Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodekena dan Benzena dengan Proses DETAL Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzen dari Dodeken dan Benzen Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodeken dan Benzena Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Linier Alkyl Benzene dari Benzene dan Olefin. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak tahun 1997 telah menaikkan

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK DODEKILBENZENA DARI DODEKENA DAN BENZENA DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selain pertimbangan di atas, pendirian pabrik sikloheksana di Indonesia dilakukan atas dasar hal-hal sebagai berikut:

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN D

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON / TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Cyclohexane Proses Hidrogenasi Benzene Kapasitas Ton / Tahun

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengimpor bahan baku atau produk industri kimia dari luar negeri.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

Prarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas Ton/Tahun

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI HIDROGEN KLORIDA DAN ETILEN KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Sodium Dodecyllbenzene Sulphonate dengan Proses Sulfonasi Oleum 20% Kapasitas ton/tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Agus Dwi Harjanto (D )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB II. DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin pesat mengakibatkan bertumbuhnya pula kebutuhan hidup masyarakat. Dalam pemenuhannya pun manusia harus senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Surfaktan menjadi salah satu komponen terpenting dalam kebersihan lingkungan manusia. Surfaktan merupakan bahan baku yang digunakan sebagai bahan pembersih, bahan dasar pembuatan sabun dan detergen. Surfaktan yang sering digunakan adalah natrium dodekilbenzena sulfonat yang terbuat dari bahan baku linier alkil benzena (LAB). LAB merupakan senyawa organik dengan rumus molekul C 6 H 5 C n H 2n+1. Nilai n berkisar antara 10 sampai 16. Pada umumnya untuk pengggunaan sebagai bahan baku detergen digunakan C 12 C 15. Salah satu LAB yang paling banyak diproduksi adalah dodekilbenzena dimana bahan bakunya adalah dodekena dan benzena. Industri LAB dimulai pada tahun 1940. Pada saat itu LAB yang digunakan adalah jenis rantai cabang yang dibuat dari alkilasi benzena dengan propilen tetramer. Pada tahun 1960 penggunaan LAB rantai cabang dilarang karena tidak bisa diurai oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan pencemaran. Sehingga penggunaan LAB rantai cabang digantikan oleh LAB rantai lurus yaitu dodekilbenzena yang dibuat dari benzena dan dodekena rantai lurus yang aman terhadap lingkungan (Mc Ketta, 1992). Melihat perkembangan industri detergen, maka kebutuhan akan dodekilbenzena rantai lurus semakin meningkat. Akan sangat potensial jika mendirikan pabrik dodekilbenzena. Hal ini didukung oleh produksi benzena yang melimpah di Indonesia sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jual yang tinggi. 1

2 1.2. Pemilihan Kapasitas Pabrik 1. Ketersediaan Bahan Baku Produksi dodekilbenzena memerlukan bahan baku utama yaitu dodekena dan benzena. Bahan baku dodekena diperoleh dengan cara impor dari Chevron Philips Chemical Company LP, Singapura. Sedangkan bahan baku benzena diperoleh dari PT Pertamina RU IV Cilacap. Pertamina memproduksi benzena sebanyak 120.000 ton/tahun 2. Permintaan Produk Permintaan dodekilbenzena di Indonesia dari tahun 2009 2014 dapat dilihat dalam tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Impor Dodekilbenzena di Indonesia No (Badan Pusat Statistik, 2009-2014) Tahun Jumlah (Ton/Tahun) 1. 2009 596,48 2. 2010 1135,37 3. 2011 922,18 4. 2012 917,03 5. 2013 955,46 6. 2014 182,51 Sedangkan permintaan dodekilbenzena sulfonat di Indonesia dari tahun 2012-2014 dapat dilihat dalam tabel 1.2. Tabel 1.2. Data Impor Natrium Dodekilbenzena Sulfonat di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2012-2014) No Tahun Jumlah (Ton/Tahun) 1. 2012 1.821,80 2. 2013 4.121,51 3. 2014 4.606,63

