CUTI, PENGOBATAN, PERAWATAN, REHABILITASI, TUNJANGAN CACAD, UANG DUKA DAN BIAYA PEMAKAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1981 TENTANG PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1981 TENTANG PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PP 12/1981, PEERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Tentang:PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU CUTI PNS

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS.

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 7S TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RUMUS PENETAPAN MANFAAT

MODUL PERATURAN CUTI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. batan. Menimbang : a Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

CUTI PNS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. ( PP Nomor 24 Tahun 1976 ) Direktorat Peraturan Perundang-undangan

APARATUR SIPIL NEGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG HAK KEUANGAN/ADMINISTRATIF MENTERI NEGARA DAN BEKAS MENTERI NEGARA SERTA JANDA/DUDANYA.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PEMENSIUNAN. Imam Gunawan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman.

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 14 TAHUN 1990

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Peraturan perawatan,tunjangan cacat dan uang duka. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Administrasi Kepegawaian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI NEGERI SIPIL. kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

vii Tinjauan Mata Kuliah

Presiden Republik Indonesia,

SURAT EDARAN NOMOR : 850/576/ /2018 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

Cuti Tahunan. Cuti Sakit. Syarat-syarat Mengajukan Cuti Tahunan

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NO. 04 TH 1993

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

MANUAL PROSEDUR CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 1954 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN CACAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA R.I NOMOR: PER.04/MEN/1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA,

PRESIDEN REPUBLIK IND ONES IA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR: KEP. 08 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013

kelas XI SARANA DAN PRASARANA 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

Presiden Republik Indonesia,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

MODUL MENGIDENTIFIKASIKAN FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1979 TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

B U P A T I B I M A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PEMBERIAN CUTI PNS DI KABUPATEN BLORA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Modul ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Kepada : SURAT- EDARAN NOMOR: 01/SE/1977 TENTANG PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

JENIS, PROSEDUR DAN PERSYARATAN PELAYANAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BULUNGAN,

Transkripsi:

CUTI, PENGOBATAN, PERAWATAN, REHABILITASI, TUNJANGAN CACAD, UANG DUKA DAN BIAYA PEMAKAMAN Untuk SMA/MA KELAS XI SEMESTER GANJIL Penyusun: Akhmad Jaelani 1300412604579 ii

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kehendak-nya saya dapat menyelesaikan Modul tentang cuti, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacad, uang duka dan biaya pemakaman. Materi dan urutan penyajian pada modul ini sengaja dibuat sedemikian untuk mempermudah dan menjaga kesinambungan pembelajaran. Buku ini juga dilengkapi dengan soal latihan, dan soal evaluasi. Hal ini bertujuan agar para pembaca lebih mengerti dan memahami bagaimana tentang cuti, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacad, uang duka dan biaya pemakaman untuk Pegawai Negeri Sipil. Akhirnya, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada keluarga dan teman-teman saya atas saran untuk modul ini. Ucapan terimakasih khusus saya berikan kepada Bapak Drs. H. Mohammad Arief, M.Si selaku dosen matakuliah Pengembangan Bahan Ajar ADP yang telah memberikan ide dan saran serta memerikasa modul ini. Semoga modul tentang Proses Penerimaan dan Pengeluaran Uang ini dapat dijadikan pegangan bagi pembaca, dan semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan proses pembelajaran administrasi keuangan pada khususnya. Malang, November 2015 Akhmad Jaelani i A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Deskripsi Singkat... 1 KI dan KD... 2 Relvansi/ Manfaat... 2 Tujuan Pembelajaran... 2 Petunjuk Penggunaan Modul... 3 KEGIATAN BELAJAR... 4 Pengertian Cuti dan Jenis Cuti... 4 Indikator Keberhasilan... 4 Uraian Materi... 4 Rangkuman... 19 Tugas Individu... 19 Tugas Kelompok... 20 EVALUASI... 21 Maksud dan Tujuan Evaluasi... 21 Latihan... 22 Kunci Jawaban... 25 PENUTUP... 26 Tindak Lanjut/ Umpan Balik... 26 Harapan... 26 Glosarium... 27 DAFTAR PUSTAKA... 28 BIOGRAFI PENULIS... 29 ii A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

