RESPON PENONTON TERHADAP SEGMEN KOREA PADA PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV (STUDI PADA PENONTON LANGSUNG ACARA 100% AMPUH )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

RESPON PENONTON TERHADAP PRESENTER PROGRAM MANTAP ANTV

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

DAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

Adelia Hildtruida ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)

Transkripsi:

RESPON PENONTON TERHADAP SEGMEN KOREA PADA PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV (STUDI PADA PENONTON LANGSUNG ACARA 100% AMPUH ) Nia Sabrina Ulibasa Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRAK Perkembangan wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi mempengaruhi perkembangan program-program dalam penyiaran. Dewasa ini, sejumlah stasiun televisi dalam negeri berlomba-lomba untuk menyediakan hiburan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu musik. Salah satu stasiun televisi yang sudah menjajaki program hiburan musik ini adalah Global TV.Program musik yang merupakan demo untuk brand awareness Global TV ini adalah 100% AMPUH. Berangkat dari MTV 100% AMPUH yang memiliki kepanjangan Ajang Musik Dua Puluh sejak tahun 2002 ini, 100% AMPUH telah memasuki tahun ke-10 dalam penyiarannya. Dan pada awal tahun 2012, 100% AMPUH menayangkan segmen khusus yaitu segmen boyband/girlband. Hal ini dilakukan sebagai apresiasi terhadap pemusik dalam negeri yang mengikuti perkembangan musik internasional yang sedang mengglobal, yaitu budaya musik Pop Korea. Dalam penelitian kali ini, penulis ingin menggali secara mendalam respon penonton terhadap segmen Korea pada program 100% AMPUH di Global TV. Penelitian ini didukung oleh teori Individual Differences oleh Melvin D. Defleur yang menjelaskan bahwa khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu terpaan media massa yang sama, berdasarkan struktur kejiwaan masing-masing individual. Dalam penelitian ini, penulis menggali respon khalayak dengan menggunakan tabel silang yang dikategorikan berdasarkan profesi dan jenis kelamin penonton. Pada akhirnya, peneliti mendapatkan hasil bahwa memang setiap individual memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu terpaan media massa yang sama. Kata Kunci : program musik, budaya Korea, respon penonton