3 3. Kapasitas Pabrik yang sudah ada Saat ini Indonesia hanya memiliki 1 pabrik linier alkil benzena (LAB) dengan kapasitas 210.000 ton/tahun. Namun, angka tersebut merupakan jumlah total dari seluruh produk PT. Unggul Indah Cahaya. Produk tersebut diantaranya LAB dan branched alkyl benzene (BAB). Berikut ini tabel pabrik dodekilbenzena beserta kapasitasnya yang berada di luar negri dapat dilihat dalam tabel 1.3. Tabel 1.3. Data Pabrik Dodekilbenzena di dunia (Johnson, 2003) No Nama Pabrik Kapasitas (Ton/Tahun) 1. Repsol YPF 45.000 2. Iron Chemical Industry 50.000 3. Kirshi 60.000 4. Petresa 75.000 5. Reliance Industries 100.000 6. Chevron Onite 100.000 4. Penentuan Kapasitas Penentuan kapasitas pabrik didasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : - Kebutuhan produk, dimana dari data BPS diketahui data import dodekilbenzena mengalami penurunan, akan tetapi impor natrium dodekilbenzena sulfonat sebagai hasil produk pengolahan dodekilbenzena meningkat. Dengan keadaan impor yang turun maka kebutuhan industri dodekilbenzena sebagai pengisi kebutuhan dodekilbenzena yang meningkat. - Kapasitas pabrik yang sudah ada, berdasarkan tabel 1.3 kapasitas pabrik berada di sekitar 45.000-100.000 ton/tahun - Ketersediaan bahan baku, bahan baku benzena diperoleh dari PT. Pertamina Cilacap 120.000 ton/tahun.

4 Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, maka pabrik akan did irikan pada tahun 2021 dengan pemilihan kapasitas perancangan sebesar 65.000 ton/tahun. Kapasitas ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan sisanya untuk di ekspor. 1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi persaingan pabrik dengan industri lain. Pemilihan lokasi yang tepat, ekonomis, dan menguntungkan perlu dipertimbangkan baik dari faktor primer maupun sekunder, yaitu: 1. Faktor utama (primary factors) meliputi sumber bahan baku, tempat pemasaran, penyediaan tenaga dan bahan bakar, sumber penyediaan air, sarana transportasi dan iklim. 2. Faktor khusus (spesific factors) meliputi bahan buangan, tenaga kerja, masalah finansial (perpajakan, peraturan daerah tentang pembangunan), pengamanan terhadap kebakaran dan masalah kemasyarakatan. Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka dipilih lokasi pendirian pabrik dodekilbenzena di Cilacap, Jawa Tengah. Alasan-alasan pemilihan lokasi sebagai beriku: 1. Sumber Bahan Baku Bahan baku utama benzena dan dodekena. Benzena diperoleh dari PT.Pertamina RU IV yang terletak di Cilacap. Sedangkan dodekena di import dari Chevron Philips Chemical Company LP, Singapura melalui pelabuhan Tanjung Intan. Lokasi pabrik yang dekat dengan penyediaan bahan baku dan dekat dengan pelabuhan akan menghemat biaya transportasi. 2. Pemasaran Produk direncanakan dapat memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri. Sehingga pendirian pabrik dilakukan di dekat pelabuhan dan prasarana transportasi lainnya yang memudahkan distribusi.

5 3. Sumber energi dan air Kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN, dengan jaringan distribusi yang mudah untuk sampai ke lokasi pabrik. Kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi dari Pertamina Cilacap. Sedangkan untuk kebutuhan air dipenuhi dari air Sungai Serayu Cilacap. 4. Transportasi Cilacap memiliki sarana transportasi yang memadai, baik dari jalur darat berupa jalan raya dan rel kereta api, atau jalur laut berupa pelabuhan yang menghubungkan lokasi industri ke daerah pemasaran. 5. Tenaga Kerja Di Jawa khusunya Jawa Tengah memiliki tenaga kerja yang cukup banyak, baik sebagai ahli, menengah, maupun buruh kasar, terdidik maupun terlatih. 6. Iklim Cuaca, temperatur, kelembaban udara dan tekanan udara cocok untuk pendirian pabrik. 7. Kondisi masyarakat dan peraturan pemerintah setempat Cilacap merupakan salah satu kota industri, sehingga masyarakat sudah terbiasa dengan lingkungannya dan bisa menerima kehadiran pabrik baru. Kebijakan daerah setempat pun produksi. mendukung berkembangnya 1.4. Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam-macam proses Produksi dodekilbenzena dari benzena dan dodekena merupakan proses alkilasi, dengan reaksi sebagai berikut:... (1)

