BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan transportasi telah maju, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. pada segmen roda dua (sepeda motor), karena masyarakat Indonesia masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan lama sesuai dengan keadaan serta situasi yang ada dan. bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, dapat tumbuh dan berkembang serta tetap eksis dalam menghadapi

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat, mengingat semakin banyak produk yang berbasis teknologi tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan

perusahaan-perusahaan jasa. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor saat ini yaitu jenis automatik, sepeda motor jenis automatik menguasai pangsa

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian serta industri di Indonesia, semakin mengarah pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. Niat pembelian merupakan perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan tetapi juga berpotensi akan kehilangan pelanggan potensial.

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

2015 PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR BEBEK SUZUKI

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA JUPITER MX DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bisnis maka perusahaan harus berusaha untuk mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan elemen penting bagi masyarakat, terutama dalam beraktivitas sehari-hari, maka dari itu tidaklah heran bahwa volume penjualan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor masih tinggi dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), yang menunjukkan penjualan sepeda motor nasional pada semester pertama tahun 2014 menembus jumlah 4,2 juta unit, atau tepatnya 4.216.473 unit (Sulis, 2014). Di industri sepeda motor, terdapat beberapa brand sepeda motor yang saling bersaing di pasar Indonesia, antara lain Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, serta beberapa brand lainnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, market share penjualan motor nasional masih kukuh dikuasai oleh pabrikan Honda. Pada semester pertama tahun 2014 (Januari- Juni 2014), Honda kokoh menguasai pangsa pasar sepeda motor di Indonesia dengan total penjualan mencapai 2.625.128 unit. Sedangkan pesaing terdekatnya, Yamaha, berada di posisi kedua dengan total penjualan yang mencapai 1.335.067 unit (Sulis, 2014). Kemudian di tahun 2015, PT Astra Honda Motor (AHM) telah menjual 4.453.888 unit sepeda motor. Dengan jumlah tersebut, Honda memimpin market share penjualan sepeda motor nasional dengan perolehan sebesar 68,7% atau naik 4,5% jika dibandingkan tahun 2014 (Suhartono, 2016). Untuk data terperinci penjualan sepeda motor nasional Januari-Juni 2014, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: 1

Tabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Nasional (Januari-Juni 2014) Merek Penjualan (unit) Honda 2.625.128 Kawasaki 79.741 Suzuki 166.369 TVS 10.168 Yamaha 1.335.067 Total 4.216.173 Sumber: Sulis, 2014 Terdapat beberapa jenis sepeda motor yang beredar di pasar Indonesia, antara lain motor bebek, matic, dan sport. Sebagai perusahaan yang telah lama terjun dalam industri sepeda motor di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM) juga memiliki beberapa varian sepeda motor yang masing-masing mewakili jenis sepeda motor yang ada, seperti Honda Vario untuk jenis skuter matic, dan juga Honda Supra X untuk jenis motor bebek. Namun, meskipun terdapat beberapa jenis sepeda motor baru, jenis sepeda motor bebek masih menjadi pilihan masyarakat dari segi durabilitas. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Januari -November 2015, sepeda motor jenis bebek terlaris masih dipimpin oleh pabrikan Honda dengan tipe Supra X 125 CW FI (velg sport/racing) dengan jumlah penjualan sebanyak 130.298 unit. Sementara jika ditambah dengan tipe Supra X 125 lain, model ini terjual sekitar 160.000 unit (Apriliananda, 2015). Untuk peringkat sepeda motor bebek terlaris di Indonesia selama Januari-November 2015, dapat dilihat pada Tabel 1.2. Untuk segmen sepeda motor bebek, Honda Supra X juga memiliki kompetitor dari pabrikan lainnya seperti tipe Jupiter Z dan Vega R dari Yamaha serta Suzuki Smash dan Shogun dari pabrikan Suzuki. Dengan adanya persaingan yang cukup ketat tersebut, mempertahankan konsumen agar tetap loyal dengan kembali 2

melakukan pembelian ulang untuk merek dan tipe yang sama merupakan tantangan yang harus dihadapi produsen sepeda motor, dalam hal ini terutama adalah Honda. Tabel 1.2 Data Penjualan Sepeda Motor Bebek Terlaris Januari-November 2015 Merek dan Tipe Penjualan (unit) Honda Supra X 125 CW FI 130.298 Yamaha MX King 124.451 Honda Revo Fit FI 93.735 Yamaha Vega RR DB 74.853 Yamaha Jupiter Z CW FI 58.517 Sumber: Apriliananda, 2015 Tanpa mengenyampingkan faktor-faktor lainnya, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi niat konsumen dalam melakukan pembelian ulang, faktor-faktor tersebut antara lain adalah product quality (kualitas produk), brand image (citra merek), dan after sales service (layanan purna jual) (Saidani dan Arifin, 2012; Wahyuni, 2013). Data penjualan motor bebek terlaris dari Januari-November 2015 di atas (Tabel 1.2), menunjukkan bahwa motor Honda Supra X lebih disukai oleh masyarakat jika dibandingkan dengan merek dan tipe motor bebek lainnya. General Manager Sales Division AHM juga menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap motor Honda semakin kuat (Suhartono, 2016). Hal tersebut dimungkinkan karena kualitas produk (product quality) Honda adalah baik. Product quality (kualitas produk) adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti yang 3

