BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB I PENDAHULUAN. pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat

BAB I PENDAHULUAN. akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PENGARANG/KITAB. khususnya di kalangan para santri. Kepopuleran Umar Bin Ahmad Bārajā di kalangan

MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi tradisi yang selalu melekat pada pesantren. Kitab kuning pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ-organ yang menjalankan fungsi masyarakat. Lembaga dapat

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan bentuk masyarakat Heterogen, baik dari

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

BAB I PENDAHULUAN. kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB I PENDAHULUAN. Madura telah berjalan beberapa abad silam. Pada abad ke-16, perjalanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

H I S T O R I O G R A F I P E N D I D I K A N S E J A R A H R H O M A D W I A R I A Y U L I A N T R I, M. A C. I D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses penciptaan manusia. Agar dapat memahami hakikat pendidikan maka. dibutuhkan pemahaman tentang hakikat manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

BAB I PENDAHULUAN. instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan oleh latar belakang Negara yang berbeda. Penggunaan sistem. Islam (Masa Nabi Muhammad) dapat menciptakan masyarakat yang

BAB I PENDAHULAN. ini ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan Islam yang muncul. gayanya yang berbeda. Masing-masing ditentukan oleh lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kristen hingga saat ini. Di Indonesia, persinggungan antara Islam dan

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Ustadz Umar bin Achmad Baradja adalah seorang ulama yang memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada 10 Jumadil Akhir 1331 H/ 17 Mei 1913 M. Sejak kecil dia diasuh dan dididik kakeknya dari pihak ibu, Al-Ustadz Hasan bin Muhammad Baradja, seorang ulama ahli nahwu dan fikih. Nasab Baradja berasal dari (dan berpusat di) Seiwun, Hadramaut, Yaman. Sebagai nama nenek moyangnya yang ke-18, Al- Ustadz Sa ad, laqab (julukannya) Abi Raja (yang selalu berharap). Mata rantai keturunan tersebut bertemu pada kakek Nabi Muhammad Shallā Allāh alayh wa sallam yang kelima, bernama Kilab bin Murrah. 1 Hampir semua santri di pesantren pernah mempelajari buku-buku karya Al-Ustadz Umar Baraja dari Surabaya. Sudah sekitar 11 judul buku yang diterbitkan, seperti Al Akhlāq Lil Banīn, kitab Al-Akhlāq Lil Banāt, kitab Sullam Fiqih, kitab 17 Jauharāh, dan kitab Ad iyah Ramadhān. Semuanya terbit dalam bahasa Arab, sejak 1950 telah digunakan sebagai buku kurikulum di hampir seluruh pondok pesantren di Indonesia. Secara tidak langsung Al- Ustadz Umar Baradja ikut mengukir akhlaq para santri di Indonesia. Buku-buku tersebut pernah di cetak Kairo, Mesir, pada 1969 atas biaya Syaikh Siraj Ka ki, seorang dermawan Mekkah, yang dibagikan secara cuma- 1 Muhammad Achmad Asseggaf, Sekelumit riwayat hidup Al-Ustadz Umar bin Achmad Baradja (Surabaya: Panitia Haul Ke-V, 1995), 1.

2 cuma ke seluruh dunia Islam. Syukur alhamdulillah, atas ridha dan niatnya agar buku-buku ini menjadi amal jariyah dan bermanfaat luas. Pada tahun 1992 telah diterbitkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura, dan Sunda. Selain menulis buku pelajaran, Al-Ustadz Umar juga menulis syairsyairnya dalam bahasa Arab dengan sastranya yang tinggi. Menurut Ustadz Mushtofa bin Ahmad bin Umar Baradja cucu dari putra tertuanya, karya yang berupa syair tersebut cukup banyak dan belum sempat dibukukan. Selain itu, masih banyak karya lain, yang bertema keagamaan, yang masih bertuliskan tangan tersimpan rapi di perpustakaan keluarga. 2 Adapun saya memilih judul ini disebabkan Al-Ustadz Umar Achmad Baradja adalah sosok yang mukhlisin (orang yang hatinya bersih dari keinginan memperoleh pujian) dan juga karangan-karangannya sudah dipakai di berbagai daerah di Indonesia khususnya dan merambah sampai keluar negeri. Adapun setiap tahunnya pencetakan kitab karangannya selalu bertambah banyak dikarenakan pemesan semakin bertambah dan juga kitabkitabnya dijadikan kitab kurikulum di berbagai lembaga pondok maupun lainnya. Jadi secara tidak langsung, Umar Baradja sudah mengukir akhlak anak-anak Indonesia. Adapun tujuan dan dituliskannya kitab Al Akhlāq Lil Banīn dan sebagainya, adalah untuk membantu mendasari akhlak anak-anak sejak masa dini dengan hal-hal yang positif. 2 Mushtofa bin Ahmad Baradja, Wawancara, Surabaya, 10 Maret 2016.

