I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu material dalam peningkatan produk hasil reaksi tidak

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen,

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

I. PENDAHULUAN. berbeda menjadi material baru yag memiliki sifat yang lebih baik dari material

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

I. PENDAHULUAN. kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan

I. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.

I. PENDAHULUAN. rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah bambu. Bambu merupakan

1. PENDAHULUAN. Perkembangan komposit berlangsung dengan sangat pesat seiring dengan

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

I. PENDAHULUAN. oleh H.K Onnes pada tahun 1911 dengan mendinginkan merkuri (Hg) menggunakan helium cair pada temperatur 4,2 K (Darminto dkk, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

I. PENDAHULUAN. material, antara lain sebagai komponen dari pembentukan gelas (Doweidar et al.,

I. PENDAHULUAN. komposit. Jenis material ini menjadi fokus perhatian karena pemaduan dua bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

Kristalisasi Silika Xerogel dari Sekam Padi

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumber energi alternatif saat ini terus digiatkan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

I. PENDAHULUAN. pencapaian sekitar 54 juta ton per tahun yang mencerminkan bahwa negara kita

LOGO. STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 PRESENTASI TESIS. Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP

I. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

BAB I PENDAHULUAN. Slag (terak) merupakan limbah industri yang sering ditemukan pada proses

Bab III Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. karakteristik dari pasir besi sudah diketahui, namun penelitian ini masih terus

SINTESIS KERAMIK Al 2 TiO 5 DENSITAS TINGGI DENGAN ADITIF MgO

I. PENDAHULUAN. Superkonduktor merupakan suatu bahan dengan konduktivitas tak hingga, karena

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPORI TiO2-SiO2/KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN DTAB SKRIPSI SARJANA KIMIA. Oleh STEFANI KRISTA BP :

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam. Sampel Milling 2 Jam. Suhu C

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang energi adalah

BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN

: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan

MIKROSTRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK CORDIERITE BERBASIS SILIKA SEKAM PADI DENGAN PENAMBAHAN MAGNESIUM OKSIDA (0, 20, 25, DAN 30%) (Skripsi) Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

ABSTRACT PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

Keramik. KERAMIKOS (bahasa Yunani) sifat yang diinginkan dari material ini secara normal dapat dicapai melalui proses perlakuan panas Firing

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM Fe 2 O 3 DENGAN VARIASI KETEBALAN YANG DIBUAT DARI MINERAL LOKAL DI ATMOSFIR UDARA DAN ATMOSFIR ALKOHOL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

Pengaruh Penambahan Periclase (0,10,15)% terhadap Karakteristik Struktur dan Kekerasan Kordierit

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, cordierite alam mempunyai bentuk kimia 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 3 3 Mullite ( AlO.SiO ) merupakan bahan keramik berbasis silika dalam sistem Al yang terbentuk dari (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan O3 SiO alumina ( Al O3 ) (Duval, 008). Mullite mempunyai cakupan aplikasi yang luas diberbagai industri seperti industri gelas, industri elektronik dan industri keramik. Keramik mullite menarik untuk dikaji karena memiliki karakteristik diantaranya, tahan terhadap zat kimia yang tinggi, konduktivitas termal rendah, dan kestabilan termal tinggi (Accuratus Corporation, 008), sehingga dapat digunakan sebagai isolator panas suhu tinggi dan isolator listrik tegangan tinggi karena mempunyai resistansi tinggi (Anggono, 005). Berdasarkan karakteristik tersebut, keramik mullite dapat digunakan sebagai penahan panas dalam peralatan suhu tinggi seperti, pelapis peralatan elektronik, penukar panas dan furnace. Selain itu, mullite juga memiliki koefisien koduktivitas listrik rendah sehingga sangat baik digunakan juga sebagai isolator listrik dalam peralatan listrik sebagai contoh fitting. Dalam pembuatan keramik mullite bahan baku utama yang digunakan adalah silika ( SiO ) dan alumina ( Al O3 ). Pada umumnya, perbandingan konsentrasi alumina silika yang digunakan dalam pembuatan keramik mullite memiliki

aturan stiokiometri yang tetap. Stiokiometri yang biasa digunakan yaitu 3 SiO AlO3. (3 : mullite) dan 3. Al O SiO ( : 1 mullite) (Schneider et. al, 1994, Treadwell et. al, 1996, Kutty et. al, 000 dan David et. al, 008). Berdasarkan diagram fasa sistem Al O 3- Si0, mullite dengan rumus kimia 3Al O SiO merupakan mullite yang paling stabil karena dapat dihasilkan 3. mullite yang murni (Schneider dan Komarneni, 005). Silika merupakan bahan baku utama yang dapat diperoleh dari bahan sintesis seperti silika fumed, TEOS (Tetroethylorthosilicate), dan TMOS (Tetramethylorosilicate) (Zubardianzar, 005). Bahan silika di atas sangat terbatas dan mahal, sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan alternatif lain untuk mencari sumber silika dari bahan nabati yang relatif murah dan mudah seperti sekam padi, bambu, tongkol jagung, dan serbuk kayu. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, ternyata dalam sekam padi memiliki kandungan utama silika yang cukup tinggi, berkisar 95% (Della, 00, Siriluk dan Yuttapong, 005, Soemaatmadja, 1990) dan komponen minor seperti MgO, Al O 3, CaO, K O, dan Na O (Pearson, 008) yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan keramik. Selain itu, sekam padi berpotensi sebagai bahan keramik didukung dengan kemudahan dan relatif murah silika diperoleh dari silika sekam padi yakni dengan metode alkalis dan pengabuan. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan dengan metode alkalis (Kalapathy dkk, 000; Daifullah dkk, 003; Nurhayati, 006; Ebtadianti, 007; dan Karo Karo dan Sembiring, 007) atau dengan menggunakan metode pengabuan (Harsono, 00). Keunggulan metode alkalis diantaranya

