I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan. persaingan di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan pada semua lembaga pendidikan merupakan upaya pembangunan sumber daya manusia, karena melalui lembaga pendidikan tersebut dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan adalah salah satu dasar kuat bagi pembangunan, karena merupakan suatu proses normatif yang membawa manusia dari satu tingkat keterbelakangan menuju kemajuan dengan memiliki berbagai ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan nasional befungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bersifat kejuruan dan merupakan sekolah menengah yang mendidik siswa dengan tujuan menciptakan seseorang menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang professional, terampil dan mandiri, sehingga kemampuan yang dimiliki siswa bisa sepadan dengan tuntutan dunia kerja masa kini dan masa yang

akan datang. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam kegiatan pembelajaran, salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa di SMK mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII khususnya jurusan akuntansi adalah mata pelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi dilaksanakan agar dapat menghasilkan manusia yang mengerti dan paham cara mengolah pembukuan dengan pemberdayaan sumber daya yang dimiliki sekolah dan masyarakat sekitar. Hasil observasi yang dilakukan di SMK Swasta Sub Rayon 01.26 terdiri dari tujuh SMK Swasta (SMK Tri Sakti, SMK Muhammadiyah 2, SMK PGRI 4, SMK Guna Darma, SMK Utama 2, SMK Surya Darma, dan SMK Arjuna), menunjukan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 di Bandar Lampung tergolong rendah. Hal ini terlihat dari Ujian Semester ganjil siswa tahun pelajaran 2008/2009 yang rata-ratanya di bawah kriteria ketuntasan minimal 7, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 : Nilai Akuntansi ujian semester ganjil kelas X jurusan Akuntansi TP. 2008/2009 siswa SMK Swasta Sub Rayon 01.26 No Klasifikasi Rentang Nilai Jumlah Prosentase Siswa 1 Tinggi 8,51 10,00 40 13,75 % 2 Sedang 7,00 8,50 100 34,36 % 3 Rendah 6,69 151 51,89 % Jumlah 291 100 Rata-rata 6,33 Sumber : Nilai ujian semester ganjil TP. 2008/2009 SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Berdasakan tabel diatas rata-rata nilai ujian semester ganjil yaitu 6,33 dengan rincian yang mendapat nilai 8,51 10 sebanyak 40 siswa (13,75 %), yang

mendapat nilai 7,00 8.50 sebanyak 100 siswa (34,36 %) dan yang mendapat nilai di bawah 6,69 sebanyak 151 siswa (51,89 %), ternyata masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah sebanyak 151 siswa atau 51,89 %. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2003: 54) dapat berupa 1) faktor intern ( dari dalam individu ) yaitu Jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), psikologis ( intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), dan kelelahan, 2) faktor ekstern (dari luar individu) yaitu keluarga (perhatian orang tua), sekolah (cara belajar), dan masyarakat. Prestasi belajar merupakan cerminan apa yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Di samping itu, prestasi belajar siswa sering digunakan sebagai salah satu indikator kemampuan belajar karena semakin tinggi prestasi belajar dalam mata pelajaran tertentu semakin tinggi tingkat kemampuan belajar dalam mata pelajaran tersebut. Indikator prestasi belajar biasanya digunakan sebagai indikator untuk mengukur kualitas pendidikan, hal ini juga berlaku untuk mengukur keberhasilan suatu mata pelajaran yang terdapat dalam susunan program kurikulum. Upaya perbaikan dalam peningkatan prestasi belajar telah dilakukan dengan jalan perbaikan strategi, metode, teknik maupun pendekatan pembelajaran, pengembangan kurikulum, kelengkapan sumber belajar, pengembangan media pembelajaran, dan sebagainya. Namun hasilnya belum memuaskan, sehingga solusi untuk perbaikan dan pengembangan terus dilakukan. Mata pelajaran yang dirasakan sulit dalam penguasaannya oleh siswa dan selalu menunjukkan prestasi