DAFTAR GAMBAR Contoh Cuti Tahunan... 7 Contoh Cuti Besar... 8 Contoh Cuti Sakit... 9 Contoh Cuti Karena Alasan Penting... 10 Contoh Cuti Bersalin... 11 Contoh Cuti Di Luar Tanggungan Negara... 13 iii A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Pendahuluan A. Latar belakang Pegawai sipil atau civil sevant merupakan salah satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan pegawai negeri sipil selain sebagai bagian dari eksekutif juga terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya seperti lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif. Pegawai sipil dilindungi dan dihormati seperti masyarakat biasa atau pegawai biasa oleh negara, maka dari itu pegawai negeri sipil juga dapat memperoleh cuti, perawatan, tunjangan cacad dan uang muka dari negara dengan alasan-alasan tertentu. Seorang siswa yang sedang menempuh mata pelajaran administrasi kepegawaian harus mengetahui dan memahami tentang cuti, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacad, uang duka dan biaya pemakaman bagi pegawai swasta/negeri karena ilmu ini sangat penting buat bekal siswa setelah lulus sekolah dan mulai bekerja disuatu organisasi. Maka dari itu modul ini dibuat untuk mempermudah siswa dalam memahami materi dan membantu guru dalam proses mengajar. B. Deskripsi singkat Cuti, adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Atau dapat juga merupakan hak bagi Negeri Sipil berupa izin tidak masuk kerja yang dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu apabila kepentingan dinas mendesak. Jenis cuti, antara lain: 1. Cuti Tahunan 4. Cuti Bersalin 2. Cuti Besar 5. CKAP 3. Cuti Sakit 6. Cuti diluar tanggungan Negara. Pengobatan, Perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacad, uang duka dan biaya pemakaman adalah salah satu fasilitas bagi pegawai negeri sipil dari negara khusus bagi pegawai negeri sipil yang mengalami musibah dalam keadaan dinas. 1 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Kompetensi Inti 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar 3.6 Mengemukakan Peraturan cuti 3.7 Mengemukakan peraturan perawatan, tunjangan cacat dan uang muka 4.6 Mengkaji peraturan cuti 4.7 Mengkaji peraturan perawatan, tunjangan cacad dan uang muka C. Relevansi/Manfaat 1. Membantu siswa dalam mempermudah memahami materi cuti, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacad dan uang muka pegawai negeri sipil 2. Sebagai acuan guru dalam mengajar didalam kelas 3. Sebagai referensi bagi para pembaca modul ini. D. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu: 1. Menjelaskan pengertian cuti 2. Membedakan jenis-jenis cuti Pegawai Negeri Sipil 3. Menjelaskan pengertian pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacad, uang duka dan biaya pemakaman 2 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Petunjuk Penggunaan Modul Petunjuk bagi Fasilitator Dalam setiap kegiatan belajar fasilitator berperan untuk: a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas yang dijelaskan dalam diklat c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep dan menjawab pertanyaan d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber laiin yang diperlukan untuk memperdalam materi e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. Petunjuk bagi Siswa Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain: a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada fasilitator kegiatan belajar. b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi dalam setiap kegiatan belajar. 3 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Kegiatan belajar 1 Indikator Keberhasilan Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari modul ini apabila mampu menjawab soal-soal latihan dalam modul ini, tanpa melihat atau membuka materi dengan nilai minimal 70. Widyaiswara/instruktu sebagai pembimbing, dapat melakukan uji/tes pada peserta diklat dengan mengacu pada soal-soal yang ada dalam modul, maupun mengembangkan soal sendiri namun tetap mengacu pada materi dalam modul. Kriteria kelulusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut; Tidak = 0 (nol) (tidak lulus) Ya = 70 s.d. 100 (lulus) Kategori kelulusan: 70 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan 90 s.d. 100 : diatas minimal tanpa bimbingan. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Cuti (dari bahasa Hindi chutti) atau perlop (dari bahasa Belanda verlof) adalah ketidakhadiran sementara, misalnya dari tugas angkatan bersenjata. Dalam kasus itu, cuti adalah liburan. Di beberapa negara Persemakmuran (seperti Australia dan Selandia Baru), cuti adalah kepentingan karyawan yang dikenal sebagai cuti dinas panjang. Perlop bisa berarti bagian program PHK, Perlop bisa berarti pemberhentian jangka panjang di perusahaan kereta api. Cuti kadang-kadang tidak sukarela karena kondisi pekerjaan. Dalam kasus ini, cuti disebut pula pemberhentian sementara. Sedangkan dari Kamus besar Bahasa Indonesia adalah: 4 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

1. Meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi untuk beristirahat dsb: dokter menyuruh saya -- tiga hari; 2. Libur; vakansi: ia sedang mengambil -- selama dua minggu; -- besar cuti panjang; -- di luar tanggungan negara cuti yg diberikan kepada pegawai negeri atau karyawan untuk bepergian ke luar negeri atau melanjutkan studi dengan biaya sendiri selama 3 tahun (dapat diperpanjang 1 tahun), tidak mendapat gaji, dan masa kerja selama ia bercuti tidak dihitung; -- melahirkan cuti selama 3 bulan yang diberikan kepada pegawai wanita atau karyawati untuk melahirkan, yang dapat diambil 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah melahirkan; -- panjang 1 cuti selama 3 bulan yang diberikan kepada pegawai atau karyawan setiap 6 tahun sekali; 2 ki dirumahkan; -- tahunan cuti selama 12 hari kerja yang diberikan kepada pegawai atau karyawan setiap tahun, yang dapat diambil beberapa kali, paling sedikit 3 hari; ber cu ti v 1 meninggalkan pekerjaan untuk beristirahat, berlibur; bervakansi; 2 pergi menghabiskan waktu cuti: mereka ~ ke Bali Adapun dasar hukum yang mendasari tentang pengertian cuti diantaranya: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil; 3. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tentang Permintaan dan Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil; A. Pengertian Cuti Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Atau dapat juga merupakan hak bagi Pekerja Negeri Sipil berupa izin tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu. B. Manfaat dari cuti Umumnya setiap perusahaan memberikan hak cuti untuk karyawannya yang bisa diambil sekitar 12 kali atau lebih per tahun. Cuti tersebut bisa digunakan untuk 5 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

berbagai kepentingan seperti menikah, liburan, atau hal lain yang ingin Anda lakukan ketika hari kerja. Hal itu juga tertuang dalam Undang-Undang (UU) No. 13 tahun 2003 Pasal 79 ayat (2), yang menyebutkan bahwa seorang pekerja berhak mendapatkan cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja. Sayangnya beberapa orang tidak terlalu peduli dengan jatah cuti yang diberikan perusahaan. Padahal cuti memberikan manfaat positif yang juga berpengaruh terhadap pekerjaan Anda saat ini. Berikut keuntungan mengambil cuti yang dijelaskan oleh psikolog muda, Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi: 1. Hilangkan Jenuh Cuti dapat menghilangkan jenuh. Saat Anda merasa bosan dengan pekerjaan sebaiknya segera ambil cuti. Jangan langsung terburu-buru memutuskan resign. Coba ambil waktu libur untuk kembali menyegarkan pikiran Anda. "Salah satu yang membuat baterai awet ketika di charge dalam kondisi mesin mati, sama seperti otak, kita tidak bisa memaksanya untuk selalu bekerja setiap waktu karena akan timbul di mana rasa jenuh, stres dan rasa sensitivitas yang tinggi. 2. Buat Anda Lebih Produktif Salah satu keuntungan mengambil hak libur di hari kerja bisa meningkatkan produktivitas. Manfaatkan hak cuti per tahun untuk benar-benar menyegarkan pikiran Anda. "Manfaat cuti itu bisa membuat produktivitas semakin meningkat, apalagi untuk pekerjaan yang membutuhkan kreativitas. Mengambil cuti itu adalah salah satu yang harus dilakukan untuk semakin meningkatkan kinerja Anda. 3. Mendapatkan Inspirasi Baru Bagi seseorang yang bekerja di bidang kreatif, salah satu manfaat cuti bisa mendapatkan inspirasi baru. Inspirasi tersebut tentunya akan memacu semangat Anda ketika bekerja. Oleh karena itu, tidak ada salahnya melakukan aktivitas atau berpergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi. C. Jenis-jenis Cuti 1. cuti tahunan; 6 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

