PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN

dokumen-dokumen yang mirip
Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KOTA MEDAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 143 TAHUN : 2012 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 28 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN BANJAR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 31 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2012

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 3 TAHUN 2015

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PRT/M/2015

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor: 13 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

QANUN KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK

NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN KEPAHIANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 42 TAHUN

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 87 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 59 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 244 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

Transkripsi:

1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain, maka perlu mengatur tugas pokok, fungsi dan rincian tugas Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten; b. bahwa tugas pokok, fungsi dan rincian tugas sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4449); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia; 8. Keputusan Presiden Nomor 93 Tahun 2001 tentang Pendanaan Korps Pegawai Republik Indonesia dan Perlindungan Bagi Pegawai Negeri yang ditugaskan pada Sekretariat Dewan Korps Pegawai Republik Indonesia; 9. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 7); 14. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011 Nomor 3); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bandung Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Bandung Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Inspektorat, Satuan Polisi Pamong Praja Lembaga Lain dan Kecamatan. 6. Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat KORPRI, adalah wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan kepada cita-cita perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bersifat demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan bertanggung jawab. 7. Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Dewan Pengurus adalah Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Bandung Barat. 8. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Sekretariat adalah Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Bandung Barat. 9. Sekretaris adalah Sekretaris Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Bandung Barat. 10. Subbagian adalah Subbagian di lingkungan Sekretariat pada Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Bandung Barat. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi lembaga teknis daerah. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Pengurus Korpi, terdiri atas : a. Sekretariat; b. Subbagian Umum dan Kerjasama; c. Subbagian Umum dan Kerjasama; d. Subbagian Olah Raga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

4 BAB III TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Pasal 3 (1) Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten mempunyai tugas pokok melaksanakan dukungan teknis operasional dan administrasi kepada Dewan Pengurus Korpri Kabupaten dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta melakukan pembinaan terhadap seluruh unsur di lingkungan Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat Dewan Pengurus Korpri menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum dan kerjasama; b. Pembinaan penyelenggaraan kegiatan olah raga, seni budaya mental dan rohani; c. Penyelenggaraan kegiatan usaha dan bantuan sosial; d. Pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten;dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat Daerah dan Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan dukungan teknis operasional dan administrasi kepada Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta melakukan pembinaan terhadap seluruh unsur di lingkungan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum dan kerjasama; b. pembinaan penyelenggaraan kegiatan olah raga, seni budaya, mental dan rohani; c. penyelenggaraan kegiatan usaha dan bantuan sosial serta advokasi di bidang hukum; d. pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah dan Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten sesuai dengan bidang tugasnya.

5 (3) Susunan Organisasi Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas : a. Sekretaris; b. Subbagian Umum dan Kerjasama; c. Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani; dan d. Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial. Bagian Ketiga Sekretaris Pasal 5 (1) Sekretaris mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan perumusan program Sekretariat; b. penyelenggaraan fasilitasi perumusan program Dewan Pengurus; c. penyelenggaraan fasilitasi dan pemberian pelayanan Dewan Pengurus; dan d. penyelenggaraan pelayanan administrasi, umum dan kerjasama, olahraga, seni, budaya, mental dan rohani, usaha dan bantuan sosial serta advokasi di bidang hukum. (3) Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. menyelenggarakan pengkajian dan perumusan program kerja Sekretariat; b. menyelenggarakan pengelolaan administrasi surat menyurat, pengarsipan, dan dokumentasi; c. menyelenggarakan pengelolaan administrasi ketatausahaan dan umum; d. menyelenggarakan fasilitasi dan pengorganisasian tenaga ahli atau Jabatan Fungsional yang diperlukan; e. menyelenggarakan administrasi umum, kerumahtanggaan dan perjalanan dinas, serta kerjasama dengan pihak lain; f. menyelenggarakan program Dewan Pengurus meliputi kegiatan olahraga, seni, budaya, mental dan rohani dalam menumbuhkembangkan jiwa korsa, perekat dan pemersatu bangsa dan negara, meningkatkan ketaqwaan, kejujuran, keadilan, disiplin serta profesionalisme dalam mewujudkan organisasi KORPRI yang kuat, netral, demokratis, membangun jiwa korps atau korsa Pegawai Republik Indonesia serta mensejahterakan anggota dan keluarganya; g. menyelenggarakan program Dewan Pengurus meliputi usaha dan bantuan sosial serta advokasi di bidang hukum sebagai upaya peningkatan kesejahteraan, memberikan penghargaan bagi anggota, mengayomi, memberikan perlindungan dan bantuan hukum bagi anggota, dalam meningkatkan harkat dan martabat anggota; h. menyelenggarakan perumusan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Sekretariat; i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sekretariat;

