III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. koordinasi antara Polisi Lalu Lintas dengan Dinas Perhubungan dan Satuan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mengenai faktorfaktor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan suatu kebenaran yang ada dalam pengetahuan dan yang ada dalam teori

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tepatnya Pada divisi penerimaan dan pembayaran, karena PT SEMEN GRESIK ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Meleong (2004: 26), penelitian kualitatif adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian ilmiah. Pada penelitian ini, penulis menggunakan tipe dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh STAIN Palangka Raya dari tanggal 15 Agustus sampai 15 Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi yang mengkaji tentang Pelaksanaan Fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian arsip (Archival

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Krik

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk tipe penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005: 6),

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

METODE PENELITIAN. dari data penelitian yang didapat (Nawawi, 2001:240). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Kemudian, dalam penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif, penulis dapat menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada secara aktual serta mengembangkan konsep dari menghimpun fakta tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Menurut Sukmadinata (2011:55) penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Morissan (2012:77), menjelaskan bahwa pendekatan deskriptif digunakan untuk menggambarkan situasi atau peristiwa kemudian penulis menjelaskan apa yang diamatinya.

35 Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2009:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif sesungguhnya bersifat fleksibel, luwes dan terbuka kemungkinan bagi suatu perubahan dan penyesuaian ketika proses penelitian berjalan. Selanjutnya dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan serta menggambarkan bagaimana koordinasi yang terjadi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung dalam penanggulangan bencana banjir di Kota Bandar Lampung. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian harus diungkapkan secara eksplisit untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Bungin (20 12:41) mendefinisikan bahwa fokus penelitian mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat perhatian serta kelak dibahas secara mendalam dan tuntas. Fokus penelitian membantu seorang peneliti agar tidak terjebak oleh melimpahnya data yang masuk termasuk juga hal yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian.

36 Kemudian, dalam penelitian ini, hal-hal yang menjadi fokus penelitian adalah koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung dalam penanggulangan bencana banjir di Kota Bandar Lampung berdasarkan indikator koordinasi menurut Handayaningrat (1989:80) sebagai berikut: 1. Komunikasi a. Ada tidaknya informasi b. Ada tidaknya alur informasi c. Ada tidaknya teknologi informasi Komunikasi dalam hal ini ialah memerlihatkan bagaimana komunikasi yang terjadi antara satuan kerja perangkat daerah dalam berkoordinasi. Komunikasi merupakan salah satu unsur dalam mendukung keberhasilan koordinasi melalui tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Kesadaran Pentingnya Koordinasi a. Tingkat pengetahuan pelaksana terhadap koordinasi b. Tingkat ketaatan terhadap hasil koordinasi Mengukur sejauh mana tingkat pengetahuan pelaksana terhadap hasil koordinasi serta ketaatan mereka terhadap hasil koordinasi yang telah dilakukan. 3. Kompetensi Partisipan a. Ada tidaknya pejabat yang berwenang terlibat b. Ada tidaknya ahli di bidang berwenang yang terlibat Kemudian, dalam melakukan koordinasi dibutuhkan kehadiran dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah dalam mewakili instansinya. Selanjutnya kehadiran pejabat dan ahli yang berwenang dibutuhkan untuk menentukan keputusan yang tepat dalam pelaksanaan koordinasi.

37 4. Kesepakatan, Komitmen dan Insentif Koordinasi a. Ada tidaknya bentuk kesepakatan b. Ada tidaknya pelaksana kegiatan c. Ada tidaknya sanksi bagi pelanggar kesepakatan d. Ada tidaknya insentif bagi pelaksana koordinasi Selanjutnya, dalam hal ini untuk melihat apakah ada bentuk kesepakatan dan pelaksana kegiatan yang terlibat dalam koordinasi. Apakah ada sanksi yang diberikan jika salah satu pihak ada yang melanggar kesepakatan serta pemberian insentif bagi pelaksana koordinasi. 5. Kontinuitas Perencanaan a. Ada tidaknya umpan balik dari obyek dan subyek pembangunan b. Ada tidaknya perubahan terhadap hasil kesepakatan Untuk melihat masukan atau feedback terhadap proses koordinasi selanjutnya. C. Lokasi Penelitian Menurut Moleong (2009:128) lokasi penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Penulis melakukan penelitian di beberapa tempat, yaitu: 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Kapten Piere Tendean Nomor 2 Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung

38 2. Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Pulau Sebesi Nomor 68 Sukarame, Bandar Lampung 3. Dinas Sosial Kota Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Panglima Polim Nomor 1 Gedong Air, Bandar Lampung D. Informan Informan penelitian adalah sumber informasi utama yaitu orang yang benarbenar tahu atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Informan adalah objek penting dalam sebuah penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Bungin (200 9:76), informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan teknik sampling bertujuan ( purposive sampling). Usman dan Purnomo (2014:45) mendefinisikan purposive sampling sebagai teknik yang digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Selanjutnya, dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai informan adalah: 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung yang terdiri dari: a. Suhardi Syamsi selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik b. Wisnu selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan c. Syamsul Rahman selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

