PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSE FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga dan rumah tangga. Trauma muskuloskeletal biasanya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, setiap individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

Oleh : RIGI RAMDANI J

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS ADHESIVE DEXTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan. kemajuan teknologi saat ini, diharapkan dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M DENGAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DISTAL DEXTRA DI BANGSAL AB RSU PANDANARANG BOYOLALI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST ORIF FRAKTUR OLECRANON SINISTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RS. PROF.DR.SOEHARSO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

DEWI TRI MAULITA J

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : AJENG PUSPITASARI PUTRI J

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. kesehatan yang optimal, maka diperlukan kemauan dan kemampuan akan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan definisi fisioterapi yaitu suatu upaya kesehatan professional yang. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan. kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan manusia. Banyak anak-anak dibawah umur yang

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

Transkripsi:

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : LENY MUSTIKA PUTRI J 100 050 049 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi PROGRAM DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN Semakin maju Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak pada kehidupan masyarakat termasuk pada bidang kesehatan. Hal ini menuntut kesiapan dan kesiagaan berbagai pihak untuk antisipasi permasalahan yang mungkin timbul kemudian, termasuk juga dengan penanganan kesehatan. Pembangunan jangka panjang tahapan II (PJPT II) menghendaki agar peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) memperoleh prioritas utama salah satu cara yang diusulkan adalah mengupayakan agar tingkat kesehatan masyarakat diperbaiki (Kusnandari, 2001). Sesuai dengan pernyataan yang tertera dalam UU No.23 tahun 1992 Bahwa Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk tercapainya suatu kemampuan hidup sehat bagi individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu tujuan Nasional. Upaya untuk menegakkan kebijakan tersebut, fisioterapi sebagai salah satu tenaga kesehatan juga mempunyai peran yang penting untuk meningkatkan derajat pelayanan kesehatan berupa Promotif, Preventif (pencegahan), Kuratif (penyembuhan), Rehabilitatif (pemulihan), dan Maintenance (pemeliharaan) yang bersifat terpadu dan berkesinambungan (SK.Menkes.RI.1363/XII/2001). Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan yang bertujuan agar tercapainya Indonesia Sehat 2010 dibutuhkan kerjasama antara berbagai disiplin ilmu seperti Dokter, Perawat, Fisioterapi, Okupasi terapi, Petugas medik, serta 1

2 diperlukan juga suatu kerjasama dengan dinas sosial dan pendidikan. Dari berbagai disiplin ilmu dan upaya tersebut diharapkan pelayanan kesehatan dapat mencapai sasaran yang dituju (Dep Kes RI, 1999). A. Latar Belakang Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dirasakan akan mempengaruhi pada kehidupan kesehatan dimasyarakat dunia pada umumnya dan pada masyarakat Indonesia khususnya. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan memberikan dampak pada kemajuan industri akan dirasakan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini berakibat angka kecelakaan yang dialami masyarakat baik kecelakan kerja, kecelakaan lalu lintas, ataupun yang lainya, juga akan meningkat. Kelainan fisik ataupun kecacatan dapat dialami akibat dari kecelakaan tersebut, bahkan bisa juga mengakibatkan kematian. Contoh dari kelainan fisik itu dapat berupa cidera ringan ataupun cidera barat, seperti: Sprain, strain, memar dan sebagainya adalah merupakan contoh dari cidera ringan dan fraktur salah satu contoh dari cidera berat. Patah tulang atau yang disebut juga fraktur didefinisikan sebagai suatu perpatahan pada continuitas struktur tulang yang diakibatkan oleh trauma langsung atau tidak langsung. Dan dapat juga diakibatkan penekanan yang berulang-ulang atau akibat patologik tulang itu sendiri (Apley, 1995). Apabila fragmen fraktur tersebut mengenai kulit disebut sebagai fraktur terbuka, sedangkan apabila fragmen fraktur tidak sampai merobek kulit dikatakan sebagai fraktur tertutup.

3 Fraktur bisa dialami siapa saja karena tidak dibatasi oleh umur, baik bayi, maupun lansia dapat mengalami fraktur. Bisa disebabkan oleh trauma maupun suatu penyakit misalnya osteoporosis. Pada lansia mudah terjadi patah tulang saat mengalami trauma atau kecelakaan. Kejadiannya pada wanita 3 kali lebih besar dibanding pria. Wanita dengan osteoporosis merupakan faktor presdiposisi utama (R.Boedi Darmojo, 2000). Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cidera oleh sadlah satu sebab, penyebab untuk trauma adalah kecelakaan kerja, olah raga, lalu lintas, dan rumah tangga. Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalulintas ± 12 ribu jiwa pertahun, sehingga dapat disimpulkan trauma menyebabkan dibutuhkannya biaya perawatan yang sangat besar, angka kematian yang tinggi, hilangnya waktu kerja yang banyak, kecacatan sementara dan permanen (Rasjad,1998). Maka kondisi ini sangat diperlukan penanganan seawal mungkin. Dalam gambaran epidemiloginya, fraktur merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan kecacatan paling tinggi dari semua trauma kecelakaan kendaraan bermotor. Salah satu contoh dari fraktur ini adalah fraktur antebrachii karena saat terjadi trauma lengan bawah mengalami benturan, atau penekanan yang kuat yang akhirnya menimbulkan suatu perpatahan. Fraktur antebrachii merupakan suatu perpatahan pada lengan bawah yaitu pada tulang radius dan ulna dimana kedua tulang tersebut mengalami perpatahan. Dibagi atas tiga bagian perpatahan yaitu bagian proksimal, medial, serta distal dari kedua corpus tulang tersebut. Fraktur ini juga bisa mengenai anak-anak yang biasanya disebut fraktur Green stick (Appley, 1995). Penanganan fraktur tersebut

