas 9,6 9,7 22,7 23,4 8,6 8,8 III- IV- Tw III Tw IV Secara tahunan nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun dengan migas meningkat menjadi Rp103,05 triliun dari tahun 2012 yang sebesar Rp95,07 triliun. Nilai PDRB tanpa migas juga mengalami peningkatan dari Rp80,72 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp89,11 triliun pada tahun. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) juga mengalami peningkatan dari Rp36,49 triliun pada 2012 menjadi 38,01 triliun dengan migas, sedangkan tanpa migas meningkat dari Rp32,59 triliun menjadi Rp34,34 triliun. C. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh 1. Struktur Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang mendasar pada tahun dibandingkan tahun 2012. Sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih merupakan leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh tahun dengan peranan masing-masing sebesar 27,22 persen dan 17,66 persen. Sementara itu ada empat sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 6

bangunan, sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor pertambangan dan penggalian dengan peranan berkisar antara 9-12 persen. Sektor industri pengolahan memiliki peranan sebesar 8,10 persen, sedangkan dua sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan kurang dari 4 persen, masing-masing sebesar 3,06 persen dan 0,53 persen. Struktur PDRB tanpa migas juga menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 31,48 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,43 persen. Tiga sektor lain yang peranannya juga cukup besar adalah sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi, dengan peranan antara 12-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah 4 persen. Grafik 6. Struktur PDRB ADHB dengan Migas menurut Sektor, (persen) Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,06 Jasa-Jasa; 11,36 Pertanian; 27,22 1 Pengangkutan & Komunikasi; 10,84 Perdagangan, Hotel & Restoran; 17,66 2 Bangunan; 11,67 3 Pertambanga n & penggalian; 9,56 Industri Pengolahan; 8,10 LGA; 0,53 Minyak& gas bumi: 8,36 Penggalian: 1,20 Industri Migas: 5,17 Industri Non Migas: 2,94 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 7

Grafik 7. Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas menurut Sektor, (persen) Jasa-Jasa; 13,14 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,54 1 Pertanian; 31,48 Pengangkutan & Komunikasi; 12,53 Pertambangan & penggalian; 1,39 Perdagangan, Hotel & Restoran; 20,43 2 3 Bangunan; 13,49 Industri Pengolahan; 3,39 LGA; 0,61 2. Perkembangan Struktur Struktur perekonomian modern bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor primer). Di sisi lain, tingginya peranan kelompok tersier mengindikasikan kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa. Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan III dan triwulan IV hanya mengalami sedikit perubahan, masing-masing sektor ekonomi hanya mengalami perubahan di bawah 1 persen. Sementara itu secara tahunan ada sedikit pergeseran di kelompok sektor primer dan sekunder yang menurun disertai dengan semakin meningkatnya peran kelompok sektor tersier. Kelompok tersier semakin mendominasi PDRB dengan peranan sebesar 42,93 persen dengan migas dan 49,64 persen tanpa migas, bertambah sebesar 1,45 persen dengan migas dan 0,79 persen tanpa migas dibandingkan pada tahun 2012. Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 8

Kelompok sektor primer menempati urutan kedua dengan peranan sebesar 36,78 persen dengan migas dan 32,87 persen tanpa migas, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 37,92 persen dengan migas dan 33,71 persen tanpa migas. Sektor sekunder yang menempati urutan ketiga mengalami sedikit penurunan peranan dari 20,61 persen menjadi 20,29 dengan migas, sedangkan tanpa migas mengalami kenaikan peranan dari 17,44 persen pada tahun 2012 menjadi 17,79 persen pada tahun. Grafik 8. Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas Menurut Kelompok Sektor, 2012 dan (persen) 37,92 36,78 41,48 42,93 20,61 20,29 Primer Sekunder Tersier 2012 Grafik 9. Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas Menurut Kelompok Sektor, 2012 dan (persen) 49,64 48,85 33,71 32,87 17,44 17,49 Primer Sekunder Tersier 2012 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 9

