BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

perbincangan yang menarik bagi para akuntan dan analis keuangan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Menurut Drs. S. Munawir (2009:2) Analisa Laporan Keuangan Bagi manajemen, Bagi stakeholder

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. serta kepastian dari hasil evaluasi laporan keuangan. terhadap pihak intern dan ekstern perusahaan selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akutansi merupakan bahasa di dalam dunia bisnis. Hal ini dikarenakan fungsi akuntansi yang merupakan media komunikasi di antara para pelaku bisnis dan ekonomi. Informasi akuntansi yang tersaji di dalam laporan keuangan tahunan perusahan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahan pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu serta informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahan yang bersangkutan. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tetapi dalam kondisi ekonomi saat ini, sebagian pihak mengatakan bahwa jangan percaya begitu saja dengan kondisi perusahaan yang dilaporkan, lihatlah arus kasnya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat dasar akuntansi akrual yang digunakan dalam pelaporan keuangan tersebut. Para pemakai laporan keuangan disamping ingin mengetahui hasil-hasil yang dilaporan dineraca dan laporan laba-rugi berdasarkan acrual basis, mereka juga ingin mengetahui informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode tertentu. Bagi pihak pemakai laporan keuangan atau pihak berkepentingan lainnya, pada kondisi saat ini sangat penting untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, seperti pelunasan jangka pendek atau jangka panjang dan pembayaran deviden. Oleh karena itu, laporan arus kas menjadi sangat penting. Setiap manajemen dituntut untuk memperbaiki struktur keuangan karena ia bertanggung jawab dalam menciptakan profitalitas menjaga liquiditas serta solvabilitas. Manajemen dituntut untuk meningkatkan pendapatan atau laba usaha, untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan, menambah asset dan melunasi 1

kewajiban perusahaan. Ukuran keberhasilan dari seorang manajer dapat dilihat dari kemampuannya dalam menciptakan profitabilitas. Analisis profit atau laba merupakan perhatian yang sangat vital bagi pemegang saham. Mereka membutuhkan informasi keuangan tersebut untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. Informasi profitabilitas (rentabilitas) juga penting bagi kreditur sebagai pertimbangan dalam memberi hutang-hutangnya, sehingga akan diketahui berapa dana yang dihasilkan perusahaan untuk menutupi hutang-hutangnya nanti. Dalam kondisi ekonomi saat ini informasi arus kas sangat penting. Bagi para investor dan kreditur lebih tertarik untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar deviden atau melunasi kewajibannya. Sebuah perusahaan yang profitable belum tentuk memiliki kas yang cukup untuk melunasi kewajibannya. Hal ini bisa disebabkan karena struktur keuangan tidak sehat. Oleh karena itu didalam melihat profitabilitas (rentabilitas) perusahaan dipertimbangkan juga arus kasnya yang terdapat dalam laporan arus kas. Menurut penulis, informasi yang relevan untuk menilai keterkaitan profitabilitas perusahaan dengan arus kas adalah hasil dari free cash flow. Free cash flow (FCF) adalah arus kas dari aktivitas operasional dikurangi kas yang digunakan untuk investasi dan kas untuk membayar hutang juga untuk membayar deviden. Perusahaan yang memiliki free cash flow yang besar, kemungkinan besar perusahaan tersebut lebih sehat karena ia memiliki kas yang cukup untuk pertumbuhannya, membayar deviden dan melunasi kewajiban-kewajibannya. Namun demikian, masih belum jelas apakah memang terdapat hubungan antara rentabilitas perusahaan dengan free cash flow yang dilaporkan pada laporan arus kas. Berdasarkan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisa Hubungan Antara Free Cash Flow Pada Laporan Arus Kas Dengan Rentabilitas Perusahaan. 1.2 Identifikasi Masalah 2

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan diatas maka yang menjadi pokok pemikiran dan pembahasan adalah : 1. Bagaimana keadaan rentabilitas perusahaan? 2. Bagaimana keadaan Free Cash Flow pada laporan arus kas perusahaan? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Free Cash Flow dengan rentabilitas perusahaan? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui hubungan antara free cash flow pada laporan arus kas dengan rentabilitas perusahaan. Sehubungan dengan latar belakang serta identifikasi masalah tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui bagaimana keadaan rentabilitas perusahaan. 2. Mengetahui bagaimana keadaan Free Cash Flow pada perusahaan tersebut. 3. Mengetahui bagaimana hubungan antara Free Cash Flow dengan rentabilitas perusahaan 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian, penulis mengharapkan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis Sebagai pengetahuan dan sarana untuk mengimplementasikan landasan teori yang diperoleh selama perkuliahan dalam prakteknya dilapangan khususnya yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan. 2. Bagi Perusahaan Sebaai sumbang saran dalam menganalisis laporan keuangan dan kinerja sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. 3. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan 1) Sebagai sumbangan pemikiran terhadap analisa laporan keuangan 3