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah yang menjadi obyek kajian dalam penelitian ini, secara garis besar, penelitian ini bermaksud menguraikan pembahasan mengenai Biografi Al-Ustadz Umar Baradja (1913-1990) penulis kitab Al Akhlāq Lil Banīn. Diantaranya rumusan masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Siapa Al-Ustadz Umar Baradja dan aktifitasnya? 2. Bagaimana pemikiran Al-Ustadz Umar Baradja dalam kitab Al Akhlāq Lil Banīn? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan yang ingin penulis sampaikan, antara lain: 1. Untuk mengetahui seorang tokoh besar seperti Al-Ustadz Umar Baradja dan aktifitasnya. 2. Untuk mengetahui pemikiran Al-Ustadz Umar Baradja dalam kitab Al Akhlāq Lil Banīn. D. Kegunaan Penelitian Pada dasarnya penelitian ini memiliki arti penting bagi penulis untuk mengintegrasikan keseluruhan mata kuliah Sejarah dan Kebudayaan Islam secara ilmiah. Selain itu, peneliti ini juga mempunyai kegunaan lain yang penjelasannya sebagai berikut:

4 1. Hasil penelitian ini untuk melatih mahasiswa dalam penulisan tahap awal sebagai sarjana Sejarah dan Kebudayaan Islam, sehingga mahasiswa mampu mendapatkan materi lebih di luar mata pengayaaan kuliah. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi rujukan atau refferensi atau bahan informasi bagi masyarakat tentang seorang tokoh besar Al-Ustadz Umar Baradja penulis kitab Al Akhlāq Lil Banīn. 2. Hasil penelitian ini dapat menambah dan melengkapi khazanah dalam keilmuan islam, khususnya Sejarah Islam di Indonesia. Untuk memperkaya kajian sejarah Islam terutama tanggapan umat Islam Indonesia dalam menciptakan dan melakukan pendidikan akhlak kepada anak-anak usia dini dengan hal-hal positif pada masa kini. Hasil Penelitian ini juga dapat dikembangkan oleh peneliti yang akan datang. E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik Penulis menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial lainnya untuk mempermudah membantu ilmu sejarah memecahkan masalah. Menurut Sartono Kartodirdjo, penggambaran kita mengenai suatu peristiwa sangat bergantung pada pendekatan, yaitu dari segi mana kita memandangnya, dimensi mana yang diperhatikan, unsur-unsur mana yang diungkapkan, dan sebagainya. 3 Dengan pendekatan tersebut maka akan memudahkan penulis untuk merelasikan antara ilmu sosial sebagai ilmu bantu dalam penelitian sejarah 3 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia, 1993), 4.

5 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis, yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan menggunakan pendekatan historis maka penulis dapat menjelaskan latar belakang sejarah kehidupan Al-Ustadz Umar Baradja, peranannya dalam menciptakan maupun memberikan pendidikan akhlak yang tertera pada kitabnya Al Akhlāq Lil Banīn. Adapun dalam penelitian ini penulis juga menggunakan teori. Teori merupakan pedoman guna mempermudah jalannya penelitian dan sebagai pegangan pokok bagi peneliti di samping sebagai pedoman, teori adalah salah satu sumber bagi peneliti dalam memecahkan masalah penelitian. 4 Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peranan. Peranan merupakan proses dinamis dari status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. 5 Levinson dalam Soekanto mengatakan bahwa peranan mencakup tiga hal, antara lain: 1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. 4 Djarwanto, Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penelitian Skripsi (Jakarta: Liberty, 1990), 11. 5 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Press, 2009), 239-244.

6 2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Dalam hal ini Al-Ustadz Umar Baradja memiliki pemikiran dan peranan yang sangat penting karena beliau merupakan sosok seorang pengarang kitab Al Akhlāq Lil Banīn. Selain teori peranan, teori yang selanjutnya berkaitan dengan penelitian ini adalah teori kepemimpinan. Dalam masyarakat modern secara umum teori kepemimpinan terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Teori genetik, yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan dari keturunan, tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang hebat dan ditakdirkan menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi apapun. 2. Teori sosial, yang menyatakan setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan, pendidikan dan pembentukan serta didorong oleh kemajuan sendiri dan tidak lahir begitu saja atau takdir Tuhan yang semestinya. 6 Dalam hal ini Al-Ustadz Umar Baradja termasuk dalam teori sosial, yaitu seseorang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan, pendidikan serta didorong oleh kemajuan sendiri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepemimpinan. kepemimpinan merupakan proses dinamis dari memimpin. Kepemimpinan telah dicontohkan pertama kali oleh Rasulullah, kepemimpinan beliau tidak bisa lepas dari fungsi kehadirannya sebagai 6 Sunidia, Ninim dan Widiyanti, Kepemimpinan dalam Masyarakat Modern (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), 18-21.