39 2. Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung terdiri dari: a. Oktariya Vidya Vida selaku Seksi Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air b. Victory Hasan selaku Seksi Survei dan Pengendalian 3. Dinas Sosial Kota Bandar Lampung terdiri dari: a. Ferry Hartawijaya selaku Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana Alam dan Sosial 4. Beberapa masyarakat korban banjir di Kota Bandar Lampung yaitu sebagai berikut: a. Muslim (Masyarakat yang pernah mengalami banjir di Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian Kota Bandar Lampung) b. Rika (Masyarakat yang pernah mengalami banjir di Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung) c. Nurbaiti (Masyarakat yang pernah mengalami banjir di Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung) d. Soleh (Masyarakat yang pernah mengalami banjir di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung)

40 E. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau data yang bersumber dari informan di lokasi penelitian berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data primer berupa wawancara secara individual. Kemudian, dalam penelitian ini data primer diperoleh dari wawancara dengan informan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran dan penelahaan studi-studi dokumen yang terdapat di tempat penelitian dan yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti. Data sekunder yang digunakan berupa dokumen tertulis yang relevan dengan penelitian ini. Dokumen yang terkait dengan penelitian ini seperti Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 70 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung dan Data Lokasi Bencana di Kota Bandar Lampung tahun 2010-1014.

41 F. Teknik Pengumpulan Data Bungin (2012:42) menjelaskan metode pengumpulan data adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Menurut Moloeng (200 9:186) wawancara merupakan percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (i nterviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara ( interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian sehingga diperoleh informasi yang diperlukan. Wawancara antara penulis dengan informan dilakukan secara mendalam. Selanjutnya, dalam wawancara yang dilaksanakan tersebut, penulis berusaha agar proses wawancara berlangsung dengan baik sehingga mendapatkan informasi yang akurat sebagai data dalam penelitian ini. Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung dari subyek penelitian melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pokok permasalahan. Instrumen yang digunakan dalam melakukan wawancara adalah panduan wawancara yang berisi rincian pertanyaan yang telah dipersiapkan penulis sebelum melakukan penelitian.

42 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Studi dokumentasi juga merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi dokumentasi sangat besar manfaatnya karena dapat menggambarkan latar belakang mengenai pokok masalah penelitian juga dapat dijadikan bahan pengecekan terhadap kesesuaian data. Kemudian, dengan studi dokumentasi peneliti mendapat suatu penjelasan yang akurat dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa dokumen dan arsip tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. 3. Observasi Menurut Bungin (2012:115) observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan dimana peneliti tidak ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang subjek lakukan, tetapi observasi dilakukan

43 pada saat wawancara. Observasi dalam penelitian ini dilakukan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung. G. Teknik Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Adapun teknik pengolahan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Editing Teknik ini dilakukan untuk memeriksa kembali data yang telah diperoleh. Pemeriksaan kembali data yang didapat atau dikumpulkan dari lapangan. Teknik editing yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menyajikan hasil wawancara dan observasi berupa kalimatkalimat yang kurang baku disajikan menjadi kalimat-kalimat yang baku dan mudah dipahami. Penulis memeriksa kembali hasil penelitian sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam menyajikan hasil penelitian. 2. Interpretasi Data Tahap ini dilakukan dengan memberikan interpretasi atau penjabaran berbagai data yang diperoleh sesuai dengan fokus penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah menguraikan jawaban informan dalam bentuk deskripsi kalimat sesuai dengan pokok bahasan penelitian. Interpretasi data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah menjabarkan hasil

44 penelitian lalu melakukan pembahasan hasil penelitian mengenai koordinasi antara satuan kerja perangkat daerah dalam melakukan penanggulangan banjir di Kota Bandar Lampung berdasarkan teori koordinasi milik Handayaningrat. H. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, yaitu menganalisis data dengan cara menjelaskan dalam bentuk kalimat logis. Analisis data merupakan proses mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki makna. Tiga tahap yang digunakan dalam analisis data, yaitu: 1. Reduksi Data Menurut Sugiyono (2012: 92), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. Kegiatan reduksi data ini dapat dilakukan melalui seleksi data yang ketat, pembuatan ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan mudah dipahami. Reduksi data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan memilih data, menggolongkan data, membuang data yang tidak diperlukan lalu melakukan analisa berdasarkan teori yang digunakan. Oleh karena itu, reduksi data dilakukan agar data yang didapat dari hasil

45 penelitian tidak menumpuk dan tidak memersulit proses analisis selanjutnya. 2. Penyajian Data Pada tahap ini data yang telah dipilah-pilah diorganisasikan dalam kategori tertentu dalam bentuk display data agar memeroleh gambaran secara utuh. Menurut Prastowo (2011: 244), penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah dipahami. Penyajian data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan bentuk teks naratif yang disertai dengan tabel dan gambar terkait hasil penelitian. 3. Verifikasi Data Menurut Sugiyono (2012 :252), verifikasi dan kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Hal ini karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.