2. cuti besar; 3. cuti sakit; 4. cuti karena alasan penting 5. cuti bersalin; dan 6. cuti di luar tanggungan Negara. Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis cuti yaitu: 1. CUTI TAHUNAN A. Telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus B. PNS yang menjadi Guru tidak berhak atas Cuti Tahunan. Persyaratan: 1. Surat permohonan permintaan cuti tahunan; 2. Foto copy Surat Izin Cuti sebelumnya; 3. Surat pengantar dari instansi masing-masing. Gambar 1contoh cuti tahunan 7 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

2. CUTI BESAR A. Telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun secara terus menerus. B. PNS yang menjalankan Cuti Besar tdk berhak menerima tunjangan jabatan. C. Melaksanakan ibadah keagamaan. Persyaratan : 1. Surat Permohonan Permintaan Cuti Besar; 2. Tanda bukti setor / keterangan lain bagi yang melaksanakan ibadah / umrah; 3. Foto Copy SK Pangkat Terakhir yang dilegalisir oleh yang berwenang; 4. Surat pengantar dari instansi masing-masing. Gambar 2contoh cuti besar 8 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

3. CUTI SAKIT A. PNS yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari hrs memberitahukannya kepada atasannya. B. PNS yang sakit lebih dari 2 (dua) s/d 14 (empat belas) hari harus mengajukan Cuti Sakit tertulis dgn melampirkan surat keterangan dokter. C. PNS yang telah menderita sakit selama 1 thn 6 bln dan belum sembuh dari penyakitnya harus diuji kembali oleh tim dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Persyaratan : 1. Surat Permohonan Permintaan cuti sakit; 2. Surat pengantar dari instansi masing-masing; 3. Surat keterangan dokter/tim dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Gambar 3contoh cuti sakit 9 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

4. CUTI KARENA ALASAN PENTING A. Ibu, Bapak, Isteri/Suami, anak, adik, kakak, mertua/menantu sakit keras/meninggal dunia. B. Melangsungkan perkawinan yang pertama dan perkawinan kedua. Persyaratan : 1. Surat Permohonan Permintaan cuti karena alasan penting; 2. Surat pengantar dari instansi masing-masing; 3. Surat keterangan dokter/surat keterangan lainnya (sesuai alasan cuti); 4. Surat Keterangan Janda / Duda untuk yang melaksanakan perkawinan kedua. Gambar 4contoh cuti alasan penting 10 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

5. CUTI BERSALIN A. Untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga. B. Lamanya cuti bersalin adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan. Persyaratan: 1. Surat Permohonan Permintaan cuti bersalin; 2. Surat pengantar dari instansi masing-masing; 3. Surat keterangan dokter/bidan. Gambar 5contoh cuti bersalin 11 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

6. CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA A. PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun terus-menerus karena alasan pribadi yang penting dan mendesak. B. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan negara tidak berhak mendapat penghasilan dari negara. C. PNS yang tdk melaporkan diri kembali setelah hbs masa menjalankan cuti diluar tanggungan negara diberhentikan dgn hormat sbg PNS. D. PNS yang melaporkan diri setelah habis menjalankan cuti diluar tanggungan negara maka : o o o o Apabila ada lowongan ditempatkan kembali; Apabila tdk ada lowongan, maka Pimpinan Instansi melaporkannya kepada Kepala BKN untuk ditempatkan pada Instansi lain; Apabila penempatan yang dimaksud dlm huruf b) tdk mungkin, maka PNS yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya dgn mendapat hak-hak kepegawaian menurut perundang-undangan yang berlaku; Permohonan cuti diluar tanggungan negara harus mendapat persetujuan dari BKN. Persyaratan : 1. Surat Permohonan Permintaan cuti diluar tanggungan negara; 2. Surat keterangan sesuai dgn alasan cuti diluar tanggungan; 3. Surat persetujuan BKN; 4. Surat pengantar dari instansi masing-masing; 12 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Gambar 6contoh cuti di luar tanggungan negara 13 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Kegiatan belajar Pengobatan, Perawatan, Tunjangan Cacad dan Uang Muka 2 Indikator Keberhasilan Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari modul ini apabila mampu menjawab soal-soal latihan dalam modul ini, tanpa melihat atau membuka materi dengan nilai minimal 70. Widyaiswara/instruktu sebagai pembimbing, dapat melakukan uji/tes pada peserta diklat dengan mengacu pada soal-soal yang ada dalam modul, maupun mengembangkan soal sendiri namun tetap mengacu pada materi dalam modul. Kriteria kelulusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut; Tidak = 0 (nol) (tidak lulus) Ya = 70 s.d. 100 (lulus) Kategori kelulusan: 70 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan 90 s.d. 100 : diatas minimal tanpa bimbingan. A. Pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacat, uang duka dan biaya pemakaman 1. Dasar hukum: a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1981 tentang Perawatan, tunjangan Cacat, dan Uang Duka Pegawai Negeri Sipil. 14 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1983 tentang Perlakuan terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil yang Tewas atau Cacat Akibat Kecelakaan karena Dinas. 2. Hak Memperoleh Perawatan (PP No. 12 Tahun 1981) PNS yang mengalami kecelakaan karena dinas atau menderita sakit karena dinas berhak memperoleh pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi atas biaya negara. Berikut disampaikan pengertian kecelakaan karena dinas, sakit karena dinas dan cacat karena dinas. a. Kecelakaan karena dinas adalah kecelakaan yang terjadi: 1) Dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban. 2) Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kecelakaan itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya. 3) Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab atau sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu. b. Sakit karena dinas adalah sakit yang diderita akibat langsung dari kecelakaan karena dinas. c. Cacat adalah kelainan jasmani atau rohani karena kecelakaan yang sifatnya sedemikian rupa sehingga kelainan itu menimbulkan gangguan untuk melakukan pekerjaan. d. Cacat karena dinas adalah cacat yang disebabkan oleh kecelakaan karena dinas atau sakit karena dinas. PNS yang mengalami kecelakaan karena dinas atau sakit karena dinas mendapat pengobatan, perawatan dan rehabilitasi secara hirearki yaitu dari Puskesmas yang memiliki perawatan untuk pengobatan, perawatan dan rehabilitasi. Jika Puskesmas tersebut tidak punya, diobati di RS Pemerintah yang terdekat (jika tidak ada), RS Swasta (jika tidak ada) dibawa ke RS Pemerintah/Swasta dalam wilayah Negara RI yang memiliki perawatan untuk mengobati, merawat dan rehabilitasi. Biaya perjalanan PNS yang sakit tersebut ditanggung oleh negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengobatan, perawatan dan 15 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

rehabilitasi dengan biaya negara ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang. Dasar bagi pejabat yang berwenang mengeluarkan keputusan tersebut adalah: Surat keterangan dari yang berwajib (polisi) tentang terjadinya kecelakaan yang dialami PNS bersangkutan. Surat pernyataan dari pejabat atasannya serendah-rendahnya eselon IV yang menyatakan bahwa kecelakaan yang dialami PNS itu terjadi ketika ia menjalankan dinas. Surat keterangan dari dokter pemerintah jika tidak bisa dokter swasta, yang membuat pertimbangan bahwa sakit yang diderita PNS itu perlu mendapat pengobatan, perawatan atau rehabilitasi. Jika pengobatan, perawatan atau rehabilitasi bagi PNS memerlukan pengobatan di luar negeri, PNS bersangkutan diajukan/diperiksa oleh Tim Khusus Penguji Kesehatan. Berdasarkan keterangan/pertimbangan dari Tim Khusus Penguji Kesehatan bahwa PNS memerlukan pengobatan di luar negeri, maka Menkes menetapkan keputusan pengobatan, perawatan atau rehabilitasi bagi PNS tersebut di luar negeri. Kepada PNS tersebut diberikan biaya pengobatan dan perjalanan sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Hak Tunjangan Cacat (PP No. 12 Tahun 1981) Kepada PNS yang menderita cacat karena dinas, yang mengakibatkan PNS tersebut tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan, diberikan tunjangan cacat di atas pensiun yang berhak diteirmanya. Tunjangan ditetapkan oleh pejabat berwenang (Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan LPND, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, dsb) bagi PNS berpangkat Pembina Tk.I (Gol IV/b) ke bawah setelah mendapat persetujuan Kepala BKN. 16 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Tunjangan ditetapkan oleh Presiden bagi PNS yang berpangkat Pembina Utama Muda (Gol. IV/c) ke atas setelah mendapat pertimbangan dari Kepala BKN. Besarnya tunjangan cacat tiap-tiap bulan adalah: 1. 70% gaji pokok bila kehilangan fungsi: a. Penglihatan pada kedua belah mata b. Pendengaran pada kedua belah telinga c. Kedua kaki dari pangkal paha atau dari lutut ke bawah. 2. 50% gaji pokok, bila kehilangan fungsi: a. Lengan dari sendi bahu ke bawah b. Kedua belah kaki dari pangkal paha. 3. 40% gaji pokok, bila kehilangan fungsi: a. Lengan dari siku atau dari atas siku ke bawah b. Sebelah kaki dari pangkal paha. 4. 30% gaji pokok, bila kehilangan fugsi: a. Penglihatan sebelah mata. b. Pendengaran sebelah telinga. c. Tangan dari pergelangan atau dari atas pergelangan ke bawah. d. Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah. 5. 30% sampa 70% gaji pokok adalah berdasar pertimbangan Tim Penguji Kesehatan dan hal-hal lain yang dapat dipersamakan dengan keadaan yang tersebut pada angka 1) sampai dengan angka 4). 6. Dalam hal terjadi beberapa jenis cacat atau PNS, maka besarnya tunjangan cacat dengan jumlah persentase setiap cacat, dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 100% gaji pokok PNS bersangkutan. 4. Hak atas Uang Duka dan Biaya Pemakaman (PP No. 12 Tahun 1981) 1. Uang Duka Tewas a. Kepada isteri/suami PNS yang tewas diberikan uang duka tewas 6 kali penghasilan bersih, dengan ketentuan serendah-rendahnya Rp. 500.000. penghasilan terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga, 17 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

