Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai pula oleh adanya perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

Perancangan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada KUD Lalung Jaya di Karanganyar. Christina Anjar Setioning F BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perusahaan manufaktur dan jasa, pendapatan diperoleh dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. konsisten dalam menjalankan operasi perusahannya. kewajaran atas suatu kinerja operasional perusahaan.

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan-perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, maupun UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. akuntan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan sangat penting sekali. Semakin berkembangnya perusahaan dan semakin banyaknya unit-unit organisasi dalam kegiatan perusahaan yang mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, maka diperlukan adanya sistem yang membantu menangani untuk melakukan pengawasan agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing unit organisasi itu berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya, tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal dengan menggunakan segala kemampuan, metode-metode, dan alat yang dimilikinya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan perlu mengendalikan segala kegiatan yang ada dalam perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus menyadari perlunya mengaplikasikan konsep manajemen dengan baik. Salah satu konsep manajemen adalah penerapan pengendalian internal yang memadai termasuk didalamnya pengendalian terhadap persediaan barang jadi. Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses, dan teknologi. Profesionalisme dan komitmen yang tinggi difasilitasi dengan bekerja dalam rangka profesional yang dikembangkan oleh Institute Of Internal Auditors. Pengendalian internal yang memadai, pada dasarnya bertujuan untuk melindungi harta milik perusahaan dengan meminimalisir kemungkinan terjadinya penyelewangan, pemborosan, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Agar tidak terjadi penumpukan di gudang persediaan barang jadi perlu diterapkannya suatu pengendalian yang baik yaitu dengan melakukan 1

pengecekan persediaan barang jadi fisik di gudang, pencatatan jumlah persediaan barang jadi yang tersisa sehingga menghasilkan pemeriksaan audit internal. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka harus dirancang suatu sistem kendali yang efektif, manajemenpun perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasional, dan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku. Persediaan merupakan aktiva yang sangat penting baik pada perusahaan dagang maupun manufaktur. Pada umumnya perusahaan manufaktur persediaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: persediaan bahan baku, persediaan dalam proses, dan persediaan barang jadi. Ketiga jenis persediaan sangatlah penting, oleh karena itu perlu penanganan yang teliti, tepat, dan efektif. Persediaan merupakan unsur terbesar dalam keseluruhan modal kerja dan frekuensi terjadinya transaksi sangat tinggi, sehingga kemungkinan terjadinya salah saji sangat besar. Dengan terjadinya ketidaktepatan pada unsur persediaan dapat terjadinya keusangan persediaan serta dapat menghambat proses penjualan dan perputaran modal kerja. Maka diperlukan ketepatan unsur persediaan dengan diadakannya pengendalian internal atas persedian barang jadi. PT. Prima Anugerah Mandiri merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang farmasi. Hal ini membentuk PT. Prima Anugerah Mandiri menjadi semakin berkembang dalam hal kemajuan teknologi dan karakteristik serta perilaku pasar. Fokus bisnis PT. Prima Anugerah Mandiri tertuju pada kegiatan jasa distribusi yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan pasar khususnya Rumah Sakit, klinik, dan apotek. Persediaan barang jadinya berupa alat-alat kesehatan/laboratorium, obat-obatan. Dari pengamatan yang dilakukan pada PT. Prima Anugerah Mandiri saat ini menghadapi suatu permasalahan dalam hal pengendalian intern persediaan barang jadi, hal tersebut ditandai dengan terjadinya penumpukan akan persediaan barang jadi digudang. Penumpukan barang jadi merupakan salah satu sebab kurangnya pengawasan atau pengecekan atau lemahnya sistem pengendalian terhadap barang jadi yang ada, oleh karena itu diperlukan adanya proses pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi. Dari hasil pengendalian 2

