Perpustakaan adalah diklat pertama yang saat ini sedang disiapkan untuk dijadikan e-learning. Banyaknya perpustakaan yang tersebar di seluruh

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN DESAIN E-LEARNING DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

ANALISIS DAN DESAIN E-LEARNING DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang .

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Peningkatan taraf hidup tersebut telah. tersebut terlihat dalam perkembangan metode pembelajaran.

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

PERJALANAN DIKLAT ONLINE/E-TRAINING PPPPTK MATEMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BAB 1 PENDAHULUAN. metode efektif, dan persiapan yang lebih singkat. E-Learning merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2004, hlm. 196.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hadir sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi bahkan menjadi hal sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

PETUNJUK TEKNIS ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Di era globalisasi ini, pemakaian teknologi informasi sudah sangat luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Pembelajaran Living With Gender Equality 1 Imam Samroni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi peserta didik (Ahira, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/5/PBI/2017 TENTANG SERTIFIKASI TRESURI DAN PENERAPAN KODE ETIK PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan umum kabupaten/kota

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia t

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan

Formulir 5: Pengajuan Ijin Penyelenggaraan On Line

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajar Nugroho Muttaqin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

WEB APLIKASI EDUCOURSE (DISTANCE LEARNING) MENGADOPSI STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.1/D11)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh

Lembar Penjelasan Tentang Penelitian

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI SMU N 1 WONOSARI KLATEN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System

B AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ganjar Candra S, 2014 Kualitas Pembelajaran Berbasis TIK Berdasarkan Tingkat Persepsi Mahasiswa

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN PENERIMAAN SISWA BARU BERBASIS SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 Studi Situs SMK 1 Blora Tahun 2010 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. sangat terasa perubahan akibat pengaruh globalisasi tersebut. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

No Indonesia. Selain itu, hasil karya Arsitektur dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dalam melakukan kegiat

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut sekolah

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Rahmadika, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

Grafik 1.1 Pengguna Internet Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PT Indonesian Satellite Corporation (PT Indosat), merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. menyenangkan membuat peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis pengetahuan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka penerapannya juga telah merambah di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan dan pelatihan (diklat). Penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dan pelatihan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat berjauhan. Penyelenggaraan pendidikan nasional yang bersifat konvensional, mengalami banyak kendala ketika dituntut untuk memberikan pelayanannya bagi masyarakat luas yang tersebar di seluruh Nusantara. Kendala tersebut antara lain keterbatasan finansial, jauhnya lokasi, dan keterbatasan jumlah institusi (Tafiardi, 2005). Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan diklat akan dapat diatasi, karena kegiatan akademik akan dapat disediakan secara online dan dapat diakses kapan saja. Sehubungan dengan hal tersebut, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis teknologi informasi menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional kedalam bentuk digital, baik isi maupun sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training centre, dan universitas) maupun industri dan perusahaan (Effendy & Zhuang, 2005). Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI sesuai dengan visinya Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Terdepan di Bidang Diklat Tenaga Perpustakaan saat ini sedang merintis usaha ke arah pengembangan e-learning bagi Diklat Tenaga Perpustakaan. Diklat Teknis Pengelolaan

2 Perpustakaan adalah diklat pertama yang saat ini sedang disiapkan untuk dijadikan e-learning. Banyaknya perpustakaan yang tersebar di seluruh Indonesia, baik itu merupakan badan-badan perpustakaan dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota, perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus, maupun perpustakaan perguruan tinggi menuntut adanya SDM pengelola perpustakaan yang mempunyai pengetahuan dasar-dasar mengelola perpustakaan yang baik sesuai dengan kaidah ilmu perpustakaan serta berkompeten dibidangnya. Hal ini sesuai dengan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 1 ayat 8 yang berbunyi: pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Selanjutnya, pendidikan tenaga perpustakaan dilakukan oleh penyelenggara perpustakaan sesuai dengan pasal 33 ayat 1 3 yang berbunyi: (1) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan merupakan tanggung jawab penyelenggara perpustakaan; (2) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pendidikan formal dan/atau nonformal; (3) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui kerja sama Perpustakaan Nasional, perpustakaan umum provinsi, dan/atau perpustakaan umum kabupaten/kota dengan organisasi profesi, atau dengan lembaga pendidikan dan pelatihan. Namun demikian, untuk memenuhi sumber daya manusia (SDM) pengelola perpustakaan yang memenuhi kriteria tersebut tidaklah dapat dicapai jika hanya mengandalkan lulusan Pendidikan dan Pelatihan yang terbatas jumlahnya. Dalam hal ini Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Pengelolaan Perpustakaan diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI. Menurut data statistik yang dikumpulkan oleh Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2011, jumlah berbagai jenis perpustakaan yang tersebar di seluruh Indonesia adalah 24.080 perpustakaan, yang terdiri dari 20.920 perpustakaan sekolah, 922 perpustakaan perguruan tinggi, 1.074 perpustakaan umum dan 1.164 perpustakaan