6 Macam-macam proses pembuatan dodekilbenzena yaitu: 1. Proses Klorinasi Pada proses ini dodekena (parafin) di klorinasi menggunakan klorin menjadi monododekilklorida. Monododekilklorida hasil klorinasi tersebut lalu dialkilasi dengan benzena menggunakan katalis alumunium klorida (AlCl 3 ). Proses ini terjadi di dalam reaktor berpengaduk (RATB) dengan sistem mixer-setller, dimana hasil dari reaktor masuk ke dalam settler untuk memisahkan dodekilbenzena dari AlCl 3. Konversi klorinasi rendah 24-40% (US Patent No. 1400212). Proses ini menghasilkan limbah cair HCl dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. 2. Proses Alkilasi dengan katalis HF Proses ini menggunakan bahan baku dodekena dan benzena. Kedua bahan baku ini mengalami reaksi alkilasi, dengan menggunakan katalis Hidrogen florida. Reaksi terjadi didalam reaktor berpengaduk (RATB) dengan sistem mixer-settler, dimana hasil dari reaktor masuk kedalam settler untuk memisahkan dodekilbenzena dengan HF. HF merupakan asam kuat dimana jika kandungan air mencapai 5% maka kecepatan korosinya bertambah dengan cepat (Mc Ketta, 1992). 3. Proses alkilasi menggunakan fixed bed catalyst (DETAL) Proses ini menggunakan bahan baku dodekena dan benzena. Kedua bahan baku ini mengalami reaksi alkilasi, dengan menggunakan katalis. Berbeda dengan kedua proses diatas, proses ini menggunakan reaktor fixed bed dan tidak perlu menggunakan settler untuk memisahkan dodekena dari katalis sehingga biaya yang dibutuhkan berkurang 15% dari biaya capital investment dibandingkan dengan proses lainnya (Kirk and Othmer, 1992). Proses ini tidak menghasilkan limbah yang beracun.

7 Macam-macam proses pembuatan dodekilbenzene diatas dapat ditampilkan dalam tabel 1.4. Tabel 1.4. Macam-macam Proses Pembuatan Dodekilbenzena Keterangan Proses Klorinasi Proses Alkilasi (RATB) Proses Alkilasi (Fixed Bed) Reaktor RATB RATB Fixed Bed Katalis AlCl 3 HF Tungsten oksida dan penyangga silika alumina Temperatur 80 o C 40-55 o C 100-300 o C Produk BAB LAB LAB Kemurnian 55% 99.95% Sifat Biodegradable Biodegradable Biodegradable Alat pemurnian Settler Settler - Dari uraian diatas maka dalam pembuatan dodekilbenzena dipilih proses alkilasi menggunakan fixed bed catalyst (DETAL), karena biaya capital investment lebih rendah dan proses ini menghasilkan limbah yang aman. 1.4.2 Kegunaan Produk Dodekilbenzena disulfonasi menggunakan oleum menjadi dodekilbenzena sulfonat. Dodekilbenzena sulfonat ini merupakan senyawa yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable), sehingga tidak mencemari lingkungan. Dodekilbenzena sulfonat ini digunakan sebagai surfaktan pada berbagai produk seperti detergen, pembersih mesin (engine degreaser), pembersih lantai, dan shampo mobil.

8 1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk Bahan Baku 1. Benzena a. Sifat Fisis: (Yaws, 1999) Rumus molekul :C 6 H 6 Berat molekul Titik beku Titik didih Temperatur kritis Tekanan kritis Densitas pada 25 o C Flash Point Kapasitas panas pada 25 o C : 78,114 g/mol : 5,53 o C : 80,09 o C : 289,01 o C : 48,98 bar : 0,873 g/ml : -11,11 o C : 137,87 J/mol.K Panas pembentukan pada 25 o C : 82,93 KJ/mol b. Sifat Kimia: (Kirk and Othmer, 1992) Reduksi Benzena dapat direduksi menjadi sikloheksana, C 6 H 12, atau sikloolefin. Halogenasi Reaksi dengan klorin dengan zat pembawa aluminium halida membentuk klorobenzena. Oksidasi Dengan oksidator kuat seperti permanganat membentuk CO 2 dan H 2 O. Nitrasi Benzena dapat dinitrasi menjadi nitrobenzena, C 6 H 5 NO 2. Alkilasi Alkilasi Friedel Crafts benzena dengan etilena atau propilena menghasilkan etilbenzena, C 8 H 10, atau isopropilbenzena. Benzena