yang tidak menggembirakan menjadi prioritas dalam penanganannya, satu di antaranya adalah mata pelajaran Akuntansi. Hasil pengamatan di SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung perlengkapan sumber belajar masih kurang, misalnya masing-masing sekolah buku-buku pelajaran Akuntansi belum ada yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Guru dalam mengajar mata pelajaran Akuntansi masih konvensional dengan ceramah. Perhatian orang tua merupakan faktor yang perlu diperhatikan, karena anak yang mendapat perhatian yang baik akan tercipta situasi yang mendorong tumbuhnya cara belajar dan motivasi belajar anak yang baik pula. Perhatian orang tua dapat dilihat dari perhatian orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar anak, dalam mengawasi kegiatan belajar anak, mengontrol hasil belajar, menanyakan dan mendengarkan kesulitan belajar anak, dan membantu memecahkan kesulitan belajar anak dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan les atau membentuk kelompok belajar. Akuntansi adalah mata pelajaran yang kompleks, menantang dan memerlukan keterampilan dan pemikiran yang serius. Anak yang memperoleh perhatian orang tua dalam hal belajar, akan berusaha untuk belajar dengan baik. Mayoritas orang tua siswa pada SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung bekerja sebagai buruh sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu mencari nafkah. Cara belajar ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk meperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, oleh karena itu perlu adanya suatu cara belajar

yang baik agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Hasil belajar sangat tergantung kepada cara yang dipergunakan dengan menggunakan cara belajar yang efisien akan mempertinggi prestasi belajar. Cara belajar yang baik semestinya dimiliki oleh setiap siswa, sekurang-kurangnya yang menjadi keteraturan, disiplin dan konsentrasi dalam belajar. Menurut Gie (1986: 10) prinsip utama dalam belajar ialah keteraturan melakukan aktivitas belajar. Cara belajar dapat diukur dengan : cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar, pola belajar siswa, cara siswa mengikuti ujian. Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab dengan guru dan siswa, banyak siswa memiliki cara belajar yang kurang baik dirumah maupun di sekolah terutama untuk pelajaran Akuntansi. Rendahnya prestasi belajar siswa selain dipengaruhi oleh perhatian orang tua dan cara belajar, juga dipengaruhi motivasi belajar siswa, seperti diungkap oleh Dimyati dan Mudjiono (2006: 80) bahwa motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, karena motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku pelajar. Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar pada proses pembelajaran sangat penting dipahami oleh siswa maupun guru. Menurut Rasyad dalam Sagala (2006: 104) motivasi dalam konsep pembelajaran berarti seni mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, disire, incentive, atau iradah murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar.

Dengan demikian memilih strategi, metode dan pendekatan mengajar dengan menggunakan media yang bervariasi dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong dan menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian motivasi belajar pada diri siswa harus ditumbuhkan sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar lebih baik dan sungguh-sungguh. Motivasi belajar ini dapat muncul dari dalam ataupun dari luar diri siswa. Motivasi belajar dapat diukur dengan durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, ketabahan, tingkat aspirasi, tingkat kualifikasi, devosi (pengabdian), dan arah sikap. Motivasi belajar siswa merupakan unsur yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan prestasi belajar, sehingga dengan demikian penggunaan strategi pembelajaran harus dapat merangsang peningkatan motivasi belajar siswa dengan membangkitkan rasa ketertarikan terhadap pelajaran Akuntansi. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan perhatian orang tua, cara belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar, khususnya mata pelajaran akuntansi siswa kelas X jurusan akuntansi yang dilakukan di SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah: 1. Prestasi belajar Akuntansi yang rendah

2. Perhatian orang tua yang kurang 3. Cara belajar yang belum baik 4. Motivasi belajar yang rendah 5. Kelengkapan sumber belajar yang masih kurang. 6. Pembelajaran yang masih konvensional 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan tujuan dan wktu, penelitian ini dibatasi pada masalah: 1. Rendahnya prestasi belajar Akuntansi 2. Perhatian orang tua yang kurang. 3. Cara belajar belum baik 4. Motivasi belajar yang rendah 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua, motivasi belajar dan cara belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung? 2. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

3. Apakah terdapat hubungan antara cara belajar siswa dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung? 4. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua, cara belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung. 2. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung. 3. Mengetahui hubungan antara cara belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung. 4. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swaswta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

1.6 Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi pengembangan kawasan teknologi pendidikan, dan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta memperluas kajian teknologi pembelajaran yang dapat menjadi rujukan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di lapangan secara langsung. 2. Secara praktis, 1) bagi guru mata pelajaran Akuntansi sebagai bahan informasi untuk dapat memperhatikan cara belajar dan motivasi belajar dalam proses pembelajaran Akuntansi sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik, 2) bagi sekolah, hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orang tua melalui Komite Sekolah sehingga peran Komite Sekolah akan semakin meningkat, 3) bagi orang tua sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan perhatiannya terhadap belajar dan prestasi belajar anak, 4) bagi peneliti, yaitu dapat melengkapi dan atau memperluas khasanah teori yang sudah diperoleh melalui penelitian lain sebelumnya; memberi peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lainnya yang belum digunakan dalam penelitian ini.