tunjangan jabatan & tunjangan lain yang berhak diterimanya berdasar peraturan yang berlaku. b. Apabila PNS yang tewas tidak meninggalkan: 1) Isteri/suami, uang duka tewas diberikan kepada anaknya 2) Isteri/suami dan anak, uang tewas diberikan kepada orangtuanya 3) Isteri/suami, anak dan orangtua, uang duka tewas diberikan kepada yang menyelenggarakan upacara pemakaman almarhum/almarhumah. c. Yang duka diberikan dengan keputusan Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Pimpinan LPND, dsb bagi semua pangkat dan golongan PNS di instansi masing-masing setelah mendapat persetujuan Kepala BKN. d. Uang duka tewas didasarkan atas penghasilan menurut pangkat anumerta. 2. Biaya Pemakaman a. PNS yang tewas, biaya pemakamannya ditanggung negara. b. Biaya meliputi: 1. perawatan jenazah, 2. pemandian jenazah dan perlengkapannya. 3. Tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman. 4. Angkutan jenazah dari tempat pemakaman serta biaya persiapan pemakaman. 5. Angkutan dan penginapan bagi isteri/suami dan semua anak yang sah. c. Biaya penginapan diberikan untuk paling lama 10 hari. 3. Uang Duka Wafat a. Kepada isteri/suami PNS yang wafat diberikan uang duka wafat sebesar 3 kali penghasilan sebulan dengan ketentuan serendahrendahnya Rp. 100.000. b. Ketentuan pada butir e 1 b berlaku juga pada PNS yang wafat. 18 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

c. Uang duka wafat diberikan tanpa keputusan pejabat yang berwenang, melainkan cukup Bendaharawan Gaji mengajukan uang duka dengan melampirkan surat kematian. Rangkuman Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Macam-macam Cuti antara lain cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin, cuti karena alasan penting dan cuti di luar tanggungan Negara. Pengobatan, Perawatan, Rehabilitasi dan Tunjangan Cacad merupakan fasilitas bagi Pegawai Negeri Sipil yang mengalami musibah saat dinas, Negara bertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut. Negara juga memberikan santunan bagi Pegawai Negeri Sipil berupa Uang Duka dan Biaya Pemakaman bagi Pegawai Negeri Sipil yang meninggal ataupun cacad saat dinas. Tugas Individu 1. Sebutkan hak-hak cuti bagi PNS yang sedang tugas belajar! 2. Sebutkan hak cuti bagi PNS yang telah menggunakan cuti besar! 3. Sebutkan hak-hak cuti bagi PNS yang telah menggunakan cuti karena alasan penting! 19 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Tugas Kelompok 1. Buatlah kelompok dengan beranggotakan masing-masing kelompok adalah 4-5 siswa. 2. Carilah contoh surat dari jenis-jenis cuti, pahami secara seksama isi surat tersebut dan cari perbedaan dari masing-masing surat tersebut 20 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