3 biaya relatif murah dibandingkan dengan silika mineral yang didasarkan pada kelarutan silika amorph yang besar dalam larutan alkalis serta pengendapan silika yang terlarut dalam asam (Sembiring, 008). Dalam metode ekstraksi suhu yang digunakan adalah suhu rendah dengan tingkat kemurnian lebih besar dan silika yang diperoleh dapat dalam bentuk larutan atau sol. Ternyata, karakteristik silika melalui proses termal dapat diperoleh jenis kekristalan, tingkat porositas, ukuran partikel, luas permukaan spesifik, dan kestabilan termal (Nurhayati, 006; Ebdiyanti, 007; Karo Karo dan Sembiring, 007; dan Shinoharadan Kohyama, 004). Berkaitan dengan pemanfaatan sekam padi menunjukkan bahwa silika sekam padi dapat digunakan sebagai bahan baku keramik diantaranya, keramik cordierite (Sembiring, 007), borosilikat (Riyanto, 010, Ginting, 010), dan sillimanite (Oschatz dan Wochter, 194). Keunggulan karakteristik silika sekam padi yang dipaparkan di atas merupakan pendorong gagasan untuk dilakukannya penelitian pembuatan keramik mullite. Pada umumnya sintesis keramik mullite dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu metode padatan (solid reaction) dengan karakteristik temperatur rendah dan homogenitas rendah (Kurama, S dan Kurama, H, 006), metode peleburan (melting) dengan temperatur tinggi dan homogenitas rendah (Amista, 1995), serta metode sol gel dengan temperatur rendah dan homogenitas tinggi (Petrovic, 001). Metode sol-gel adalah suatu proses pembentukan jaringan oksida dari suatu bahan dalam medium cair yang terjadi melalui reaksi polikondensasi. Secara umum, proses sol-gel terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembentukan sol, pembentukan gel, penuaan (aging), pengeringan yang disertai dengan pemanasan hingga proses pemadatan (densification) (Brinker dan Schere, 1990). Metode sol-

4 gel memerlukan dua perlakuan thermal yaitu suhu rendah (kalsinasi) dan suhu tinggi (sintering). Kalsinasi adalah suatu proses pemanasan untuk menghilangkan kadar uap air ( H O ), sedangkan sintering adalah suatu proses pemadatan material dengan suhu tinggi dibawah titik leleh. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, secara garis besar penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mempelajari karakteristik struktur kristal dan mikrostruktur pada bahan keramik mullite, yang disintesis dengan menggunakan metode sol-gel dan memanfaatkan sekam padi sebagai sumber silika. Untuk mengkarakterisasi struktur kristal digunakan X-Ray Diffraction (XRD) sedangkan untuk melihat mikrostruktur digunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), serta dilakukan pengukuran penyusutan (shrinkage) untuk mengetahui kaitan karakteristik struktur dan mikrostruktur. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dari penelitian ini adalah (i) bagaimana karakteristik pembentukan struktur dan mikrostruktur keramik mullite dan (ii) bagaimana kaitan karakteristik struktur dan mikrostruktur terhadap perubahan penyusutan (shinkage). C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini masalah di batasi pada : 3 3 1. Sample uji berupa keramik mullite ( AlO.SiO ) dengan menggunakan silika sekam padi.

5. Perbandingan antara alumina ( Al O3 ) dan silika ( SiO ) pada penelitian ini adalah 3:. 3. Suhu sintering yang digunakan pada penelitian ini adalah 1100 0 C, 100 0 C, dan 1300 0 C. 4. Karakterisasi struktur kristal menggunakan X-Ray diffraction (XRD), mikrostruktur menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan karakterisasi sifat fisis adalah perubahan pengaruh penyusutan (shinkage). D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pembentukan struktur dan mikrostruktur keramik mullite yang terbentuk setelah disintering dengan suhu 1100 0 C, 100 0 C, dan 3 3 1300 0 C pada keramik mullite ( Al O.SiO ).. Mengetahui kaitan pembentukan struktur dan mikrostruktur keramik mullite terhadap penyusutan (shinkage). E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yakni dapat meningkatkan dan mempercepat tingkat kemampuan dalam mentransfer ilmu pengetahuan sekaligus sebagai informasi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian mengenai keramik mullite berbasis silika sekam padi serta dapat digunakan sebagai bahan referensi ilmiah dan sekaligus bermanfaat bagi industri menengah.

6 F. Sistematika Penulisan Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II menjelaskan tentang teori dasar yang meliputi : keramik, mullite, silika, alumina, proses sol-gel, sintering, X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM). Bab III menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, prosedur penelitian, dan diagram alir penelitian. Bab IV menjelaskan tentang hasil analisis dan pembahasan mengenai karakteristik keramik mullite berbasis silika sekam padi meliputi pengaruh suhu sintering terhadap struktur dan mikrostuktur serta hubungan antara pembentukan struktur dan mikrostruktur keramik mullite terhadap penyusutan (shinkage). Bab V menjelaskan tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian yang diperoleh dari seluruh tahapan yang telah dilakukan.