WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2013

PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI ACEH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

c. mendistribusikan...

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BUKITTINGGI

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENT ANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 124 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 124 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pengumpulan sumbangan masyarakat adalah penghimpunan dan/atau

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,

SALINAN. 3. Undang-Undang...

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI INFORMASI DAERAH

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN. NOMOR : 6 Tahun 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 3 Tahun 2015 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 46 TAHUN 2014

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE Menimbang : a. bahwa untuk mengefektifkan pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan harus tepat sasaran dan sesuai kebutuhan daerah; Mengingat b. bahwa untuk menghindari duplikasi program antar program tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan serta program Pemerintah Daerah, maka harus dikoordinasikan secara baik dan terencana; c. bahwa untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di daerah, perusahaan memberi kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dalam rangka kemajuan daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 8. Undang-Undang...

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305); 10. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi selatan Nomor 13). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAREPARE dan WALIKOTA PAREPARE MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Parepare. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonomi. 3. Walikota adalah Walikota Parepare. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 5. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan yang selanjutnya disingkat TJSLP, adalah kewajiban setiap perusahaan untuk membiayai dan/atau memfasilitasi program Pemerintah Daerah yang terkait dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. 6. Perusahaan adalah badan usaha yang bergerak dalam suatu bidang usaha yang berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. 7. Pembangunan Berkelanjutan adalah pembangunan yang memadukan peningkatan ekonomi dan lingkungan hidup dengan menjaga masa depan generasi masa kini dan masa depan. 8. Peran Serta Masyarakat adalah hak yang melekat pada setiap orang perseorangan atau kelompok untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial. 9. Pemangku...

9. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik dalam lingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan yang mempunyai kepentingan yang mempengaruhi atau berpengaruh terhadap keberadaan, kegiatan dan program tanggung jawab sosial perusahaan. 10. Masyarakat adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi social dan/atau organisasi kemasyarakatan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Bagian kesatu Maksud Pasal 2 Peraturan ini dimaksudkan untuk: a. mengkoordinasikan secara terencana program TJSLP dan program Pemerintah Daerah. b. mengupayakan sinergitas program TJSLP dan program pemerintah daerah. Tujuan Pasal 3 Peraturan ini bertujuan: a. merencanakan pengelolaan program TJSLP sehingga lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan daerah; b. mengkoordinasikan program TJSLP untuk menghindari duplikasi program antar program TJSLP dan program Pemerintah Daerah; c. meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung kemajuan daerah. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT Hak Masyarakat Pasal 4 Masyarakat berhak memperoleh Informasi TJSLP dari pimpinan perusahaan di daerah. (1) Masyarakat berhak memperoleh informasi TJLSP dari pimpinan perusahan di daerah (2) Informasi TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak : a. melihat dan mengetahui Informasi TJSLP; b. mendapatkan salinan Informasi Program TJSLP melalui permohonan atau melalui informasi yang disediakan oleh perusahaan di daerah; (3) masyarakat berhak mengajukan permintaan informasi TJLSP di perusahaan yang memiliki program TJLSP. Kewajiban Masyarakat Pasal 5 (1) Masyarakat yang menerima program TJSLP wajib mengelola secara transparan dan bertanggungjawab serta menjaga atau memelihara aset yang dikelolanya. (2) Masyarakat yang menerima program TJSLP wajib : a. mengikuti proses dan prosedur pengusulan yang ditentukan oleh perusahaan; b. menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program TJSLP kepada perusahaan yang ditembuskan kepada Forum TJSLP. BAB IV...

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN Hak Perusahaan Pasal 6 Setiap perusahaan yang melaksanakan program TJSLP di daerah berhak: a. menentukan bentuk program TJSLP dan plafon anggaran berdasarkan ketentuan dari kantor pusat dengan meminta pertimbangan pemerintah daerah; b. menentukan sasaran penerima manfaat program TJSLP sesuai dengan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah; c. meminta laporan pelaksanaan program TJSLP dari penerima manfaat program TJSLP dan menembuskan kepada pemerintah daerah; d. mendapat penghargaan atau apresiasi dari pemerintah daerah. Kewajiban Perusahaan Pasal 7 Setiap perusahaan yang melaksanakan program TJSLP di daerah berkewajiban: a. menyediakan atau menerbitkan Informasi program TJSLP secara berkala kepada masyarakat dan/atau kepada Pemerintah Daerah; b. menyediakan Informasi program TJSLP yang akurat dan benar kepada masyarakat; c. mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi program TJSLP agar dapat diakses dengan mudah; d. memberikan peningkatan kapasitas kepada penerima manfaat TJSLP; e. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program TJSLP kepada penerima program TJSLP; f. memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non elektronik atau bermitra dengan situs resmi Pemerintah Daerah. Pasal 8 (1) setiap perusahaan yang berada di daerah wajib pro aktif menyampaikan informasi program TJSLP kepada pemerintah daerah berdasarkan informasi yang diperolehnya dari kantor pusat atau yang berkantor pusat di daerah. (2) menyediakan program TJSLP kepada masyarakat berdasarkan kebutuhan yang disepakati dalam Forum program TJSLP. (3) menyampaikan persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi oleh pengusul program TJSLP. (4) menghadiri rapat Forum TJSLP sebagai forum koordinasi antara Pemda dan perusahaan. Pasal 9 (1) Perusahaan yang mengelola program TJSLP wajib memberikan informasi yang tepat dan sederhana tentang informasi program TJSLP dengan : a. menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi; dan b. membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat dan mudah diakses. (2) Pengelola Informasi dan Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibantu oleh pejabat fungsional. Pasal 10 (1) Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan program TJSLP. (2) program...