PENDAHULUAN Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar stasiun-stasiun televisi dalam negeri berlomba-lomba untuk menyediakan informasi dan hiburan dalam berbagai bentuk program. Programprogram yang dihadirkan terbagi atas dua jenis, yaitu program berita dan program hiburan. Keduanya adalah produk dari segmentasi dua jenis program, yaitu program jurnalistik yang mengutamakan nilai keakuratan serta pentingnya suatu informasi, dan jenis program kedua adalah program artistik yang mengutamakan nilai artistik dari program itu sendiri. Program hiburan ini antara lain terdiri dari film, musik, kuis, infotainment, talkshow, feature, kuliner, wisata, dan lain-lain. Dengan sekian banyak jumlah jenis program yang tersedia di seluruh negeri, stasiun-stasiun televisi berkompetisi untuk menayangkan program-program berkualitas terbaik untuk berbagai kalangan di seluruh nusantara. Salah satu program hiburan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya untuk para remaja pria dan wanita adalah program hiburan musik. Berangkat dari alasan tersebut lah GLOBAL TV yang tergabung dengan MNC (Media Nusantara Citra) grup menayangkan suatu program musik yang disiarkan secara langsung, yaitu 100% AMPUH. Bagi para pecinta musik terkini, 100% AMPUH merupakan salah satu acara musik paling informatif, akurat dan menghibur yang ditayangkan oleh GLOBAL TV karena jadwal tayangnya yang sangat intensif yaitu tiap hari pada jam yang sama. Disini dapat kita lihat kekuatan program yaitu menghadirkan bintang tamu-bintang tamu paling update, disertai dengan host yang berwawasan luas untuk menuntun jalannya program sehingga tetap segar dan penuh tawa. Oleh karena itu, program ini menjadi tontonan yang paling ditunggu-tunggu oleh para remaja tiap harinya untuk tetap tahu perkembangan musik di Indonesia. Karakteristik program 100% AMPUH adalah lebih mengutamakan musik untuk berbagai segmen pemirsa dari A-E. 100% AMPUH memberi wadah bagi berbagai genre musik di Indonesia serta mengapresiasi jenis musik seperti dangdut, rock, pop, jazz, dsb. Keunggulan program 100% AMPUH dari program musik sejenisnya adalah lebih memperbanyak porsi musik ketimbang chat host dan jenis musiknya lebih kaya. Selain itu, program 100% AMPUH merupakan perkembangan dari program MTV AMPUH yang telah ada sejak tahun 2002, sehingga program ini telah menjajaki dunia entertainment dan mengalami perkembangan selama kurang lebih 10 tahun. Ini merupakan salah satu kelebihan dari program 100% AMPUH dibandingkan program-program musik sejenisnya. Karakteristik dari segmen Korea dalam program 100% AMPUH adalah memberikan tempat di setiap episodenya untuk musik-musik yang dibawakan oleh girlband dan boyband Indonesia, serta berani mencoba menghadirkan boyband dan girlband baru. Keunggulan dari segmen Korea dalam program ini adalah memiliki target audience-nya sendiri yaitu anak muda. Ada pula keunikan dari program 100% AMPUH ini adalah frekuensinya yang tayang setiap hari, serta jam siar yang diposisikan pada pk 15.00-16.30 WIB. Alasan dari frekuensi yang tergolong sangat sering ini (setiap hari) adalah sebagai misi utama program 100% AMPUH itu sendiri, yaitu sebagai brand awareness dari Global TV, sedangkan jam siarnya diposisikan pada pk 15.00-16.30 WIB adalah karena para anak muda biasanya sudah beraktivitas pada jam tersebut. Ada pula alasan venue dari program 100% AMPUH yang berpindah-pindah dan tidak selalu di daerah Jakarta saja adalah untuk memperkenalkan program 100% AMPUH dan Global TV itu sendiri secara langsung dan berkesinambungan kepada penonton di dalam dan luar Jakarta. (Gummay, 2012) Salah satu bukti keunggulan segmen Korea dalam program 100% AMPUH terlihat pada episode di tanggal 25 Februari 2012. Dalam episode tersebut, terdapat sejumlah talent seperti: T2, Max5, Soulmatch, 6starz, Mr.Bee, Coboy Junior, Swittins, dan Be5ive. Sejumlah talent tersebut mengisi program yang terbagi ke dalam 5 segmen dengan TVR/share sebesar 1.0/7.9. Secara Minute By Minute (MBM), share pada segmen 2 menempati posisi tertinggi dibanding 4 segmen lainnya. Dan dalam segmen tersebut, talent-nya adalah 6starz dan Mr.Bee yang merupakan boyband dan girlband.