4 lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan (Kotler dan Armstrong, 2008:272). Sedangkan menurut Kotler (2005: 49, dalam Setiawan et al., 2015), product quality (kualitas produk) adalah keseluruhan ciri dari suatu produk atau layanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat. Kualitas produk sendiri memiliki delapan dimensi yaitu, performance (kinerja), feature (bagianbagian tambahan dari produk), reliability (kehandalan), conformance (kesesuaian karakteristik operasi produk-produk dengan spesifikasi tertentu atau tidak ada cacat produk), durability (ketahanan), service ability (pelayanan), estetika dan perceived quality (kesan kualitas) (Garvin, 1984, dalam Shaharudin et al., 2011). Penelitian dari Eskilden et al. (2004, dalam Ishaq et al., 2014) dan Bastos dan Gallego (2008, dalam Ishaq et al., 2014), menemukan bahwa kualitas produk dari produk-produk farmasi memiliki dampak langsung terhadap re-purchase intention, performance, loyalitas dan kepuasan konsumen. Re-purchase intention sendiri adalah satu di antara lima komponen niat perilaku, dimana keempat komponen lainnya adalah word-of-mouth, loyalitas, complaint behaviour (perilaku mengeluh), dan price sensitivity (sensitivitas harga) (Zeithaml et al., 1996, dalam Balla et al. 2015). Lin dan Chen (2009, dalam Balla et al. 2015) berpendapat bahwa re-purchase intention merupakan perwakilan dari tiga tipe pembelian, yaitu trial purchases (pembelian percobaan), repeat purchases (pengulangan pembelian), serta long-term commitment purchases (komitmen pembelian jangka panjang). Re-purchase intention adalah sikap dan komitmen konsumen terhadap pembelian kembali produk tertentu (Akbar, 2009; dalam Balla et al. 2015). Shimp (2003:12), mendefinisikan brand image (citra merek) sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah

5 merek tertentu. Sedangkan menurut Rangkuti (2004, dalam Nurani dan Haryanto, 2010), citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Menurut Reid dan Levy (2008, dalam Wahyuni, 2013), citra merek melahirkan kepercayaan dan citra positif bagi produk dan perusahaan. Produk akan lebih mudah diterima oleh konsumen apabila terbukti atau mampu menunjukkan kinerja sesuai dengan komitmen perusahaan. Fredericks dan Salter (1995, dalam Ferrand et al. 2010) juga menyatakan bahwa brand image penting karena dapat mengarahkan perilaku seperti niat pembelian ulang. Selain product quality (kualitas produk) dan brand image (citra merek), faktor lain yang juga dapat mempengaruhi re-purchase intention (niat pembelian ulang) pada produk sepeda motor adalah after sales service (layanan purna jual) yang tersedia. After sales service (layanan purna jual) dari Honda tercermin dari tersedianya dealer dan bengkel resmi untuk menangani servis-servis sepeda motor yang dibutuhkan oleh konsumen Honda itu sendiri. Menurut Kotler (2002, dalam Alfianto, 2014), after sales service (layanan purna jual) merupakan suatu penyediaan jasa pendukung produk bagi pembeli atau konsumen pasca pembelian. Wahyuni (2013) menyatakan bahwa pelayanan purna jual memiliki peran yang tidak dapat dikecilkan. Pelayanan purna jual merupakan wujud hubungan yang terjalani antara perusahaan (produsen) dengan konsumennya. Alexander et al. (2002, dalam Fazlzadeh et al., 2011), berpendapat bahwa usaha dalam menjalankan kegiatan pemasaran dapat lebih mudah jika produsen dapat membina hubungan baik dengan konsumen, hal ini karena after sales service (layanan purna jual) juga mendapat peran yang sangat penting sebagai sarana untuk mencapai kepuasan pelanggan dan retensi. Penelitian dari Maghsoudlou et al. (2014), menunjukkan hasil bahwa after sales service peralatan elektronik

6 rumah tangga merek Samsung berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasrat konsumen untuk melakukan pembelian ulang ( re-purchase intention). Penelitian ini mengadaptasi dari dua penelitian yang dilakukan oleh Saidani dan Arifin (2012) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market dan penelitian dari Wahyuni (2013) dengan judul Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk, Citra Merek dan Dukungan Layanan Purna Jual terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Skuter Matik Merek Honda di Kota Semarang. Penelitian ini menggabungkan variabel product quality (kualitas produk), brand image (citra merek), dan after sales service (layanan purna jual) terhadap minat beli ulang. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Product Quality, Brand Image, dan After Sales Service terhadap Re-purchase Intention Konsumen Motor Honda Supra X di Surabaya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Apakah Product Quality berpengaruh tehadap Re-purchase Intention konsumen motor Honda Supra X di Surabaya? 2. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Re-purchase Intention konsumen motor Honda Supra X di Surabaya? 3. Apakah After Sales Service berpengaruh terhadap Re-purchase Intetion konsumen motor Honda Supra X di Surabaya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan di atas, tujuan

7 penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Product Quality terhadap Re-purchase Intention konsumen motor Honda Supra X di Surabaya. 2. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Re-purchase Intention konsumen motor Honda Supra X di Surabaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh After Sales Service terhadap Re-purchase Intention konsumen motor Honda Supra X di Surabaya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Re-purchase Intention. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau informasi bagi para pelaku usaha dalam mengevaluasi kualitas produk, citra merek, serta layanan purna jual, sehingga dapat memunculkan niat pembelian ulang. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang disusun secara sistematis sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

8 BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pada bab ini akan diuraikan tentang penelitian terdahulu, landasan teori, yang terdiri dari product quality, brand image, after sales service, re-purchase intention, hubungan antar variabel, model penelitian dan hipotesis penelitian. BAB 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai cara untuk melakukan kegiatan penelitian, antara lain: desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik analisis data, dan prosedur pengujian hipotesis. BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang karakteristik responden, hasil analisis data yang berisi pengujian dengan menggunakan analisis regresi, uji hipotesis serta pembahasan. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab akhir yang berisi tentang simpulan secara umum dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Di samping itu juga disertakan saran yang dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen produsen Honda Supra X dan bagi penelitian selanjutnya.