internal tersebut diperolehlah bukti-bukti atau catatan yang dilakukan oleh auditor, auditor dapat mengetahui berapa jumlah barang yang akan dikeluarkan dari gudang dan barang yang akan masuk ke gudang, kemudian akan disesuaikan dengan catatan akuntansi yang ada digudang dengan catatan yang ada pada bagian akuntansi. Dengan pengendalian internal yang baik akan mencegah terjadinya penyelewengan atau pemborosan persediaan barang serta penumpukan barang yang tidak diperlukan, oleh sebab itu sangat penting adanya peranan audit internal. Melihat keadaan diatas, maka diperlukannya peranan audit internal untuk mencegah dan menanggulangi resiko, serta mendeteksi berbagai masalah yang dapat merugikan perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan, dan khususnya informasi persediaan barang jadi dapat disajikan secara tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dari peranan audit internal tersebut adalah bersifat early warning untuk mengetahui adanya penyimpangan dalam fungsi persediaan barang jadi sehingga dapat dilakukan perbaikan yang tepat waktu. Alasan penulis ingin meneliti pada PT. Prima Anugerah Mandiri disebabkan karena adanya hal-hal berikut : 1. Pengendalian Internal atas persediaan barang jadi belum efektif mengingat jumlah dan jenisnya terlalu banyak. 2. Sulit melakukan stock opname untuk semua jenis barang. 3. Belum adanya auditor internal yang khusus untuk menagani persediaan. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai sejauh mana peranan satuan pengawasan intern terhadap persedian barang jadi dapat membantu manajemen yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan mengambil judul : PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI (Studi Kasus pada PT. Prima Anugerah Mandiri). 3

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penulis mencoba membahas pokok permasalahannya, yaitu sebagai berikut : 1. Apakah pelaksanaan audit internal yang dilakukan oleh perusahaan terhadap persediaan barang jadi telah berjalan secara efektif 2. Apakah pengendalian internal atas persediaan barang jadi telah dilaksanakan secara efektif 3. Seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. Prima Anugerah Mandiri 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Dibuatnya penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Selain itu penulis tertarik untuk mendapatkan gambaran nyata dalam pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang jadi dalam perusahaan, juga mendapatkan informasi mengenai peranan audit internal tersebut dalam sebuah perusahaan. Tujuan dari dibuatnya penelitian ini oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal yang dilakukan oleh perusahaan atas persediaan barang jadi telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. 2. Untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan penegndalian internal telah dilaksanakan secara efektif. 3. Untuk mengetahui seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. Prima Anugerah Mandiri. 4

1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya adalah: 1. Bagi Penulis Dari penelitian ini diharapkan penulis dapat memperoleh pengetahuan tambahan mengenai aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan audit persediaan barang jadi, dan mengetahui sejauh mana penerapan teori yang didasarkan pada disiplin ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah. 2. Bagi Perusahaan Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang berguna bagi pihak perusahaan yaitu dengan memperoleh informasi mengenai aktivitas yang dilaksanakan perusahaan dan mengetahui sejauh mana efektivitas yang dapat dicapai perusahaan serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan di masa yang akan datang. 3. Bagi Umum Dari penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan yang dapat menambah informasi dan wawasan umum bagi rekan-rekan mahasiswa ataupun pihak umum, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan peranan audit internal atas persediaan barang jadi. 1.5 Rerangka Pemikiran Pimpinan perusahaan mempunyai keterbatasan akan waktu dan kemampuan, maka pimpinan perusahaan mungkin tidak dapat lagi melakukan pengawasan dan penilaian pengendalian internal yang memadai, oleh sebab itu pimpinan perusahaan perlu membentuk suatu bagian dalam perusahaan yang memiliki independen dan wewenang yang tinggi yang disebut bagian pemeriksaan internal. Audit internal akan membantu manajemen dalam mengawasi dan mengevaluasi pengendalian internal yang ada, disamping berfungsi melakukan tugas-tugas lainnya. 5

Audit internal adalah aktivitas indepeden, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuan dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan resiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi. Definisi pengendalian internal menurut IAI dalam Standar Profesional Akuntan Publik adalah sebagai berikut : Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain entitas- yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan sebagai berikut ini : (a) keandalan laporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (2001:319.2) Dalam pelakasanaan pemerikasaan internal, audit internal akan membuat program pelaksanaan pemerikasaan internal untuk memulai aktivitas pemerikasaan, kemudian akan menghasilkan laporan pemeriksaan dan diakhiri dengan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan tersebut. Audit internal bersikap independen dan kompeten dari kelompok-kelompok yang diperiksa. Audit internal mempunyai keterbatasan wewenang dan bertanggung jawab langsung pada pimpinan. Audit internal juga harus mengikuti kebijakan yang telah ditentukan oleh pimpinan. Definisi audit internal menurut American Accounting Association yang dikutip dalam buku Sawyer s Internal Auditing oleh Lawrence B. Sawyer dialihbahasakan oleh Desi Adhariani mendefinisikannya sebagai berikut : Proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk menyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan mengomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan. (2005:8) 6

