BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

TUGAS AKHIR. Irton, SE, M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA DOSEN

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

Pancasila sebagai Ideologi Negara


Perbandingan ideologi pancasila dengan Ideologi lain

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan.

Pancasila sebagai Ideologi Negara

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

Dinamika sosial budaya Indonesia dalam pembangunan

06MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain (Pancasila sebagai Ideologi Terbuka) Drs. Sugeng Baskoro, M.M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

Pancasila sebagai Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN PERSATUAN UMAT ISLAM SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Modul ke: Geopolitik. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

PENDAHULUAN. dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan. pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

A. Pengertian Pancasila

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dilihat dari prosesnya, globalisasi adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan yang tumbuh dan berkembang. Disini tinggal bagaimana setiap bangsa dan negara menyikapinya. Jika suatu bangsa tidak mampu mengikuti arus globalisasi terutama negara yang tingkat kehidupan dan pembangunannya masih tradisional, hal itu akan menimbulkan kekhawatiran hubungan internasional dan berpengaruh pada kondisi dalam negeri. Misalnya kekhawatiran dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Globalisasi telah menciptakan beberapa peluang yang dapat menguntungkan kehidupan manusia, diantaranya suasana kehidupan semakin mudah, nyaman, praktis, berkualitas serta bekerja makin cepat dan efisien. Pada sisi lain, globalisasi dapat menimbulkan tantangan bagi seseorang. Globalisasi menurut Chotib (2007), globalisasi pada hakikatnya adalah suatu fenomena perubahan kehidupan global yang dapat membawa pengaruh positif dan negatif bagi suatu bangsa. Jadi bangsa Indonesia harus dapat mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM-nya) agar mampu menyeleksi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. 1

2 Globalisasi merupakan sebuah proses global yang mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Menurut Chatib (2007:90), bagi kehidupan bangsa Indonesia, masuknya pengaruh asing dalam era globalisasi ini sudah tidak dapat dibendung lagi. Globalisasi membuat dunia seakan menyempit. Globalisasi membawa kemajuan teknologi informasi yang yang sangat cepat. Listyarti (2006:127), berpendapat bahwa: Melalui kemajuan tegnologi komunikasi, tercipta tempat pemasaran informasi yang memungkinkan manusia untuk berhubungan satu sama lain, belajar satu sama lain dengan lebih cepat serta tersedianya informasi secara cepat dan akurat. Gelombang globalisasi mempunyai dua sisi, yaitu tantangan dan peluang. Dengan kata lain, terdapat dampak positif dan negatif. Proses globalisasi yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan kemajuan tegnologi sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Misalnya mengancam budaya bangsa, lunturnya identitas bangsa, dan kesadaran terhadap wawasan Nusantara. Semua bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat untuk menghadapi kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, pasti memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kuat dan kokoh. Ideologi sebagai pandangan hidup bangsa merupakan rangkaian sistem nilai yang hidup dan dimiliki masyarakat. Menurut Sudarmawan (2007:4), menjelaskan bahwa: Karena ideologi merupakan serangkaian pandangan atau sistem nilai yang hidup dalam masyarakat, maka ideologi berfungsi: 1. Sebagai keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memaknai dan menafsirkan dunia kepada manusia dan alam sekitar. 2. Orientasi dasarnya sebagai pembuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat. 3. Sebagai norma yang dijadikan pegangan dan pedoman bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. 4. Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk memakai ideologinya.

3 5. Sebagai keharusan yang mampu mempengaruhi dan mendorong seseorang untuk menjalankan dan mencapai tujuan. 6. Sebagai pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memakai, menghayati tingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya. 7. Sebagai pembentuk identitas kelompok atau bangsa. Dapat disimpulakan bahwa ideologi merupakan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang teguh oleh setiap masyarakat. Ideologi dijadikan mereka untuk mengetahui cara dan bagaimana yang baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bertingkahlaku dan bersikap. Ideologi yang dijadikan sebagai pegengan hidup bangsa harus berkualitas dan sesuai dengan kepribadian bangsa. Seperti yang dijelaskan oleh Alfian dalam buku Sudarmawan (2007:4), terdapat tiga unsur yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu ideologi, yaitu: 1. Mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat, artinya bahwa ideologi mengandung nilai-nilai dasar yang bersumber pada nilai-nilai riil yang hidup di dalam masyarakat. 2. Mencerminkan kualitas ideologi, artinya perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai suatu bangsa atau negara, yaitu suatu cita-cita yang idealis dalam suatu ideologi, misalnya cita-cita nasionalisme, keadilan sosial, demokrasi, dan ketuhanan. 3. Mencerminkan fleksibilitas ideologi, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi, sekaligus menyesuaikan diri terhadap perkembangan masyarakat. Bangsa Indonesia pada saat akan merdeka, bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu pilihan dasar negara. Sebelum Indonesia merdeka, Indonesia