EVALUASI Maksud dan tujuan evaluasi 1. Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan mengenai mencatat proses penerimaan dan pengeluaran uang 2. Sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang sudah dilakukan 3. Sebagai refleksi diri bagi siswa setelah mempelajari materi yang sudah diajarkan oleh guru 4. Sebagai acuan guru untuk memberikan tindak lanjut yang akan dilakukan 5. Sebagai acuan guru untuk memberikan nilai kepada siswa. 21 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Latihan A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf a, b, c, d, dan e pada lembar jawab yang tersedia. 1. Keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu adalah pengertian dari... a. Liburan d. Pemberhentian b. Cuti e. Promosi c. Mutasi 2. Dasar hukum cuti pada peraturan pemerintah reppublik Indonesia adalah... a. No. 24 tahun 1976 b. No. 25 tahun 1977 c. No. 26 tahun 1978 3. Yang tidak termasuk jenis-jenis cuti adalah... d. No. 27 tahun 1979 e. No. 28 tahun 1980 a. Cuti tahunan b. Cuti libur semester d. Cuti karena kebakaran e. Cuti karena gempa bumi c. Cuti karena alasan penting 4. Surat edaran yang menyangkut dasar hukum cuti adalah... a. SE-3559/MK.1/2009 b. SE-2559/MK.1/2009 d. SE-2659/MK.1/2009 e. SE-2759/MK.1/2009 c. SE-1559/MK.1/2009 5. Hak cuti bagi PNS yang telah seleasai tugas belajar adalah... a. Cuti mendadak b. Cuti libur semester c. Cuti karena alasan penting d. Cuti karena kebakaran 22 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

e. Cuti karena gempa bumi 6. Setiap PNS yang tewas baik istri atau suaminya berhak memperoleh uang duka tewas sebesar 6 (enam) kali penghasilan bersih sebulan, dengan nilai uang serendah-rendahnya... a. Rp. 500.000,- b. Rp. 300.000,- c. Rp. 600.000,- d. Rp. 400.000,- e. Rp. 700.000,- 7. Seorang PNS yang pada waktu berangkat ke kantor melaksanakan tugasnya PNS tersebut mengalami tabrakan dengan bus lain didepan kantor, PNS tersebut dan beberapa penumpang lainya meninggal dunia maka PNS tersebut dinyatakan... a. Meninggal b. Wafat c. Almarhum d. almarhumah e. tewas 8. Bila seorang PNS meninggal karena seuatu penyakit dan meninggal saat menjalankan tugasnya maka PNS tersebut dinyatakan... a. Dinyatakan tewas b. Dinyatakan tidak tewas c. Meninggal dunia d. wafat e. tidak dinyatakan wafat 9. Peraturan Pemerintah yang menjelaskan tentang perawatan, tunjangan cacad, dan uang duka pegawai negeri sipil adalah nomer... a. 14 tahun 1982 b. 15 tahun 1981 c. 12 tahun 1891 c. 11 tahun 1987 d. 12 tahun 1981 10. Uang Duka Dan Biaya Pemakanan dalam mengatur uang duka wafat sebagai dimaksud dalam Pasal 11 dibedakan pada anggaran belanja masing masing Departemen, kejaksaan Agung kesekretariatan LembagaTertinggi/ Tinggi Negara, Lembaga Pemerintah Non Depertemen, dan Daerah tingkat 1 yang bersangkutan merupakan pasal... a. Pasal 7 ayat (1) b. Pasal 7 ayat (2) 23 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