Definisi ini ditujukan untuk menggambarkan proses yang dilakukan di semua jenis audit tetapi istilah tindakan dan kejadian ekonomi mengarah pada aspek keuangan atau akuntansi. Dikutip dalam buku Sawyer s Internal Auditing oleh Lawrence B. Sawyer dialihbahasakan oleh Desi Adhariani mendefinisikannya efektifitas sebagai berikut : Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan tertentu. Sesuatu bisajadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis. Program untuk membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga bisa menjadi lebih efektif. (2005: 211) Agar pengendalian internal dilaksanakan sebagai mestinya, maka diperlukan adanya pemerikasaan independen, yang tidak mudah dipengaruhi, dengan demikian audit internal tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, sehingga pengendalian internal persediaan barang jadi dapat dilakukan dengan sebagaimana mestinya. Persediaan barang jadi merupakan salah satu pos yang paling penting di dalam perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi merupakan jalannya suatu perusahaan agar bisa terkendali apabila pengendalian internal suatu perusahaan dilakukan dengan baik dan tepat, menurut Alvin A. Arens dan Randal J.Elder dan Mark S. Beasley dialih bahasakan oleh Ford Lumban Gaol dalam buku Auditing Pelayanan dan Verifikasi jilid 2 menyatakan bahwa : Peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi merupakan tujuan pengendalian yang baik, dikendalikan pisik atas barang jadi dengan memisahkannya ke dalam beberapa bidang terpisah dengan akses terbatas. Pengendalian barang jadi biasanya dianggap bagian dari siklus penjualan dan penerimaan kas. (2006:308) 7

Hal tersebut dikarenakan persediaan merupakan jumlah terbesar dari aktiva lancar. Selain itu juga persediaan barang mempunyai sifat yang rawan terhadap kerusakan, penurunan harga pasar, pencurian, pemborosan dan kelebihan biaya sebagai akibat salah urus. Mengingat hal tersebut diatas, maka pesediaan memerlukan pengendalian yang memadai. Tujuan dengan adanya audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang jadi adalah untuk mengevaluasi dan mengamati prosedur fisik atas persediaan barang jadi dan juga untuk mengurangi resiko adanya kecurangan, salah tulis, dan pencurian terhadap persediaan barang jadi. Dan selain itu auditor internal diharapkan dapat memberikan informasi informasi yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam proses pengmbilan keputusan yang berkaitan dengan efektivitas operasi perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemeriksaan oleh internal auditing atas pemeriksaan barang jadi melalui evaluasi, verifikasi, dan tes-tes pada persediaan barang jadi. Dari uraian diatas, dapat diambil hipotesis penelitian yaitu Auditor Internal berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi 8

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan 2 Persediaan Barang 3 Jadi Dijual Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi Audit Internal 4 Persediaan Barang Jadi 5 Evaluasi 6 Saran Dan Rekomendasi 7 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan studi kasus dan metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti suatu objek, kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas pada masa sekarang. Untuk dapat menggunakan metode analisis tersebut diperlukan data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan kemudian diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari. 9

1.6.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara-cara seperti berikut ini: Penelitian Lapangan Yaitu dengan mengumpulkan data primer secara langsung dengan mengadakan penelitian terhadap objek yang sedang diteliti dengan beberapa prosedur seperti: a. Pengamatan Yaitu pengumpulan data primer secara langsung dari aktivitas perusahaan yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan permasalahan. b. Wawancara Yaitu cara mengumpulkan data penelitian dengan melakukan tanya jawab secara langsung mengenai data dan informasi yang berkaitan dengan laporan yang akan dibahas c. Kuesioner Yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan menyusun daftar pertanyaan yang disampaikan kepada pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. d. Dokumentasi Yaitu dengan melakukan pemeriksaan atas dokumen dan catatan perusahaan untuk mendukung informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan keuangan. e. Penelitian kepustakaan Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari atau membaca literatur serta informasi yang berhubungan dengan pengendalian internal terhadap persediaan yang bertujuan menemukan teori-teori agar dapat menunjang analisis berpikir buat penulis sehubungan dengan permasalahan yang terdapat di suatu tempat. 10

1.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Prima Anugerah Mandiri, Jalan Puri Asih V No 7 Komplek Sentosa Asih Jaya, Bandung. Sedangkan waktu yang dibutuhkan penulis untuk melakukan penelitian ini mulai dari pengumpulan data sampai dengan penyusunan yaitu pada tanggal 10 September 2008 sampai dengan 10 Januari 2009 11