(2) program TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perusahaan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V JENIS DAN PEMBIAYAAN PROGRAM TJSLP Jenis Program TJSLP Pasal 11 Jenis Program TJSLP di daerah dapat berupa: a. pemberdayaan masyarakat; b. bina Lingkungan; c. sumbangan dan donasi; dan d. promosi perusahaan. Pasal 12 (1) Jenis program TJSLP sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf a difokuskan pada upaya pengembangan masyarakat di bidang : a. pendidikan, diarahkan untuk memberikan beasiswa bagi anak dari keluarga miskin dan pengembangan pendidikan; b. kesehatan, diarahkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat; c. penciptaan lapangan kerja, diarahkan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan pemberian modal usaha serta pendampingan teknis dalam rangka keberlanjutan usaha; d. pertanian, diarahkan untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui tanaman pangan, kebun, agrobisnis, pengembangan perikanan, peternakan; dan e. bidang lain sesuai prioritas daerah (2) menyusun rencana program TJSLP dan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah melalui forum tahunan program TJSLP. Pasal 13 Jenis program TJSLP sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf b, meliputi: a. reboisasi; b. pencegahan polusi; c. penataan lingkungan kumuh; d. pengolahan sampah; e. perubahan iklim; f. jamban sehat keluarga; g. energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon; h. Pengelolaan RTH; dan i. Pembuatan Taman Kota Pasal 14 Jenis program TJSLP sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf c, meliputi: a. bantuan rumah ibadah; b. bantuan panti asuhan; c. bantuan bencana alam; dan d. bantuan sosial lainnya Pasal 15 Jenis program TJSLP sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf d, meliputi: a. bantuan...

a. bantuan peralatan usaha yang mengikutkan nama perusahaan; b. bantuan fasilitas umum yang mengikutkan nama perusahaan; c. bentuk promosi lainnya. Pembiayaan Program TJSLP Pasal 16 Pembiayaan program TJSLP meliputi: a. dialokasikan dari sebagian keuntungan bersih setelah pajak atau dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukan perusahaan; b. pemberian bantuan dana, barang, peningkatan kapasitas dan/atau bentuk lain yang ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan. BAB VI SINERGITAS PROGRAM TJSLP DAN PEMERINTAH DAERAH Bentuk Sinergi Pasal 17 (1) Program TJSLP di daerah mengupayakan bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk mengakomodir skala prioritas program daerah. (2) Mengupayakan bersinergi dengan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibicarakan pada Forum TJSLP. Forum TJSLP Pasal 18 (1) Dalam rangka koordinasi pelaksanaan TJSLP dibentuk Forum TJSLP, agar program-program TJSLP dapat terencana, terpadu dan sinergi dengan program pembangunan daerah. (2) Pembentukan Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. (3) Jumlah anggota Forum TJSLP maksimal 15 orang. (4) Anggota Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan representasi dari : a. unsur Pemerintah Daerah 4 orang; b. unsur DPRD 4 orang; c. unsur perusahaan 5 orang; d. unsur perguruan tinggi 2 orang; (5) Susunan Keanggotaan Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan surat keputusan Walikota; (6) Forum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pasal 19 (1) Forum TJSLP merupakan Forum Tahunan antara Pemerintah Daerah dan perusahaan untuk membahas informasi dan perencanaan tahun berjalan dan/atau tahun berikutnya. (2) Forum TJSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan minimal sekali dalam setahun. (3) Forum TJSLP bertujuan : a. memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah Daerah dan perusahaan untuk membangun sinergitas program; b. sebagai forum koordinasi dan informasi antar perusahaan dan pemerintah daerah; c. sebagai media informasi bagi Pemerintah Daerah untuk menyampaikan prioritas pembangunan daerah kepada perusahaan; d. sebagai...