3 khusus. Jika 24.080 perpustakaan tersebut dikelola oleh satu orang tenaga pengelola perpustakaan saja, maka jumlah tenaga pengelola perpustakaan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah perpustakaan yang ada tersebut yaitu 24.080 orang. Setiap tahunnya jumlah lulusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang dibiayai oleh APBN tidak lebih dari 30 orang, sedangkan jumlah tenaga teknis pengelola perpustakaan, dengan asumsi seperti tersebut di atas, yang masih perlu mengikuti diklat tersebut adalah sejumlah 24.080 orang. Melihat kenyataan tersebut maka Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI merintis pengembangan e-learning diklat tenaga perpustakaan yang akan dimulai dengan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Manfaat e-learning bagi tersedianya SDM pengelola perpustakaan sangat besar. Peserta pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia dapat mengikuti pelatihan tanpa harus datang ke pusat, sehingga mereka dapat menghemat biaya perjalanan dan waktu. Jika e-learning dapat berjalan dengan baik maka pemenuhan kebutuhan akan SDM pengelola perpustakaan tidak sulit untuk dilakukan. Pengembangan e-learning di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI telah dirintis sejak tahun 2007, namun sampai sekarang belum juga dapat digunakan karena menghadapi beberapa kendala. Pada tahun 2010, pengembangan e- learning di Pusdiklat sudah sampai pada tahap pembuatan learning management system (LMS) yang nantinya akan diletakkan di situs Pusdiklat. Namun demikian, LMS ini belum teruji apakah sudah benar-benar memenuhi kriteria penyelenggaraan e-learning untuk Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan karena belum pernah dilakukan simulasi mulai dari pendaftaran peserta, kegiatan belajar mengajar hingga peserta lulus dan mendapatkan sertifikat kelulusan. Learning management system untuk penyelenggaraan e-learning khusus untuk Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan diperlukan karena diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, dengan learning management system ini diharapkan dapat mengakomodasi target peserta yang begitu banyak dan luas cakupannya yaitu meliputi seluruh wilayah Indonesia bahkan jika dimungkinkan pesertanya dari luar negeri juga.

4 Terkait dengan kendala belum adanya learning management system yang sudah teruji dan sesuai standar untuk penyelenggaraan e-learning bagi diklat tersebut, maka penelitian ini akan mencoba untuk menganalisa dan mendesain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Analisis dan desain dilakukan dengan menggunakan suatu standar yang diakui secara internasional. Learning Technology System Architecture (LTSA) merupakan suatu standar untuk sistem teknologi pembelajaran yang menyediakan suatu kerangka kerja untuk mengetahui sistem yang ada dan yang akan dibangun. LTSA adalah sebuah arsitektur yang berbasis kepada komponen-komponen abstrak. Implementasi sistem teknologi pembelajaran dapat dipetakan dari/ke LTSA. Dokumen LTSA yang akan digunakan sebagai standar pada penelitian ini adalah IEEE P1484.1/D11, 2002-11-28. 1.2 Perumusan Masalah Pada penelitian ini dirumuskan permasalahan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yaitu: Bagaimana hasil analisis e-learning yang menggunakan standar Learning Technology System Architecture dapat menghasilkan desain e-learning yang sesuai standar bagi penyelenggaraan e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis dan desain e-learning bagi penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan menggunakan Standar Learning Technology System Architecture (IEEE P1484.1/D11, 2002-11-28). 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Jangka pendek: memberikan rekomendasi kepada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI dalam menyelenggarakan e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan.

5 (2) Jangka menengah: menjadi acuan/pedoman bagi penyelenggaraan e-learning diklat tenaga perpustakaan lainnya. (3) Jangka panjang: memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Perpustakaan dengan semakin banyaknya orang yang dapat mempelajari Ilmu Perpustakaan melalui e-learning. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam tesis ini penelitian dibatasi dengan cakupan sebagai berikut: (1) Melakukan analisis terhadap standar Learning Technology System Architecture (IEEE P1484.1/D11, 2002-11-28). (2) Analisis Learning Technology System Architecture (LTSA) dibatasi hanya pada layer 1 s.d. layer 4 dari 5 layer yang ada pada dokumen LTSA tersebut. (3) Komponen-komponen yang dianalisis berdasarkan standar dari LTSA diantaranya adalah: learner entity, coach, evaluation dan delivery. (4) Mendesain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan sesuai dengan hasil analisis layer 1 s.d. 4 dari standar LTSA.