Sebelum memulai penelitian, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan penyeleksian (screening questions) kepada responden sebelum memberikan kuesioner. Pertanyaan tersebut antara lain adalah: 1. Apakah anda sering menonton program 100% AMPUH di televisi? 2. Apakah anda menyukai budaya Pop Korea? 3. Apakah anda menyukai boyband dan girlband Indonesia yang bergaya ala Korea? Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanyakan dengan tujuan untuk mengetahui respon penonton langsung program 100% AMPUH yang sehari-harinya merupakan penonton program tersebut secara on air juga. Sehingga hasil penelitian ini dapat menghasilkan simpulan dan saran yang berguna pula untuk program 100% AMPUH dan respon penonton baik off air maupun on air. Program 100% AMPUH merupakan suatu bentuk program hiburan musik yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta Global TV yang disiarkan setiap hari pada pukul 15.00 sore hingga 16.30 WIB. Program ini merupakan program hiburan musik live on stage yang menampilkan musisi-musisi Indonesia terkini, dan disiarkan langsung dari outdoor venue ke layar televisi audience di seluruh Nusantara melalui saluran Global TV. Program ini terbagi atas 4 segmen yang berisikan dua sampai tiga performance yang diselingi dengan opening host, tag to performance, gimmick host, chit chat host serta closing host. Program 100% AMPUH tidak hanya menampilkan musisi-musisi terkini Indonesia saja, namun program ini dipandu oleh 3 host yang merupakan artis Indonesia juga yang dipilih secara bergantian dalam setiap episodenya, antara lain adalah: Pampam, Dinda Kanya Dewi, Tarra, Edric Tjandra, Ayu Hastari, Marsya Manopo dan John. Tak kalah profesionalnya dengan para musisi yang hadir sebagai bintang tamu, para host pun kerap meramaikan acara dengan bersikap ramah dan interaktif kepada penonton di lokasi, juga sering melontarkan lelucon-lelucon yang lucu, informasi yang paling baru tentang musisi yang ikut meramaikan acara dan terkadang mereka ikut berjoget dengan musisi yang sedang tampil. Dari penjelasan tersebut, maka dapat kita lihat bahwa seluruh dimensi yang terdapat dalam segmen Korea di program 100% AMPUH, host, talent dan on-air audience, turut aktif dalam meramaikan program tersebut. Ada pula arti dari kata respon adalah tanggapan; reaksi; jawaban me res pons: memberikan respons; menanggapi (http://www.artikata.com/arti-347798-respons.html) Maka, dalam penelitian ini penulis akan meneliti tanggapan masyarakat yang menonton program 100% AMPUH terhadap program tersebut, khususnya para penyuka budaya Korea. Hal ini penulis teliti dengan menggunakan teori Individual Differences. Alasan penulis memilih untuk meneliti penonton program 100% AMPUH yang menyukai budaya pop Korea adalah karena penulis melihat perkembangan musik secara global yang sedang dikuasai oleh para pemusik pop Korea. Fenomena musik pop Korea kini menjadi pusat perhatian utama dalam dunia musik, khususnya di tahun 2012. Sebenarnya, budaya musik pop Korea ini sudah ada sejak dulu, namun tahun ini merupakan tahun kejayaannya secara menyeluruh. Kejayaan budaya musik pop Korea menyentuh berbagai kalangan masyarakat, tidak tertinggal masyarakat Indonesia. Dapat kita lihat bahwa pada tahun ini, musikalisasi Indonesia didominasi oleh para pemusik yang berformasi girlband dan boyband yang tidak salah lagi merupakan pengaruh dari budaya pop Korea yang telah sampai ke Indonesia. Penulis merasa fenomena ini sangat menarik untuk diangkat, karena perkembangan musik seolah kembali ke era 90-an. Hal tersebut dapat dilihat secara langsung dari aspek-aspek seperti aliran musik yang didominasi dengan aliran pop, gaya koreografi dance, pencitraan grup yang berusaha diangkat, hingga ke detail terkecil seperti kostum yang memiliki tema-tema khusus sesuai identitas masing-masing boyband dan girlband tersebut. Berangkat dari alasan tersebut, penulis memilih untuk meneliti respon penonton yang menyukai budaya pop Korea dalam program 100% AMPUH di Global TV. Sebelum memulai penelitian, penulis membuat batasan-batasan yang jelas dengan tujuan untuk menghindari penelitian yang tidak fokus. Pembatasan yang telah dibuat di awal penelitian adalah sebagai berikut: 1. Responden yang dipilih adalah penonton program 100% AMPUH di Jabodetabek. 2. Penelitian terbatas pada respon penonton terhadap segmen Korea dalam program 100% AMPUH.