7 pemimpin spiritual dan masyarakat. Prinsip dasar kepemimpinan Rasulullah adalah keteladanan. 7 Dalam kepemimpinannya, beliau mengutamakan uswatun hasanah yakni memberikan contoh kepada para sahabatnya. Rasulullah memiliki akhlak dan sifat-sifat yang mulia, oleh karena itu kita hendaknya mempelajari sifat-sifat beliau yakni Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Sifat-sifat ini menggambarkan akhlak mulia Rasulullah yang harus dijadikan contoh dan sebagai umat beliau kita harus selalu berusaha meneladani kepemimpinannya. F. Penelitian Terdahulu Kajian dan penelitian tentang Al Akhlāq Lil Banīn sudah pernah dituliskan oleh beberapa mahasiswa, baik dalam bentuk buku maupun skripsi. Namun, pembahasan mengenai Al-Ustadz Umar Baradja (1913-1990) Penulis Kitab Al Akhlāq Lil Banīn masih belum ada. Adapun beberapa penelitian terdahulu tentang Al Akhlāq Lil Banīn, antara lain: 1. Skripsi oleh Nikmahtul Choiriyah, Etika belajar peserta didik perspektif Al-Ustadz Umar bin Achmad Baradja dalam kitab Al-Akhlāq Lil Banāt : Studi Perbandingan (2014). Dalam skripsi mahasiswi fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut membahas tentang etika belajar akhlak untuk kaum putri perpektif Al- Ustadz Umar Baradja. 2. Skripsi oleh Rofa atul Fauziyah, Aplikasi pembelajaran kitab Al Akhlāq Lil Banīn dalam pembentukan akhlak santri Pondok Pesantren 7 Hadari Nawari, Kepemimpinan mengefektifkan Organisasi (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), 276.

8 Babussalam kalibening Tanggalrejo Mojo Agung Jombang : Studi Perbandingan (2011). Dalam skripsi mahasiswi fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut membahas tentang Pendidikan Islam dan Moral. 3. Skripsi oleh Mardwi Asdiyanto, Studi korelasi pemahaman materi kitab Al Akhlāq Lil Banīn dengan akhlak santri Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi Krian Sidoarjo : Studi Perbandingan (2005). Dalam skripsi mahasiswa fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut membahas tentang Akhlak. Pada penelitian ini, peneliti akan lebih menekankan biografi Al- Ustadz Umar Baradja tahun 1913 hingga 1990 penulis Kitab Al Akhlāq Lil Banīn, serta respon publik khususnya masyarakat terhadap kitab karangannya, sebab karangan-karangannya sudah dipakai diberbagai daerah di Indonesia khususnya dan merambah sampai keluar negeri. Kitab karangannya juga telah dijadikan kitab kurikulum di berbagai Lembaga Pondok maupun lainnya. G. Metode Penelitian Untuk memudahkan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis menggunakan lima metode penulisan sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Tahapan-tahapan metode penelitian sejarah akan dijelaskan sebagai berikut: 8 8 Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah (Jakarta: Yayasan Idayu, 1978), 38.

9 1. Langkah pertama dalam melakukan penelitian sejarah adalah pemilihan topik terlebih dahulu. Pemilihan topik sebaiknya dipilih berdasarkan kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. 9 Dalam hal ini, penulis tertarik untuk membahas mengenai Al-Ustadz Umar Baradja penulis Kitab Al Akhlāq Lil Banīn dalam rentang waktu 1913 hingga 1990 Masehi. 2. Heuristik (pengumpulan data), adalah kegiatan untuk mencari data atau menghimpun bahan-bahan sumber sejarah. Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berlangsung atau tidak langsung menceritakan tentang suatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lampau. 10 Metode heuristik merupakan tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang ditempuh dalam menghimpun data-data sumber sejarah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sumber data tertulis baik berupa sumber primer maupun sumber sekunder. a. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber yang ditulis oleh pihak yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah atau pihak yang menjadi saksi mata peristiwa sejarah. Sumber primer yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah: 1) Kitab Al Akhlāq Lil Banīn Bimbingan Akhlak Jilid 1 hingga 4, Shullam Fiqih Jilid 1 hingga 2, Amaliyah Ramadhan. 2) Wawancara terhadap para informan seperti kiai, ustadz, santri, alumni, tokoh-tokoh terkait maupun sanak saudara. 9 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995), 91. 10 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 54.