II. PDRB Menurut Pengeluaran a. Laju pertumbuhan Secara umum sudah dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan IV sebesar 1,41 persen. Jika ditinjau berdasarkan komponen PDRB menurut pengeluaran, besarnya pertumbuhan setiap komponen bervariasi. Komponen yang memiliki pertumbuhan terbesar pada triwulan IV adalah komponen konsumsi pemerintah (14,15 persen). Untuk komponen PMTB dan Impor tumbuh sebesar 4,43 persen dan 4,80 persen. Komponen konsumsi rumah tangga pada triwulan ini hanya mampu tumbuh sebesar 0,94 persen. Sedangkan komponen ekspor menjadi satu-satunya komponen yang tumbuh negatif (0,98 persen). Dari uraian tersebut bisa kita simpulkan bahwa komponen konsumsi pemerintah menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan IV. Pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 14,15 persen dipengaruhi oleh lebih dari separuh anggaran belanja barang & jasa dan 80 persen lebih anggaran belanja bantuan sosial Provinsi Aceh yang baru terealisasi pada triwulan ini. Disisi lain, pertumbuhan negatif komponen ekspor dipengaruhi oleh ekspor komoditi migas Provinsi Aceh yang tumbuh negatif sebesar 18,50 persen. Grafik 10. Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV 14,15 q-to-q Trw IV PDRB 4,43 4,80 1,41 0,94 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor -0,98 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 10

Grafik 11. Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV 6,39 4,44 3,82 3,29 3,77 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor y-on-y Trw IV PDRB -1,16 Komponen konsumsi pemerintah tumbuh cukup tinggi (14,15 persen) jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian kinerja ekonomi Provinsi Aceh hasilnya berbeda jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2012 (y-on-y). Komponen PMTB tumbuh paling tinggi diantara komponen lainnya (6,39 persen). Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Provinsi Aceh terus berkembang dan tumbuh. Sedangkan komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan impor berturut-turut tumbuh sebesar 4,44 persen, 3,29 persen dan 3,77 persen. Kondisi yang buruk terlihat dari komponen ekspor yang ternyata ditinjau dari q-to-q maupun y-on-y tumbuh negatif. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya peran ekspor migas Provinsi Aceh. Seperti kita ketahui bersama, cadangan migas di Provinsi Aceh semakin menipis. Namun secara keseluruan kinerja perekonomian Provinsi Aceh triwulan ini tumbuh sebesar 3,82 jika dibandingkan triwulan IV tahun 2012. Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 11

Dalam kurun waktu tahun 2011-, hampir semua komponen tumbuh melambat. Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh terus melambat dari 5,43 persen pada tahun 2011 menjadi 4,79 persen pada tahun. Untuk komponen konsumsi pemerintah 7,46 persen pada tahun 2011, sedangkan tahun komponen ini hanya tumbuh 4,27 persen. Perlambatan pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah masih disebabkan karena moratorium PNS yang berakhir tahun. Komponen PMTB menjadi satu-satunya komponen yang pertumbuhan tahun (5,42 persen) lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2011(3,99 persen). Seperti halnya komponen konsumsi rumah tangga dan komponen konsumsi pemerintah, komponen ekspor dan impor juga melambat. Bahkan untuk komponen impor pada tahun tumbuh negatif (0,29 persen). Sama halnya dengan ekspor Aceh yang tumbuh negatif sebesar 5,89 persen. Penurunan aktivitas ekspor dan impor di Provinsi Aceh mendukung kondisi sektor pengangkutan dan komunikasi yang juga dalam kurun waktu 2011- terus melambat. Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2011-7,46 8,09 5,43 4,97 4,79 4,93 4,27 3,99 3,89 5,42 4,43 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor -0,99-0,29-2,99 2011 2012-5,89 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 12

b. Nilai PDRB Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan IV masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 10,88 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,78 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 7,39 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,70 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5,25 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,67 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,46 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,19 triliun rupiah. Dan terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2,12 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,01 triliun rupiah (grafik 13). Grafik 13. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan IV (triliun rupiah) 10,88 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor 2,12 2,70 1,67 2,19 1,01 3,78 5,25 5,46 7,39 ADHB ADHK Jika ditinjau dari PDRB ADHB atau lebih dikenal dengan PDRB nominal, nilai semua komponen dalam kurun waktu 2011- meningkat. Namun demikian hanya tiga komponen yang meningkat secara signifikan yaitu komponen konsumsi rumahtangga, konsumsi pemerintah dan PMTB. Pada tahun komponen konsumsi rumah tangga mencapai 41,86 triliun rupiah. Kemudian untuk komponen konsumsi pemerintah dan PMTB Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 13