d. sebagai media informasi bagi perusahaan untuk menyampaikan kebijakan prioritas program TJSLP kepada pemerintah daerah; e. mengetahui data base dan situasi masyarakat; dan f. memetakan program TJSLP yang ada di daerah. (4) Forum program TJSLP bersifat fleksibel dan ad hock. Pasal 20 (1) Dalam forum TJSLP, perusahaan melaporkan pelaksanaan program TJSLP tahun berjalan kepada Pemerintah Daerah; (2) Laporan pelaksanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perusahaan melaporkan realisasi capaian program TJSLP, besaran anggaran program TJSLP, masalah yang muncul dan solusinya, tindak lanjut dan rekomendasi; (3) Laporan pelaksanaan program TJSLP haslinya dapat diakses melalui situs resmi pemerintah daerah. BAB VII PERENCANAAN DAN MEKANISME PENGUSULAN PROGRAM TJSLP Perencanaan Kebijakan Perusahaan Pasal 21 Setiap pimpinan perusahaan di daerah menyampaikan kebijakan perusahaan tentang program TJSLP kepada Pemerintah Daerah melalui Forum TJSLP. Pasal 22 (1) Perencanaan program TJSLP didasarkan pada data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan (2) Penentuan penerima manfaat dan lokasi program TJSLP, perusahaan harus meminta pertimbangan dari Pemerintah Daerah. (3) Penerima manfaat program TJSLP harus diperjelas nama, alamat dan lokasi pelaksanaan program TJSLP. (4) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat : a. daftar identitas penerima manfaat program TJSLP; b. alamat atau lokasi domisili penerima manfaat program TJSLP. Perencanaan Usulan Masyarakat Pasal 23 (1) Masyarakat yang akan mengajukan program TJSLP harus memenuhi syarat : a. memiliki legalitas berupa Surat Keputusan Kepengurusan; dan b. menuliskan usulan berdasarkan format proposal. (2) Format proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disiapkan oleh perusahaan. (3) Pimpinan perusahaan di daerah segera meneruskan usulan program TJSLP masyarakat ke pimpinan pusat perusahaan. (4) Perusahaan wajib melaporkan penerima program TJSLP kepada Pemerintah Daerah melalui Forum TJSLP. BAB VIII PENGHARGAAN Pasal 24 (1) Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan bagi perusahaan yang dianggap berprestasi dalam menjalankan program TJSLP. (2) Mekanisme penentuan pemberian penghargaan dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Forum TJSLP; (3) Penghargaan...

(3) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan pada momentum perayaan hari-hari besar nasional atau daerah. (4) Bentuk penghargaan yang dimaksud dapat berupa : a. piagam penghargaan; b. promosi daerah; dan c. bentuk penghargaan lainnya. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota. BAB IX PELAPORAN DAN EVALUASI Pelaporan Pasal 25 (1) Setiap perusahaan yang sedang dan/atau telah melaksanakan program TJSLP harus memberikan laporan kepada pemerintah daerah melalui Forum TJSLP. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. jenis program; b. sasaran penerima manfaat dan lokasi program; c. jumlah biaya yang digunakan untuk program TJSLP tersebut; d. hasil atau capaian program; e. permasalah yang dihadapi dan alternatis solusinya; dan f. rekomendasi dan tindak lanjut. (3) Laporan pelaksanaan program TJSLP bersifat terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat umum melalui situs resmi Pemerintah Kota atau media lainnya; Evaluasi Pasal 26 (1) Dalam rangka efektifitas pelaksanaan program TJSLP, perusahaan dibantu oleh Forum TJSLP untuk melakukan evaluasi program. (2) Hasil Evaluasi Forum TJSLP disampaikan kepada perusahaan dan Pemerintah Daerah sebagai laporan. Pasal 27 (1) Forum TJSLP wajib mengumumkan daftar perusahaan yang telah menjalankan program TJSLP berdasarkan hasil evaluasi. (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan minimal sekali dalam setahun melalui media cetak dan/atau elektronik. BAB X PENGADUAN PENYELESAIAN SENGKETA Pengaduan Pasal 28 (1) Semua pihak yang berkepentingan baik Pemerintah, masyarakat dan asosiasi bisnis terkait berhak mengajukan pengaduan atas pelanggaran pelaksanaan TJSLP. (2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pemerintah Daerah dan/atau forum TJSLP. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pengaduan diatur dalam Peraturan Walikota. Bagian...

Penyelesaian Sengketa Pasal 29 (1) Dalam hal terjadi sengketa, penyelesaiannya terlebih dahulu melalui musyawarah dan mufakat; (2) Apabila penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, dapat dilakukan melalui mediasi oleh Forum TJSLP; (3) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak tercapai, para pihak dapat menempuh upaya hukum lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XI PEMBIAYAAN Pasal 30 Segala biaya yang ditimbulkan dari Peraturan Daerah ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. BAB XII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 31 (1) Setiap orang dan/atau badan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, pasal 7, pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 dikenakan sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali; b. pembatasan kegiatan usaha; c. pembekuan kegiatan usaha; d. pencabutan izin kegiatan usaha. (2) Ketentuan lebih lanjut terkait dengan pemberian sanksi administratif diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Parepare. Ditetapkan di Kota Parepare Pada tanggal 30 Desember 2016 WALIKOTA PAREPARE, Ttd Diundangkan di Kota Parepare pada tanggal 30 Desember 2016 TAUFAN PAWE SEKRETARIS DAERAH Ttd MUSTAFA MAPPANGARA LEMBARAN DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2016 NOMOR 12 NO. REG PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : B.HK.HAM. 15.242.16