4 dapat dilakukan reposisi serta reduksi dengan menggunakan pembidaian (gips) maupun dengan reduksi secara terbuka yaitu dengan Tindakan ORIF dengan pemasangan plate dan screw. Dari tindakan operatif tersebut menimbulkan adanya suatu permasalahan yang meliputi gangguan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional, yaitu adanya keluhan nyeri bekas incisi serta nyeri gerak, oedema, keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot, serta penurunan aktivitas sehari-hari (ADL). Fraktur antebrachii yang tidak mendapat penanganan yang baik akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya gangguan aktivitas atau hilangnya fungsi dari anggota badan itu sendiri, proses penyembuhan tulang yang lama atau pula dapat meningkatkan adanya perubahan bentuk (deformitas) yang terjadi pada tulang itu sendiri, dan terjadinya komplikasi yang dapat memperburuk keadaan. Pada kondisi fraktur antebrachii tersebut fisioterapi mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam mengatasi masalah mengurangi nyeri, mengurangi oedema, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS), serta mengoptimalkan aktivitas sehari-hari (ADL). Disini fisioterapi menggunakan modalitas yaitu Infra Red (IR), Massage, Terapi Latihan yang dapat bermanfaat untuk mengurangi nyeri, mengurangi oedema, mengurangi spasme, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS), serta melatih aktivitas fungsional seperti berpakaian, menyisir serta segala aktivitas yang melibatkan lengan dan tangan.

5 Mengingat peran fisioterapi yang sangat penting dalam penanganan kasus fraktur khususnya fraktur antebrachii dextra dengan penanganan operasi ORIF dengan pemasangan plate and screw, dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini maka penulis terdorong untuk mengambil judul PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE, dan TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA dengan PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu: a. Apakah dengan pemberian Infra Merah dapat mengurangi nyeri, mengurangi spasme, serta relaksasi otot pada penderita fraktur antebrachii dextra? b. Apakah dengan pemberian massage dapat mengurangi spasme dan oedem pada penderita fraktur antebrachii dextra? c. Apakah dengan pemberian terapi latihan dapat mengurangi nyeri, mengurangi oedema, mengurangi spasme, meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS), meningkatkan kekuatan otot serta dapat meningkatan kemampuan aktivitas fungsioanal (ADL) pada penderita fraktur antebrachii dextra?

6 C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis ilmiah 1. Tujuan umum Untuk mengetahui kondisi mengenai post ORIF closed fraktur antebrachii dextra dengan pemasangan plate and screw dan penatalaksanaan fisioterapinya. Serta untuk mengetahui permasalahan pendekatan fisioterapi pada problem kapasitas fisik dan kemampuan fungsional kondisi fraktur antebrachii. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh pemberian Infra Merah terhadap pengurangan nyeri, pengurangan spasme, serta timbulnya relaksasi otot pada kondisi fraktur antebrachii dextra. b. Mengetahui pengaruh pemberian massage terhadap pengurangan oedema dan spasme pada kondisi fraktur antebrachii dextra. c. Mengetahui pengaruh pemberian terapi latihan terhadap pengurangan nyeri, pengurangan oedema, pengurangan spasme, peningkatan lingkup gerak sendi (LGS), peningkatan kekuatan otot serta peningkatan kemampuan aktivitas fungsional (ADL) pada kondisi fraktur antebrachii dextra.

7 D. Manfaat Penulisan Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Bagi Fisioterapi Memberikan sumbangan informasi atau masukan dan meningkatkan tingkat profesionalisme bagi fisioterapi tentang pelaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur antebrachii pada umumnya, pada pasien dengan kondisi fraktur anthebrachii dextra pada khususnya. 2. Bagi Institusi Rumah Sakit Memberikan masukan pada tim kesehatan Rumah Sakit dalam memberikan penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur anthebrachii dextra. 3. Bagi Pendidikan Ahli Madya Fisioterapi Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya fisioterapi tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur anthebrachii dextra. 4. Bagi diri sendiri Memberikan pengetahuan dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam memberikan dan menyusun penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur anthebrachii pada kondisi fraktur anthebrachii dextra serta sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan akhir di pendidikan Ahli Madya Fisioteapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

8 5. Bagi masyarakat umum Sebagai tambahan ilmu tentang gejala klinis yang terjadi pada penderita fraktur anthebrachii dextra, sehingga diharapkan mereka mampu menjaga keadaan tubuhnya agar tetap terpelihara kesehatannya, mampu mengatasinya, dan memeriksa diri ke rumah sakit