2) Memberikan rangsangan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih jauh khususnya tentang analisis laporan arus kas. 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan didirikan untuk mendapatkan laba dan untuk meningkatkan kesejahteran pemiliknya. Besarnya laba perusahaan pada hakekatnya yaitu selisih pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba yang diinginkan, pihak manajemen dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien. Laporan keuangan dapat menjadi sarana untuk menilai seberapa jauh kinerja manajemen atau unit organisasi yang dipimpinnya. Selain itu, laporan keuangan dapat juga menjadi alat komunikasi pihak luar untuk menilai risiko dan kinerja perusahaan. Tujuan dari pelaporan keuangan sendiri dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu : 1. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi pihak luar, seperti investor dan kreditur dalam mengambil keputusan investasi ataupun kredit. 2. Sebagai informasi dalam meramalkan arus kas dimasa yang akan datang. 3. Sebagai informasi atas perubahan-perubahan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sementara itu, informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut diatas dapat dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan untuk pihak luar dapat berbentuk laporan laba-rugi, neraca, laporan laba ditahan dan laporan arus kas. Dilain pihak, laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja manajemen atau perusahaan dalam aktifitas operasionalnya. Disamping itu, investor atau kreditur ingin mengetahui laba dan deviden yang akan dibayarkan. Profit atau laba selalu dijadikan sebagai tujuan sebuah perusahaan. Laba sering diartikan dengan efisiensi dan efektivitas unit organisasi dalam memanfaatkan sumber daya perusahaan. Dilain pihak ada yang berpendapat bahwa laba yang tinggi tidak selalu merupakan ukuran keberhasilan suatu perusahaan. Mereka pada umumnya lebih tertarik pada tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Gibson (2000 ; 285) bahwa: 4

Profitabilitas Is The Ability Of The Firm To Generate Earning. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, sedangkan untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai alat analisis, tergantung tujuan pemakai laporan keuangan tersebut. Analisis profitabilitas memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dan sejauh mana efektivitas pengelolaan perusahaan. Dalam menilai profitabilitas dilakukan dengan penghitungan atas analisis rasio-rasio profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas terdiri dari dua macam yaitu, rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan (gross profit margin dan net profit margin), dan rasioyang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi. Pengertian rasio profitabilitas perusahaan sendiri, menurut Sutrisno (2000;259) adalah : Rasio keuntungan atau profitabilitas rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Sedangkan rasio profitabilitas dalam hubungannya antara laba dengan investasi sering disebut dengan rasio rentabilitas. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari pengertian rentabilitas yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001:35) adalah sebagai berikut: Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Ukuran rasio rentabilitas adalah laporan kinerja suatu perusahaan. Variasi rasio-rasio rentabilitas bermacam-macam, tetapi dalam penelitian ini akan dihubungkan dengan rasio Return On Investment yang dikemukakan oleh Bitmen (2000;144) sebagai berikut : 5

Net Pr ofit After Taxes Re turn On Investment = Total Assets Rasio ini dapat menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan ratarata assetnya dalam menghasilkan Profit. Rasio ini juga dapat menunjukkan hubungan investasi baru yang ditunjukan pada Free Cash Flow dikaitkan dengan Total Asset yang digunakan perusahaan. Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar dapat melalui laporan arus kas. Laporan arus kas sendiri didefinisikan oleh Skousen, dan kawankawan (2001;41) sebagai berikut : Laporan arus kas (Statement Of Cash Flow) adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah kas yang diterima dan dibayar oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas adalah laporan perubahan posisi keuangan yang mendefinisikan dana sebagai kas. Laporan tersebut berisikan informasi mengenai arus kas perusahaan baik itu arus kas masuk maupun arus kas keluar perusahaan untuk aktivitas operasional, investasi dan pendanaan pada periode tertentu. Kegunaan informasi arus kas menurut SAK (2002;5) bagi para pemakai laporan keuangan, yaitu : 1. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. 2. Untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam menggunakan arus kas tersebut. 3. Untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas). Dasar penelitian arus kas ini bermacam-macam dalam skripsi ini PENULIS membatasi penilaian berdasarkan Free Cash Flow. Pengertian Free Cash Flow menurut Munawir (2002;264) adalah : Free Cash Flow adalah kas dari operasional dikurangi 3 hal, yaitu (1) yang digunakan untuk aktivitas investasi yang esensial (penggantian aktiva tetap 6

yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas; (2) pembayaran utang yang sudah terskedul; dan (3) pembayaran deviden yang normal. Jadi Free Cash Flow (FCF) adalah kas dari kegiatan aktivitas operasional di kurangi kas yang digunakan untuk investasi dan kas untuk utang juga pembayaran deviden. Lebih lanjut dapat dikembangkan bahwa perhitungan Free Cash Flow sebagai berikut : Free Cash Flow = Kas dari Operasi Kas Untuk Investasi Kas Untuk Hutang Pembayaran Deviden Free cash flow ditujukan untuk mengukur kas yang tersedia pada perusahaan untuk penggunaan sekehendak hati perusahaan, setelah memenuhi seluruh pembiayaan yang diisyaratkan. Sebuah perusahaan yang profitable belum tentu memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Informasi yang relevan untuk menilai hubungan rentabilitas (profitabilitas) perusahaan dengan laporan arus kas adalah informasi hasil Free Cash Flow perusahaan yang profitable ada kemungkinan kas yang besar dapat menunjukan perusahaan tersebut sehat dimana perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup dari hasil operasi utamanya. Meskipun telah melakukan investasi dan kas tersebut dapat digunakan untuk melunasi kewajibannya, untuk pertumbuhannya atau untuk menambah kapasitasnya. Dalam penelitian ini, profitabilitas dikaitkan dengan kemampuan perusahaan yang menghasilkan laba dari rata-rata jumlah aktivanya (rentabilitas) dimana pengukuran penggunaan Return on Investment. Oleh karena itu, rentabilitas dari laporan arus kas dapat diketahui dari jumlah free cash flow. Semakin besar penjualan yang diperoleh maka ada kemungkinan arus kas masuk semakin besar, demikian juga dengan rentabilitas perusahaan. Dengan demikian terdapat korelasi antara rentabilitas dengan free cash flow seperti yang dijelaskan dalam SAK No.2 (2002;2.2) Bahwa: Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa 7

depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. Jadi, laporan arus kas di samping untuk meramal atau memprediksi arus kas yang akan datang, juga dapat digunakan di dalam menentukan hubungan antara pofitabilitas (rentabilitas) dan arus kas bersih. Menurut penulis, informasi yang relevan untuk menilai rentabilitas dari laporan arus kas adalah free cash flow. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian ini, yaitu: terdapat hubungan yang signifikan antara Free Cash Flow pada laporan arus kas dengan rentabilitas perusahaan. 1.6 Metode Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan yaitu bersifat studi survey sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif dengan pendekatan simetris, yaitu metode yang menunjukkan dugaan tentang hubungan dua variable atau lebih. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang diperoleh selama masa perkuliahan Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari operasional variable, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan diakhiri dengan rancangan analisis data dan pengujian hipotesis. Sumber data untuk penyusunan skripsi ini dikumpulkan adalah berupa data sekunder. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku-buku, majalah, jurnal, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulkan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu penelitian arsip dan penelitian kepustakaan. 1. Penelitian Arsip (Archival Research) Metode penelitian yang umumnya menggunakan data sekunder adalah penelitian arsip yang memuat kejadian masa lalu historis. Penelitian arsip merupakan penelitian terhadap fakta yang tertulis dokumen atau berupa arsip data. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkenaan dengan 8

objek ynag diteliti yang diperoleh dari suatu organisasi, dalam hal ini PRPM-BEJ yang merupakan data publikasi. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder, dengan cara pengkajian dan pendalaman literatur-literatur, seperti buku, jurnal, majalah, dan makalah yang berkaitan dengan masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis dan acuan untuk mengolah data-data yang diperoleh dalam penelitian arsip dan dalam pemecahan masalah yang teliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data perusahaan untuk penelitian, penulis melakukan survey pada 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2007. 9