Tujuan Penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui respon penonton pada segmen boyband dan girlband dalam program 100% AMPUH. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan respons audiens terhadap program 100% AMPUH berdasarkan jenis kelamin dan profesi. Metodologi yang peneliti gunakan adalah metodologi kuantitatif yang bersifat deskriptif. Metodologi yang digunakan adalah survey dengan populasi penonton program 100% AMPUH. Sample berjumlah 100 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut.. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang sebuah metodologi yang berdasar dari hasil pengukuran berdasarkan variabel-variabel yang ada. Objek kajian dari metodologi ini adalah ilmu exact atau ilmu pasti. Metodologi ini merupakan metode yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar-benar fokus kepada suatu permasalahan saja. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada sebelumnya dan melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori tersebut. (Kriyanto: 2009) Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menggali secara mendalam respon dari penonton on air 100% AMPUH yang kebetulan berada di lokasi shooting. Hal ini diketahui oleh peneliti dengan melakukan screening question terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan di pendahuluan. Tekhnik pengujian akan dilakukan berdasar dari survey secara langsung dan analisis data akan dilakukan secara univariat. Dalam penelitian ini, penulis terjun langsung ke lapangan (lokasi shooting). Populasi penelitian ini adalah penonton on air segmen Korea program 100% AMPUH yang kebetulan hadir di venue. Tekhnik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan bagi peneliti. Dengan rumus Taro Yamane, peneliti mendapatkan angka 84 untuk responden, namun dengan alasan untuk memperbanyak informasi dan variasi data, peneliti memutuskan untuk membulatkan angka tersebut menjadi 100. Tekhnik pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Kuesioner yang telah dibuat disebarkan secara langsung ke venue oleh peneliti. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Liekert. Skala Liekert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu program acara (Sugiyono, 2007 : 93). Tekhnik analisis data menggunakan univariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap 1 variabel untuk riset deskriptif. Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, dalam penelitian ini, adalah tabel silang berdasarkan jenis kelamin dan profesi. HASIL DAN BAHASAN Reliabilitas adalah pengujian alat ukur yang bertujuan untuk melihat konsistensi dari suatu definisi operasional.. suatu alat ukur dapat dikatakan konsisten jika penelitian berikutnya mendapatkan hasil yang sama dari pengukuran gejala yang sama walaupun di waktu yang berbeda-beda. Semakin kecil kesalahan, semakin dapat dipercaya alat pengukur tersebut dan sebaliknya. Untuk uji kepercayaan instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan tekhnik alpha cronbach. Standar nilai alpha cronbach (α) yang

digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0.5. jadi, semakin besar nilai alpha (α) (>0.5), maka semakin terpercaya alat ukur tersebut. Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasionalisasi konsep telah benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi operasional dari variabel. Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai Kaizer-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila KMO>0.5 dengan nilai signifikansi <0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik faktor analisis untuk mengetahui apakah indikator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indikator yang masih dalam satu variabel. Setelah melakukan uji reliabilitas dan validitas, peneliti melanjutkan penelitian dengan menganalisa jawaban dari 100 responden dengan menggunakan tabel silang berdasarkan jenis kelamin dan profesi. Dan terdapat keunikan jawaban pada indikator nomor 17 dan 22: Count Variabel Respon Dimensi Afektif Sub Dimensi Audience Pernyataan No. 17 Jenis Kelamin * Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya Crosstabulation Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju Total Jenis Kelamin laki - laki 2 10 24 8 44 perempuan 3 17 21 15 56 Total 5 27 45 23 100 Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berjenis kelamin perempuan lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 5%) dibandingkan penonton laki-laki (sebesar 4%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit (44 responden) dibandingkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan (56 responden). Count Profesi * Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya Crosstabulation Saya merasa aman di tengah tengah penonton segmen Korea 100% Ampuh lainnya Total

tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju Profesi Pelajar 2 9 14 7 32 Mahasiswa 2 15 16 8 41 karyawan 1 3 15 8 27 Total 5 27 45 23 100 Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berprofesi sebagai pelajar lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 6%) dibandingkan penonton berprofesi sebagai mahasiswa (sebesar 5%) dan karyawan (sebesar 4%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden yang berprofesi sebagai karyawan (27 responden), pelajar (32 responden), dan mahasiswa (41 responden). Variabel Respon Dimensi Konatif Sub Dimensi Talent Pernyataan No. 22 Jenis Kelamin * Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar Crosstabulation Count Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju Total Jenis Kelamin laki - laki 1 10 25 8 44 perempuan 0 9 32 15 56 Total 1 19 57 23 100 Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 2%) dibandingkan penonton perempuan (sebesar 0%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit (44 responden) dibandingkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan (56 responden). Profesi * Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari Count luar Crosstabulation