9 juga dapat dialkilasi dengan C 10 -C 20 untuk menghasilkan linier alkil aromatik. 2. Dodekena a. Sifat Fisis: (Yaws, 1999) Rumus molekul :C 12 H 24 Berat molekul : 168,323 g/mol Titik beku : -35,22 o C Titik didih : 213,35 o C Temperatur kritis : 383,85 o C Tekanan kritis : 18,90 bar Densitas pada 25 o C : 0,756 g/ml Flash Point : 48,89 o C Kapasitas panas pada 25 o C : 358,08 J/mol.K Panas pembentukan pada 25 o C : -165,35 KJ/mol b. Sifat Kimia: (Kirk and Othmer, 1992) Adisi Elektrofilik Dodekena bereaksi dengan asam Lewis membentuk intermediet carbocation yang stabil. Bereaksi dengan basa konjugasi untuk menghasilkan hasil akhir. Substitusi Dodekena bereaksi dengan radikal bebas membentuk alil radikal bebas yang akan bereaksi menjadi produk akhir dan radikal bebas baru. Alkilasi Dodekena dapat mengalkilasi benzena dan fenol dibawah kondisi Friedel Crafts. Bahan ini umumnya merupakan intermediate dalam produksi surfaktan atau detergen sebagai linier alkilbenzena sulfonat (LAS) dan alkylphenolethoxylate (APE).

10 Kegunaan lain termasuk pada produksi antioksidan, plasticizers dan lube additives. Katalis Silika alumina (bahan aktif: Tungsten Oksida) a. Sifat Fisis: Rumus Molekul : WO 2 Berat Molekul : 86,55 kg/kmol Densitas : 7.29 g/cm 3 Titik leleh : 1473 o C Bentuk : Kristal (padat) b. Sifat Kimia Larut dalam larutan alkali Lebih volatile saat pada uap air Produk 1. Dodekilbenzena a. Sifat Fisis: (Yaws, 1999) Rumus molekul : C 18 H 30 Berat molekul : 246,436 g/mol Titik beku : 2,78 o C Titik didih : 327,61 o C Temperatur kritis : 501,111 o C Tekanan kritis : 15,79 bar Densitas pada 25 o C : 0,849 g/ml Flash Point : 140,56 o C Kapasitas panas pada 25 o C : 531,03 J/mol.K Panas pembentukan pada 25 o C : -178,70 KJ/mol

11 b. Sifat Kimia: (Kirk and Othmer, 1992) Oksidasi Dodekilbenzena dioksidasi dengan oksidator kuat akan mengahasilkan asam benzoat dan karbondioksida. 2. Didodekilbenzena a. Sifat Fisis Rumus molekul : C 30 H 54 Berat molekul : 414,80 g/mol Bentuk : Cair Warna : Jernih Titik didih : 444 o C Tititk beku : -35 o C Temperatur kritis : 592,39 o C Flash Point : 233,16 o C 1.4.4. Tinjauan Proses Secara Umum Reaksi pembentukan dodekilbenzena merupakan reaksi alkilasi antara benzena dengan dodekena. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis. Reaktor yang digunakan adalah fixed bed. Menggunakan katalis tungsten oksida dengan penyangga silika alumina yang berbentuk padatan. Produk yang dihasilkan adalah dodekilbenzena dan didodekilbenzena. Secara umum proses produksi dodekilbenzena adalah sebagai berikut: Bahan baku benzena dan dodekena masing-masing disimpan dalam tangki penyimpanan F-113 dan F-114. Benzena dan dodekena dipanaskan menggunakan heat exchanger hingga mencapai suhu operasi reaktor. Kemudian bahan baku tersebut dialirkan ke reaktor dengan perbandingan mol benzena terhadap dodekena sebesar 10 (10:1).

12 Produk yang keluar reaktor dimasukkan ke dalam Menara Destilasi dengan tujuan untuk memurnikan produk. Produk utama berupa dodekilbenzena, sedangkan produk samping berupa didodekilbenzena.