masing-masing sebesar 25,74 dan 19,85 triliun rupiah. Lain halnya dengan dua komponen lainnya yaitu komponen ekspor dan impor yang mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan dengan nilai PDRB masing-masing komponen sebesar 21,95 triliun rupiah dan 7,82 triliun rupiah pada tahun. Disisi lain, kondisi yang cukup menggembirakan tercermin dari nilai komponen ekspor yang selalu lebih besar dari impor selama kurun waktu 2011-. Hal ini menunjukkan neraca perdagangan Provinsi Aceh masih sehat. Meskipun pada ulasan sebelumnya pertumbuhan komponen ekspor dan impor menunjukkan pertumbuhan negative (grafik 14). Grafik 14. Nilai PDRB ADHB Menurut Pengeluaran, Tahun 2011- (triliun rupiah) 2011 2012 6,62 7,36 7,82 20,82 23,08 25,74 15,93 17,81 19,85 20,74 21,77 21,95 35,76 38,32 41,86 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor c. Struktur Ekonomi Struktur Ekonomi Aceh menurut PDRB pengeluaran tahun masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 40,62 persen terhadap total PDRB. Urutan kedua dan ketiga terbesar setelah komponen konsumsi rumah tangga adalah komponen konsumsi pemerintah dan komponen ekspor barang dan jasa yaitu masingmasing sebesar 24,98 persen dan 21,30 persen. Kemudian diikuti dengan komponen PMTB Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 14

dan impor jasa dan barang dengan kontribusi masing-masing sebesar 19,26 persen dan 7,59 persen. Grafik 15 Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2011-40,86 40,31 40,62 1 23,79 24,27 24,98 2 18,20 18,73 19,26 23,69 22,89 21,30 3 7,56 7,74 7,59 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor 2011 2012 Perbandingan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada tahun dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada tahun 2011 dan 2012 tidak berbeda jauh dari segi peringkat terbesar. Pergeseran besaran kontribusi yang mengalami kenaikan terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan PMTB masingmasing kenaikan sebesar 0,31 persen, 0,71 persen dan 0,53 persen (grafik 15). Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 15

LAMPIRAN Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen) Komponen Tw III terhadap Tw II- q to q y on y c toc Sumber Tw IV- terhadap Tw III- Tw III- terhadap Tw III-2012 Tw IV- terhadap Tw IV-2012 2012 Pertumbuhan Tw IV (y on y) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Pertanian 1.14 1.40 2.88 4.37 6.17 3.26 0,29 2. Pertambangan dan Penggalian -0.13-0.53-0.78-1.41-1.87-1.26-0,13 3. Industri Pengolahan -2.52-3.56-4.34-8.20 1.25-3.52-0,16 4. Listrik dan Air Bersih 0.98 0.47 4.43-0.30 7.17 4.69 0,03 5. Bangunan 2.74 4.39 6.14 5.54 6.74 7.33 0,63 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2.83 0.91 7.62 5.98 7.07 7.12 1,82 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.14 0.78 4.57 4.07 5.62 4.68 0,49 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan. 1.36 4.21 6.38 9.59 7.05 6.78 0,09 9. Jasa-jasa 2.23 3.85 6.87 7.50 5.45 6.71 0,96 PDRB 1.47 1.41 4.07 3.82 5.14 4.18 3,82 PDRB Tanpa Migas 1.94 1.84 5.31 5.27 6.07 5.36 Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah) Lapangan Usaha 2011 2012 ADHB ADHK 2000 2011 2012 Tw IV Tw I-IV Tw IV Tw I-IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian 24.03 26.11 7.25 28.05 9.32 9.89 2.59 10.22 2. Pertambangan dan Penggalian 9.81 9.94 2.51 9.85 2.61 2.56 0.63 2.53 3. Industri Pengolahan 7.87 8.36 2.06 8.35 3.55 3.59 0.83 3.47 4. Listrik dan Air Bersih 0.42 0.49 0.14 0.54 0.13 0.14 0.04 0.15 5. Bangunan 9.56 10.75 3.27 12.02 2.50 2.67 0.75 2.87 6. Perdagangan, Hotel, danrestoran 14.44 16.18 4.76 18.20 7.07 7.57 2.08 8.11 7. Pengangkutan dan Komunikasi 9.20 10.13 2.92 11.17 2.58 2.72 0.73 2.85 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan. 2.35 2.75 0.86 3.16 0.66 0.71 0.20 0.76 9. Jasa-jasa 9.85 10.38 3.16 11.70 6.28 6.63 1.85 7.07 PDRB 87.53 95.07 26.93 103.05 34.71 36.49 9.69 38.01 PDRB Tanpa Migas 73.46 80.72 23.43 89.11 30.73 32.59 8.81 34.34 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 16

Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen) Sektor 2011 2012 ADHB Migas ADHB Tanpa Migas 2011 2012 Tw IV Tw I-IV Tw IV Tw I-IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian 27.45 27.46 26.90 27.22 32.71 32.34 30.93 31.48 2. Pertambangan dan Penggalian 11.21 10.46 9.33 9.56 1.36 1.37 1.37 1.39 3. Industri Pengolahan 8.99 8.79 7.65 8.10 3.57 3.52 3.19 3.39 4. Listrik dan Air Bersih 0.48 0.51 0.53 0.53 0.57 0.60 0.61 0.61 5. Bangunan 10.92 11.31 12.16 11.67 13.01 13.32 13.97 13.49 6. Perdagangan, Hotel danrestoran 16.50 17.02 17.66 17.66 19.66 20.04 20.30 20.43 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10.52 10.65 10.85 10.84 12.53 12.55 12.47 12.53 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2.68 2.89 3.19 3.06 3.20 3.40 3.67 3.54 9. Jasa-jasa 11.25 10.91 11.74 11.36 13.40 12.85 13.49 13.14 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen) Jenis Pengeluaran Tw III- terhadap Tw II- q to q Tw IV- terhadap Tw III- Tw III- terhadap Tw III-2012 y on y Tw IV- terhadap Tw IV-2012 Laju Pertumbuhan Tahun 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tahun 1. Konsumsi Rumah Tangga 1,85 0,94 4,81 4,44 4,97 4,79 2. Konsumsi Pemerintah 3,02 14,15 4,03 3,29 4,93 4,27 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,13 4,43 5,03 6,39 3,89 5,42 4. Perubahan Stok 0,30-40,74 68,06 26,03 195,22 48,96 5. Ekspor Barang dan Jasa -0,25-0,98-8,60-1,16-2,99-5,89 6. Impor Barang dan Jasa 3,04 4,80-0,43 3,77 4,43-0,29 PDRB 1,47 1,41 4,07 3,82 5,14 4,18 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 17

Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah) Jenis Pengeluaran Triw III- ADHB ADHK 2000 Triw IV- Tahun Triw III- Triw IV- (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) Tahun 1. Konsumsi Rumah Tangga 10,74 10,88 41,86 3,75 3,78 14,85 2. Konsumsi Pemerintah 6,41 7,39 25,74 2,36 2,70 9,65 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,03 5,25 19,85 1,60 1,67 6,39 4. Perubahan Stok 0,51 0,06 1,47 0,59 0,35 2,04 5. Ekspor Barang dan Jasa 5,49 5,46 21,95 2,21 2,19 8,90 6. Impor Barang dan Jasa 1,99 2,12 7,82 0,96 1,01 3,81 PDRB 26,19 26,93 103,05 9,55 9,69 38,01 Tabel F. Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen) Jenis Pengeluaran 2011 2012 Tw III Tw IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Konsumsi Rumah Tangga 40,86 40,31 40,62 41,03 40,40 2. Konsumsi Pemerintah 23,79 24,27 24,98 24,46 27,45 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 18,20 18,73 19,26 19,20 19,51 4. Perubahan Stok 1,02 1,54 1,42 1,95 0,23 5. Ekspor Barang dan Jasa 23,69 22,89 21,30 20,95 20,28 6. Impor Barang dan Jasa 7,56 7,74 7,59 7,60 7,87 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 18