Saya kesal saat pengisi acara segmen Korea tidak jadi mengisi acara karena gangguan dari luar tidak setuju ragu - ragu setuju sangat setuju Total Profesi Pelajar 1 4 19 8 32 Mahasiswa 0 9 22 10 41 karyawan 0 6 16 5 27 Total 1 19 57 23 100 Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berprofesi sebagai pelajar lebih banyak yang tidak setuju (sebesar 3%) dibandingkan penonton berprofesi sebagai mahasiswa (sebesar 0%) dan karyawan (sebesar 0%). Hal ini disimpulkan dari jumlah responden yang berprofesi sebagai karyawan (27 responden), pelajar (32 responden), dan mahasiswa (41 responden). SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan dari tujuan penelitian dan dari hasil kajian teoritik serta analisis statistic yang digunakan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian yaitu : apabila dilihat dari seluruh dimensi yang dilampirkan, serta seluruh sub dimensi yang memiliki peran dalam program tersebut terdapat respon yang berbeda-beda dari tiap responden yang telah dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dan profesi, sesuai dengan teori Individual Differences yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini. Dan dari sejumlah indikator yang diberikan oleh penulis, para responden memberikan tanggapan yang positif dalam artian responden benar-benar merupakan penonton setia segmen Korea program 100% AMPUH dan memperhatikan dengan seksama seluruh sub dimensi yang mendukung jalannya program tersebut. Namun, ada pula beberapa permasalahan yang dihadapi oleh program 100% AMPUH, yaitu: 1. Masalah Keamanan Dalam satu kasus, terjadi peristiwa kecopetan di tengah-tengah audience pada saat program sedang berlangsung. Kebetulan, peristiwa tersebut terjadi pada segmen masih berjalan. Secara tidak sengaja, sebuah kamera menangkap kejadian tersebut sehingga keributan itu tersiar. Hal ini menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan yaitu menjadi bahan pembicaraan di media massa elektronik lainnya, yaitu twitter. 2. Kurang Tegasnya tim talent Pada akhir segmen biasanya host menyebutkan nama talent yang akan mengisi segmen berikutnya setelah commercial break. Namun, karena talent terlambat datang ke lokasi shooting, sehingga terjadi perubahan rundown dan mengecewakan penonton. SARAN 1. Tingkatkan Sistem Keamanan Lokasi

Melihat seringnya terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti kecopetan, keributan, hingga pelecehan di antara para penonton saat acara berlangsung, diharapkan pihak program 100% AMPUH dan Global TV meningkatkan sistem keamanan untuk memberikan rasa aman pada para penonton yang berada di lokasi dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu terjadi apalagi tersiar secara nasional dan menurunkan rating. 2. Perketat Sistem Pengaturan Waktu dan Perjanjian dengan Talent Untuk menghindari hal-hal yang merugikan seperti terlambatnya talent hadir di lokasi, hendaknya pihak program 100% AMPUH dan Global TV memperketat sistem pengaturan waktu dan perjanjian dengan talent agar tetap dapat menghibur penonton sesuai dengan rundown yang sudah direncanakan. Peneliti berharap apabila ada mahasiswa-mahasiswa yang berminta untuk mengembangkan dan melanjutkan topik penelitian ini dengan penelitian kuantitatif yang lebih mendalam, penelitian ini dapat membantu dalam berjalannya proses tersebut sebagai tolak ukur untuk penelitian berikutnya dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi isnpirasi untuk penelitian berikutnya. Serta teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini baik umum maupun khusus dapat membantu penelitian selanjutnya. REFERENSI Ardiantio, E. d. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arifin, A. (2003). Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Baksin, A. (2004). Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Biagi, S. (2010). Media/Impact : Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba Humanika. Cangara, H. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Jalaludin, Rakhmat. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kountur, Ronny. (2005). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM. Liliweri, A. (2011). Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana. Morissan. (2010). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyana, D. (2002). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung.

Ruslan, Rosady. (2010). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alpabeta. Sumber lainnya: (n.d.). Retrieved from http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/. Sembiring, K. (2011, Juli 11). http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology. Retrieved April 1, 2012, from http://id.shvoong.com: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2185068-konsep-dandefinisi-respon/#ixzz1rw6p5prq RIWAYAT PENULIS Nia Sabrina lahir di Jakarta pada 7 November 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang komunikasi pemasaran pada tahun 2012.