BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI METODE IQRO

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki usia lanjut. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung kita perlu melakukan kegiatan menyimak. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan daya cipta yang diperlukan

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2012) bahwasannya dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan tatanan pendidikan yang mandiri dan berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, perlu dilakukan berbagai upaya strategis dan integral yang menunjang penyelenggaraan pendidikan. Program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didi agar memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. Untuk itu taman kanak-kanak memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam proses peletakan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa yang akan datang, sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai macam pengetahuan, sikap / perilaku, ketrampilan dan intelektual. Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan secara berstruktur untuk mencapai tuntutan di Sekolah Dasar. Peserta didik harus menguasai ketramp ilan dasar membaca, menulis, dan berhitung karena kemampuan tersebut merupakan persyaratan untuk menguasai mata pelajaran lain pada pendidikan yang lebih tinggi. Sebenarnya TK tidak mengemban tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan akademik seperti me mbaca, karena itu harusnya merupakan tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah dasar. 1

2 Belajar membaca di taman kanak-kanak dapat dilakukan selama dalam bats-batas aturan pengembangan pra akademik serta mendasarkan diri pada prinsip dasar hakiki dari pendid ikan TK sebagai sebuah taman bermain. Pembelajaran membaca diberikan secara integrasi pada program pengembangan dasar, sesuai dengan surat edaran Direktur Jendral Nasional Nomor 6205/C/D5/1999 tanggal 27 Juli 1999. Ketrampilan membaca bukan merupakan tujua n utama di TK dan dilakukan melalui bermain, oleh karena itu untuk ketrampilan membaca tidak diberikan secara klasikal, guru harus mampu menandai anak yang telah siap untuk menerima pengajaran dan anak yang belum siap untuk menerima pengajaran, karena tidak semua anak mengalami tingkat perkembangan yang sama dan bila dipaksa akan merugikan perkembangan anak selanjutnya. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang reseptif. Dengan membaca anak akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman baru. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Kemampuan membaca yang diperoleh pada saat membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Membaca adalah bagian penting dalam proses pendidikan, hal ini sependapat dengan Freeman (2001:166) bahwa : Membaca merupakan proses majemuk yang meliputi koordinasi mata, kemampuan membedakan melalui penglihatan dan pendengaran dan kemampuan koknitif untuk bekerja dengan bagian-bagian atau dengan satuan keseluruhan. Dengan anak mempunyai kebiasaan membaca, maka dalam diri

3 anak agar timbul kegemaran membaca dengan sendirinya. Dengan pandangan inilah banyak guru memberikan tugas membaca buku kepada siswa. Bagi anak-anak membaca dapat berlangsung sesuai dengan kehendak sendiri. Cara belajar terbaik bagi anak-anak yang cerdas dalam verbal linguistic adalah dengan mengucapkan, mendengar, dan melihat tulisan. Cara terbaik memotivasi mereka adalah mengajak mereka berbicara dan menyediakan banyak buku. (Tadkiroatun, 2005:58) Anak mempelajari bahasa dengan berbagai cara yakni dengan meniru, menyimak, mengekspresikan, dan juga bermain. Melalui bermain anak dapat menggunakan bahasa secara tepat dan belajar mengk omunikasikannya secara efektif dengan orang lain, ada beberapa aktivitas permainan yang digunakan untuk merangsang kepekaan berstruktur, pengembangan kosakata, serta merangsang minat berbicara. Kenyataan dilapangan masih banyak guru yang enggan menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran mereka lebih suka menggunakan metode ceramah karena metode tersebut dianggap lebih mudah, praktis, dan efisien. Dengan hanya menggunakan metode ceramah, siswa akan merasa cepat bosan dan malas untuk latihan membaca. Agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan tujuannya dapat berlangsung secara efektif dan tujuannya dapat tercapai maka diperlukan adanya dukungan media pengajaran. Memilih media yang terbaik dan sesuai bukanlah hal yang mudah.

4 Diantara beberapa jenis media, media cerita bergambar adalah media yang umum dan cukup menarik bagi anak. Buku cerita disukai hampir semua anak apalagi kalau buku cerita tersebut berupa cerita dengan ilustrasi bagus dan sedikit permainan yang melibatkan mereka. Anak-anak akan merasa terlibat dalam petualangan dan konflik-konflik yang dialami karakter-karakter didalamnya, sehingga membacapun akan semakin menyenangkan. Buku cerita menyediakan tempat bagi anak-anak untuk melepaskan diri dari permasalahan yang belum terselesaikan. Buku cerita bergambar dengan tema realistis membentuk anak berimajinasi tentang hal-hal yang berada diluar lingkungannya. Bercerita menjadi stimulasi yang berdampak positif bagi kemampuan membaca permulaan bagi anak. Anak terbiasa berkonsentrasi pada satu topik, berani mengembangkan kreasinya, merangsang anak berpikir secara imajinatif, bertambah perbendaharaan kosakatanya serta meningkatnya kemampuan membaca pada anak. Dari uraian diatas, agar siswa mempunyai prestasi membaca yang baik sesuai dengan harapan siswa dan guru salah satunya adalah dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan guru menggunakan media cerita bergambar. Hal inilah yang mendorong penulis mengambil judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA

5 BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PEMBELAJARAN 2011 / 2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Masih rendahnya kemampuan membaca anak kelompok A di TK Pertiwi I Kalimacan Kalijambe Sragen. 2. Kurang inovatifnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca anak kelompok A. C. Pembatasan Masalah Bertolak dari identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini akan dibatasi pada masalah : 1. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bagaimana meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak. 2. Metode yang digunakan pada penelitian ini hanya terbatas pada metode bercerita dengan buku cerita bergambar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas, masalah penelitian dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah melalui cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok A di TK Pertiwi I Kalimacan Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012.

6 2. Bagaimana penerapan metode cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok A di TK Pertiwi 1 Kalimacan Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. E. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan penelitian ini adalah : 1. Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok A di TK Pertiwi I Kalimacan Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012. 2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media cerita bergambar yang dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok A di TK Pertiwi 1 Kalimacan Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. F. Manfaat Penelitian Dari rumusan masalah tersebut diatas maka manfaat yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk pertumbuhan anak sebelum memasuki masa berikutnya, dan melalui media cerita bergambar ini akan meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak. 2. Manfaat Praktis a. Guru / teman sejawat 1) Bisa memberikan motivasi kepada guru yang lain tentang media cerita bergambar.

7 2) Dapat memberikan contoh pada guru lain bagaimana cara menyampaikan pada anak tentang belajar membaca menggunakan media cerita bergambar. b. Anak 1) Memberi daya tarik tersendiri bagi anak 2) Melalui cerita bergambar akan menarik perhatian anak untuk belajar membaca dan cepat mengerti apa yang dibaca melalui gambar yang dilihatnya. c. Institusi Sekolah 1) Menambahkan cerita bergambar di jadwal pelajaran. 2) Menyediakan alat yang dib utuhkan terutama media cerita bergambar agar sekolah lebih maju dan semangat belajar membaca untuk anak semakin meningkat.