4 mempersiapkan kemerdekaannya dengan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Seperti yang dikemukakan oleh Sudarmawan (2007:6) bahwa: Apabila kita akan membangun sebuah rumah, yang harus dibangun terlebih dahulu adalah fondasinya atau dasarnya. Atas dasar itulah rumah itu dibangun. Apabila dasarnya kuat, maka bangunan itu akan kuat. Begitu pula halnya negara, apabila dasarnya kuat maka bangunan negara itu akan kuat. Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai pandangan hidup mereka. Nilai materiil Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Nilainilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan pendorong dalam usaha menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Pancasila disebut sebagai identitas bangsa Indonesia. Pancasila mampu memberikan satu pertanda atau ciri khas yang melekat dalam tubuh masyarakat. Hal ini yang mendorong bagaimana pendapat masyarakat mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Di era reformasi ini, Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sekarang ini tidak lagi sepopuler masa lalu. Para penguasa dan masyarakat sekarang ini seakan tidak peduli dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi disini Pancasila harus tetap sebagai ideologi kebangsaan. Pancasila harus tetap menjadi dasar dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Seperti yang dikemukakan Winarno (2012:7), Sesuai dengan penggagas awal Ir. Soekarno, Pancasila itu digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan

5 dari nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Pancasila wajib ditanamkan atau diwariskan pada generasi muda bangsa Indonesia. penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting sekali ditanamkan pada generasi muda sekarang ini. Pancasila tidak hanya ditanamkan melalui pendidikan formal, melainkan juga di tempat-tempat non formal dan informal, seperti pada lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan juga di tempat-tempat yang berbentuk yayasan seperti pondok atau panti asuhan. Pendidikan merupakan upaya mengubah manusia menjadi lebih baik. Seperti yang diketahui bahwa anak atau generasi muda meupakan aset banga yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa anak atau generasi muda harus mempunyai kepribadian yang baik. Kita sadari bahwa untuk mewujudkan perilaku yang sesuai dengan nilainilai Pancasila sangatlah sulit dalam arti memerlukan kesadaran serta kerjasama berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan seperti peran orang tua, pihak sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan dan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu sangat dibutuhkan peran seorang pendidik ataupun Pembina professional. Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura merupakan tempat untuk mengatasi berbagai kendala sosial, salah satu diantaranya adalah masalah pendidikan bagi anak yatim, piatu, yatim piatu serta keluarga tidak mampu. Terkait dengan masalah pendidikan, Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah memberikan pendidikan secara non fomal khususnya pendidikan

6 Islam kepada anak asuh. Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah juga membina anak asuh supaya menjadi anak atau generasi muda yang Pancasilais. Namun tidaklah mudah membina anak asuh atau generasi muda untuk menjadi manusia yang Pancasilais di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah, hal ini dikarenakan anak asuh datang dari berbagai latar belakang yang berbeda seperti asal daerah yang berbeda-beda serta umur yang beragam. Maka disitulah peran manajemen sangat diperlukan. Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang Penanaman Nilai-nilai Pancasila di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahan masalah akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka fokus penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo. Fokus penelitian kemudian dijabarkan menjadi sub fokus berikut ini: 1. Bagaimana praktek pengamalan nilai-nilai Pancasila di PSAA Mardhatillah Kartasura?

7 2. Bagaimana bentuk-bentuk penanaman nilai-nilai Pancasila di PSAA Mardhatillah Kartasura? 3. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai Pancasila di PSAA Mardhatillah Kartasura? C. Tujuan Penelitian Setiap orang yang melakukan penelitian pasti memiliki tujuan. Tujuan penelitian ini mengarahkan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Tujuan penulis melakukan penelitian tentang Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo antara lain: 1. Untuk mendeskripsikan praktek pengamalan nilai-nilai Pancasila di PSAA Mardhatillah Kartasura. 2. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penanaman nilai-nilai Pancasila di PSAA Mardhatillah Kartasura. 3. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan penanaman nilai Pancasila di PSAA Mardhatillah Kartasura. D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis. a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

8 khususnya, maupun pada masyarakat pada umumnya mengenai penanaman nilai-nilai Pancasila di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura. b. Secara teoritis, penelitian memberikan informasi baru tentang penanaman nilai-nilai Pancasila di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura dalam membina generasi penerus bangsa yang Pancasilais. 2. Manfaat Praktis. a. Manfaat bagi Peneliti, dapat memberikan informasi baru mengenai cara atau strategi penanaman nilai-nilai Pancasila di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura. b. Manfaat bagi anak asuh, dapat menumbuhkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. c. Manfaat bagi Pengurus Panti, dapat lebih meningkatkan lagi cara/strategi yang digunakan untuk menanamnkan nila-nilai Pancasila terhadap anak asuh. E. Daftar Istilah 1. Penanaman Penanaman ialah proses, cara, perbuatan menanam, menanami, atau menanamkan (nomina) (http://www.kamusbesar.com/39425/penanaman). Jika melihat penelitian ini maksud dari penanaman ialah usaha atau cara untuk menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung dalam tiap sila Pancasila kepada setiap anak asuh supaya mempunyai jiwa Pancasilais.

9 2. Nilai Menurut Winarno (2012:38), nilai adalah suatu yang berharga atau berguna. Nilai (value) dalam bidang filsafat menunjuk pada kata benda abstrak yang artinya keberhargaan dan kebaikan. 3. Pancasila Pancasila menurut Winarno (2012:29), Pancasila merupakan ideologi kebangsaan yang kemudian ditransformasikan menjadi konsep politik dalam konteks pemikiran politik Indonesia sebagai dasar negara yang berisi lima prinsip atau asas. 4. Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Salah satu lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial ialah panti asuhan. Menurut Rusmiyati (2011:8), Panti sosial adalah suatu lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan penyangdang masalah kesejahteraan sosial ke arah kehidupan normatif secara fisik, mental, mental dan sosial.