c. Pasal 8 d. Pasal 14 ayat (2) e. Pasal 14 ayat (1) 11. Terhadap negeri sipil yang meninggal dunia, kepada ahlian warisannya diberikan uang duka wafat sebesar... a. 15.000.000,- b. 10.000.000,- c. 20.000.000,- d. 50.000.000,- e. 12.000.000,- 12. Pegawai negeri sipil tewas selagi menjalankan tugas, diberikan uang duka tewas sebesar... a. 15.000.000,- b. 10.000.000,- c. 20.000.000,- d. 50.000.000,- e. 12.000.000,- 13. Yang tidak termasuk dalam ketentuan dalam pelayanan uang duka wafat bagi pensiunan dan lekuarganya... a. Keutusan gubernur no 60 tahun 2004 b. Pensiunan yang wafat dibayarkan 5 kali penghasilan c. Pensunan janda atau duda dibayarkan 3 kali penghasilan d. Peraturan gubernur nomor 63 tahun2012 e. Pensiunan yang wafat dibaarkan 7 kali penghasilan 14. Jika Penglihatan pada kedua belah mata mengalami kecacatan maka PNS tersebut akan mendapatkan... dari tunjangan cacat per bulan. a. 50% b. 40% c. 20% d. 10% e. 70% 15. Jika penglihatan sebelah mata mengalami kecelakaan maka PNS tersebut akan mendapatkan... dari tunjangan cacat per bulan. a. 50% b. 40% c. 20% d. 10% e. 70% 24 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

1. B (cuti) 2. A (No. 24 tahun 1976) 3. D (cuti karena kebakaran) 4. A (SE-3559/MK.1/2009) 5. C (cuti karena lasan penting) 6. A (Rp. 500.000,00) 7. E (Tewas) 8. B (dinyatakan tidak tewas) 9. E (12 Tahun 1981) 10. D (Pasal 14 ayat 2) 11. B (Rp.10.000.000,00) 12. B (Rp.10.000,00) 13. D (peraturan gubernur nomor 63 tahun 2012) 14. E (70%) 15. A (50%) 25 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Penutup Setelah mempelajari, mengetahui pengertian cacat, jenis cacat, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacat, uang duka danbiaya pemakaman PNS, selanjutnya siswa diharapkan untuk bisa memahami dan menelaah pengertian cacat, jenis cacat, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacat, uang duka dan biaya pemakaman PNS, maka dari itu diharapkan siswa untuk mempelajari materi tersebut. Harapan Setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan Modul ini sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan oleh guru, diharapkan siswa bisa memahami kompetensi dasar: Mencatat pengertian cacat, jenis cacat, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacat, uang duka dan biaya pemakaman PNS. Siswa juga diharapkan mampu mempraktikkan pengetahuan yang dipelajari ini didalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan pada akhirnya bisa mengimplementasikan ilmu ini didunia kerja. 26 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Glosarium/ Peristilahan Eksistensi: keberadaan, partai-partai yang memang tidak dapat dipertahankanlagi, dipersilakan mundur dari percatturan politik. Eksekutif: 1. Berkenaan dengan pengurusan (pengelolaan, pemerintahan) atau penyelenggaraan tertentu. 2. hukum kekuasaan menjalankan undang-undang 3. pejabat tingkat tinggi yang bertanggungjawab kepada direktur utama atau pemimpin tertinggi dalam organisasi Eksekutif: administrator, manajer, pelaksana 27 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

Daftar Pustaka Haifaayustilufiana.blogsspot.com http://ab-2192-lt.blogspot.co.id/2013/02/manajemen-kepegawaian-negara.html http://bkd.inhukab.go.id/pelayanan-kepegawaian/bid-mutasi/cuti-pegawai/ http://juniorsecretary.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-daftar-urut-kepangkatancuti.html http://www.artikata.com/arti-324152-cuti.html http://www.jariungu.com/peraturan_detail.php?peraturan-pemerintah-no--12- tahun-1981-tentang-perawatan-tunjangan-cacat,-dan-uang-duka-pegawainegeri-sipil&idperaturan=2303 https://id.wikipedia.org/wiki/cu ti 28 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

29 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K

biodata penulis Nama: Akhmad Jaelani NIM: 130412604579 TTL: Malang, 23 Desember 1994 Alamat: jl. KH. Ahmad Dahlan No. 48 Sepanjang Gondanglegi Malang Riwayat pendidikan: SD : SD Negeri 02 Sepanjang (2001-2007) SMP : MTsN Malang 3 (2007-2010) SMA : SMK STM Turen (2010-2013) Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang (2013-Sekarang) 30 A d m i n s t r a s i K e p e g a w a i a n K e l a s X I S M K