6 j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; k. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan l. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bagian Keempat Subbagian Umum dan Kerjasama Pasal 6 (1) Subbagian Umum dan Kerjasama mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan, urusan kearsipan dan administrasi keuangan, serta penyusunan bahan penyelenggaraan dan pengembangan kerjasama dengan instansi unsur mitra kerja Dewan Pengurus. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Umum dan Kerjasama mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan; dan b. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan kerjasama dengan mitra kerja Dewan Pengurus. (3) Subbagian Umum dan Kerjasama mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Umum dan Kerjasama; b. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi Subbagian Umum dan Kerjasama; c. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis Subbagian Umum dan Kerjasama; d. melaksanakan ketatausahaan Sekretariat; e. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat/naskah dinas dan kearsipan serta pengelolaan perpustakaan; f. melaksanakan penyusunan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai; g. melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas, pengelolaan hubungan masyarakat dan pendokumentasian; h. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor; i. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian; j. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pembinaan disiplin pegawai; k. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai; l. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Sekretariat; m. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, diklat kepemimpinan struktural, fungsional dan teknis;

7 n. melaksanakan administrasi keuangan; o. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran tunjangan lainnya; p. melaksanakan penyusunan bahan penyelenggaraan kerjasama dengan Dewan Pengurus, Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat, instansi dan pihak terkait lainnya; q. melaksanakan penyusunan bahan pengembangan kerjasama guna meningkatkan kesejahteraan dan mempererat persatuan sesama anggota dalam meningkatkan profesionalitas; r. melaksanakan evaluasi kerjasama dengan unsur mitra kerja Dewan Pengurus. s. melaksanakan fasilitasi peningkatan peranserta anggota KORPRI melalui kerjasama; t. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LPPD, LKPJ kantor; u. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional; v. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; w. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; x. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dan kegiatan Subbagian Umum dan Kerjasama; dan aa. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bagian Kelima Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani Pasal 7 (1) Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan pelaksanaan olahraga, seni dan budaya serta pembinaan mental dan rohani dalam mewujudkan organisasi KORPRI yang kuat, netral, demokratis, membangun jiwa korps atau korsa pegawai Republik Indonesia dan mensejahterakan anggota dan keluarganya. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani, mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis olahraga, seni, budaya, mental dan rohani serta pembinaan mental dan rohani dalam mewujudkan organisasi KORPRI yang kuat, netral, demokratis, membangun jiwa korps atau korsa KORPRI serta mensejahterakan anggota dan keluarganya; dan b. pelaksanaan penyusunan bahan dan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan olahraga, seni, budaya, serta pembinaan mental dan rohani. (3) Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani; b. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi Subbagian Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani;

8 c. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis olahraga, seni dan budaya, mental dan rohani, meliputi olahraga massal, olahraga rekreasi dan olahraga tradisional, seni dan budaya daerah dan nasional, serta pembinaan mental dan rohani di lingkungan Pegawai Negeri Sipil; d. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan menyelenggarakan kegiatan olahraga, seni dan budaya daerah dan nasional serta pembinaan mental dan rohani di lingkungan Pegawai Negeri Sipil; e. melaksanakan penyusunan bahan pengembangan olahraga di lingkungan Pegawai Negeri Sipil; f. melaksanakan dan atau mengikuti kegiatan olahraga Pegawai Negeri Sipil baik yang diselenggarakan di Daerah, Provinsi dan Pusat. g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dan kegiatan Olahraga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani; dan j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bagian Keenam Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial Pasal 8 (1) Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan serta pengembangan usaha dan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya serta advokasi di bidang hukum dan bantuan sosial. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya, serta advokasi di bidang hukum dan bantuan sosial; dan b. pelaksanaan penyusunan bahan dan fasilitasi pembinaan serta pengembangan usaha dan kesejahteraan bagi anggota KORPRI dan keluarganya, serta advokasi di bidang hukum dan bantuan sosial. (3) Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial; b. melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi Subbagian Usaha, Bantuan Hukum dan Sosial; c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya; d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis advokasi di bidang hukum dan bantuan sosial;

9 e. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan pembinaan serta pengembangan usaha dan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya, meliputi kewirausahaan, bantuan modal usaha dan peningkatan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya; f. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi advokasi di bidang hukum dan bantuan sosial kepada anggota KORPRI dan keluarganya; g. melaksanakan fasilitasi advokasi di bidang hukum bagi anggota KORPRI dan keluarganya; h. melaksanakan fasilitasi bantuan sosial, meliputi bantuan bencana alam dan sosial untuk anggota KORPRI dan keluarganya; i. melaksanakan bahan koordinasi pengembangan usaha dan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya; j. melaksanakan bahan koordinasi advokasi di bidang hukum dan bantuan sosial di lingkungan Pegawai Negeri Sipil; k. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dan kegiatan usaha, bantuan hukum dan sosial; dan n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 9 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Dewan Pengusrus Korpri Kabupaten sesuai dengan keahlian dan kebutuhannya. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaan, ditetapkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat. Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

10 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat. Ditetapkan di Bandung Barat pada tanggal 10 Mei 2011 BUPATI BANDUNG BARAT, ttd Diundangkan di Bandung Barat pada tanggal 10 Mei 2011 ABUBAKAR Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT, ttd RAKHMAT SY BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011 NOMOR 24