10 b. Sumber Sekunder Sumber sekunder digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini. Sumber-sumber tersebut didapatkan dari beberapa buku maupun literatur yang berkaitan dengan tema yang penulis bahas. 1) Wawancara dengan cucu Al-Ustadz Umar Baradja yang semasa hidupnya tidak sezaman dengan beliau. 2) Artikel majalah al kisah tentang riwayat hidup beliau. 3. Verifikasi (kritik), sumber-sumber yang telah diperoleh dalam tahap heuristik perlu diadakan proses seleksi dengan cara melakukan kritik sumber. Kritik sumber merupakan usaha untuk mendapatkan sumbersumber yang relevan dengan cerita sejarah yang ingin disusun. Selain itu, kritik sumber dimaksudkan sebagai penggunaan dan penerapan dari sejumlah prinsip-prinsip untuk menilai atau menguji kebenaran nilai-nilai sejarah dalam bentuk aslinya dan menerapkan pengertian sebenarnya. Kritik sumber terdiri dari dua jenis yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern adalah proses untuk melihat apakah sumber yang didapatkan tersebut asli atau tidak, sedangkan kritik intern adalah upaya yang dilakukan untuk melihat apakah isi sumber tersebut layak dipercaya kebenarannya atau tidak. 4. Interpretasi (penafsiran), yaitu menetapkan makna yang saling berhubungan atau menafsirkan fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh. Tujuannya agar fakta yang ada mampu untuk mengungkap permasalahan yang ada, sehingga diperoleh pemecahannya. Dalam tahap ini penulis

11 membandingkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga dapat ditetapkan makna dari fakta yang diperoleh untuk menjawab permasalahan yang ada. 5. Historiografi (penulisan sejarah), adalah tahap akhir metode penulisan sejarah yang menyajikan cerita dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Penulisan dalam penelitian ini juga menggunakan metode penulisan sejarah secara kronologis (penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa). Hal ini terlihat dari pengambilan bahasan pada rentang waktu tahun 1913-1990. Pada tahun tersebut Al-Ustadz Umar Baradja penulis Kitab Al Akhlāq Lil Banīn mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan diapresiasi oleh kalangan Lembaga pendidikan dan masyarakat secara sangat baik. H. Sistematika Pembahasan Secara umum sistematika pembahasan disusun untuk mempermudah pemahaman terhadap penulisan ini, dimana akan dipaparkan tentang hubungan antara bab demi bab. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dijelaskan beberapa bab yang akan dibahas: Bab pertama, pendahuluan bertujuan mengantarkan secara sekilas segala sesuatu yang berkaitan dengan penulisan penelitian. Diantaranya latar belakang masalah mengapa skripsi ini ditulis. Rumusan masalah, yaitu rumusan pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya. Tujuan penelitian, menjelaskan apa maksud dilaksanakan penelitian. Kegunaan

12 penelitian, menjelaskan mengenai nilai dan manfaat penelitian. Pendekatan dan kerangka teoritik, menjelaskan pendekatan yang penulis gunakan dalam penulisan hasil penelitian. Penelitian terdahulu, penulis menelusuri penelitianpenelitian terdahulu dalam karya-karya ilmiah dalam bentuk buku maupun jurnal-jurnal hasil penelitian tentang tema yang sama atau mirip dengan judul penelitian ini. Metode penelitian, penulis menjelaskan tentang metode penelitian yang penulis gunakan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sistematika pembahasan, disini penulis mengungkapkan alur bahasan. Bab kedua, menjelaskan tentang siapa sosok tokoh besar Al-Ustadz Umar Baradja dari lahir, silsilah keturunan, masa kecil sampai dewasa, pendidikan, karir dan karyanya. Bab ketiga, menjelaskan tentang aktifitas Al-Ustadz Umar Baradja semasa hidupnya. Seperti halnya peran Al-Ustadz Umar Baradja dalam Madrasah Alkhairiyah, dalam mendirikan Yayasan, dan dalam Thariqah Alawiyyah. Bab keempat, menjelaskan tentang bagaimana pemikiran Al-Ustadz Umar Baradja dalam kitab Al Akhlāq Lil Banīn yang mencakup latar belakang dituliskan serta kondisi fisik kitab, metodologi pemikiran dan isi kitab Al Akhlāq Lil Banīn. Bab kelima, bab ini merupakan pembahasan yang terakhir yang berisi kesimpulan dan saran-saran.